Monday, November 17, 2008
Cara Budidaya Durian
1. SEJARAH SINGKAT
Durian adalah tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian diduga berasal dr istilah Melayu yaseperti itudr kata duri diberi akhiran -an hingga menjadi durian. Kata ni terutama dipergunakan untuk menyebut buah kulitnya berduri tajam. Tanaman durian berasal dr hutan Malaysia, Sumatra, & Kalimantan berupa tanaman liar. Penyebaran durian ke arah Barat ; ke Thailand, Birma, India & Pakistan. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak abad 7 M. Nama lain durian ; duren (Jawa, Gayo), duriang (Manado), dulian (Toraja), rulen (Seram Timur).
2. JENIS TANAMAN
Tanaman durian termasuk famili Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan. lazim disebut durian ; tumbuhan dr marga (genus) Durio, Nesia, Lahia, Boschia & Coelostegia. Ada puluhan durian diakui keunggulannya olh Menteri Pertanian & disebarluaskan kepada masyarakat untuk dikembangkan. Macam varietas durian tersebut adalah: durian sukun (Jawa Tengah), petruk (Jawa Tengah), sitokong (Betawi), simas (Bogor), sunan (Jepara), otong (Thailand), kani (Thailand), sidodol (Kalimantan Selatan), sijapang (Betawi) & sihijau (Kalimantan Selatan).
3. MANFAAT TANAMAN
Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar & olahan lainnya, terbisa manfaat dr bagian lainnya, yaitu:
1. Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan miring.
2. Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian setaraf dgnkayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.
3. Bijinya memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai alternatif pengganti makanan (bisa dibuat bubur dicampur daging buahnya).
4. Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok bagus, dengan. cara dijemur sampai kering & dibakar sampai hancur.
4. SENTRA PENANAMAN
Di Indonesia, tanaman durian terbisa di seluruh pelosok Jawa & Sumatra. Sedangkan di Kalimantan & Irian Jaya umumnya hanya terbisa di hutan, di sepanjang aliran sungai. Di dunia, tanaman durian tersebar ke seluruh Asia Tenggara, dr Sri Langka, India Selatan hingga New Guenea. Khusus di Asia Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk perkebunan dipelihara intensif olh negara Thailand.
Jumlah produksi durian di Filipina ; 16.700 ton (2.030 ha), di Malaysia 262.000 ton (42.000 ha) & di Thailand 444.500 ton (84.700 ha) pada tahun 1987-1988. Di Indonesia pada tahun sama menghasilkan 199.361 ton (41.284 ha) & pada tahun 1990 menghasilkan 275.717 ton (45.372 ha).
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
1. Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/tahun & minimal 1500-3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dgnkemarau 1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus.
2. Intensitas cahaya matahari dibutuhkan durian ; 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru ditanam di kebun), tanaman durian tak tahan terik sinar matahari di musim kemarau, hingga bibit harus dilindungi/dinaungi.
3. Tanaman durian cocok pada suhu rata-rata 20 C-30 C. Pada suhu 15 C durian bisa tumbuh tetapi pertumbuhan tak optimal. Bila suhu mencapai 35 C daun akan terbakar.
5.2. Media Tanam
1. Tanaman durian menghendaki tanah subur (tanah kaya bahan organik). Partikel penyusunan tanah seimbang antara pasir liat & debu hingga mudah membentuk remah.
2. Tanah cocok untuk durian ; jenis tanah grumosol & ondosol. Tanah memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, & kemampuan mengikat air tinggi.
3. Derajat keasaman tanah dikehendaki tanaman durian ; (pH) 5-7, dgnpH optimum 6-6,5.
4. Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dgnperakaran dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dgnkedalam cukup, (50-150 cm) & (150-200 cm). Jika kedalaman air tanah terlalu dangkal/ dalam, rasa buah tak manis/tanaman akan kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.
5.3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat untuk bertanam durian tak bolh lebih dr 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah berbukit/ kemiringannya kurang dr 15 kurang praktis daripada lahan datar rata.
6. PEDOMAN CARA BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Benih
Biji untuk bibit dipilih dr biji memenuhi persyaratan:
* Asli dr induknya.
* Segar & sudah tua.
* Tak kisut.
* Tak terserang hama & penyakit.
2) Penyiapan Benih & Bibit
Pernanyakatan tanaman durian bisa dilakukan melalui cara generatif (dgnbiji) atau vegetatif (okulasi, penyusuan atau cxangkokan).
a) Pengadaan benih dgncara generatif
Memilih biji-biji tulen/murni dilakukan dgnmencuci biji-biji dahulu agar daging buah menempel terlepas. Biji dipilih dikeringkan pada tempat terbuka, tak terkena sinar matahari langsung. Penyimpanan diusahakan agar tak berkecambah/rusak & merosot daya tumbuhnya. Proses pemasakan biji dilakukan dgnbaik (dgncara diistirahatkan beberapa saat), dalam kurun waktu 2-3 minggu sesudah diambil dr buahnya. Setelah seperti itubiji ditanam.
b) Pengadaan bibit dgncara okulasi
Persyaratan biji durian akan diokulasi berasal dr biji sehat & tua, dr tanaman induk sehat & subur, sistem perakaran bagus & produktif. Biji ditumbuhkan, dipilih pertumbuhannya sempurna. Setelah umur 8-10 bulan, bisa diokulasi, dgncara:
1. Kulit batang bawah disayat, tepat di atas matanya (…. 1 cm). Dipilih mata tunas berjarak 20 cm dr permukaan tanah.
2. Sayatan dibuat melintang, kulit dikupas ke bawah sepanjang 2-3 cm hingga mirip lidah.
3. Kulit mirip lidah dipotong menjadi 2/3-nya.
4. Sisipan “mata” diambil dr pohon induk untuk batang atas (disayat dibentuk perisai) diantara kulit. Setelah selesai dilakukan okulasi, 2 minggu kemudian di periksa apakah perisai mata tunas berwarna hijau atau tidak. Bila berwarna hijau, berarti okulasi berhasil, jika coklat, berarti okulasi gagal.
c) Penyusuan
1. Model tusuk/susuk
* Tanaman calon batang atas dibelah setengah bagian menuju kearah pucuk. Panjang belahan antara 1-1,5 cm diukur dr pucuk. Tanaman calon batang bawah sebaiknya memiliki diameter sama dgnbatang atasnya. Tajuk calon batang bawah dipotong & dibuang, kemudian disayat sampai runcing. Bagian runcing disisipkan kebelahan calon batang atas telah dipersiapkan. Supaya calon batang bawah tak mudah lepas, sambungannya harus diikat kuat-kuat dgntali rafia.
* Selama masa penyusuan batang disatukan tak bolh bergeser. Hingga , tanaman batang bawah harus disangga atau diikat pada tanaman induk (batang tanaman besar) supaya tak goyah setelah dilakukan penyambungan. Susuan tersebut harus disiram agar tetap hidup. Biasanya, setelah 3-6 bulan tanaman tersebut bolh dipisahkan dr tanaman induknya, tergantung dr usia batang tanaman disusukan. Tanaman muda kayunya belum keras sudah bolh dipisahkan setelah 3 bulan. Penyambungan model tusuk atau susuk ni bisa lebih berhasil kalau diterapkan pada batang tanaman masih muda atau belum berkayu keras.
2. Model sayatan
* Pilih calon batang bawah (bibit) & calon batang atas dr pohon induk sudah berbuah & besarnya sama.
* Kedua batang tersebut disayat sedikit sampai bagian kayunya. Sayatan pada kedua batang tersebut diupayakan agar bentuk & besarnya sama.
* Setelah kedua batang tersebut disayat, kemudian kedua batang seperti ituditempel tepat pada sayatannya & diikat hingga keduanya akan tumbuh bersama-sama.
* Setelah 2-3 minggu, sambungan tadi bisa dilihat hasilnya kalau batang atas & batang bawah ternyata bolh tumbuh bersama-sama berarti penyusuan tersebut berhasil.
* Kalau sambungan berhasil, pucuk batang bawah dipotong/dibuang, pucuk batang atas dibiarkan tumbuh subur. Kalau pertumbuhan pucuk batang atas sudah sempurna, pangkal batang atas juga dipotong.
* Maka akan terjadi bibit durian batang bawahnya ; tanaman biji, sedangkan batang atas dr ranting/cabang pohon durian dewasa.
d) Cangkokan
Batang durian dicangkok harus dipilih dr cabang tanaman sehat, subur, cukup usia, pernah berbuah, memiliki susunan percabangan rimbun, besar cabang tak lebih besar daripada ibu jari (diameter=2–2,5 cm), kulit masih hijau kecoklatan. Waktu mencangkok ; awal musim hujan hingga terhindar dr kekeringan, atau pada musim kering, tetapi harus disiram secara rutin (2 kali sehari), pagi & sore hari. Adapun tata cara mencangkok ; sebagai berikut:
1. Pilih cabang durian sebesar ibu jari & warna kulitnya masih hijau kecoklatan.
2. Sayap kulit cabang tersebut mengelilingi cabang hingga kulitnya terlepas.
3. Bersihkan lendir dgncara dikerok kemudian biarkan kering angin sampai dua hari.
4. Bagian bekas sayatan dibungkus dgnmedia cangkok (tanah, serabut gambut, mos). Jika menggunakan tanah tambahkan pupuk kandang/kompos perbandingan 1:1. Media cangkok dibungkus dgnplastik/sabut kelapa/bahan lain, kedua ujungnya diikat agar media tak jatuh.
5. Sekitar 2-5 bulan, akar cangkokan akan keluar menembus pembungkus cangkokan. Jika akar sudah cukup banyak, cangkokan bolh dipotong & ditanam di keranjang persemaian berisi media tanah subur.
3) Teknik Penyemaian & Pemeliharaan
Bibit durian sebaiknya tak ditanam langsung di lapangan, tetapi disemaikan terlebih dahulu ditempat persemaian. Biji durian sudah dibersihkan dr daging buah dikering-anginkan sampai kering tak ada air menempel. Biji dikecambahkan dahulu sebelum ditanam di persemaian atau langsung ditanam di polibag. Caranya biji dideder di plastik/anyaman bambu/kotak, dgnmedia tanah & pasir perbandingan 1:1 diaduk merata. Ketebalan lapisan tanah sekitar 2 kali besar biji (6-8 cm), kemudian media tanam tadi disiram tetapi (tak bolh terlalu basah), suhu media diupayakan cukup lembab (20 C-23 C). Biji ditanam dgnposisi miring tertelungkup (bagian calon akar tunggang menempel ke tanah), & sebagian masih kelihatan di atas permukaan tanah (3/4 bagian masih harus kelihatan). Jarak antara biji satu dgnlainnya ; 2 cm membujur & 4-5 cm melintang. Setelah biji dibenamkan, kemudian disemprot dgnlarutan fungisida, kemudian kotak sebelah atas ditutup plastik supaya kelembabannya stabil. Setelah 2-3 minggu biji akan mengeluarkan akar dgntudung akar langsung masuk ke dalam media panjangnya ± 3-5 cm. Saat seperti itututup plastik sudah bolh dibuka. Selanjutnya, biji-biji sudah besar siap dibesarkan di persemaian pembesar atau polibag.
4) Pemindahan Bibit
Bibit akan ditanam di lapangan sebaiknya sudah tumbuh setinggi 75-150 cm atau berumur 7 - 9 bulan setelah diokulasi, kondisinya sehat & pertumbuhannya bagus. Hal ni tercermin dr pertumbuhan batang kokoh, perakarannya banyak & kuat, juga adanya helaian daun dekat pucuk tanaman telah menebal & warnanya hijau tua.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Penanaman durian, perlu perencanaan cermat. Hal-hal perlu diperhatikan ; pengukuran pH tanah, analisis tanah, penetapan waktu/jadwal tanam, pengairan, penetapan luas areal penanaman, pengaturan volume produksi.
2) Pembukaan Lahan
Pembersihan & pengolahan lahan dilakukan beberapa minggu sebelum penanaman bibit berlangsung. Batu-batu besar, alang-alang, pokok-pokok batang pohon sisa penebangan disingkirkan. Perlu dibersihkan dr tanaman liar akan menganggu pertumbuhan.
3) Pembentukan Bedengan
Tanah untuk bedgnpembesaran harus dicangkul dulu sedalam 30 cm hingga menjadi gembur, kemudian dicampur dgnpasir & kompos sudah jadi. Untuk ukuran bedgnlebar 1 m panjang 2 m, diberi 5 kg pasir & 5 kg pupuk kompos. Setelah tanah, pasir & kompos tercampur merata & dibiarkan selama 1 minggu. Pada saat seperti itujuga tanah disemprot Vapan/Basamid untuk mencegah serangan jamur/bakteri pembusuk jamur. Di sekeliling bedengan, perlu dibuatkan saluran untuk penampung air. Jika bedgnsudah siap, biji telah tumbuh akarnya tadi segera ditanam dgnjarak tanam 20 x 30 cm. Penanaman biji durian dilakukan dgncara dibuatkan lubang tanam sebesar biji & kedalamannya sesuai dgnpanjang akar masing-masing. Setelah biji tertanam semua, bagian permukaan bedgnditaburi pasir dicampur dgntanah halus (hasil ayakan) setebal 5 cm.
4) Pengapuran
Keadaan tanah kurang subur, misalnya tanah podzolik (merah kuning) & latosol (merah-coklat-kuning), cenderung memiliki pH 5 - 6 & penyusunannya kurang seimbang antara kandungan pasir, liat & debu, bisa diatasi dgnpengapuran. Sebaiknya dilakukan menjelang musim kemarau, dgnkapur pertanian memiliki kadar CaCO3 sampai 90%. Dua sampai 4 minggu sebelum pengapuran, sebaiknya tanah dipupuk dulu & dilsiram 4-5 kali. Untuk mencegah kekurangan unsur Mg dalam tanah, sebaiknya dua minggu setelah pengapuran, segera ditambah dolomit.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam sangat tergantung pada jenis & kesuburan tanah, kultivar durian, serta sistem Cara Budidaya diterapkan. Untuk kultivar durian berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m. Sedangkan kultivar durian berumur sedang & dalam jarak tanam 12 m x 12 m. Intensifikasi kebun durian, terutama waktu bibit durian masih kecil (berumur kurang dr 6 tahun), bisa diupayakan dgnCara Budidaya tumpangsari. Berbagai Cara Budidaya tumpangsari biasa dilakukan yakni dgntanaman horti (lombok, tomat, terong & tanaman pangan: padi gogo, kedelai, kacang tanah & ubi jalar.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Pengolahan tanah terutama dilakukan di lubang akan digunakan untuk menanam bibit durian. Lubang tanam dipersiapkan 1 m x 1 m x 1 m. Saat menggali lubang, tanah galian dibagi menjadi dua. Sebelah atas dikumpulkan di kiri lubang, tanah galian sebelah bawah dikumpulkan di kanan lubang. Lubang tanam dibiarkan kering terangin-angin selama ± 1 minggu, lalu lubang tanam ditutup kembali. Tanah galian bagian atas lebih dahulu dimasukkan setelah dicampur pupuk kompos 35 kg/lubang, diikuti olh tanah bagian bawah telah dicampur 35 kg pupuk kandang & 1 kg fospat.
Untuk menghindr gangguan rayap, semut & hama lainnya bisa dicampurkan insektisida butiran seperti Fura& 3 G. Selanjutnya lubang tanam diisi penuh sampai tampak membukit setinggi 20-30 cm dr permukaan tanah. Tanah tak perlu dipadatkan. Penutupan lubang sebaiknya dilakukan 7-15 hari sebelum penanaman bibit.
3) Cara Penanaman
Bibit akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75-150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, tercermin dr batang kokoh & perakaran banyak serta kuat.
Lubang tanam tertutup tanah digali kembali dgnukuran lebih kecil, sebesar gumpalan tanah membungkus akar bibit durian. Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman dgncara sebagai berikut :
1. Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)
2. Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
3. Lubang ditutup dgntanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
4. Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu disiram air.
5. Di atas bibit bisa dibangun naungan dr rumbia atau bahan lain. Naungan ni sebagai pelindung agar tanaman tak layu atau kering tersengat sinar matahari secara langsung.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan & Penyulaman
Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah & frekuensi pembuahan setiap tahunnya.
Penjarangan dilakukan bersamaan dgnproses pengguguran bunga, begseperti itugugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tak bolh ditunda-tunda).
Penjarangan bisa dilakukan dgnmenyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat seperti itusebagian bunga sudah terbuka & sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga belum sempat dibuahi akan mati dgnsendirinya. Jumlah buah durian dijarangkan ± 50-60% dr seluruh buah ada.
2) Penyiangan
Untuk menghindr persaingan antara tanaman & rumput disekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (…. diameter 1 m dr pohon durian).
3) Pemangkasan/Perempelan
a) Akar durian
Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sampai 40% selama ± 1 musim. Selama seperti itupula tanaman tak dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras & lebih tahan lama. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan melewati batas, hasil panen berkurang & pertumbuhan terhambat. Cara pemotongan: kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm & sejauh 1,5-2 meter dr pangkal batang.
b) Peremajaan
Tanaman sudah tua & kurang produktif perlu diremajakan. Tanaman durian tak harus dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup dilakukan pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring supaya air hujan tak tertahan.Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka tersebut bisa diolesi meni atau ditempeli lilin parafin. Setelah 2-3 minggu dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan tumbuh tunas-tunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas tersebut bisa diokulasi. Cara okulasi cabang sama dgncara okulasi tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dr tanah ± 1 - 1,5 m atau 2 - 2,5 m tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok tak bolh terlalu dekat dgntanah.
c) Pembentukan tanaman terlanjur tua
Dahan-dahan akan dibentuk tak usah dililiti kawat, tetapi cukup dibanduli atau ditarik & dipaksa ke bawah agar pertumbuhan tanaman tak mengarah ke atas. Cabang akan dibentuk dibalut dgnkalep agar dahan tersebut tak terluka. Balutan kalep tadi diberi tali, kemudian ditarik & diikat dgnpasak. Dgndemikian, dahan tadinya tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal.
4) Pemupukan
Sebelum melakukan pemupukan kita harus melihat keadaan tanah, kebutuhan tanaman akan pupuk & unsur hara terkandung dalam tanah.
a) Cara memupuk
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dgnlebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah seperti itutanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.
b) Jenis & dosis pemupukan
Jenis pupuk digunakan untuk memupuk durian ; pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan tepat bisa membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon. Selanjutnya, pemupukan susulan dgnNPK seperti itudilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dgnpupuk organik kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dgncara. menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dr tanaman. Tanaman durian telah berumur =3 tahun biasanya mulai membentuk batang & tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20–25% pupuk NPK dr dosis sebelumnya. Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ni ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
5) Pengairan & Penyiraman
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tak bolh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian baru ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman bisa dikurangi sekitar tiga kali seminggu. Durian dikebunkan dgnskala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase untuk menghindr air menggenangi bedgntanaman.
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman baik, setiap 2 minggu sekali bibit disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dgndosis 1 cc/liter air & ditambah dgnMetalik dgndosis 0,5 cc/liter air. Hal ni dilakukan untuk merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna. Jenis insektisida digunakan ; Basudin disemprot sesuai aturan ditetapkan & berguna untuk pencegahan serangga. Untuk cendawan cukup melaburi batang dgnfungisida agar sehat. Lebih baik bila pada saat melakukan penanaman, batang durian dilaburi olh fungisida tersebut.
7) Pemeliharan Lain
Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi jaringan-jaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ni sama sekali tak memberikan unsur tambahan hara pada tanaman. ZPT bisa membuat tanaman menjadi lemah hingga penggunannya harus disesuaikan dgnpetunjuk pemakaian tertera pada label ada dalam kemasan, sebab pemakaian ZPT ni hanya dicampurkan saja.
7. HAMA & PENYAKIT
7.1. Hama
1. Penggerek buah (Jawa : Gala-gala)
* Ciri: telur diletakkan pada kulit buah & dilindungi olh jaring-jaring mirip rumah laba-laba. Larva telah menetas dr telur langsung menggerek & melubangi dinding-dinding buah hingga masuk ke dalam. Larva tersebut tinggal di dalam buah sampai menjadi dewasa. Buah diserang kadang-kadang jatuh sebelum tua.
* Penyebaran: serangga penggerek buah menyebar dgncara terbang dr pohon durian satu ke pohon lainnya. Serangga penggerek buah ni bertelur pada buah durian dihinggapinya. Kegiatan bertelur ni dilakukan secara periodik setiap menjelang musim kemarau.
* Pengendalian: dilakukan dgninsektisida, seperti Basudin, Sumithion 50 AC, Thio& 35 EC, dgndosis 2-3 cc/liter air.
2. Lebah mini
* Ciri: hama ni berukuran kecil, tubuhnya berwarna coklat kehitaman & sayapnya bergaris putih lebar. Setelah lebah menjadi merah violet, ukuran panjangnya menjadi 3,5 cm. Pada fase ulat (larva), hama ni menyerang daun-daun durian muda. Selama hama tersebut mengalami masa istirahat (bentuk kepompong), mereka akan menempel erat pada kulit buah. Setelah menjadi lebah serangga ni mencari makan dgncara menggerek ranting-ranting muda & memakan daun-daun muda.
* Pengendalian: menggunakan parvasida, seperti Hostathion 40 EC (Triazofos 420 gram/liter), & insektisida, seperti Supracide 40 EC dosis 420 gram/liter & Temik 106 (Aldikarl 10%).
3. Ulat penggerek bunga (Prays citry)
* Ulat ni menyerang tanaman baru berbunga, terutama bagian kuncup bunga & calon buah.
* Ciri: ulat ni warna tubuhnya hijau & kepalanya merah coklat, setelah menjadi kupu-kupu berwarna merah sawo agak kecoklatan, abu-abu & bertubuh langsing.
* Gejala: kuncup bunga terserang akan rusak & putiknya banyak berguguran. Demikian pula, benang sari & tajuk bunganya pun rusak semua, sedangkan kuncup & putik patah karena luka digerek ulat. Penularan ke tanaman lain dilakukan olh kupu-kupu dr hama tersebut.
* Pengendalian: dgnmenyemprotkan obat-obatan seperti Supracide 40 EC, nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400 gram/liter).
4. Kutu loncat durian
* Ciri: serangga berwarna kecoklatan & tubuhnya diselimuti benang-benang lilin putih hasil sekresi tubuhnya; bentuk tubuh, sayap & tungkainya mirip dgnkutu loncat menyerang tanaman lamtoro.
* Gejala: kutu loncat bergerombol menyerang pucuk daun masih muda dgncara menghisap cairan pada tulang-tulang daun hingga daun-daun akan kerdil & pertumbuhannya terhambat; setelah menghisap cairan, kutu ni mengeluarkan cairan getah bening pekat rasanya manis & merata ke seluruh permukaan daun hingga mengundang semut-semut bergerombol.
* Pengendalian: daun & ranting-ranting terserang dipangkas untuk dimusnahkan. Pengendalian secara kimia bisa dilakukan dgnmenyemprotkan insektisida Supracide 40 EC dosis 100-150 gram/5 liter air.
7.2. Penyakit
1. Phytopthora parasitica & Pythium complectens
* Penyebab: Pythium complectens, menyerang bagian tanaman seperti daun, akar & percabangan.
* Penularan & penyebab: penyakit ni menular dgnke pohon lain berdekatan. Penularan terjadi bila ada akar terluka. Penularan terjadi bersama-sama dgnlarutnya tanah atau bahan organik terangkut air.
* Gejala: daun durian terserang menguning & gugur mulai dr daun tua, cabang pohon kelihatan sakit & ujung-ujungnya mati, diikuti dgnberkembangnya tunas-tunas dr cabang di bawahnya. Kulit di atas permukaan tanah menjadi coklat & membusuk. Pembusukan pada akar hanya terbatas pada akar-akar sebelah bawah, tetapi bisa meluas dr ujung akar lateral sampai ke akar tunggang. Jika dilihat dr luar akar sakit tampak normal, tetapi jaringan kulitnya menjadi colat tua & jaringan pembuluh menjadi merah jambu.
* Pengendalian:
1. upayakan drainase baik agar tanah tak terlalu basah & air tak mengalir ke permukaan tanah pada waktu hujan;
2. pohon sakit dibongkar sampai ke akarnya & dibakar;
3. pilih bibit durian kerikil untuk batang bawah karena jenis ni lebioh tahan terhadap serangan jamur hingga bisa terhindar dr serangan penyakit busuk.
2. Kanker bercak
* Penyebab: Pythium palvimora, terutama menyerang bagian kulit batang & kayu. Penyebaran olh spora sembara bersamaan dgnbutir-butir tanah atau bahan organik tersangkut air. Penyebaran penyakit ni dipacu olh curah hujan tinggi dalam cuaca kering. Jamur bisa tumbuh dgnbaik pada suhu antara 12-35 C.
* Gejala: kulit batang durian terserang mengeluarkan blendok (gum) gelap; jaringan kulit berubah menjadi merah kelam, coklat tua atau hitam; bagian sakit bisa meluas ke dalam sampai ke kayu; daun-daun rontok & ranting-ranting muda dr ujung mulai mati.
* Pengendalian: (1) perbaikan drainase agar air hujan tak mengalir dipermukaan tanah & untuk batang sakit; (5) dilakukan dgncara memotong kulit sakit sampai ke kayunya sehat & potongan tanaman sakit harus dibakar, sedangkan bagian terluka diolesi fungisida, misalnya difolatan 4 F 3%.
3. Jamur upas
* Gejala: pada cabang-cabang & kulit kayu terbisa benang-benang jamur mengkilat seperti sarang laba-laba pada cabang-cabang. Jamur berkembang menjadi kerak berwarna merah jambu & masuk ke dalam kulit & kayu hingga menyebabkan matinya cabang.
* Pengendalian:
1. serangan jamur masih pada tingkat sarang laba-laba bisa dikendalikan dgncara melumasi cabang terserang degan fungisida, misalnya calizin RM;
2. jika jamur sudah membentuk kerak merah jambu, sebaiknya dilakukan pemotongan cabang kira-kira lebih 30 cm ke bawah bagian berjamur;
3. dgnmenyemprotkan Antrocol 70 WP (propineb 70,5%), dosis 100-200 gram/liter air atau 1-1,5 kg/ha aplikasi.
8. PANEN
8.1. Ciri & Umur Panen
Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai berbunga. Musim berbunga jatuh pada waktu kemarau, yakni bulan Juni-September hingga bulan Oktober-Februari buah sudah dewasa & siap dipetik. Panen durian diusahakan sebelum musim hujan tiba karena air hujan bisa merusak kualitas buah. Warna durian hampir masak agak berbeda-beda tergantung pada kultivarnya. Buah sudah masak umumnya ditandai dgnbau harum menyengat. Pada durian sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan terdengar dentang udara antara isi & kulitnya.
8.2. Cara Panen
Buah durian sudah matang akan jatuh sendiri. Untuk menjaga agar buah tak langsung jatuh, kira-kira sebulan sebelum matang buah bisa diikat dgntali plastik. Tujuan pengikatan tersebut agar tangkai buah terlepas dr batang atau ranting pohon tetap menggantung pada tali hingga buah durian tersebut bisa diambil dalam keadaan utuh. Buah durian dr pohon rendah bisa dipetik dgnmenggunakan pisau tajam. Tangkai buah dipotong mulai dr bagian paling atas, ± 1,5 cm dr dahan. Pemotongan sebaiknya dilakukan dgnhati-hati karena di tempat ni terbisa bahan tunas akan berbunga pada musim berikutnya. Buah durian terletak pada bagian pohon tinggi sebaiknya dipetik dgnmenggunakan alat bantu sesuai agar tak jatuh ke tanah. Durian jatuh ke tanah biasanya retak, daging buahnya menjadi asam/pahit karena terjadi fermentasi pembentukan alkohol & asam.
8.3. Prakiraan Produksi
Jumlah durian bisa dipanen dalam satu pohon ; 60-70 butir perpohon pertahun dgnbobot rata-rata 2,7 kg. Apabila diinginkan jumlah buah lebih banyak lagi maka bobot buah akan turun.
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Di tempat pengumpulan setiap tangkai durian diberi label khusus atau dicat dgnwarna tertentu untuk menunjukkan kebun asal durian. Bila kualitasnya kurang baik bisa diperbaiki pada tahun berikutnya.
9.2. Penyortiran & Penggolongan
Hasil panen dikumpulkan, diseleksi & dipilah-pilah berdasarkan ukuran. Seleksi perlu dilakukan agar tak ada buah cacat ikut terkirim, terutama bila buah ni akan dijual atau diekspor.
9.3. Penyimpanan
Durian sudah terpilih dicuci & disemprot dgnair agar kotoran menempel pada kulitnya menjadi bersih. Selanjutnya buah dicelupkan ke dalam air telah diberi fungisida Aliette 800 WP berbahan aktif Aluminium tris (Oethy/phosphonate) 22 cc/liter. Tujuan pencelupan ni ; untuk menghindr serangan busuk buah disebabkan olh jamur Phytophtora sp selama pemeraman & transportasi. Lalu buah dikeringanginkan. Durian beserta petinya dimasukkan ke dalam gudang cukup mendatangkan penerangan.
9.4. Pengemasan & Pengangkutan
Buah durian akan diekspor diberi perlakuan: setelah buah kering, buah dibungkus kantong plastik & diikat dgntali rafia Setiap kantung plastik berisi satu butir buah durian. Buah sudah dibungkus kantung plastik dibungkus lagi dgnkantung kertas semen. Setelah itu, dimasukkan ke dalam kotak karton setebal 3 mm. Setiap ungkus berisi 5-6 butir durian hingga setiap kotak karton berisi 10-15 kg durian. Kotak ni dilekat dgnlakban (perekat plastik) tebal tak mudah robek jika terkena gesekan. Teknologi pengemasan ni memperhatikan adanya lubang udara agar ada sirkulasi udara, tetapi juga ada lapisan plastik luar untuk menahan keluarnya bau, hingga tak ada kontak antar udara di dalam kotak pengepakan dgnudara luar maka jika di dalam ada durian matang baunya tak tercium menyengat sampai keluar.
9.5. Penanganan Lain
Bila ingin menghasilkan durian beku untuk dipasarkan ke tempat jauh, maka bisa dilakukan cara pengepakan fakum udara, cara ni banyak dipakai olh petani Thailand. Setelah dikupas kulitnya, durian dimasukkan ke dalam alat fakum udara selama 35-40 menit dgnsuhu 40 C di bawah nol. Setelah itu, buah durian dimasukkan ke dalam plastik berukuran 300 gram & diletakkan dalam kamar pendingin dgnsuhu 18 C di bawah nol.
10. ANALISIS EKONOMI CARA BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha Cara Budidaya
Perkiraan analisis usaha tani tanaman durian seluas 1 ha pada tahun 1998.
1) Biaya produksi
1. Tanah 1 ha @ m 2 x Rp. 15.000,- Rp. 15.000.000,-
2. Bibit :150 pohon @ Rp. 50.000,- Rp. 7.500.000,-
3. Pupuk
* Pupuk kandang: 9500 kg @ Rp. 60,- Rp. 570.000,-
* UREA: 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,-
* TSP: 1400 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 2.100.000,-
* KCl: 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,-
* NPK: 1400 kg @ Rp. 2.800,- Rp. 3.920.000,-
* Hormon/mineral: 70 liter @ Rp. 3.500,- Rp. 245.000,-
4. Obat & pestisida
* Insektisida: 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-
* Fungisida: 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,-
5. Alat & bangunan
* Bangunan & sumur Rp. 2.500.000,-
* Alat semprot: 2 unit @ Rp. 75.000,- Rp. 150.000,-
* Cangkul: 2 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-
* Sabit: 2 buah @ Rp. 3.500,- Rp. 7.000,-
* Garpu: 2 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 6.000,-
* Golok: 2 buah @ Rp. 7.500,- Rp. 15.000,-
* Gunting pangkas: 3 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 15.000,-
* Gergaji pangkas: 2 buah @ Rp. 6.000,- Rp. 12.000,-
* Ember: 5 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 15.000,-
6. Tenaga kerja tetap
* Upah 5 bok 12 x 2 orang x Rp. 30.000,- Rp. 3.600.000,-
* Pakaian 5 x Rp. 45.000,- Rp. 225.000,-
* THR 5 x Rp. 25.000,- Rp. 125.000,-
7. Tenaga kerja lepas
* Membuat lubang tanam 15 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 45.000,-
* Memupuk & menanam 25 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 75.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 42.115.000,-
2) Pendapatan
1. Tahun ke-5 produk ke 1 = 25/100 x 150 x 30 x Rp. 30.000= Rp. 33.750.000,-= Rp. 33.750.000 – Rp. 42.115.000 - Rp. 8.365.000,-
2. Tahun ke-6 produk ke 2 =25/100 x 150 x 60 x Rp. 30.000= Rp. 67.500.000,-= Rp. 67.500.000 – (Rp.8.365.000 + Rp. 16.765.000) - Rp. 42.370.000
3. Pada tahun ke-7 keuntungan sudah bisa menutupi investasi dikeluarkan
3) Investasi rata-rata/pohon: Rp. 175.096,66
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Peluang bisnis durian sangat bagus. Untuk pasar luar negeri pada tahun 1983-1987 dikirim ke negara Taiwan, Singapura, Malaysia & Hongkong. & pada tahun 1989 permintaan meningkat ke negara Prancis, Belanda, Brunei, australia, Saudi Arabia & Jepang. Bahkan pada tahun 1999 di Jepang harga durian bisa mencapai 10.000 yen (Rp 700.000,-). Peluang pasar di Indonesia juga sangat bagus, harga durian berkualitas bisa mencapai Rp 30.000,-/kg. Sedangkan untuk buah durian dipasaran & kualitasnya biasa-bolh saja mencapai Rp. 15.000,-/buah. Selama ni perdagangan durian lebih dikuasai olh negara Thailand, hal ni disebabkan olh mutu buah bagus. Padahal Indonesia bisa melakukan hal sama apabila mutu ditingkatkan. Bahkan Indonesia memiliki varietas beragam & berbuah sepanjang tahun. Dgnpenanganan profesional & dibantu olh kemudahan-kemudahan dr pemerintah durian Indonesia mampu menguasai pasar dunia.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1. Ruang Lingkup
Standar produksi ni meliputi: klasifikasi & syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, pengemasan & syarat penandaan.
11.2. Diskripsi
Standar mutu buah durian di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI 01-4482-1998.
11.3. Klasifikasi & Standar Mutu
Buah durian diklasifikasikan dalam 3 jenis mutu, yaseperti ituMutu I, Mutu II & Mutu III.
1. Kerusakan: mutu I=tak ada (bebas penyakit & serangga); mutu II=tak ada (bebas penyakit & serangga); mutu III=tak ada (bebas penyakit & serangga).
2. Cacat: mutu I=tak ada; mutu II=ada; mutu III=ada.
3. Rasa & aroma: mutu I=baik sesuai kultivar; mutu II=baik sesuai kultivar; mutu III=baik sesuai kultivar.
4. Kekerasan daging: mutu I=keras/sedang; mutu II=keras/sedang; mutu III=keras/sedang.
5. Kesegaran buah: mutu I=segar; mutu II=segar; mutu III=segar.
6. Warna daging buah: mutu I=sesuai kultivar/kuning; mutu II=sesuai kultivar/kuning; mutu III=sesuai kultivar/kuning.
7. Kesegaman Kultivar: mutu I=seragam; mutu II=seragam; mutu III=seragam.
8. Perbandingan berat dgnbiji: mutu I >2; mutu II >1; mutu III=bolh < 1.
Pengujian buah durian dilakukan berdasarkan pengamatan dr bentuk fisik & visualisasi dr standar mutu ada.
11.4. Pengambilan Contoh
Satu partai/lot buah durian segar terdiri maksimum 1.000 kemasan atau 1000 buah, contoh diambil secara acak dr jumlah kemasan atau jumlah buah dgnketentuan sebagai berikut:
1. Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 1–5, pengambilan contoh semua.
2. Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 6–100, pengambilan contoh minimum 5.
3. Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 101–300, pengambilan contoh minimum 7.
4. Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 301–500, pengambilan contoh minimum 9.
5. Jumlah buah/jumlah kemasan dalam partai/lot: 501-1001, pengambilan contoh minimum 10.
Dr setiap kemasan dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya tiga buah kemudian dicampur. Untuk kemasan dgnisi kurang dr tiga buah diambil satu buah.
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat, yaseperti ituorang telah dilatih terlebih dahulu & diberi wewenang untuk melakukan hal tersebut.
11.5. Pengemasan
Buah durian seyogyanya dikemas sesuai dgnpasar dituju. Untuk Pasar Eropa, Ameriak & Kanada, disukai buah durian beratnya 2,5-3,5 kg/buah & dikemas dgnkotak karton berkapasitas 10-12 kg. Untuk pasaran Hongkong dipilih buah durian beratnya 2-4 kg/buah & dikemas dalam keranjang bambu berkapasitas 35-50 kg. Sedangkan untuk Malaysia & Singapura atau pasar lokal dikehendaki buah durian dgnberat 2,0-5,0 kg/buah dikemas dalam keranjang bambu atau peti kayu, atau tanpa kemasan langsung ditumpuk ai atas bak truk. Label atau gantungan menyertai setiap kemasan harus mudah dilihat & berisi informasi :
1. Dihasilkan di Indonesia.
2. Nama perusahaan/eksportir.
3. Nama kultivar durian.
4. Kelas mutu.
5. Jumlah buah dalam kemasan.
6. Berat kotor.
7. Berat bersih.
8. Identitas pembeli di tempat tujuan.
9. Tanggal panen.
10. Tanggal buah seperti ituenak dimakan.
11. Tanggal buah seperti itutak enak lagi dimakan.
12. Petunjuk cara penanganan (suhu, kelembaban) dianjurkan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment