A. Latar Belakang
Rumput laut (sea weeds) dlm dunia ilmu pengetahuan dikenal sebagai Algae sangat populer dlm dunia perdagangan akhir - akhir ini.
Rumput laut dikenal pertama kali oleh bangsa Cina kira - kira tahun 2700 SM. Pada saat itu rumput laut banyak digunakan untuk sayuran & obat - obatan. Pada tahun 65 SM, bangsa Romawi memanfaatkannya sebagai bahan baku kosmetik. Namun dgn perkembangan waktu, pengetahuan tentang rumput lautpun semakin berkembang. Spanyol, Perancis, & Inggris menjadikan rumput laut sebagai bahan baku pembuatan gelas.
Kapan pemanfaatan rumput laut di Indonesia tak diketahui. Cuma pada waktu bangsa Portugis datang ke Indonesia sekitar tahun 1292, rumput laut telah dimanfaatkan sebagai sayuran. Baru pada masa sebelum perang dunia ke - 2, tercatat bahwa Indonesia telah mengekspor rumput laut ke Amerika Serikat, Denmark, & Perancis.
Sekarang ini rumput laut di Indonesia banyak dikembangkan di pesisir pantai Bali & Nusa Tenggara. Mengingat panjangnya garis pantai Indonesia (81.000 km), maka peluang Cara Budidaya rumput laut sangat menjanjikan. Bila menilik permintaan pasar dunia ke Indonesia setiap tahunnya mencapai rata - rata 21,8 % dr kebutuhan dunia, sekarang ini pemenuhan untuk memasok permintaan tersebut masih sangat kurang, yaitu cuma berkisar 13,1%. Rendahnya pasokan dr Indonesia disebabkan karena kegiatan Cara Budidaya kurang baik & kurangnya informasi tentang potensi rumput laut kepada para petani.
B. Kandungan
Rumput laut banyak dimanfaatkan ; dr jenis ganggang merah (Rhodophyceae) karena mengandung agar - agar, keraginan, porpiran, furcelaran maupun pigmen fikobilin (terdiri dr fikoeretrin & fikosianin) adalah cadangan makanan mengandung banyak karbohidrat. Tetapi ada juga memanfaatkan jenis ganggang coklat (Phaeophyceae). Ganggang coklat ini banyak mengandung pigmen klorofil a & c, beta karoten, violasantin & fukosantin, pirenoid, & lembaran fotosintesa (filakoid). Selain itu ganggang coklat juga mengandung cadangan makanan berupa laminarin, selulose, & algin. Selain bahan - bahan tadi, ganggang merah & coklat banyak mengandung jodium.
C. Manfaat
1. Agar - agar
Masyarakat pada umumnya mengenal agar - agar dlm bentuk tepung biasa digunakan untuk pembuatan puding. Akan tetapi orang tak tahu secara pasti apa agar - agar itu. Agar - agar adalah asam sulfanik meruapakan ester dr galakto linier & diperoleh dgn mengekstraksi ganggang jenis Agarophytae. Agar - agar ini sifatnya larut dlm air panas & tak larut dlm air dingin.
Sekarang ini penggunaan agar - agar semakin berkembang, dulunya cuma untuk makanan saja sekarang ini telah digunakan dlm industri tekstil, kosmetik, & lain - lain. Fungsi utamanya ; sebagai bahan pemantap, & pembuat emulsi, bahan pengental, bahan pengisi, & bahan pembuat gel. Dlm industri, agar - agar banyak digunakan dlm industri makanan seperti untuk pembuatan roti, sup, saus, es krim, jelly, permen, serbat, keju, puding, selai, bir, anggur, kopi, & cokelat. Dlm industri farmasi bermanfaat sebagai obat pencahar or peluntur, pembungkus kapsul, & bahan campuran pencetak contoh gigi. Dlm industri tekstil bisa digunakan untuk melindungi kemilau sutera. Dlm industri kosmetik, agar - agar bermanfaat dlm pembuatan salep, krem, lotion, lipstik, & sabun. Selain itu masih banyak manfaat lain dr agar - agar, seperti untuk pembuatan pelat film, pasta gigi, semir sepatu, kertas, & pengalengan ikan & daging.
2. Keraginan
Keraginan adalah senyawa polisakarida tersusun dr unit D-galaktosa & L-galaktosa 3,6 anhidrogalaktosa dihubungkan oleh ikatan 1 - 4 glikosilik. Ciri kas dr keraginan ; setiap unit galaktosanya mengikat gugusan sulfat, jumlah sulfatnya lebih kurang 35,1%.
Kegunaan keraginan hampir sama dgn agar - agar, antara lain sebagai pengatur keseimbangan, pengental, pembentuk gel, & pengemulsi. Keraginan banyak digunakan dlm industri makanan untuk pembuatan kue, roti, makroni, jam, jelly, sari buah, bir, es krim, & gel pelapis produk daging. Dlm industri farmasi banyak dimanfaatkan untuk pasta gigi & obat - obatan. Selain itu juga bisa dimanfaatkan dlm industri tekstil, kosmetik & cat.
3. Algin (Alginat)
Algin ini didapatkan dr rumput laut jenis algae coklat. Algin ini adalah polimer dr asam uronat tersusun dlm bentuk rantai linier panjang. Bentuk algin di pasaran banyak dijumpai dlm bentuk tepung natrium, kalium or amonium alginat larut dlm air.
Kegunaan algin dlm industri ialah sebagai bahan pengental, pengatur keseimbangan, pengemulsi, & pembentuk lapisan tipis tahan terhadap minyak. Algin dlm industri banyak digunakan dlm industri makanan untuk pembuatan es krim, serbat, susu es, roti, kue, permen, mentega, saus, pengalengan daging, selai, sirup, & puding. Dlm industri farmasi banyak dimanfaatkan untuk tablet, salep, kapsul, plester, & filter. Industri kosmetik untuk cream, lotion, sampo, cat rambut,. & dlm industri lain seperti tekstil, kertas, fotografi, insektisida, pestisida, & bahan pengawet kayu.
D. Fungsi TON dlm Ekologi Rumput Laut
Rumput laut pertama kali ditemukan hidup secara alami bukan hasil Cara Budidaya. Mereka tersebar di perairan sesuai dgn lingkungan dibutuhkannya. Rumput laut memerlukan tempat menempel untuk menunjang kehidupannya. Di alam tempat menempel ini bsa berupa karang mati, cangkang moluska, & bsa juga berupa pasir & lumpur.
Selain itu rumput laut sangat membutuhkan sinar matahari untuk melangsungkan proses fotosintesa. Banyaknya sinar matahari ini sangat dipengaruhi oleh kecerahan air laut. Supaya kebutuhan sinar matahari tersedia dlm jumlah optimal maka harus diatur kedalaman dlm memCara Budidayakannya. Kedalaman idealnya ; berada 30 - 50 cm dr permukaan air.
Proses fotosintesa rumput laut tak cuma dipengaruhi oleh sinar matahari saja, tetapi juga membutuhkan unsur hara dlm jumlah cukup baik makro maupun mikro. Unsur hara ini banyak didapatkan dr lingkungan air diserap langsung oleh seluruh bagian tanaman. Untuk mensuplai unsur hara ini biasanya dilakukan pemupukan selama Cara Budidaya. Untuk membantu menyediakan unsur hara dlm jumlah optimal & supaya cepat diserap oleh rumput laut ini, maka harus disediakan unsur hara sudah dlm keadaan siap pakai (ionik). Unsur hara ini banyak dikandung dlm TON (Tambak Organik Nusantara).
TON (Tambak Organik Nusantara), mengandung segala bahan-bahan dibutuhkan dlm pertumbuhan rumput laut. Baik menyediakan unsur hara mikro lengkap, juga menyediakan unsur makro. Selain itu TON juga akan meningkatkan kualitas rumput laut, karena akan menurunkan tingkat pencemaran logam berat juga akan terserap oleh rumput laut. Bila logam berat ini tak ada mengikat, maka akan ikut terserap dlm proses absorbsi unsur hara dr rumput laut, sehingga sangat berbahaya bagi konsumen. Dgn adanya TON, logam berat ini akan terikat dlm bentuk senyawa & akan mengendap or sulit terserap oleh proses absorbsi.
Pertumbuhan rumput laut juga dipengaruhi oleh jumlah oksigen terlarut (DO), salinitas (kadar garam) & temperatur. Kandungan Oksigen selain dipengaruhi oleh gerakan air juga dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara. Sehingga TON juga sangat penting untuk menunjang ketersediaan oksigen di perairan. Temperatur ideal bagi pertumbuhan rumput laut ; berkisar 200 - 280 C
Dgn tersedianya unsur hara dlm jumlah optimal & kondisi lingkungan seimbang karena pengaruh TON, maka kualitas & kuantitas bahan - bahan dikandung oleh rumput laut juga akan meningkat.
Selain itu, pemakaian TON untuk Cara Budidaya rumput laut juga akan membantu mengikat senyawa - senyawa & unsur - unsur berbahaya dlm perairan. Senyawa - senyawa & unsur-unsur ini bila teradsorbsi dlm sistem metabolisme rumput laut, akan mengganggu pertumbuhan rumput laut & juga akan menurunkan kualitas hasilnya. Selain itu bila rumput laut ini akan digunakan untuk bahan makanan, akan sangat berbahaya bagi menkonsumsinya. Kandungan senyawa karbon aktif dr TON akan sangat membantu untuk mereduksi senyawa-senyawa & unsur - unsur berbahaya tersebut.
E. Cara Budidaya Rumput Laut & Cara Pemakaian TON (Tambak Organik Nusantara)
Dlm menjalankan Cara Budidaya rumput laut, pertama harus diperhatikan ; pemilihan lokasi Cara Budidaya. Sebaiknya lokasi Cara Budidaya diusahakan di perairan tak mengalami fluktuasi salinitas (kadar garam) besar & bebas dr pencemaran industri maupun rumah tangga. Selain itu pemilihan lokasi juga harus mempertimbangkan aspek ekonomis & tenaga kerja.
Cara Budidaya rumput laut bisa dilakukan di areal pantai lepas maupun di tambak. Dlm pembahasan sekarang ini kita akan menekankan pada Cara Budidaya di tambak. Hal ini mengingat peran TON tak efektif bila diperairan lepas (pantai). Untuk Cara Budidaya perairan lepas dibedakan dlm beberapa metode, yaitu :
1. Metode Lepas Dasar
Dimana cara ini dikerjakan dgn mengikatkan bibit rumput laut pada tali - tali dipatok secara berjajar - jajar di daerah perairan laut dgn kedalaman antara 30 - 60 cm. Rumput laut ditanam di dasar perairan.
2. Metode Rakit
Cara ini dikerjakan di perairan kedalamannya lebih dr 60 cm. Dikerjakan dgn mengikat bibit rumput di tali - tali diikatkan di patok - patok dlm posisi seperti mela di tengah - tengah kedalaman perairan.
3. Metode Tali Gantung
Bila dua metode di atas posisi bibit - bibit rumput laut dlm posisi horizontal (mendatar), maka metode tali gantung ini dilakukan dgn mengikatkan bibit - bibit rumput laut dlm posisi vertikal (tegak lurus) pada tali - tali disusun berjajar.
Pemakaian TON dgn 3 cara di atas cuma bisa dilakukan dgn sistem perendaman bibit. Karena bila TON diaplikasikan di perairan akan tak efektif & akan banyak hilang oleh arus laut. Metode perendaman bibit dilakukan dgn cara :
1. Larutkan TON dlm air laut ditempatkan dlm wadah .
2. Untuk 1 liter air laut diberikan seperempat sendok makan (5 - 10 gr) TON & tambahkan 1 - 2 cc Hormonik.
3. Rendam selama 4 - 5 jam, & bibit siap ditanam.
Pemakaian TON akan sangat efektif bila diaplikasikan dlm Cara Budidaya rumput laut di tambak. Cara Cara Budidaya di tambak ini bisa dilakukan dgn metode tebar. Caranya ; sebagai berikut :
1. Tambak harus dilengkapi saluran pemasukan & pengeluaran.
2. Tambak dikeringkan dahulu.
3. Taburkan kapur agar pH-nya netral ( 0,5 - 2 ton per-hektar tergantung kondisi keasaman lahan).
4. Diamkan selama 1 minggu.
5. Aplikasikan TON, dgn dosis 1 - 5 botol per-hektar (untuk daerah - daerah tingkat pencemarannya tinggi, dosisnya ditinggikan), dgn cara dilarutkan dgn air dahulu, kemudian disebar secara merata di dasar tambak.
6. Diamkan 1 hari
7. Masukkan air sampai ketinggian 70 cm.
8. Tebarkan bibit rumput laut sudah direndam dgn TON & hormonik seperti cara perendaman di atas. Dgn kepadatan 80 - 100 gram/m2.
9. Apabila dasar tambak cukup keras, bibit bisa ditancapkan seperti penanaman padi.
10. Tak perlu ditambah pupuk makro.
F. Pemeliharaan & aplikasi TON (Tambak Organik Nusantara) susulan.
Selama Cara Budidaya, harus dilakukan pengawasan secara kontinyu. Khusus untuk Cara Budidaya di tambak harus dilakukaan minimal 1 - 2 minggu setelah penebaran bibit, hal ini untuk mengontrol posisi rumput laut ditebar. Biasanya karena pengaruh angin, bibit akan mengumpul di areal tertentu, bila demikian harus dipisahkan & ditebar merata lagi di areal tambak.
Kotoran dlm bentuk debu air (lumpur terlarut/ suspended solid) sering melekat pada tanaman, apalagi pada perairan tenang seperti tambak. Pada saat itu, maka tanaman harus digo - gokan di dlm air agar tanaman selalu bersih dr kotoran melekat. Kotoran ini akan mengganggu metabolisme rumput laut. Beberapa tumbuhan laut seperti Ulva, Hypea, Chaetomorpha, & Enteromorpha sering membelit tanaman. Tumbuhan - tumbuhan tersebut harus segera disingkirkan & dipisahkan dr rumput laut agar tak menurunkan kualitas hasil. Caranya dgn mengumpulkannya di darat. Bulu babi, ikan & penyu adalah hewan herbivora harus dicegah agar tak memangsa rumput laut. Untuk menghindr itu biasanya dipasang jaring disekeliling daerah Cara Budidaya. Untuk Cara Budidaya di tambak di lakukan dgn memasang jaring di saluran pemasukan & pengeluaran.
G. Pemanenan
Pada tahap pemanenan ini harus diperhatikan cara & waktu tepat agar diperoleh hasil sesuai dgn permintaan pasar secara kualitas & kuantitas.
Tanaman bisa dipanen setelah umur 6 - 8 minggu setelah tanam. Cara memanen ; dgn mengangkat seluruh tanaman rumput laut ke darat. Rumput laut diCara Budidayakan di tambak dipanen dgn cara rumpun tanaman diangkat & disisakan sedikit untuk dikembangbiakkan lebih lanjut. Or bsa juga dilakukan dgn cara petik dgn memisahkan cabang - cabang dr tanaman induknya, tetapi cara ini akan berakibat didapatkannya sedikit keraginan & pertumbuhan tanaman induk untuk Cara Budidaya selanjutnya akan menurun.
Bila rumput laut dipanen pada usia sekitar satu bulan, biasanya akan diperoleh perbandingan berat basah & berat kering 8 : 1, & bila dipanen pada usia dua bulan biasanya akan dibisa perbandingan 6 : 1. Untuk jenis gracilaria biasanya diperoleh hasil panen sekitar 1500 - 2000 kg rumput laut kering per- hektarnya. Diharapkan dgn penggunaan TON (Tambak Organik Nusantara) akan meningkat sekitar 30 - 100 %.
Sumber :http://teknis-Cara Budidaya.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment