Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth.) adalah tanaman obat banyak digunakan olh masyarakat.Dewasa ni telah di diformulasi fitofarmaka kumis kucing & daun seledri (Apii folia) sebagai anti hipertensi hingga kebutuhan simplisiannya meningkat.Hingga saat ni simplisia daun kumis kucing diperolh dr hasil Cara Budidaya & sebagian masih dilakukan di pinggir jalan. Ni berimplikasi terhadap tanaman kumis kucing rawan kontaminasi cemaran logam berat(Pb) padahal pemanfaatan tanaman kumis kucing sebagai bahan obat tradisional harus memenuhi kaidah aman (safety) & berkualitas (quality) agar tak merugikan masyarakat.
Logam berat timbale dihasilkan dr hasil pembakaran bahan baker bensin premium pada kendaraan bermotor dikeluarkan berbentuk asap ke udara, kemudianpartikel-partikel tersebut menempel di atas permukaan daun & melalui stomata ada sebagian ikut masuk dalam tubuh tanaman obat & menjadi residu. Apabila kandungan timbal dalam jaringan tanaman kumis kucing melebihi ambang batas, maka berbahaya bagi kesehatan manusia,
Logam berat timbale dihasilkan dr hasil pembakaran bahan baker bensin premium pada kendaraan bermotor dikeluarkan berbentuk asap ke udara, kemudianpartikel-partikel tersebut menempel di atas permukaan daun & melalui stomata ada sebagian ikut masuk dalam tubuh tanaman obat & menjadi residu. Apabila kandungan timbal dalam jaringan tanaman kumis kucing melebihi ambang batas, maka berbahaya bagi kesehatan manusia,
Dampak pencemaran logam timbale bagi manusia antara lain mempengaruhi fungsi kognitif, kemampuan belajar,pertumbuhan kerdil, penurunan fungsi pendengaran, merusak fungsi organ tubuh, seperti ginjal, sistem syarat & reproduksi, meningkatkan tekanan darah & mempengaruhi perkembangan otak.Bagi wanita hamil cemaran logam berat Pb terakumulasi dalam ASI & akan ditranslokasi ke anak disusuinya. Untuk seperti ituperlu dilakukan penelitian pengukuran kadar logam berat timbale (Pb) pada tanaman obat kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth.) di beberapa lokasi Cara Budidaya di sekitar sumber pencemar.
Penelitian ni dirancang dgndesain split plot(rancangan petak terbagi) dgnmain plot(plot utama) kelas jalan meliputi jalan Negara, jalan Provinsi & jalan kabupaten. Kemudian subplot ; jarak Cara Budidaya tanaman kumis kucing dr sumber pencemar (jalan)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat beban jalan bukan adalah satu-satunya faktor penentu tingkat pencemaran, namun adalah faktor potensial pada Cara Budidaya tanaman obat kumis kucing di sekitar sumber pencemar, di samping faktor lain berpengaruh yaseperti ituarah & kekuatan angina, iklim & penghalang angina. Untuk lokasi Cara Budidaya tanaman kumis kucing dianggap aman dr cemaran logam berat timbale (Pb) hingga dihasilkan simplisasia terjamin keamanan (safety) & kualitasnya (quality). Disamping seperti ituCara Budidaya tanaman obat kumis kucing akan lebih baik jika di kelilingi olh tanaman lain bersifat fitoremediasi (tanaman berkemampuan menyerap polutan tinggi).
0 comments:
Post a Comment