Orang bijak sering mengatakan, hal apapun jika terlalu berlebihan ; buruk akibatnya. Bagaimana dgn tindak & aktivitas seksual? Apakah orang sangat kecanduan seks juga buruk akibatnya. Mungkin ada mengatakan Iya adapula membantahnya. Tak perlu diperdebatkan, tapi simak informasi berikut tentang masalah kecanduan seks ini.
Apa itu kecanduan seks?
Para ahli menyimpulkan bahwa kecanduan seksual ; aktifitas seksual kemudian men tak terkontrol. Kecanduan terhadap seks memaksa si 'penderita' buat selalu mencari peluang & bisa berhubungan seksual tiap saat, bisa berpengaruh terhadap diri sendiri, hubungan sosial & lingkup pekerjaan.
Buat Pria pecandu seks, hal ini bisa mendatangkan ‘malapetaka’ buat dirinya sendiri, apalagi bila tidak disertai pikiran dewasa. Masalahnya pecandu seks umumnya merasa tidak ada salah dgn dirinya. Kebanyakan dari Pecandu seks akan menyangkal jika ada mengatakan dirinya bermasalah. Alasan yang ‘pintar’pun kerap terucap dari pecandu seks, jika di mereka ditanyakan alasan mengapa untuknya seks ; segalanya.
Kecanduan seks bentuknya bisa macam-macam, tapi di umumnya berupa perilaku di luar kontrol. Perilaku tersebut misalnya :
- Menyukai hal-hal berbau pornografi setips cara berlebihan
- Ekshibisionis & sejenisnya
- Terlalu sering masturbasi
- Suka Telepon atau internet seks
- Affair dilakukan dgn banyak orang
- Seks beresiko (high risk sex)
Seks bisa men satu 'ketergantungan' sama halnya saat Kita tergantung di alkohol & minuman keras lainnya. Selama melakukan hubungan seks, tubuh kita menghasilkan satu reaksi kimia membuat kita merasa 'nyaman' & tenang.
Beberapa orang men kecanduan terhadap 'khasiat' dari reaksi kimia ini & men terobsesi buat selalu menbisakan sensasi seks lebih tinggi lagi. & tubuhpun terbiasa dgn reaksi kimia ini, hingga para 'pecandu' itu selalu berusaha buat mempertahankan kegiatan seksualnya, agar menbisakan 'kondisi' telah terbiasa itu.
Bedanya pecandu seks & penikmat seks, pecandu seringkali tidak peduli jika dirinya dlm bahaya saat ingin melakukan aksi seksualnya. Penikmat seks masih bisa berpikir ‘lurus’ & mundur jika aksi seksualnya akan mendatangkan bahaya atau malu, baik di dirinya ataupun di pasangannya. Sedangkan pecandu akan jalan terus & tidak peduli dgn konsekuensinya.
Sekitar 2-6 persen dari jumlah populasi penduduk dunia mengalami kecanduan seksual. Tapi bisa kenyataannya lebih besar dari jumlah itu, mengingat para pencandu biasanya malu buat mengakui keadaan dirinya & tak punya keberanian mengunjungi dokter buat mencari bantuan.
Batasan buat mengidap ketagihan seks ini pun tidak terbatas usia, pekerjaan & jenis kelamin. Sejak penggunaan internet semakin meluas, dimana layanan jasa berbau seks semakin murah & mudah, para ahli memperkirakan para penderita pecandu seks semakin bertambah jumlahnya.
Dr. Patrick Carnes, salah satu ahli di bidang perlaku penyimpangan & kecanduan seksual, mengatakan bahwa ada beberapa gejala perlu diwaspadai tentang kecanduan seksual, yakni:
1. Merasa bahwa tindakan Kita mulai tak terkontrol
2. Kecenderungan buat melakukan aktifitas seksual merusak / beresiko tinggi
4. Suka berfantasi seksual buat memenuhi keinginan seksual tak bisa tercapai
5. Merasa tak mampu buat menghentikan sikap kita, walaupun tahu tentang segala konsekuensi atas tindakan Kita tersebut
6. Selalu menginginkan aktifitas seksual lebih, minimal kayak pernah dibisanya atau malah lebih dari itu
7. Lebih banyak menghabiskan waktu hanya buat memenuhi keinginan seksual & segala hal seputar aktifitas seksual
8.. Lebih mementingkan aktifitas seksual diatas kebutuhan buat bersosialisasi, urusan pekerjaan & hiburan lainnya.
9. Selalu ingin melakukan hal-hal berbau seksual
Bagaimana Mengatasi
Jika Kita merasa memiliki perilaku kayak disebutkan di atas, pertama harus disadari ; kecanduan seksual ; masalah serius tidak akan hilang dgn sendirinya. Kita harus menbisakan pengobatan atau terapi buat menyembuhkannya.
Kebanyakan penderita merasa kesulitan buat mengubah perilakunya sendiri. Kita mungkin bisa mengurangi kegiatan seksual buat sementara, tetapi biasanya siklusnya akan semakin sering & sulit buat diputus. Jasa terapi dari para profesional bisa membantu Kita memahami apa ter & menguatkan semangat Kita buat mengubahnya men kehidupan seksual lebih sehat.
Mengobati kecanduan seks, kayak kecanduan lainnya, sangat tergantung dari orang bersangkutan. Jika ia bisa menyadari bahwa perbuatannya salah & ada kemauan buat mengubahnya, pengobatan men lebih mudah. Proses pengobatan bisa berupa serangkaian terapi mengenai kesehatan seksual, hubungan cinta sehat, pernikahan, atau mengikuti program support group. Terkadang obat-obatan tertentu, kayak Prozac atau Anafranil, diperlukan buat menahan dorongan seksual berlebihan.
Jika pasangan Kita mengalami kecanduan seksual, hal ini ; tantangan buat Kita buat membantunya mengubah perilakunya. Perlu Kita sadari juga bahwa tidak ada seorang pun bisa sembuh dari rasa ketagihan kecuali ia menerima bahwa dirinya punya masalah & bertekad buat berubah. Memiliki pasangan kecanduan seks memang berat & membingungkan, tetapi bukan tak mungkin hal ini disembuhkan. Kita hanya perlu mendorongnya buat berkonsultasi ke dokter.
Sumber ; Dunia-Wanita.com
Para ahli menyimpulkan bahwa kecanduan seksual ; aktifitas seksual kemudian men tak terkontrol. Kecanduan terhadap seks memaksa si 'penderita' buat selalu mencari peluang & bisa berhubungan seksual tiap saat, bisa berpengaruh terhadap diri sendiri, hubungan sosial & lingkup pekerjaan.
Buat Pria pecandu seks, hal ini bisa mendatangkan ‘malapetaka’ buat dirinya sendiri, apalagi bila tidak disertai pikiran dewasa. Masalahnya pecandu seks umumnya merasa tidak ada salah dgn dirinya. Kebanyakan dari Pecandu seks akan menyangkal jika ada mengatakan dirinya bermasalah. Alasan yang ‘pintar’pun kerap terucap dari pecandu seks, jika di mereka ditanyakan alasan mengapa untuknya seks ; segalanya.
Kecanduan seks bentuknya bisa macam-macam, tapi di umumnya berupa perilaku di luar kontrol. Perilaku tersebut misalnya :
- Menyukai hal-hal berbau pornografi setips cara berlebihan
- Ekshibisionis & sejenisnya
- Terlalu sering masturbasi
- Suka Telepon atau internet seks
- Affair dilakukan dgn banyak orang
- Seks beresiko (high risk sex)
Seks bisa men satu 'ketergantungan' sama halnya saat Kita tergantung di alkohol & minuman keras lainnya. Selama melakukan hubungan seks, tubuh kita menghasilkan satu reaksi kimia membuat kita merasa 'nyaman' & tenang.
Beberapa orang men kecanduan terhadap 'khasiat' dari reaksi kimia ini & men terobsesi buat selalu menbisakan sensasi seks lebih tinggi lagi. & tubuhpun terbiasa dgn reaksi kimia ini, hingga para 'pecandu' itu selalu berusaha buat mempertahankan kegiatan seksualnya, agar menbisakan 'kondisi' telah terbiasa itu.
Bedanya pecandu seks & penikmat seks, pecandu seringkali tidak peduli jika dirinya dlm bahaya saat ingin melakukan aksi seksualnya. Penikmat seks masih bisa berpikir ‘lurus’ & mundur jika aksi seksualnya akan mendatangkan bahaya atau malu, baik di dirinya ataupun di pasangannya. Sedangkan pecandu akan jalan terus & tidak peduli dgn konsekuensinya.
Sekitar 2-6 persen dari jumlah populasi penduduk dunia mengalami kecanduan seksual. Tapi bisa kenyataannya lebih besar dari jumlah itu, mengingat para pencandu biasanya malu buat mengakui keadaan dirinya & tak punya keberanian mengunjungi dokter buat mencari bantuan.
Batasan buat mengidap ketagihan seks ini pun tidak terbatas usia, pekerjaan & jenis kelamin. Sejak penggunaan internet semakin meluas, dimana layanan jasa berbau seks semakin murah & mudah, para ahli memperkirakan para penderita pecandu seks semakin bertambah jumlahnya.
Dr. Patrick Carnes, salah satu ahli di bidang perlaku penyimpangan & kecanduan seksual, mengatakan bahwa ada beberapa gejala perlu diwaspadai tentang kecanduan seksual, yakni:
1. Merasa bahwa tindakan Kita mulai tak terkontrol
2. Kecenderungan buat melakukan aktifitas seksual merusak / beresiko tinggi
4. Suka berfantasi seksual buat memenuhi keinginan seksual tak bisa tercapai
5. Merasa tak mampu buat menghentikan sikap kita, walaupun tahu tentang segala konsekuensi atas tindakan Kita tersebut
6. Selalu menginginkan aktifitas seksual lebih, minimal kayak pernah dibisanya atau malah lebih dari itu
7. Lebih banyak menghabiskan waktu hanya buat memenuhi keinginan seksual & segala hal seputar aktifitas seksual
8.. Lebih mementingkan aktifitas seksual diatas kebutuhan buat bersosialisasi, urusan pekerjaan & hiburan lainnya.
9. Selalu ingin melakukan hal-hal berbau seksual
Bagaimana Mengatasi
Jika Kita merasa memiliki perilaku kayak disebutkan di atas, pertama harus disadari ; kecanduan seksual ; masalah serius tidak akan hilang dgn sendirinya. Kita harus menbisakan pengobatan atau terapi buat menyembuhkannya.
Kebanyakan penderita merasa kesulitan buat mengubah perilakunya sendiri. Kita mungkin bisa mengurangi kegiatan seksual buat sementara, tetapi biasanya siklusnya akan semakin sering & sulit buat diputus. Jasa terapi dari para profesional bisa membantu Kita memahami apa ter & menguatkan semangat Kita buat mengubahnya men kehidupan seksual lebih sehat.
Mengobati kecanduan seks, kayak kecanduan lainnya, sangat tergantung dari orang bersangkutan. Jika ia bisa menyadari bahwa perbuatannya salah & ada kemauan buat mengubahnya, pengobatan men lebih mudah. Proses pengobatan bisa berupa serangkaian terapi mengenai kesehatan seksual, hubungan cinta sehat, pernikahan, atau mengikuti program support group. Terkadang obat-obatan tertentu, kayak Prozac atau Anafranil, diperlukan buat menahan dorongan seksual berlebihan.
Jika pasangan Kita mengalami kecanduan seksual, hal ini ; tantangan buat Kita buat membantunya mengubah perilakunya. Perlu Kita sadari juga bahwa tidak ada seorang pun bisa sembuh dari rasa ketagihan kecuali ia menerima bahwa dirinya punya masalah & bertekad buat berubah. Memiliki pasangan kecanduan seks memang berat & membingungkan, tetapi bukan tak mungkin hal ini disembuhkan. Kita hanya perlu mendorongnya buat berkonsultasi ke dokter.
Sumber ; Dunia-Wanita.com
0 comments:
Post a Comment