Mawar adalah tanaman bunga hias berupa herba dgn batang berduri. Mawar dikenal nama bunga ros or "Ratu Bunga" adalah simbol or lambang kehidupan religi dlm peradaban manusia. Mawar berasal dr dataran Cina, Timur Tengah & Eropa Timur. Dlm perkembangannya, menyebar luas di daerah-daerah beriklim dingin (sub-tropis) & panas (tropis).
JENIS TANAMAN
Dlm sistematika tumbuhan (taksonomi), mawar diklasifasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Species : Rosa damascena Mill., R. multiflora Thunb., R. hybrida Hort., & lain-lain.
Di Indonesia berkembang aneka jenis mawar hibrida berasal dr Holand (Belanda). Mawar banyak peminatnya ; tipe Hybrid Tea & Medium, memiliki variasi warna bunga cukup banyak, mulai putih sampai merah padam & tingkat produktivitas tinggi: 120-280 kuntum bunga/m2 /tahun.
Varietas-varietas mawar hibrida (Hybrid Tea) telah ditanam di Indonesia oleh PT. Perkebunan Mangkurajo adalah: Coctail, Diplomat, Idole, Jacaranda, Laminuette, Osiana, Pareo, Samorai, Sonate de Meilland, Sonia, Sweet Sonia, Tineke, Vivaldi, White Success & Yonina. Sedangkan mawar tipe Medium antara lain ; Golden Times, Jaguar, Sissel, Laser, & Kiss. Kelebihan varietas mawar hibrida ; tahan lama & warna-warninya menarik. Mawar tipe Hybrid Tea bertangkai bunga 80-120 cm, tipe Medium 40-60 cm.
Beberapa varietas mawar introduksi dianjurkan didataran rendah: Cemelot, Frad Winds, Mr. Lincoln, & Golden Lustee sebagai mawar bunga potong. Sedangkan varietas Folk Song, Khatherina Zeimet, Woborn Abbey & Cimacan Salem untuk tanaman taman.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosanales
Famili : Rosaceae
Genus : Rosa
Species : Rosa damascena Mill., R. multiflora Thunb., R. hybrida Hort., & lain-lain.
Di Indonesia berkembang aneka jenis mawar hibrida berasal dr Holand (Belanda). Mawar banyak peminatnya ; tipe Hybrid Tea & Medium, memiliki variasi warna bunga cukup banyak, mulai putih sampai merah padam & tingkat produktivitas tinggi: 120-280 kuntum bunga/m2 /tahun.
Varietas-varietas mawar hibrida (Hybrid Tea) telah ditanam di Indonesia oleh PT. Perkebunan Mangkurajo adalah: Coctail, Diplomat, Idole, Jacaranda, Laminuette, Osiana, Pareo, Samorai, Sonate de Meilland, Sonia, Sweet Sonia, Tineke, Vivaldi, White Success & Yonina. Sedangkan mawar tipe Medium antara lain ; Golden Times, Jaguar, Sissel, Laser, & Kiss. Kelebihan varietas mawar hibrida ; tahan lama & warna-warninya menarik. Mawar tipe Hybrid Tea bertangkai bunga 80-120 cm, tipe Medium 40-60 cm.
Beberapa varietas mawar introduksi dianjurkan didataran rendah: Cemelot, Frad Winds, Mr. Lincoln, & Golden Lustee sebagai mawar bunga potong. Sedangkan varietas Folk Song, Khatherina Zeimet, Woborn Abbey & Cimacan Salem untuk tanaman taman.
3. MANFAAT TANAMAN
1) Tanaman hias di taman/halaman terbuka (out doors).
2) Tanaman hias dlm pot pengindah & penyemarak ruang tamu ataupun koridor.
3) Dijadikan bunga tabur pada upacara kenegaraan or tradisi ritual.
4) Diekstraksi minyaknya sebagai bahan parfum or obat-obatan (pada skala penelitian di Puslitbangtri).
4. SENTRA PENANAMAN
2) Tanaman hias dlm pot pengindah & penyemarak ruang tamu ataupun koridor.
3) Dijadikan bunga tabur pada upacara kenegaraan or tradisi ritual.
4) Diekstraksi minyaknya sebagai bahan parfum or obat-obatan (pada skala penelitian di Puslitbangtri).
4. SENTRA PENANAMAN
Daerah pusat tanaman mawar terkonsentrasi di kawasan Alaska or Siberia, India, Afrika Utara & Indonesia. Sentra penanaman bunga potong, tabur & tanaman pot di Indonesia dihasilkan dr daerah Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur & Jakarta.
5. SYARAT PETUMBUHAN
5.1. Iklim
1.
Angin tak mempengaruhi dlm pertumbuhan bunga mawar.
2. Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar baik ; 1500-3000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 5-6 jam per hari. Di daerah cukup sinar matahari, mawar akan rajin & lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh. Sinar matahari pagi lebih baik dr pada sinar matahari sore, menyebabkan pengeringan tanaman.
3. Tanaman mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap lingkungan tumbuh, bisa ditanam di daerah beriklim dingin/sub-tropis maupun di daerah panas/tropis. Suhu udara sejuk 18-26 derajat C & kelembaban 70-80 %.
5.2. Media Tanam
1.
Penanaman dilakukan secara langsung pada tanah secara permanen di kebun or di dlm pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20-30 %), subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi & drainase baik.
2. Pada tanah latosol, andosol memiliki sifat fisik & kesuburan tanah cukup baik.
3. Derajat keasaman tanah ideal ; PH=5,5-7,0. Pada tanah asam (pH 5,0) perlu pengapuran kapur Dolomit, Calcit atupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar.
Pemberian kapur bertujuan untuk menaikan pH tanah, menambah unsur-unsur Ca & Mg, memperbaiki kehidupan mikroorganisme, memperbaiki bintil-bintil akar, mengurangi keracunan Fe, Mn, & Al, serta menambah ketersediaan unsurunsur P & Mo. Tanah berpori-pori sangat dibutuhkan oleh akar mawar.
5.3. Ketinggian Tempat
Mawar tumbuh baik pada:
1. Ketinggian 560-800 m dpl, suhu udara minimum 16-18 derajat C & maksimum 28–30 derajat C.
2. Ketinggian 1100 m dpl, suhu udara minimum 14-16 derajat C, maksimum 24–27 derajat C.
3. Ketinggian 1400 m dpl, suhu udara minimum 13,7-15,6 derajat C & maksimum 19,5-22,6 derajat C.
Di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman mawar bisa tumbuh & produktif berbunga di dataran rendah sampai tinggi (pegunungan) rata-rata 1500 m dpl.
6. PEDOMAN CARA BUDIDAYA
1.
Angin tak mempengaruhi dlm pertumbuhan bunga mawar.
2. Curah hujan bagi pertumbuhan bunga mawar baik ; 1500-3000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 5-6 jam per hari. Di daerah cukup sinar matahari, mawar akan rajin & lebih cepat berbunga serta berbatang kokoh. Sinar matahari pagi lebih baik dr pada sinar matahari sore, menyebabkan pengeringan tanaman.
3. Tanaman mawar mempunyai daya adaptasi sangat luas terhadap lingkungan tumbuh, bisa ditanam di daerah beriklim dingin/sub-tropis maupun di daerah panas/tropis. Suhu udara sejuk 18-26 derajat C & kelembaban 70-80 %.
5.2. Media Tanam
1.
Penanaman dilakukan secara langsung pada tanah secara permanen di kebun or di dlm pot. Tanaman mawar cocok pada tanah liat berpasir (kandungan liat 20-30 %), subur, gembur, banyak bahan organik, aerasi & drainase baik.
2. Pada tanah latosol, andosol memiliki sifat fisik & kesuburan tanah cukup baik.
3. Derajat keasaman tanah ideal ; PH=5,5-7,0. Pada tanah asam (pH 5,0) perlu pengapuran kapur Dolomit, Calcit atupun Zeagro dosis 4-5 ton/hektar.
Pemberian kapur bertujuan untuk menaikan pH tanah, menambah unsur-unsur Ca & Mg, memperbaiki kehidupan mikroorganisme, memperbaiki bintil-bintil akar, mengurangi keracunan Fe, Mn, & Al, serta menambah ketersediaan unsurunsur P & Mo. Tanah berpori-pori sangat dibutuhkan oleh akar mawar.
5.3. Ketinggian Tempat
Mawar tumbuh baik pada:
1. Ketinggian 560-800 m dpl, suhu udara minimum 16-18 derajat C & maksimum 28–30 derajat C.
2. Ketinggian 1100 m dpl, suhu udara minimum 14-16 derajat C, maksimum 24–27 derajat C.
3. Ketinggian 1400 m dpl, suhu udara minimum 13,7-15,6 derajat C & maksimum 19,5-22,6 derajat C.
Di daerah tropis seperti Indonesia, tanaman mawar bisa tumbuh & produktif berbunga di dataran rendah sampai tinggi (pegunungan) rata-rata 1500 m dpl.
6. PEDOMAN CARA BUDIDAYA
6.1. Pembibitan Persyaratan Bibit
Supaya biji tumbuh dgn baik, pilih biji sehat dgn memasukan ke dlm air ( baik akan tenggelam, mengapung dibuang).
Penyiapan Benih
Tahap-tahap penyiapan benih tanaman dr biji:
a) Pemilihan buah - Pilih buah mawar dr tanaman induk sudah produktif berbunga & jenis unggul sesuai keinginan.
- Petik buah mawar terpilih sudah matang (masak) di pohon.
b) Perlakuan After Ripening - Siapkan media semai berupa tanah berhumus & berpasir (1:1).
- Masukkan (isikan) media tadi ke dlm bak persemaian or wadah praktis & layak digunakan untuk tempat semai.
- Siram media semai dgn air bersih hingga cukup basah (lembab).
- Tanamkan buah mawar satu persatu kedlm media semai hingga cukup terkubur sedlm 0,5-1,0 cm.
- Biarkan buah mawar hingga kulit luarnya membusuk pada kondisi media lembab, beraerasi baik, & suhu udaranya sekitar 5 derajat C. Waktu diperlukan pada perlakuan After Ripening berkisar antara 50-270 hari (tergantung jenis mawar).
Teknik Penyemaian Benih
a) Ambil (angkat) biji-biji mawar dr buah telah membusuk dlm media semai.
b) Pilih biji-biji mawar baik, yaitu bernas tenggelam apabila dimasukkan ke dlm air
c) Cuci biji mawar dgn air bersih.
d) Tiriskan biji-biji mawar terpilih ditempat teduh untuk segera disemaikan pada bak persemaian.
e) Semaikan biji mawar secara merata menurut barisan pada jarak antar-baris 5- 10 cm. Biji akan berkecambah pada umur empat minggu setelah semai.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
a) Siram media persemaian mawar secara kontinu 1-2 kali sehari.
b) Sapih (perjarang) bibit mawar sudah cukup besar ke dlm polybag kecil sudah diisi media campuran tanah, pasir & pupuk organik (1:1:1).
Pemindahan Bibit
Pindahkan tanam bibit mawar sudah berumur 22 bulan ke kebun/tempat penanaman tetap (permanen).
6.2. Pengolahan Media Tanam
Tempat penanaman mawar bisa dilakukan di lahan kebun, taman & dlm pot. Tata cara penyiapan lahan untuk kebun mawar agak berbeda dgn dlm pot/polybag. Persiapan
a) Penyiapan lahan kebun/taman - Lahan untuk kebun/taman mawar dipilih tanah gembur, subur & menbisa sinar matahari langsung (terbuka).
- Bersihkan lokasi kebun dr rumput-rumput liar/batu kerikil.
b) Penyiapan media dlm pot - Siapakan media tanam berupa tanah subur, pupuk organik (pupuk kandang, kompos, Super TW Plus) & pasir. Komposisi media campuran tanah, pupuk kandang, kompos & pasir, 1:1:1. Campuran tanah dgn Super TW Plus perbandingan 6:1.
- Sediakan pot ukurannya disesuaikan dgn besar kecilnya tanaman mawar. Pot paling baik ; pot terbuat dr bahan tanah & tak dicat.
- Siapkan bahan-bahan penunjang lainnya seperti pecahan bata merah or genteng or arang. Bahan tersebut bisa berfungsi sebagai pengisap kelebihan air (drainase) & memudahkan sewaktu pemindahan tanaman ke pot or tempat tanam baru.
c) Pengisian media tanam ke dlm pot - Dasar pot dilubangi untuk kelebihan air.
- Basahi pot dgn air hingga cukup basah.
- Isikan pecahan bata merah/genting/arang pada dasar pot setebal ±1 cm sampai sepertiga bagian pot, lubang pembuangan air di dasar pot jangan tersumbat.
- Isikan serasah (humus) secara merata setebal ± 1cm di atas lapisan bata merah/genting.
- Isikan media tanam campuran tanah, pasir & pupuk kandang/ kompos (1:1:1) or campuran tanah dgn pupuk organik Super TW Plus (6:1) ditambah sedikit abu dapur. Pengisian media sampai 90 % penuh or 0,5- 1,0 cm di bawah batas permukaan pot sebelah atas. Pot siap ditanami bibit (tanaman) mawar.
Pembukaan Lahan
a) Tanah dicangkul/dibajak sedlm ± 30 cm hingga gembur.
b) Biarkan tanah dikeringanginkan selama 15–30 hari agar matang & bebas dr gas-gas beracun.
Pembentukan Bedengan
Buat bedengan-bedgn dgn ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedgn 30-40 cm, & panjangnya tergantung keadaan lahan. Apabila akan dirancang taman mawar asimetris, maka penyiapan lahannya dibuat bentukbentuk diinginkan, misalnya lingkaran (bulat) or guludan-gulu& serasi dgn lingkungan sekitarnya.
Pemupukan
Pupuk organik (pupuk kandang/kompos) 20-30 ton/hektar or Super TW Plus 4-5 ton/hektar diberikan secara disebar & dicampur merata bersama tanah sambil merapikan lahan (bedengan). Pemberian pupuk organik dgn dimasukkan (diisikan) ke dlm lubang tanam rata-rata 1-2 kg/tanaman.
6.3. Teknik Penanaman Penentuan Pola Tanam
Buat lubang tanam pada jarak 60×60 cm or 70×70 cm, tergantung jenis mawar & kesuburan tanahnya.
Pembuatan Lubang Tanam
Untuk membuat lubang diperlukan sekop melengkung supaya diperoleh lubang berbentuk silindris. Ukuran lubang 45×45×45 cm. Kedalaman baik yaitu apabila tanaman diletakkan dlm lubang, kedudukan bagian percabangan utama (bud union) letaknya sejajar dgn permukaan tanah. Akar mawar tak bisa menembus tanah terlalu dalam, maka tak perlu mencangkul tanah terlalu dalam, cukup 45–55 cm.
Pada saat membuat lubang, tanah di permukaan (top soil), sub-soil dikumpulkan terpisah, karena akan digunakan untuk menutup lubang kembali. Apabila daerah itu tertutup rumput, harus diambil dlm bentuk lempengan-lempengan & diletakkan di tempat teduh, untuk digunakan sebagai pupuk, dgn memasukkannya ke dlm lubang. Lempengan rumput diletakkan terbalik. Top soil dicampur dgn bahan organik (seperti kompos, pupuk hijau, pupuk kandang & sebagainya) perbandingan 4 bagian tanah & 1 bagian bahan organik. Lubang ditimbuni sub-soil dicampur dgn bahan organik (dlm jumlah lebih banyak dr pada campuran untuk top soil) & super fosfat (bisa juga dipakai tepung tulang) 20%. Jumlah super fosfat 1,5-2 kg per 10 m2 tanah, tepung tulang 1,5-3 kg per 10 m2. Lubang diisi top soil & bahan organik sampai membentuk gundukan.
Cara Penanaman
Waktu tanam mawar ; pada awal musim hujan (apabila keadaan airnya memadai bisa dilakukan sepanjang musim/tahun. Tanaman mawar ditanam berupa bibit cabutan (tanpa tanah), & bibit berasal dr polybag.
Cara penanaman bibit mawar cabutan :
a) Bongkar bibit tanaman mawar dr kebun pembibitan secara cabutan.
b) Potong sebagian batang & cabang-cabangnya, sisakan 20–25 cm agar habitus tanaman menjadi perdu (pendek).
c) Potong sebagian akar-akarnya dgn gunting pangkas tajam & steril.
d) Rendam bibit mawar dlm air atu larutan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) seperti Dekamon 1–2 cc/liter selama 15–30 menit.
e) Tanam bibit mawar di tengah-tengah lubang tanam & akarnya diatur menyebar ke semua arah. Timbun (urug) dgn tanah hingga batas pangkal leher batang.
f) Padatkan tanah di sekeliling batang tanaman mawar pelan-pelan agar akarakarnya bisa kontak langsung dgn air tanah.
g) Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman hingga basah.
h) Pasang naungan sementara dr anyaman bambu/bahan lain untuk melindugi tanaman mawar dr teriknya sinar matahari sore hari.
Penanaman bibit mawar dr polybag berbeda dgn penanaman bibit mawar cabutan. Bibit mawar dr polybag dipindahtanamkan secara lengkap bersama tanah & akar-akarnya. Tata cara penanaman bibit mawar dr polybag ; sebagai berikut:
a) Siram media dlm polybag berisi bibit mawar hingga cukup basah.
b) Angkat polybag kemudian balikkan posisinya sambil ditekuk-tekuk bagian dasarnya agar bibit mawar bersama tanah & akar-akarnya terlepas (keluar) dr polybag. Apabila polybag berukuran besar, maka pengeluaran bibit mawar bisa dgn cara menyobek or menyayat polybag tersebut.
c) Tanamkan bibit mawar ke dlm lubang tanam telah disiapkan jauh hari sebelumnya. Letak bibit mawar tepat di tengah-tengah lubang tanam, kemudian urug dgn tanah sampai penuh sambil dipadatkan pelan-pelan
d) Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman mawar hingga cukup basah. Bibit mawar akan langsung segar & tumbuh tanpa melalui pelayuan or istirahat dulu.
6.4. Pemeliharaan Tanaman Penyiangan
Kegiatan penyiangan biasanya bersamaan dgn pemupukan agar bisa menghemat biaya & tenaga kerja. Rumput liar tumbuh pada selokan/parit antar bedgn dibersihkan agar tak menjadi sarang hama & penyakit.
Penyiangan sebulan sekali (tergantung pertumbuhan gulma), dgn mencabut rumput-rumput liar (gulma) secara hati-hati agar tak merusak akar tanaman or membersihkan dgn alat bantu kored/cangkul.
Pemupukan
Jenis & dosis (takaran) pupuk dianjurkan untuk tanaman mawar ; pupuk NPK (5-10-5) sebanyak 5 gram/tanaman. Apabila pertumbuhan tunas lambat dipupuk NPK pada perbandingan 10:10:5, apabila tangkainya lemah perbandingan pupuk NPK 5:15:5.
Jenis & dosis pupuk lain ; campuran pupuk terdiri atas: 90–135 kg N ditambah 400 kg P2O5 ditambah 120 kg K2O/ha/tahun or setara dgn 200– 300 kg Urea ditambah 840 kg TSP ditambah 250 kg KCL/ha/tahun. Berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Hortikultura (Balitro), tanaman mawar perlu dipupuk pupuk NPK 5 gram/pohon pada saat tanam or 7–15 hari setelah tanam.
Pemupukan berikutnya secara kontinu tiap 3–4 bulan sekali, tergantung keadaan pertumbuhan tanaman. Dosis & jenis pupuk dianjurkan ; campuran pupuk Nitrogen 600 kg N ditambah Fosfat 1000 kg P2O5 ditambah Kalium 400 kg K2O/ha/tahun or setara dgn urea ± 1350 kg ditambah TSP 2100 kg ditambah KCL 800 kg/ha/tahun. Tiap kali pemupukan diberikan 1/4 - 1/3 dosis pupuk 337,5–450 kg Urea ditambah 525–700 kg TSP ditambah 100–133 kg KCl per hektar. Pemberian pupuk sebaiknya pada saat sebelum berbunga, sedang berbunga, & setelah kuntum bunga layu. Cara pemberian pupuk dgn ditabur dlm paritparit kecil & dangkal diantara barisan tanaman or di sekeliling tajuk tanaman, kemudian ditutup dgn tanah tipis & segera disiram hingga cukup basah.
Pengairan & Penyiraman
Pengairan & penyiraman dilakukan:
a) Pada fase awal pertumbuhan (sekitar umur 1-2 bulan setelah tanam), dilakukan secara kontinu tiap hari 1-2 kali. Pengairan berikutnya berangsur-angsur dikurangi or tergantung keadaan cuaca & jenis tanah (media).
b) Waktu pemberian air baik pada pagi & sore hari, saat suhu udara & penguapan air dr tanah tak terlalu tinggi.
c) Cara pengairan ; dgn disiram secara merata menggunakan alat bantu emrat (gembor).
7. HAMA & PENYAKIT
Supaya biji tumbuh dgn baik, pilih biji sehat dgn memasukan ke dlm air ( baik akan tenggelam, mengapung dibuang).
Penyiapan Benih
Tahap-tahap penyiapan benih tanaman dr biji:
a) Pemilihan buah - Pilih buah mawar dr tanaman induk sudah produktif berbunga & jenis unggul sesuai keinginan.
- Petik buah mawar terpilih sudah matang (masak) di pohon.
b) Perlakuan After Ripening - Siapkan media semai berupa tanah berhumus & berpasir (1:1).
- Masukkan (isikan) media tadi ke dlm bak persemaian or wadah praktis & layak digunakan untuk tempat semai.
- Siram media semai dgn air bersih hingga cukup basah (lembab).
- Tanamkan buah mawar satu persatu kedlm media semai hingga cukup terkubur sedlm 0,5-1,0 cm.
- Biarkan buah mawar hingga kulit luarnya membusuk pada kondisi media lembab, beraerasi baik, & suhu udaranya sekitar 5 derajat C. Waktu diperlukan pada perlakuan After Ripening berkisar antara 50-270 hari (tergantung jenis mawar).
Teknik Penyemaian Benih
a) Ambil (angkat) biji-biji mawar dr buah telah membusuk dlm media semai.
b) Pilih biji-biji mawar baik, yaitu bernas tenggelam apabila dimasukkan ke dlm air
c) Cuci biji mawar dgn air bersih.
d) Tiriskan biji-biji mawar terpilih ditempat teduh untuk segera disemaikan pada bak persemaian.
e) Semaikan biji mawar secara merata menurut barisan pada jarak antar-baris 5- 10 cm. Biji akan berkecambah pada umur empat minggu setelah semai.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
a) Siram media persemaian mawar secara kontinu 1-2 kali sehari.
b) Sapih (perjarang) bibit mawar sudah cukup besar ke dlm polybag kecil sudah diisi media campuran tanah, pasir & pupuk organik (1:1:1).
Pemindahan Bibit
Pindahkan tanam bibit mawar sudah berumur 22 bulan ke kebun/tempat penanaman tetap (permanen).
6.2. Pengolahan Media Tanam
Tempat penanaman mawar bisa dilakukan di lahan kebun, taman & dlm pot. Tata cara penyiapan lahan untuk kebun mawar agak berbeda dgn dlm pot/polybag. Persiapan
a) Penyiapan lahan kebun/taman - Lahan untuk kebun/taman mawar dipilih tanah gembur, subur & menbisa sinar matahari langsung (terbuka).
- Bersihkan lokasi kebun dr rumput-rumput liar/batu kerikil.
b) Penyiapan media dlm pot - Siapakan media tanam berupa tanah subur, pupuk organik (pupuk kandang, kompos, Super TW Plus) & pasir. Komposisi media campuran tanah, pupuk kandang, kompos & pasir, 1:1:1. Campuran tanah dgn Super TW Plus perbandingan 6:1.
- Sediakan pot ukurannya disesuaikan dgn besar kecilnya tanaman mawar. Pot paling baik ; pot terbuat dr bahan tanah & tak dicat.
- Siapkan bahan-bahan penunjang lainnya seperti pecahan bata merah or genteng or arang. Bahan tersebut bisa berfungsi sebagai pengisap kelebihan air (drainase) & memudahkan sewaktu pemindahan tanaman ke pot or tempat tanam baru.
c) Pengisian media tanam ke dlm pot - Dasar pot dilubangi untuk kelebihan air.
- Basahi pot dgn air hingga cukup basah.
- Isikan pecahan bata merah/genting/arang pada dasar pot setebal ±1 cm sampai sepertiga bagian pot, lubang pembuangan air di dasar pot jangan tersumbat.
- Isikan serasah (humus) secara merata setebal ± 1cm di atas lapisan bata merah/genting.
- Isikan media tanam campuran tanah, pasir & pupuk kandang/ kompos (1:1:1) or campuran tanah dgn pupuk organik Super TW Plus (6:1) ditambah sedikit abu dapur. Pengisian media sampai 90 % penuh or 0,5- 1,0 cm di bawah batas permukaan pot sebelah atas. Pot siap ditanami bibit (tanaman) mawar.
Pembukaan Lahan
a) Tanah dicangkul/dibajak sedlm ± 30 cm hingga gembur.
b) Biarkan tanah dikeringanginkan selama 15–30 hari agar matang & bebas dr gas-gas beracun.
Pembentukan Bedengan
Buat bedengan-bedgn dgn ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, jarak antar bedgn 30-40 cm, & panjangnya tergantung keadaan lahan. Apabila akan dirancang taman mawar asimetris, maka penyiapan lahannya dibuat bentukbentuk diinginkan, misalnya lingkaran (bulat) or guludan-gulu& serasi dgn lingkungan sekitarnya.
Pemupukan
Pupuk organik (pupuk kandang/kompos) 20-30 ton/hektar or Super TW Plus 4-5 ton/hektar diberikan secara disebar & dicampur merata bersama tanah sambil merapikan lahan (bedengan). Pemberian pupuk organik dgn dimasukkan (diisikan) ke dlm lubang tanam rata-rata 1-2 kg/tanaman.
6.3. Teknik Penanaman Penentuan Pola Tanam
Buat lubang tanam pada jarak 60×60 cm or 70×70 cm, tergantung jenis mawar & kesuburan tanahnya.
Pembuatan Lubang Tanam
Untuk membuat lubang diperlukan sekop melengkung supaya diperoleh lubang berbentuk silindris. Ukuran lubang 45×45×45 cm. Kedalaman baik yaitu apabila tanaman diletakkan dlm lubang, kedudukan bagian percabangan utama (bud union) letaknya sejajar dgn permukaan tanah. Akar mawar tak bisa menembus tanah terlalu dalam, maka tak perlu mencangkul tanah terlalu dalam, cukup 45–55 cm.
Pada saat membuat lubang, tanah di permukaan (top soil), sub-soil dikumpulkan terpisah, karena akan digunakan untuk menutup lubang kembali. Apabila daerah itu tertutup rumput, harus diambil dlm bentuk lempengan-lempengan & diletakkan di tempat teduh, untuk digunakan sebagai pupuk, dgn memasukkannya ke dlm lubang. Lempengan rumput diletakkan terbalik. Top soil dicampur dgn bahan organik (seperti kompos, pupuk hijau, pupuk kandang & sebagainya) perbandingan 4 bagian tanah & 1 bagian bahan organik. Lubang ditimbuni sub-soil dicampur dgn bahan organik (dlm jumlah lebih banyak dr pada campuran untuk top soil) & super fosfat (bisa juga dipakai tepung tulang) 20%. Jumlah super fosfat 1,5-2 kg per 10 m2 tanah, tepung tulang 1,5-3 kg per 10 m2. Lubang diisi top soil & bahan organik sampai membentuk gundukan.
Cara Penanaman
Waktu tanam mawar ; pada awal musim hujan (apabila keadaan airnya memadai bisa dilakukan sepanjang musim/tahun. Tanaman mawar ditanam berupa bibit cabutan (tanpa tanah), & bibit berasal dr polybag.
Cara penanaman bibit mawar cabutan :
a) Bongkar bibit tanaman mawar dr kebun pembibitan secara cabutan.
b) Potong sebagian batang & cabang-cabangnya, sisakan 20–25 cm agar habitus tanaman menjadi perdu (pendek).
c) Potong sebagian akar-akarnya dgn gunting pangkas tajam & steril.
d) Rendam bibit mawar dlm air atu larutan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) seperti Dekamon 1–2 cc/liter selama 15–30 menit.
e) Tanam bibit mawar di tengah-tengah lubang tanam & akarnya diatur menyebar ke semua arah. Timbun (urug) dgn tanah hingga batas pangkal leher batang.
f) Padatkan tanah di sekeliling batang tanaman mawar pelan-pelan agar akarakarnya bisa kontak langsung dgn air tanah.
g) Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman hingga basah.
h) Pasang naungan sementara dr anyaman bambu/bahan lain untuk melindugi tanaman mawar dr teriknya sinar matahari sore hari.
Penanaman bibit mawar dr polybag berbeda dgn penanaman bibit mawar cabutan. Bibit mawar dr polybag dipindahtanamkan secara lengkap bersama tanah & akar-akarnya. Tata cara penanaman bibit mawar dr polybag ; sebagai berikut:
a) Siram media dlm polybag berisi bibit mawar hingga cukup basah.
b) Angkat polybag kemudian balikkan posisinya sambil ditekuk-tekuk bagian dasarnya agar bibit mawar bersama tanah & akar-akarnya terlepas (keluar) dr polybag. Apabila polybag berukuran besar, maka pengeluaran bibit mawar bisa dgn cara menyobek or menyayat polybag tersebut.
c) Tanamkan bibit mawar ke dlm lubang tanam telah disiapkan jauh hari sebelumnya. Letak bibit mawar tepat di tengah-tengah lubang tanam, kemudian urug dgn tanah sampai penuh sambil dipadatkan pelan-pelan
d) Siram tanah di sekeliling perakaran tanaman mawar hingga cukup basah. Bibit mawar akan langsung segar & tumbuh tanpa melalui pelayuan or istirahat dulu.
6.4. Pemeliharaan Tanaman Penyiangan
Kegiatan penyiangan biasanya bersamaan dgn pemupukan agar bisa menghemat biaya & tenaga kerja. Rumput liar tumbuh pada selokan/parit antar bedgn dibersihkan agar tak menjadi sarang hama & penyakit.
Penyiangan sebulan sekali (tergantung pertumbuhan gulma), dgn mencabut rumput-rumput liar (gulma) secara hati-hati agar tak merusak akar tanaman or membersihkan dgn alat bantu kored/cangkul.
Pemupukan
Jenis & dosis (takaran) pupuk dianjurkan untuk tanaman mawar ; pupuk NPK (5-10-5) sebanyak 5 gram/tanaman. Apabila pertumbuhan tunas lambat dipupuk NPK pada perbandingan 10:10:5, apabila tangkainya lemah perbandingan pupuk NPK 5:15:5.
Jenis & dosis pupuk lain ; campuran pupuk terdiri atas: 90–135 kg N ditambah 400 kg P2O5 ditambah 120 kg K2O/ha/tahun or setara dgn 200– 300 kg Urea ditambah 840 kg TSP ditambah 250 kg KCL/ha/tahun. Berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Hortikultura (Balitro), tanaman mawar perlu dipupuk pupuk NPK 5 gram/pohon pada saat tanam or 7–15 hari setelah tanam.
Pemupukan berikutnya secara kontinu tiap 3–4 bulan sekali, tergantung keadaan pertumbuhan tanaman. Dosis & jenis pupuk dianjurkan ; campuran pupuk Nitrogen 600 kg N ditambah Fosfat 1000 kg P2O5 ditambah Kalium 400 kg K2O/ha/tahun or setara dgn urea ± 1350 kg ditambah TSP 2100 kg ditambah KCL 800 kg/ha/tahun. Tiap kali pemupukan diberikan 1/4 - 1/3 dosis pupuk 337,5–450 kg Urea ditambah 525–700 kg TSP ditambah 100–133 kg KCl per hektar. Pemberian pupuk sebaiknya pada saat sebelum berbunga, sedang berbunga, & setelah kuntum bunga layu. Cara pemberian pupuk dgn ditabur dlm paritparit kecil & dangkal diantara barisan tanaman or di sekeliling tajuk tanaman, kemudian ditutup dgn tanah tipis & segera disiram hingga cukup basah.
Pengairan & Penyiraman
Pengairan & penyiraman dilakukan:
a) Pada fase awal pertumbuhan (sekitar umur 1-2 bulan setelah tanam), dilakukan secara kontinu tiap hari 1-2 kali. Pengairan berikutnya berangsur-angsur dikurangi or tergantung keadaan cuaca & jenis tanah (media).
b) Waktu pemberian air baik pada pagi & sore hari, saat suhu udara & penguapan air dr tanah tak terlalu tinggi.
c) Cara pengairan ; dgn disiram secara merata menggunakan alat bantu emrat (gembor).
7. HAMA & PENYAKIT
7.1. Hama
1. Kutu daun (Macrosiphum rosae Linn., Aphids)
Kutu daun, kecil, panjang ±0,6 mm, berwarna hijau, kadang-kadang tak bersayap. Menyerang pucuk, sering menempel pada ranting & kuncup bunga.
Gejala:: mengisap cairan (sel) tanaman, sehingga menyebabkan gejala abnormal, pada daun or pucuk jadi keriting/mengkerut. Bisa berperan sebagai vektor virus & sering meninggalkan cairan madu manis menempel pada permukaan daun, sehingga menjadi penyebab penyakit embun jelaga (Capnodium sp.).
Pengendalian: menjaga kebersihan (sanitasi) kebun & disemprot insektisida Decis 2,5 EC or Buldok 25 EC, Confidor 200 LC, Curacron 500 EC, Fastac 15 EC pada konsentrasi dianjurkan.
2. Kumbang
Tiga jenis kumbang penyerang tanaman mawar: kumbang Chafer (Macrodactylis subspinosus), Fuller (Autoserica castanca) & Curculio (Rhyncite bicolor). Kumbang Chafer warna coklat kekuning-kuningan panjang tubuh sekitar 12 mm, kumbang Fuller warna coklat keabu-abuan, panjang 10 mm. Kumbang Curculio berwarna merah bergaris hitam ± 5 mm.
Gejala:: memakan daun, tangkai & kuntum bunga, sehingga bolong-bolong/rusak pada bagian diserang. Larva sering memakan perakaran tanaman.
Pengendalian: mengumpulkan & memusnahkan hama tersebut & cara kimia disemprot dgn insektisida Hostathion 40 EC, Decis 2,5 EC, Ambush 2 EC, Elsan 60 EC, & lain-lain pada konsentrasi dianjurkan.
3. Siput berbulu
Tubuh berwarna putih kehijau-hijauan, panjang ± 12 mm, ditutupi bulu-bulu kasar.
Gejala:: pada stadium larva, menyerang tanaman dgn cara memakan daun sebelah bawah menyebabkan daun berlubang tinggal tulang daun.
Pengendalian: merontokkan kepompong menempel pada tanaman, & disemprot dgn insektisida Brestan 60 (Moluskasida) pada konsentrasi dianjurkan.
4. Tungau (Tetranychus telarius)
Tungau mirip laba-laba, sangat kecil ± 0,3 mm, berwarna merah/hijau/kuning. Berkembangbiak dgn cepat apabila cuaca lembab & panas, serta sirkulasi udara kurang baik.
Gejala:: menyerang tanaman dgn cara mengisap cairan sel tanaman, pada bagian daun/pucuk, sehingga menyebabkan titik-titik merah berwarna kuning/abu-abu kecoklat-coklatan.
Pengendalian: disemprot insektisida-akarisida seperti Omite 570 EC or Kelthane 200 EC or Mitac 200 EC Meothrin 50 EC, Nissuron 50 EC & lain-lain pada konsentrasi dianjurkan.
5. Thrips
Hama ini berukuran sangat kecil ± 1 mm, berwarna kuning-oranye/kuning kecoklat-coklatan.
Gejala:: merusak/mengisap cairan sel tanaman, terutama bunga, daun, & cabang. Menyenangi mawar bunga berwarna kuning/terang lainnya.
Pengendalian: pemangkasan bagian tanaman terserang berat & disemprot dgn insektisida Mesurol 50 WP, Tokuthion 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5 EC & lain-lain pada konsentrasi dianjurkan.
6. Nematoda akar (Meloidgyne sp.)
Nematoda akar ukurannya sangat kecil (cuma bisa dilihat dgn mikroskop).
Gejala:: menyerang akar tanaman mawar, bisa menembus ke bagian batang sehingga menyebabkan gejala pertumbuhan kerdil, kadang layu (kehilangan kekuatan tumbuh) & terbisa bintil-bintil pada akar.
Pengendalian: pergiliran tanaman, sterilisasi media tanam, & menggunakan bahan kimiawi (nematisida) : Fura& 3 G, Rugby 10 G or Indofuran pendidikan G pada saat tanam.
7. Hama-hama lain:
a) Ulat daun (Udea rubigalis), menyerang daun & kuncup bunga sehingga menjadi rusak/bolong-bolong.
Pengendalian: disemprot insektisida Hostathion 40 EC, Decis 2,5 EC, Dekasulfan 350 EC, Nomolt 50 EC or Confidor 70 WS pada konsentrasi dianjurkan.
b) Serangga malam (Night feeding insect), menyerang daun & bunga.
Pengendalian: disemprot dgn insektisida digunakan pada pengendalian ulat daun.
c) Serangga pengisap sel tanaman (Leaf hoppers), menyerang daun hingga bintik-bintik putih membentuk lingkaran.
Pengendalian: disemprot dgn insektisida digunakan pada pengendalian ulat daun.
d) Lalat (Dasyncura rhodophaga), ukuran tubuh kecil 1,2 mm, warna coklat kemerah-merahan/kekuning-kuningan. Telur diletakkan pada tunas baru, setelah menjadi larva akan merusak/memakan tunas. Larva menjatuhkan diri ke tanah, kemudian dlm waktu satu minggu berubah menjadi lalat.
Pengendalian: memusnahkan tanaman terserang berat dgn dibakar, menjaga kebersihan kebun, & penyemprotan insektisida Agrohion 50 EC, Meothrin 50 EC or Ofunack 40 EC pada konsentrasi dianjurkan.
e) Kutu batang (Aulacaspis rosae) dr famili Coccidae, berukuran kecil 3 mm,
Gejala: mengisap cairan sel tanaman, bagian daun & batang. Bagian terserang akan layu, lambat laun mengering (mati).
Pengendalian: memangkas bagian tanaman terserang untuk dimusnahkan/dibakar & disemprot dgn insektisida Decis 2,5 EC, Mitac 200 EC, Monitor 200 LC or Orthene 75 SP pada konsentrasi dianjurkan.
f) Kumbang kecil (Small carpenter bees), ukuran tubuh kecil panjang 8 mm, warna hitam-metalik,
Gejala: melubangi sekaligus merusak batang bagian dalam. Tanaman diserang menjadi layu.
Pengendalian: memangkas bagian tanaman diserang untuk dibakar or disemprot dgn insektisida : Decis 2,5 EC, Atabron 50 EC, Buldok 25 EC or Bassa 50 EC pada konsentrasi dianjurkan.
7.2. Penyakit
1. Bercak hitam
Penyebab: cendawan (jamur) Marsonina rosae (Lib.) Lind. (“Black spot”).
Gejala: daun bercak hitam-pekat tepinya bergerigi. Lambat laun bercak-bercak berdiameter ± 1 cm menyatu, sehingga jaringan daun di sekitarnya menjadi kuning. Bisa pula terjadi pada tangkai daun, batang, dasar bunga, kelopak & tajuk bunga. Daun terserang akan mudah berguguran. Pengendalian non kimiawi: memangkas bagian tanaman sakit & menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida berbahan aktif Propineb & Mankozeb pada konsentrasi dianjurkan.
2. Karat daun
Penyebab: cendawan (jamur) Phragmidium mucronatum (Pers. ex Pr.) Schlecht.
Gejala: bintik-bintik warna jingga kemerah-merahan pada sisi bawah daun, pada sisi daun atas terbisa bercak bersudut warna kemerah-merahan. Daun terserang berat akan mudah gugur (rontok). Pengendalian non kimiawi: pemotongan/pemangkasan daun sakit kemudian dimusnahkan.
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida berbahan aktif Zineb or Maneb pada konsentrasi dianjurkan.
3. Tepung mildew
Penyebab: cendawan Oidium sp.
Gejala: terbisa tepung/lapisan putih pada permukaan daun sebelah bawah & atas. Daun/bagian tanaman terserang akan berubah warna dr hijau menjadi kemerah-merahan, lambat laun kekuningkuningan & akhirnya daun-daun cepat rontok (gugur).
Pengendalian non kimiawi: memetik daun terserang untuk dimusnahkan & menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida Belerang, or mengandung bahan aktif Pirazifos.
4. Bengkak pangkal batang
Penyebab: bakteri Agrobacterium tumefacien (E.F Sm et Town.) Conn.
Gejala: terjadi pembengkakan pada pangkal batang dekat permukaan tanah, sehingga tanaman menjadi kerdil & akhirnya mati.
Pengendalian non kimiawi: mencabut tanaman sakit untuk dimusnahkan & sewaktu pemeliharaan tanaman (pemangkasan) menggunakan gunting pangkas bersih & steril.
Pengendalian kimiawi: disemprot oleh bakterisida berbahan aktif Streptomisin or Oksitetrasikin.
5. Mosaik (belang-belang)
Penyebab: virus (Virus Mosaik Mawar) (Rose mosaic Virus).
Gejala: daun menguning & belang-belang, tulang-tulang daunnya seperti jala.
Pengendalian: penanaman bibit sehat, pemeliharaan tanaman secara intensif, penyemprotan insektisida untuk pengendalian serangga vektor, & membongkar (eradikasi) tanaman sakit untuk dimusnahkan agar tak menular kepada tanaman lainnya.
6. Bercak daun
Penyebab: dua patogen, yaitu cendawan Cercospora rosicola Pass. & Alternaria sp.
Gejala: serangan cercospora bercak-bercak coklat pada daun-daun tua, sedangkan bercak alternaria berwarna kehitam-hitaman.
Pengendalian nonkimiawi: memotong/memetik daun sakit untuk dimusnahkan & menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida mengandung bahan aktif Tembaga (Cu).
7. Jamur upas
Penyebab: cendawan Corticium salmonicolor (Berk. et Br.) Tjokr.
Gejala: terbisa lapisan kerak berwarna merah pada batang, & lambat laun batang akan membusuk serta mati.
Pengendalian nonkimiawi: mengelupaskan kulit & mengerok bagian tanaman sakit, kemudian diolesi cat/ter, bisa pula sekaligus memotong bagian batang terinfeksi berat.
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida berbahan aktif Tridemorf.
8. Busuk bunga
Penyebab: cendawan Botrytis cinerea Pers. Fr.
Gejala: kuntum bunga telah membuka membusuk berwarna coklat, & berbintil-bintil hitam.
Pengendalian nonkimiawi: membungkus bunga mulai mekar dgn kantong kertas minyak/plastik & penanganan pasca panen bunga sebaik mungkin.
Pengendalian kimiawi: penyemprotan fungisida berbahan aktif Benomil.
9. Penyakit Fisiologis
Penyebab: kekurangan unsur hara (defisiensi), kurang Nitrogen, Phosfor, & Kalium.
Gejala: kekurangan nitrogen menyebabkan warna daun hujau-muda (pucat) kekuning-kuningan & pertumbuhan tanaman menjadi lambat (kerdil). Kekurangan phosfor menyebabkan tanaman menjadi kurus & kerdil, sedangkan kurang kalium daun-daun menjadi mengering di sepanjang tepi/pinggirannya.
Pengendalian: pemberian pupuk berimbang, terutama unsur N, P2O5, & K2O ataupun disemprot pupuk daun kandungan unsur haranya tinggi sesuai dgn gejala defisiensi.
8. P A N E N
1. Kutu daun (Macrosiphum rosae Linn., Aphids)
Kutu daun, kecil, panjang ±0,6 mm, berwarna hijau, kadang-kadang tak bersayap. Menyerang pucuk, sering menempel pada ranting & kuncup bunga.
Gejala:: mengisap cairan (sel) tanaman, sehingga menyebabkan gejala abnormal, pada daun or pucuk jadi keriting/mengkerut. Bisa berperan sebagai vektor virus & sering meninggalkan cairan madu manis menempel pada permukaan daun, sehingga menjadi penyebab penyakit embun jelaga (Capnodium sp.).
Pengendalian: menjaga kebersihan (sanitasi) kebun & disemprot insektisida Decis 2,5 EC or Buldok 25 EC, Confidor 200 LC, Curacron 500 EC, Fastac 15 EC pada konsentrasi dianjurkan.
2. Kumbang
Tiga jenis kumbang penyerang tanaman mawar: kumbang Chafer (Macrodactylis subspinosus), Fuller (Autoserica castanca) & Curculio (Rhyncite bicolor). Kumbang Chafer warna coklat kekuning-kuningan panjang tubuh sekitar 12 mm, kumbang Fuller warna coklat keabu-abuan, panjang 10 mm. Kumbang Curculio berwarna merah bergaris hitam ± 5 mm.
Gejala:: memakan daun, tangkai & kuntum bunga, sehingga bolong-bolong/rusak pada bagian diserang. Larva sering memakan perakaran tanaman.
Pengendalian: mengumpulkan & memusnahkan hama tersebut & cara kimia disemprot dgn insektisida Hostathion 40 EC, Decis 2,5 EC, Ambush 2 EC, Elsan 60 EC, & lain-lain pada konsentrasi dianjurkan.
3. Siput berbulu
Tubuh berwarna putih kehijau-hijauan, panjang ± 12 mm, ditutupi bulu-bulu kasar.
Gejala:: pada stadium larva, menyerang tanaman dgn cara memakan daun sebelah bawah menyebabkan daun berlubang tinggal tulang daun.
Pengendalian: merontokkan kepompong menempel pada tanaman, & disemprot dgn insektisida Brestan 60 (Moluskasida) pada konsentrasi dianjurkan.
4. Tungau (Tetranychus telarius)
Tungau mirip laba-laba, sangat kecil ± 0,3 mm, berwarna merah/hijau/kuning. Berkembangbiak dgn cepat apabila cuaca lembab & panas, serta sirkulasi udara kurang baik.
Gejala:: menyerang tanaman dgn cara mengisap cairan sel tanaman, pada bagian daun/pucuk, sehingga menyebabkan titik-titik merah berwarna kuning/abu-abu kecoklat-coklatan.
Pengendalian: disemprot insektisida-akarisida seperti Omite 570 EC or Kelthane 200 EC or Mitac 200 EC Meothrin 50 EC, Nissuron 50 EC & lain-lain pada konsentrasi dianjurkan.
5. Thrips
Hama ini berukuran sangat kecil ± 1 mm, berwarna kuning-oranye/kuning kecoklat-coklatan.
Gejala:: merusak/mengisap cairan sel tanaman, terutama bunga, daun, & cabang. Menyenangi mawar bunga berwarna kuning/terang lainnya.
Pengendalian: pemangkasan bagian tanaman terserang berat & disemprot dgn insektisida Mesurol 50 WP, Tokuthion 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5 EC & lain-lain pada konsentrasi dianjurkan.
6. Nematoda akar (Meloidgyne sp.)
Nematoda akar ukurannya sangat kecil (cuma bisa dilihat dgn mikroskop).
Gejala:: menyerang akar tanaman mawar, bisa menembus ke bagian batang sehingga menyebabkan gejala pertumbuhan kerdil, kadang layu (kehilangan kekuatan tumbuh) & terbisa bintil-bintil pada akar.
Pengendalian: pergiliran tanaman, sterilisasi media tanam, & menggunakan bahan kimiawi (nematisida) : Fura& 3 G, Rugby 10 G or Indofuran pendidikan G pada saat tanam.
7. Hama-hama lain:
a) Ulat daun (Udea rubigalis), menyerang daun & kuncup bunga sehingga menjadi rusak/bolong-bolong.
Pengendalian: disemprot insektisida Hostathion 40 EC, Decis 2,5 EC, Dekasulfan 350 EC, Nomolt 50 EC or Confidor 70 WS pada konsentrasi dianjurkan.
b) Serangga malam (Night feeding insect), menyerang daun & bunga.
Pengendalian: disemprot dgn insektisida digunakan pada pengendalian ulat daun.
c) Serangga pengisap sel tanaman (Leaf hoppers), menyerang daun hingga bintik-bintik putih membentuk lingkaran.
Pengendalian: disemprot dgn insektisida digunakan pada pengendalian ulat daun.
d) Lalat (Dasyncura rhodophaga), ukuran tubuh kecil 1,2 mm, warna coklat kemerah-merahan/kekuning-kuningan. Telur diletakkan pada tunas baru, setelah menjadi larva akan merusak/memakan tunas. Larva menjatuhkan diri ke tanah, kemudian dlm waktu satu minggu berubah menjadi lalat.
Pengendalian: memusnahkan tanaman terserang berat dgn dibakar, menjaga kebersihan kebun, & penyemprotan insektisida Agrohion 50 EC, Meothrin 50 EC or Ofunack 40 EC pada konsentrasi dianjurkan.
e) Kutu batang (Aulacaspis rosae) dr famili Coccidae, berukuran kecil 3 mm,
Gejala: mengisap cairan sel tanaman, bagian daun & batang. Bagian terserang akan layu, lambat laun mengering (mati).
Pengendalian: memangkas bagian tanaman terserang untuk dimusnahkan/dibakar & disemprot dgn insektisida Decis 2,5 EC, Mitac 200 EC, Monitor 200 LC or Orthene 75 SP pada konsentrasi dianjurkan.
f) Kumbang kecil (Small carpenter bees), ukuran tubuh kecil panjang 8 mm, warna hitam-metalik,
Gejala: melubangi sekaligus merusak batang bagian dalam. Tanaman diserang menjadi layu.
Pengendalian: memangkas bagian tanaman diserang untuk dibakar or disemprot dgn insektisida : Decis 2,5 EC, Atabron 50 EC, Buldok 25 EC or Bassa 50 EC pada konsentrasi dianjurkan.
7.2. Penyakit
1. Bercak hitam
Penyebab: cendawan (jamur) Marsonina rosae (Lib.) Lind. (“Black spot”).
Gejala: daun bercak hitam-pekat tepinya bergerigi. Lambat laun bercak-bercak berdiameter ± 1 cm menyatu, sehingga jaringan daun di sekitarnya menjadi kuning. Bisa pula terjadi pada tangkai daun, batang, dasar bunga, kelopak & tajuk bunga. Daun terserang akan mudah berguguran. Pengendalian non kimiawi: memangkas bagian tanaman sakit & menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida berbahan aktif Propineb & Mankozeb pada konsentrasi dianjurkan.
2. Karat daun
Penyebab: cendawan (jamur) Phragmidium mucronatum (Pers. ex Pr.) Schlecht.
Gejala: bintik-bintik warna jingga kemerah-merahan pada sisi bawah daun, pada sisi daun atas terbisa bercak bersudut warna kemerah-merahan. Daun terserang berat akan mudah gugur (rontok). Pengendalian non kimiawi: pemotongan/pemangkasan daun sakit kemudian dimusnahkan.
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida berbahan aktif Zineb or Maneb pada konsentrasi dianjurkan.
3. Tepung mildew
Penyebab: cendawan Oidium sp.
Gejala: terbisa tepung/lapisan putih pada permukaan daun sebelah bawah & atas. Daun/bagian tanaman terserang akan berubah warna dr hijau menjadi kemerah-merahan, lambat laun kekuningkuningan & akhirnya daun-daun cepat rontok (gugur).
Pengendalian non kimiawi: memetik daun terserang untuk dimusnahkan & menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida Belerang, or mengandung bahan aktif Pirazifos.
4. Bengkak pangkal batang
Penyebab: bakteri Agrobacterium tumefacien (E.F Sm et Town.) Conn.
Gejala: terjadi pembengkakan pada pangkal batang dekat permukaan tanah, sehingga tanaman menjadi kerdil & akhirnya mati.
Pengendalian non kimiawi: mencabut tanaman sakit untuk dimusnahkan & sewaktu pemeliharaan tanaman (pemangkasan) menggunakan gunting pangkas bersih & steril.
Pengendalian kimiawi: disemprot oleh bakterisida berbahan aktif Streptomisin or Oksitetrasikin.
5. Mosaik (belang-belang)
Penyebab: virus (Virus Mosaik Mawar) (Rose mosaic Virus).
Gejala: daun menguning & belang-belang, tulang-tulang daunnya seperti jala.
Pengendalian: penanaman bibit sehat, pemeliharaan tanaman secara intensif, penyemprotan insektisida untuk pengendalian serangga vektor, & membongkar (eradikasi) tanaman sakit untuk dimusnahkan agar tak menular kepada tanaman lainnya.
6. Bercak daun
Penyebab: dua patogen, yaitu cendawan Cercospora rosicola Pass. & Alternaria sp.
Gejala: serangan cercospora bercak-bercak coklat pada daun-daun tua, sedangkan bercak alternaria berwarna kehitam-hitaman.
Pengendalian nonkimiawi: memotong/memetik daun sakit untuk dimusnahkan & menjaga kebersihan kebun (sanitasi).
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida mengandung bahan aktif Tembaga (Cu).
7. Jamur upas
Penyebab: cendawan Corticium salmonicolor (Berk. et Br.) Tjokr.
Gejala: terbisa lapisan kerak berwarna merah pada batang, & lambat laun batang akan membusuk serta mati.
Pengendalian nonkimiawi: mengelupaskan kulit & mengerok bagian tanaman sakit, kemudian diolesi cat/ter, bisa pula sekaligus memotong bagian batang terinfeksi berat.
Pengendalian kimiawi: disemprot fungisida berbahan aktif Tridemorf.
8. Busuk bunga
Penyebab: cendawan Botrytis cinerea Pers. Fr.
Gejala: kuntum bunga telah membuka membusuk berwarna coklat, & berbintil-bintil hitam.
Pengendalian nonkimiawi: membungkus bunga mulai mekar dgn kantong kertas minyak/plastik & penanganan pasca panen bunga sebaik mungkin.
Pengendalian kimiawi: penyemprotan fungisida berbahan aktif Benomil.
9. Penyakit Fisiologis
Penyebab: kekurangan unsur hara (defisiensi), kurang Nitrogen, Phosfor, & Kalium.
Gejala: kekurangan nitrogen menyebabkan warna daun hujau-muda (pucat) kekuning-kuningan & pertumbuhan tanaman menjadi lambat (kerdil). Kekurangan phosfor menyebabkan tanaman menjadi kurus & kerdil, sedangkan kurang kalium daun-daun menjadi mengering di sepanjang tepi/pinggirannya.
Pengendalian: pemberian pupuk berimbang, terutama unsur N, P2O5, & K2O ataupun disemprot pupuk daun kandungan unsur haranya tinggi sesuai dgn gejala defisiensi.
8. P A N E N
8.1. Ciri & Umur Tanaman Berbunga
Ciri-ciri bunga mawar siap dipetik (dipanen) untuk tujuan sebagai bunga potong : kuntum bunganya belum mekar penuh & berukuran normal. Untuk tujuan bunga tabur pemetikan bunga pada stadium setelah mekar penuh.
Waktu panen ideal ; pagi or sore hari (saat suhu udara & penguapan air tak terlalu tinggi). Di beberapa sentra produsen bunga potong melakukan pemetikan bunga mawar pada malam hari.
8.2. Cara Pemetikan Bunga
Cara panen bunga mawar ; dgn memotong tangkai bunga pada bagian dasar (pangkal) or disertakan dgn beberapa tangkai daun. Alat pemotong bunga mawar bisa berupa pisau ataupun gunting pangkas tajam, bersih & steril.
8.3. Periode Panen
Tanaman mawar bibitnya berasal dr stek ataupun okulasi bisa dipanen pada umur 4-5 bulan setelah tanam or tergantung varietas & kesuburan pertumbuhannya. Pembuangan ini akan produktif bertahun-tahun berkisar 3-5 tahun.
8.4. Prakiraan Produksi
Tanaman mawar dipelihara secara intensif dr jenis/varietas unggul bisa menghasilkan 120.000–280.000 kuntum/hektar/tahun. Tingkat produksi ini tergantung pada varietas mawar, kesuburan tanah, jarak & tingkat perawatan tanaman selama di kebun.
9. PASCA PANEN
Ciri-ciri bunga mawar siap dipetik (dipanen) untuk tujuan sebagai bunga potong : kuntum bunganya belum mekar penuh & berukuran normal. Untuk tujuan bunga tabur pemetikan bunga pada stadium setelah mekar penuh.
Waktu panen ideal ; pagi or sore hari (saat suhu udara & penguapan air tak terlalu tinggi). Di beberapa sentra produsen bunga potong melakukan pemetikan bunga mawar pada malam hari.
8.2. Cara Pemetikan Bunga
Cara panen bunga mawar ; dgn memotong tangkai bunga pada bagian dasar (pangkal) or disertakan dgn beberapa tangkai daun. Alat pemotong bunga mawar bisa berupa pisau ataupun gunting pangkas tajam, bersih & steril.
8.3. Periode Panen
Tanaman mawar bibitnya berasal dr stek ataupun okulasi bisa dipanen pada umur 4-5 bulan setelah tanam or tergantung varietas & kesuburan pertumbuhannya. Pembuangan ini akan produktif bertahun-tahun berkisar 3-5 tahun.
8.4. Prakiraan Produksi
Tanaman mawar dipelihara secara intensif dr jenis/varietas unggul bisa menghasilkan 120.000–280.000 kuntum/hektar/tahun. Tingkat produksi ini tergantung pada varietas mawar, kesuburan tanah, jarak & tingkat perawatan tanaman selama di kebun.
9. PASCA PANEN
9.1. Pengumpulan
1) Pengumpulan pascapanen bunga potong mawar:
a) Kumpulkan bunga segera seusai panen & masukkan ke dlm wadah (ember) berisi air bersih. Posisi tangkai bunga diatur sebelah bawah terendam air.
b) Angkut seluruh hasil panen ke tempat pengumpulan hasil untuk memudahkan penanganan berikutnya.
2) Pengumpulan pascapanen bunga mawar tabur:
Kumpulkan kuntum bunga mawar baru dipetik ke dlm suatu wadah (keranjang plastik, tampah/ember berisi air bersih).
9.2. Penyortiran & Penggolongan
1) Sortir bunga rusak, layu & busuk pisahkan secara tersendiri.
2) Klasifikasikan bunga berdasarkan jenis, ukuran bunga, panjang tangkai bunga & warna bunga seragam. Pengklasifikasian berdasarkan panjang tangkai bunga dipisahkan ke dlm dua grade. Grade A bunga dgn panjang tangkai lebih dr 60 cm, grade B panjang tangkai kurang dr 60 cm.
9.3. Penyimpanan
1) Untuk bunga potong mawar, simpan bunga telah dikemas ke dlm ruang penyimpanan bersuhu dingin (cold storage) dgn kelembaban relatif stabil 90 %.
2) Untuk bunga mawar tabur, simpan di tempat/ruangan teduh, dingin, lembab, & sirkulasi udara baik.
9.4. Pengemasan & Pengangkutan
1) Ikat bunga telah diklasifikasikan & disatukan menjadi suatu ikatan-ikatan. Tiap ikatan berisi 20 tangkai bunga.
2) Kemas ikatan-ikatan bunga tadi ke dlm keranjang/dos karton & sirkulasi udara baik.
3) Angkut bunga mawar ke tempat sasaran pasar.
4) Alasi pangkai tangkai bunga dgn kapas basah or masukkan ke dlm botol plastik berisi air, terutama untuk tujuan pengiriman jarak jauh.
5) Tambahkan remukan es di sekitar wadah (kontainer) bunga mawar agar kondisi ruangan alat angkut cukup dingin & lembab.
10. ANALISIS EKONOMI CARA BUDIDAYA TANAMAN
1) Pengumpulan pascapanen bunga potong mawar:
a) Kumpulkan bunga segera seusai panen & masukkan ke dlm wadah (ember) berisi air bersih. Posisi tangkai bunga diatur sebelah bawah terendam air.
b) Angkut seluruh hasil panen ke tempat pengumpulan hasil untuk memudahkan penanganan berikutnya.
2) Pengumpulan pascapanen bunga mawar tabur:
Kumpulkan kuntum bunga mawar baru dipetik ke dlm suatu wadah (keranjang plastik, tampah/ember berisi air bersih).
9.2. Penyortiran & Penggolongan
1) Sortir bunga rusak, layu & busuk pisahkan secara tersendiri.
2) Klasifikasikan bunga berdasarkan jenis, ukuran bunga, panjang tangkai bunga & warna bunga seragam. Pengklasifikasian berdasarkan panjang tangkai bunga dipisahkan ke dlm dua grade. Grade A bunga dgn panjang tangkai lebih dr 60 cm, grade B panjang tangkai kurang dr 60 cm.
9.3. Penyimpanan
1) Untuk bunga potong mawar, simpan bunga telah dikemas ke dlm ruang penyimpanan bersuhu dingin (cold storage) dgn kelembaban relatif stabil 90 %.
2) Untuk bunga mawar tabur, simpan di tempat/ruangan teduh, dingin, lembab, & sirkulasi udara baik.
9.4. Pengemasan & Pengangkutan
1) Ikat bunga telah diklasifikasikan & disatukan menjadi suatu ikatan-ikatan. Tiap ikatan berisi 20 tangkai bunga.
2) Kemas ikatan-ikatan bunga tadi ke dlm keranjang/dos karton & sirkulasi udara baik.
3) Angkut bunga mawar ke tempat sasaran pasar.
4) Alasi pangkai tangkai bunga dgn kapas basah or masukkan ke dlm botol plastik berisi air, terutama untuk tujuan pengiriman jarak jauh.
5) Tambahkan remukan es di sekitar wadah (kontainer) bunga mawar agar kondisi ruangan alat angkut cukup dingin & lembab.
10. ANALISIS EKONOMI CARA BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha Cara Budidaya
Perkiraan analisis usaha Cara Budidaya mawar seluas 1100 m2 selama 1 tahun dilakukan pada tahun 1999 di daerah Bogor. Produksi per m2/tahun minimal 50 kuntum bunga & harga penjualan terendah Rp. 200,-/kuntum.
1) Biaya produksi a. Sewa lahan Rp. 175.000,-
b. Bibit : ± 3300 batang Rp. 1.750.000,-
c. Pupuk
- Pupuk kandang 2.000 kg @ Rp.150,-
- Urea 30 kg @ Rp. 1.500,-
- NPK 20 kg @ Rp. 2.000,-
- TSP 100 kg @ Rp. 1.800,-
- KCL 30 kg @ Rp. 1.650,-
- Pupuk daun ± 5 liter @ Rp. 40.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 45.000,-
Rp. 40.000,-
Rp. 180.000,-
Rp. 49.500,-
Rp. 200.000,-
d. Pestisida
- Fura& 2 kg @ Rp. 16.000,-
- Insektisida 4 kg @ Rp. 25.000,-
- Fungisida 4 liter @ Rp. 50.000,-
Rp. 32.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 200.000,-
e. Tenaga kerja
- Pengolahan tanah borongan
- Pembuatan bedgn 10 HKP
- Pemasangan pupuk kandang
- Penanaman 10 HKW
- Pengairan selama 1 tahun
- Penyiangan & pemupukan susulan 1 th.
- Pemangkasan
- Penyemprotan selama 1 tahun
- Panen & pascapanen
- Penunggu 1 orang 1 tahun
Rp. 100.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 60.000,-
Rp. 75.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 120.000,-
Rp. 30.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 1.500.000,-
f. Biaya cadangan Rp. 500.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 5.756.500,-
2) Pendapatan : 55.000 x Rp 200,- Rp. 11.000.000,-
3) Keuntungan Rp. 5.243.500,-
4) Keuntungan per bulan Rp. 436.950,-
5) Parameter kelayakan usaha
1. Rasio output/input
= 1,911
Catatan : HKP = Hari kerja Pria, HKW = Hari Kerja Wanita
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Bunga mawar mempunyai potensi ekonomi & sosial tinggi. Salah satu negara produsen bunga-bungaan terbesar di dunia ; Belanda. Diantara 10 jenis bunga potong Belanda, ternyata mawar menempati urutan teratas & paling besar dlm peraihan (perolehan) devisa negara tersebut.
Peningkatan permintaan bunga potong & tanaman hias terjadi di Indonesia, karena selama periode tahun 1985–1991 ekspor komoditas ini meningkat dr 476 ton menjadi 4.881 ton.Berarti prospek pengembangan Cara Budidaya mawar di negeri kita diperkirakan sangat cerah. Mawar diperdagangkan sebagai bunga potong, tabur & tanaman pot.
Mengingat kepentingan nilai ekonomi & meningkatnya permintaan bunga potong atupun tanaman hias di dlm & luar negeri, maka pengembangan Cara Budidaya mawar perlu diarahkan untuk skala agribisnis sesuai dgn permintaan pasar. Permintaan bunga mawar di pasar dlm negeri (domestik) cenderung meningkat, terutama di kota-kota besar. Jakarta menyerap bunga-bunga terbesar dgn omzet & peredaran uang mencapai Rp 25,8 miliar per tahun. Permintaan bunga mawar ±20.000 kuntum per hari hal ini memberikan gambaran cerah bagi kalangan wirausahawan di berbagai daerah (wilayah) di Indonesia untuk mengelola agribisnis bunga mawar, terutama lokasinya strategis dekat dgn kota-kota besar.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1. Ruang Lingkup
Standar mawar bunga potong meliputi ruang lingkup, deskripsi, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan & pengemasan.
11.2. Diskripsi
Standar mutu mawar bunga potong di Indonesia tercantum dlm Standar Nasional Indonesia SNI–01-4491-1998.
11.3. Klasifikasi & Standar Mutu
Berdasarkan kualitasnya,mawar bunga potong diklasifikasikan dlm 4 kelas, yaitu:
a) Mutu AA: sempurna, bunga dipanen pada stadia kuncup setengah mekar & berwarna, ditandai dgn kelopak bunga mekar 2 lembar, ukuran seragam, bebas organisme pengganggu tumbuhan, tak terjadi kerusakan mekanis/fisik, tak mengandung sisa pestisida serta kotoran & duri telah dibersihkan dr tangkai bunga.
b) Mutu A: sama dgn ciri AA dgn toleransi 5 % boleh menyimpang.
c) Mutu B: sama dgn ciri AA dgn toleransi 10 % boleh menyimpang
d) Mutui C: selain AA, A & B
Adapun spesifikasi syarat & mutu untuk mawar bunga potong ; sebagai berikut:
1) Panjang tangkai
a. Tipe standar (cm): mutu AA>65; mutu A=55-64; mutu B=40-54; mutu C=25-39
b. Type spray (cm): mutu AA>55; mutu A=46-55; mutu B=35-45; mutu C< 35
2) Diameter kuncup bunga 1/2 mekar
a. Type standar (cm): mutu AA>2.5; mutu A>2.5; mutu B>2.5; mutu C>2.0
b. Tipe spray (cm): mutu AA>1.5; mutu A>1.5; mutu B>1.5; mutu C>1.2
3) Jumlah Kuntum bunga ½ mekar per tangkai
a. Tipe spray (kuntum): mutu AA> 6; mutu A> 6; mutu B> 6; mutu C<6
4) Benda asing/kotoran (%):mutu AA=0; mutu A=0; mutu B=0; mutu C<5
5) Kesegaran bunga: mutu AA=segar toleransi 3; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=idem
6) Keseragaman kultivar: mutu AA=seragam; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=idem
7) Warna Bunga: mutu AA=seragam; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=idem
8) Keadaan minimun tangkai bunga: mutu AA=kuat/lurus,tdk pecah, tdk bercabang; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=kurang kuat/lurus, tdk pecah, tak bercabang
9) Daun pada 2/3 bagian tangkai: mutu AA=lengkap & sehat; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=idem
10) Kerusakan/cacat (%):mutu AA= 0; mutu A=0; mutu B=0; mutu C<5
11) Organisme penggangu (%):mutu AA= 0; mutu A=0; mutu B=0; mutu C<5
12) Toleransi; (kualitas & ukuran jumlah or panjang) (%): mutu AA=3; mutu A=5; mutu B=10; mutu C<15
11.4. Pengambilan Contoh
Satu partai/lot bunga mawar segar terdiri atas maksimum 1.000 kemasan. Contoh diambil secara acak dr jumlah kemasan.
a) Jumlah kemasan dlm partai 1 – 5, contoh diambil semua.
b) Jumlah kemasan dlm partai 6 – 100, contoh diambil sekurang-kurangnya 5.
c) Jumlah kemasan dlm partai 101 – 300, contoh diambil sekurangkurangnya 7.
d) Jumlah kemasan dlm partai 301 – 500, contoh diambil sekurangkurangnya 9.
e) Jumlah kemasan dlm partai 501 – 1000, contoh diambil sekurangkurangnya 10.
11.5 Pengemasan
Bunga mawar segar dikemas dgn kotak karton baru & kokoh, baik, bersih & kering serta berventilasi. Jumlah tangkai sebanyak 15-20 tangkai diikat & dibungkus. Kemudian dimasukkan ke dlm kemasan karton. Kemasan lain dgn bobot & jumlah tangkai tertentu bisa digunakan atasdasar kesepakatan antara pihak penjual & pihak pembeli. Ujung tangkai bunga dimasukkan ke dlm kantong plastik berisi kapas basah mengandung bahan pengawet.
12. DAFTAR PUSTAKA
1. Rukmana, Rahmat. 1995. Mawar. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
2. Soekarno & Nampiah. 1990. Mawar. Jakarta : Penebar Swadaya.
Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS
http://rawabelong.com
Perkiraan analisis usaha Cara Budidaya mawar seluas 1100 m2 selama 1 tahun dilakukan pada tahun 1999 di daerah Bogor. Produksi per m2/tahun minimal 50 kuntum bunga & harga penjualan terendah Rp. 200,-/kuntum.
1) Biaya produksi a. Sewa lahan Rp. 175.000,-
b. Bibit : ± 3300 batang Rp. 1.750.000,-
c. Pupuk
- Pupuk kandang 2.000 kg @ Rp.150,-
- Urea 30 kg @ Rp. 1.500,-
- NPK 20 kg @ Rp. 2.000,-
- TSP 100 kg @ Rp. 1.800,-
- KCL 30 kg @ Rp. 1.650,-
- Pupuk daun ± 5 liter @ Rp. 40.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 45.000,-
Rp. 40.000,-
Rp. 180.000,-
Rp. 49.500,-
Rp. 200.000,-
d. Pestisida
- Fura& 2 kg @ Rp. 16.000,-
- Insektisida 4 kg @ Rp. 25.000,-
- Fungisida 4 liter @ Rp. 50.000,-
Rp. 32.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 200.000,-
e. Tenaga kerja
- Pengolahan tanah borongan
- Pembuatan bedgn 10 HKP
- Pemasangan pupuk kandang
- Penanaman 10 HKW
- Pengairan selama 1 tahun
- Penyiangan & pemupukan susulan 1 th.
- Pemangkasan
- Penyemprotan selama 1 tahun
- Panen & pascapanen
- Penunggu 1 orang 1 tahun
Rp. 100.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 60.000,-
Rp. 75.000,-
Rp. 100.000,-
Rp. 120.000,-
Rp. 30.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 300.000,-
Rp. 1.500.000,-
f. Biaya cadangan Rp. 500.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 5.756.500,-
2) Pendapatan : 55.000 x Rp 200,- Rp. 11.000.000,-
3) Keuntungan Rp. 5.243.500,-
4) Keuntungan per bulan Rp. 436.950,-
5) Parameter kelayakan usaha
1. Rasio output/input
= 1,911
Catatan : HKP = Hari kerja Pria, HKW = Hari Kerja Wanita
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Bunga mawar mempunyai potensi ekonomi & sosial tinggi. Salah satu negara produsen bunga-bungaan terbesar di dunia ; Belanda. Diantara 10 jenis bunga potong Belanda, ternyata mawar menempati urutan teratas & paling besar dlm peraihan (perolehan) devisa negara tersebut.
Peningkatan permintaan bunga potong & tanaman hias terjadi di Indonesia, karena selama periode tahun 1985–1991 ekspor komoditas ini meningkat dr 476 ton menjadi 4.881 ton.Berarti prospek pengembangan Cara Budidaya mawar di negeri kita diperkirakan sangat cerah. Mawar diperdagangkan sebagai bunga potong, tabur & tanaman pot.
Mengingat kepentingan nilai ekonomi & meningkatnya permintaan bunga potong atupun tanaman hias di dlm & luar negeri, maka pengembangan Cara Budidaya mawar perlu diarahkan untuk skala agribisnis sesuai dgn permintaan pasar. Permintaan bunga mawar di pasar dlm negeri (domestik) cenderung meningkat, terutama di kota-kota besar. Jakarta menyerap bunga-bunga terbesar dgn omzet & peredaran uang mencapai Rp 25,8 miliar per tahun. Permintaan bunga mawar ±20.000 kuntum per hari hal ini memberikan gambaran cerah bagi kalangan wirausahawan di berbagai daerah (wilayah) di Indonesia untuk mengelola agribisnis bunga mawar, terutama lokasinya strategis dekat dgn kota-kota besar.
11. STANDAR PRODUKSI
11.1. Ruang Lingkup
Standar mawar bunga potong meliputi ruang lingkup, deskripsi, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan & pengemasan.
11.2. Diskripsi
Standar mutu mawar bunga potong di Indonesia tercantum dlm Standar Nasional Indonesia SNI–01-4491-1998.
11.3. Klasifikasi & Standar Mutu
Berdasarkan kualitasnya,mawar bunga potong diklasifikasikan dlm 4 kelas, yaitu:
a) Mutu AA: sempurna, bunga dipanen pada stadia kuncup setengah mekar & berwarna, ditandai dgn kelopak bunga mekar 2 lembar, ukuran seragam, bebas organisme pengganggu tumbuhan, tak terjadi kerusakan mekanis/fisik, tak mengandung sisa pestisida serta kotoran & duri telah dibersihkan dr tangkai bunga.
b) Mutu A: sama dgn ciri AA dgn toleransi 5 % boleh menyimpang.
c) Mutu B: sama dgn ciri AA dgn toleransi 10 % boleh menyimpang
d) Mutui C: selain AA, A & B
Adapun spesifikasi syarat & mutu untuk mawar bunga potong ; sebagai berikut:
1) Panjang tangkai
a. Tipe standar (cm): mutu AA>65; mutu A=55-64; mutu B=40-54; mutu C=25-39
b. Type spray (cm): mutu AA>55; mutu A=46-55; mutu B=35-45; mutu C< 35
2) Diameter kuncup bunga 1/2 mekar
a. Type standar (cm): mutu AA>2.5; mutu A>2.5; mutu B>2.5; mutu C>2.0
b. Tipe spray (cm): mutu AA>1.5; mutu A>1.5; mutu B>1.5; mutu C>1.2
3) Jumlah Kuntum bunga ½ mekar per tangkai
a. Tipe spray (kuntum): mutu AA> 6; mutu A> 6; mutu B> 6; mutu C<6
4) Benda asing/kotoran (%):mutu AA=0; mutu A=0; mutu B=0; mutu C<5
5) Kesegaran bunga: mutu AA=segar toleransi 3; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=idem
6) Keseragaman kultivar: mutu AA=seragam; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=idem
7) Warna Bunga: mutu AA=seragam; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=idem
8) Keadaan minimun tangkai bunga: mutu AA=kuat/lurus,tdk pecah, tdk bercabang; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=kurang kuat/lurus, tdk pecah, tak bercabang
9) Daun pada 2/3 bagian tangkai: mutu AA=lengkap & sehat; mutu A=idem; mutu B=idem; mutu C=idem
10) Kerusakan/cacat (%):mutu AA= 0; mutu A=0; mutu B=0; mutu C<5
11) Organisme penggangu (%):mutu AA= 0; mutu A=0; mutu B=0; mutu C<5
12) Toleransi; (kualitas & ukuran jumlah or panjang) (%): mutu AA=3; mutu A=5; mutu B=10; mutu C<15
11.4. Pengambilan Contoh
Satu partai/lot bunga mawar segar terdiri atas maksimum 1.000 kemasan. Contoh diambil secara acak dr jumlah kemasan.
a) Jumlah kemasan dlm partai 1 – 5, contoh diambil semua.
b) Jumlah kemasan dlm partai 6 – 100, contoh diambil sekurang-kurangnya 5.
c) Jumlah kemasan dlm partai 101 – 300, contoh diambil sekurangkurangnya 7.
d) Jumlah kemasan dlm partai 301 – 500, contoh diambil sekurangkurangnya 9.
e) Jumlah kemasan dlm partai 501 – 1000, contoh diambil sekurangkurangnya 10.
11.5 Pengemasan
Bunga mawar segar dikemas dgn kotak karton baru & kokoh, baik, bersih & kering serta berventilasi. Jumlah tangkai sebanyak 15-20 tangkai diikat & dibungkus. Kemudian dimasukkan ke dlm kemasan karton. Kemasan lain dgn bobot & jumlah tangkai tertentu bisa digunakan atasdasar kesepakatan antara pihak penjual & pihak pembeli. Ujung tangkai bunga dimasukkan ke dlm kantong plastik berisi kapas basah mengandung bahan pengawet.
12. DAFTAR PUSTAKA
1. Rukmana, Rahmat. 1995. Mawar. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
2. Soekarno & Nampiah. 1990. Mawar. Jakarta : Penebar Swadaya.
Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS
http://rawabelong.com
0 comments:
Post a Comment