Monday, January 26, 2009

Cara Cara Budidaya Tanaman Nilam (Progestemon Cablin Benth)

I. PENDAHULUAN

• Tanaman Nilam ( Progestemon Cablin Bent ) yaseperti itukelompok tanaman penghasil minyak atsiri, mempunyai prospek baik karena di samping harganya tinggi, juga sampai saat ni minyaknya belum bisa dibuat dalam bentuk sintesis.
• Kebutuhan dunia akan minyak atsiri berasal dr tanaman nilam saat ni berkisar 600 – 800 ton/tahun.Sebagian besar kebutuhan ni disuplai dr Indonesia.
• Minyak nilam olh Negara konsumen digunakan sebagaii bahan pengikat dalam industri minyak wangi (parfum) atau dalam industri kosmetik lainnya.


II. JENIS-JENIS NILAM

1. Pogostemon Cablin Benth
Disebut nilam Aceh, jarang berbunga, kandungan minyak tinggi, bekadar 2,5 – 5 %.

2. Pogostemon Heynecnus Benth
Disebut nilam jawa atau nilam hutan, bisa berbunga, kandungan minyaknya 0,5 -1,5 %.

3. Pogostemon Hortensis BACKER Bent
Jenis ni hanya tumbuh di daerah Banten, bentuknya mirip dgnNilam Jawa, kandungan minyak rendah yaseperti itu0,5 – 1,5 %.

III. SYARAT TUMBUH

• Tumbuh baik di dataran rendah & berproduksi tinggi pada ketinggian 10 – 400 m dpl.
• Menghendaki tanah subur, cukup humus, tanah mengandung bahan organic memberikan hasil paling baik.
• Memerlukan penyinaran matahari cukup.
• Curah hujan dikehedaki berkisar 2.500 – 3.500 mm/tahun, dgnsuhu 24 -28º C

IV. CARA BERCOCOK TANAM

1. Bibit
• Stek cabang, pada stek ni harus ada 3 mata tunas atau 3 helai daun & stek batang, harus ada 3-5 mata tunas.
• Bahan stek terpilh terlebih dahulu disemai dalam bedgndgnjarak 10 X 10 cm atau 5 X 5 cm & ditanam miring 45º kedalam tanah telah disiapkan dgnperbandingan 1 : 2. Setelah 3-4 minggu stek mulai tumbuh, kemudian dipindahkan ke kebun telah disiapkan.
• Bahan stek terpilih bisa juga langsung disemaikan di dalam Polybag telah diisi campuran tanah & pupuk kandang.

2. Persiapan lahan
• Persiapan lahan dilakukan dalam bentuk pengolahan tanah. Tanah harus bersih dr rumput, kemudian dicangkul/ dibajak & dibuat parit-parit pembuangan dgnlebar 30 – 40 cm & kedalaman 50 cm
• Pada areal dgnkemiringan 20º-30º dilakukan menurut arah melintang lereng (countour), dibuat teras tangga.
• Pada areal bergelombang dibuat teras berdasarkan lebarnya & diberi pohon pelindung.

3. Jarak tanam
• Dataran rendah & subur jarak tanam 100 x 100 cm, kandungan litany tinggi jarak tanam 50 x 100 cm.
• Pada tanah liparite jarak tanamnya 75 x 75 cm.
• Pada tanah berbukit mengikuti countour 50 x 100 cm atau 30 x 100 cm

4. Penanaman
Dilakukan pada awal musim hujan. Sebelum bibit ditanam terlebih dahulu dibuat lubang tanam dgntugal atau mencangkul lubang dgnkedalaman 10 cm dgnmemperhatikan agar bibiot berdiri dgnsempurna.

5. Pemeliharaan
a. Penyulaman
Dilakukan pada tanaman mati atau tertekan pertumbuhannya. Penyulaman dilakukan satu bulan setelah tanam
b. Penyiangan
Setelah tanaman berumur 2 bulan, tanaman akan mencapai 20 -30 cm & telah bercabang. Pada saat ni perlu dilakukan penyiangan. Penyiangan selanjutnya dilakukan secara periodik yaseperti itusetelah 3 bulan sekali.
c. Pemangkasan
Setelah tanaman berumur 3 bulan, tanaman nilam tumbuh dgnsempurna telah membentuk perdu rimbun & cabang - cabang telah mencapai panjang 30 cm menyebabkan setiap cabang saling bertautan & menutupi. Dalam keadaan demikian dilakukan pemangkasan & penjarangan.
Pemangkasan dilakukan pada cabang dr tingkat 3 keatas.
d. Pemupukan
- Pupuk organic (pupuk kandang, kompos ataiu pupuk hijau) cukup masak.
- Pupuk an organik (urea, TSP, KCL) dgndosis 150 Kgn urea, 50 kg TSP & 80 kg KCL.
- 1 bulan setelah tanaman pupuk urea, TSP, KCL diberikan ¼ dosis sedangkan sisanya ¾ dosis dilakukan setelah panen I & II (masing-masing setengah dosisi tersisa).

V. PANEN
1. Waktu Panen
Umur nilam tepat untuk dipanen 6 – 8 bulan setelah tanam. Panen bisa dilakukan berulang-ulang tergantung pada keadaan tanaman & kesuburan tanah. Panen selanjutnya bisa dilakukan setelah 3 – 5 bulan setelah panen pertama. Setiap setelah panen tanaman harus dibumbun serta dilakukan pemupukan.

2. Cara Panen
• Pada panen pertama bagian bolh dipangkas adlah cabang-cabang dr tingkat dua keatas, cabang tingkat pertama ditinggalkan.
• Cabang tingkat pertama (cabang dekat dgntanah) dibumbun/ditimbun dgntanah pada setiap tunasnya. Hal ni dilakukan untuk memperbanyak anakan tanaman hingga membentuk satu rumpun padat.
• Tiga bulan kemudian ( umur tanaman sembilan bulan) akan dibisa rumpun-rumpun baru dimana pada bekas pangkasan akan tumbuh cabang-cabang baru & pada setiap pada mata tunas dibumbun akan tumbuh anakan. Pada keadaan demikian bisa dilakukan pqanen kedua dgnmemangkas cabang & ranting dr tngkat kedua keatas. 3 bulan kemudian bisa dilakukan panen selanjutnya.

0 comments: