Monday, January 26, 2009

Cara Cara Budidaya Nangka ( Artocarpus Heterophyllus Lamk )

Nangka adalah tanaman buah berupa pohon berasal dr India & menyebar ke daerah tropis termasuk Indonesia. Di Indonesia pohon ni memiliki beberapa nama daerah antara lain nongko/nangka (Jawa, Gorontalo), langge (Gorontalo), anane (Ambon), lumasa/malasa (Lampung), nanal atau krour (Irian Jaya), nangka (sunda). Beberapa nama asing yaitu: jacfruit, jack (Inggris), nangka (Malaysia), kapiak (Papua Nugini), liangka (Filipina), peignai (Myanmar), khnaor (Kamboja), mimiz, miiz hnang (laos), khanun (Thailand), mit (Vietnam).

Jenis Tanaman

Di Indonesia lebih dr 30 kultivar di Jawa terbisa lebih dr 20 kultivar. Berdasarkan sosok pohon & ukuran buah nangka terbagi dua golongan yaseperti itupohon nangka buah besar & pohon nangka buah mini.

1) Nangka buah besar: tinggi mencapai 20-30 m; diameter batang mencapai 80 cm & umur mulai berbuah sekitar 5-10 tahun.
2) Nangka buah kecil: tinggi mencapai 6-9 m; diameter batang mencapai 15-25 cm & umur mulai berbuah sekitar 18-24 bulan.

Berdasarkan kondisi daging buah nangka bisa dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Nangka bubur: daging buah tipis, lunak agak berserat, beraroma keras mudah lepas dr buah.
2. Nangka salak: daging buah tebal, agak kering aromanya kurang keras. (nangka celeng & nangka belulang).
3. Nangka cempedak: daging buah tipis, liat & beraroma harum spesifik. Varietas-varietas unggul nangka ditanam di Indonesia yaitu: nangka bilulang/nangka celeng, nangka cempedak, nangka dulang, nangka kandel, nangka kunir, nangka merah, nangka salak, nangka mini, & nangka misin.


Manfaat Tanaman

1. Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran.
2. Tepung biji nangka digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan makan campuran).
3. Daun muda bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
4. Kayu nangka dianggap lebih unggul daripada jati untuk pembuatan meubel, konstruksi bangunan pembubutan, tiang kapal, untuk tiang kuda & kandang sapi ( di Priangan), dayung, perkakas, & alat musik.
5. Pohon nangka bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

Sentra Penanaman

Adalah buah utama bahkan dianggap sebagai pangan pokok pada saat kekurangan pangan. Di Asia Tenggara, nangka terutama dipelihara di pekarangan & dikebun buah campuran; pada tahun 1980-an beberapa kebun buahnya luas ditanamai nangka sebagai tanaman tumpang sari dgnNangka. Karena buahnya mudah sekali busuk, tak bisa dilakukan perdagangan ekspor ke Australia, Eropa & sebagainya dr pabrik-pabrik pengalengan di Malaysia.

Syarat Tumbuh

5.1. Iklim

1. Angin berperan dalam membantu penyerbukan bunga pada tanaman nangka.
2. Pohon nangka cocok tumbuh di daerah memilki curah hujan tahunan rata-rata 1.500-2.500 mm & musim keringnya tak terlalu keras. Nangka bisa tumbuh di daerah kering yaseperti itudi daerah-daerah mempunyai bulan-bulan kering lebih dr 4 bulan
3. Sinar matahari sangat diperlukan nangka untuk memacu fotosintesa & pertumbuhan, karena pohon ni termasuk intoleran. Kekurangan sinar matahari bisa menyebabkan terganggunya pembentukan bunga & buah serta pertumbuhannya.
4. Rata-rata suhu udara minimum 16-21 derajat C & suhu udara maksimum 31- 31,5 derajat C.
5. Kelembaban udara tinggi diperlukan untuk mengurangi penguapan.

5.2. Media Tanam

1. Pohon nangka dipelihara di berbagai tipe tanah, tetapi lebih menyenangi aluvial, tanah liat berpasir/liat berlempung dalam & beririgasi baik.
2. Umumnya tanah disukai yaseperti itutanah gembur & agak berpasir. Pohon ni hidup pada tanah tandus sampai subur dgnkondisi reaksi tanah asam sampai alkalis. Bahkan pada tanah gambutpun pohon ni bisa tumbuh & menghasilkan buah.
3. Pohon nangka tahan terhadap pH rendah (tanah masam) dgnpH 6,0-7,5, tetapi optimum pH 6–7.
4. Kedalaman air tanah cocok bagi pertumbuhan nangka ; 1-2 m atau antara 1-2.5 m. Karena perakarannya sangat dalam, maka sebaiknya ditanam pada tanah cukup teball lapisan atasnya (kira-kira 1 m).

5.3. Ketinggian Tempat

Pohon nangka bisa tumbuh dr mulai dataran rendah sampai ketinggian tempat 1.300 m dpl. Namun ketinggian tempat terbaik untuk pertumbuhan nangka ; antara 0-800 m dpl.

Pedoman Cara Budidaya

6.1. Pembibitan

1) Persyaratan Bibit

Umumnya perbanyakan tanaman nangka dilakukan dgnmenggunakan bijinya, karena perbanyakkan dgncangkok atau okulasi hanya sedikit persentase jadinya. Hal ni mungkin disebabkan kandungan lateksnya bisa menghambat proses persatuan. Seleksi dilakukan sejak masa pembibitan apabila ingin mendapatkan nangka bersifat unggul (cepat berbuah, mampu berproduksi banyak dgnbuah berkualitas & tahan terhadap hama & penyakit). Beberapa hal perlu diperhatikan dalam memilih bibit baik adalah:

1. Bibit harus berasal dr jenis atau varietas unggul (produksi tinggi, buah berkualitas baik, berumur panjang & tahan terhadap hama & penyakit).
2. Bibit harus sehat bisa dilihat dr sosoknya kokoh, batangnya kuat, lurus & tumbuh tegak, percabangan banyak serta daun bagian atas berwarna hijau segar & mengkilap.

2) Penyiapan Bibit

Penanganan benih mencakup pencucian secara hati-hati untuk membuang kulit biji berlendir & membuang bagian perikarp berupa tanduk; perlakuan ni akan memperbaiki perkecambahan. Benih disemai sewaktu masih segar; jika diperlukan penyimpanan jangka pendek, benih tak bolh dibiarkan mengering. Benih memilki 40% dr kandungan air aslinya & disimpan dalam wadah plastik kedap, dgnsuhu udara 20 derajat C masih mampu berkecambah selama 3 bulan. Dalam kondisi memadai perkecambahan bisa diawali setelah 10 hari & mencapai persentase perkecambahan 80-100% dalam jangka waktu 35-40 hari setelah disemai. Benih hendaknya diletakkan mendatar atau dgnhilumnya menghadap ke bawah untuk perkecambahan. Cara pembiakan pohon nangka dgnokulasi memerlukan keterampilan khusus & pengalaman & persentase jadinya rendah. Keuntungannya antara lain cepat berbuah & sifatnya induknya bisa diturunkan.Tanaman digunakan sebagai pangkal bawah ; anakan nangka/cempedak asalnya dr biji.

Cara okulasinya ; sebagai berikut:

1. Sayat sebuah mata kayu (mata entras) dr batang nangka, dgnkulitnya kira-kira 2 cm dr atas sampai 2 cm di bawah mata. Kayu terbawa dibuang dgnhati-hati agar titik tumbuh mata tak rusak.
2. Sayat kulit pohon pangkal bawah , kira-kira 10-20 cm di atas leher akar dgnlebar 2-3 cm & panjangnya 3-4 cm. Ungkitlah dr kayunya & lidah kukit dipotong separuhnya. Masukkanlah mata tersebut ke dalam lidah kulit pohon pangkal bawah tersebut, sedemikian rupa, mata masih kelihatan di atas lidah kulit pohon dipotong. Kemudian ikatlah dgntali rafia & mata tetap tersembul keluar (jangan sampai terhimpit).
3. Pada okulasi berhasil, sesudah 8-14 hari ikatan tali rafia harus dibuang. Apabila tunas sudah tumbuh sepanjang 1-10 cm, ikatlah tunas pada bagian atas pohon, agar tunas tumbuhnya lurus & tak dirusak karena digo-go angin. Bahan untuk cangkok diambil dr dahan muda/ranting baru berada di cabang pohon/tunas ranting baru berada di cabang pohon maupun tunas ranting belum produktif. Pencangkokkan dilakukan menjelang musim penghujan agar perakaran bisa tumbuh dgnbaik. Namun demikian pencangkokkan dilakukan pada musim kemarau, tetapi harus disiram secara teratur.

Cara mencangkok dilakukan dgncara mengupas kulit sekeliling dalam 3-5 cm lebarnya. Luka telah dibuat dibiarkan kering kena angin 1-2 hari. Kemudian luka bagian atas diolesi hormon rootone F, setelah seperti ituditutup dgntanah berkompos atau humus telah dibasahi & dibalut dgnsabut kelapa atau plastik telah diberi lobang-lobang kecil.

3) Teknik Penyemaian Bibit

Biji disemai/ditanam ke dalam kantong-kantong plastik sudah tersedia di bedgnsedalam setebal biji, setelah seperti ituditutup lapisan tanah tipis. Biji akan berkecambah dgnrata-rata daya kecambah & persen jadi tanaman ± 90 %. Semai muda dipotkan selambat-lambatnya setelah berdaun empat helai, karena bibit lebih tua sulit untuk dipindahtanamkan (transplanting). Kesulitan ni bisa diatasi dgncara menyemaikan 1-2 benih langsung ke dalam satu wadah. Semai paling cocok disimpan di bawah naungan (50-70 % intensitas cahaya matahari penuh).

4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Untuk bibit dr biji, penyiraman dilakukan secara teratur setiap pagi hari. Sebaiknya persemaian diberi naungan tak terlalu rapat & menghadap ke arah timur guna mencegah penguapan air terlalu cepat. Untuk bibit dr cangkokkan, penyiraman bisa dilakukan secara teratur tiap hari untuk mencegah kekeringan. Penyiraman ni dilakukan kalau belum ada hujan. Semai dr cangkokan sebaiknya diberi naungan saat baru dipindahkan supaya tak layu.

5) Pemindahan Bibit

Bibit akan diangkut ke lapangan penanaman sebaiknya disiram terlebih dahulu. Pengangkutan bibit ke lapangan penanaman dilakukan pagi atau sore hari & dikerjakan dgnhati-hati. Pembongkaran bibit di lapangan dikerjakan hati-hati seperti halnya pada waktu pengangkutan. Apabila jarak angkutan bibit cukup jauh, maka bibit telah dibongkar dirawat lebih dahulu beberap hari sebelum ditanam. Bibit-bibit ni (dr biji) bisa ditanam di lapangan sewaktu masih muda sekali, yaseperti itusebelum perakarannya tumbuh keluar pot, sebab gangguan terhadap perakaran bisa mematikan bibit itu. Bibit juga harus mempunyai ukuran tinggi 50-75 cm & berumur 1-1 1/2 bulan. Bibit dr okulasi bisa ditanam di lapangan pada umur 6-8 bulan. Jika panjang tunas telah mencapai 2-30 cm, potonglah bagian atas pohon pangkal & lukanya ditutup parafin. Untuk okulasi sebaiknya dilakukan pada saat udara cerah & tak hujan. Bibit dr cangkokan, umumnya setelah 1-2,5 bulan, cangkokan sudah berakar banyak & cangkok bisa diambil. Setelah disapih beberapa hari, cangkok bisa ditanam di lapangan.

6.2. Pengolahan Media Tanam

1) Persiapan

Sebelum kegiatan penanaman dilaksanakan, perlu dilakukan pemeriksaan lapangan & berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan ditentukan batas-batas areal.Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan tanaman nangka seperti gulma, genangan air, struktur serta pola tekstur tanah harus dibenahi/dikendalikan. Untuk seperti itutindakan pembersihan lapangan secara total, pengaturan drainase & pengolahan tanah terutama di tempat akan dibuat lobang tanam.

2) Pembentukan Bedengan

Beberapa ketentuan perlu diperhatikan dalam pembuatan bedgnpembibitan sebagai berikut:

1. Ukuran bedgnberagam tetapi biasanya digunakan antara 5 x1 m atau 10 x 1 m.
2. Bedgnmembusur arah Utara ke Selatan & pinggirnya diperkuat dgnbambu, batu merah, atau kayu serta permukaannya ditinggikan 10-15 cm dr atas permukaan tanah.
3. Antar bedgnberjarak 0,45 m & setiap 5-10 m bedgndibuat jalan pemeriksaan sekitar 60-100 m.
4. Saluran air dibuat sepanjang kiri kanan pemeriksaan.
5. Bedgndiberi naungan dgnatap nipah atau sarlom. Bagian menghadap ke timur dibuat lebih tinggi daripada menghadap ke Barat.
6. Dalam bedgndisusun kantong-kantong plastik sudah diisi media tumbuh & sudah diberi lobang-lobang kecil di bagian bawahnya. Media tumbuh digunakan campuran tanah lapisan olah, pupuk organik, & pasir halus dgnperbandingan 2:1:1. Ukuran kantong plastik digunakan 20 x 30 cm dgntebal 0,08 mm & berwarna hitam.

3) Pengapuran

Apabila pH tanah bersifat terlalu asam atau basa maka perlu dilakukan beberapa upaya agar nangka bolh tumbuh & memberikan hasil optimal. Apabila terlalu asam (pH<5)>7)bolh ditambahkan belerang. Dosis dipakai tergantung pada kondisi tanahnya namun sebagai pedoman 1 kg kapur atau belerang untuk 1 m 3 lobang tanam.

4) Pemupukan

Pada lobang tanam, tanah hasil galian dicampur dgnpupuk kandang 20 kg/lubang & dolomit 0,5 kg/lubang (untuk menaikkan pH). Tanah campuran ni dimasukkan ke lubang 2-3 minggu sebelum penanaman. Seminggu sebelum tanam berilah pupuk NPK (15-15-15) 100 gram ke dalam lubang penanaman.

6.3. Teknik Penanaman

1) Penentuan Pola Tanam

Pola usaha pekarangan ; bertanam di lahan sekitar rumah. Hasil ni tak semata-mata untuk dijual tetapi sebagian untuk dikonsumsi sendiri. Sedangakan pola usaha kebun yaseperti itubertanam di lahan jauh lebih luas dr pekarangan dgnpertimbangan hasilnya untuk memnuhi kebutuhan pasar, modal & tenaga kerja cukup tersedia serta lahannya sesuai dgnpersyaratan tempat tumbuh nangka. Pola usaha kebun bisa berbentuk kebun tanaman murni & kebun tanaman campuran. Pada kebun tanaman murni hanya ditanam satu jenis tanaman yaseperti ituseluruhnya ditanami nangka. Sedangkan di kebun campuran, pohon nangka dicampur nenas, pepaya, & sebagainya. Pohon nangka dipelihara di kebun buah jarak tanamnya 8 - 12 m, dalam pola segi empat atau segi enam: kepadatan umum ; 100-120 batang/ha. Jarak tanamnya antara lobang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m. 2) Pembuatan Lobang Tanam Lubang tanam dibuat dgnukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m atau 1 x 1 x 0,5 m. Pada saat penggalian lubang tanam, tanah bagian atas dipisahkan dr tanah bagian bawah. Tanah bagian atas dicampur dgnpupuk kandang sudah matang sebanyak 20 kg per lubang. Lubang tanah telah digali dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu, agar menbisa sinar matahari hingga teroksidasi dgnbaik. Untuk menghindr kendala tanah asam, tanah galian dicampur dgndolomit/kapur pertanian sebanyak 0,5-1 kg per lubang tanam & tanah campuran ni dimasukkan ke dalam lubang 2-3 minggu sebelum penanaman. Untuk tanah terlalu berat, selain pengolahan tanah bisa pula ditambahkan pasir sebanyak 0,5 kaleng per lubang. Seminggu sebelum tanam berilah NPK (15–15– 15) 100 gram ke dalam lubang penanamn apabila perlu. Bibit hasil semaian atau okulasi ditanam tegak & kokoh ke dalam tengah lubang penanaman. Jarak antara lubang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m.

3) Cara Penanaman

Penanaman dilakukan sore hari atau pagi hari pada permulaan musim penghujan yaseperti itusaat curah hujan sudah cukup merata. Bibit ditanam pada lubang sudah tersedia, tegak lurus. Sebelum bibit ditanam, kantong plastik harus dibuang. Kalau penanaman dilakukan di luar musim penghujan atau karena adanya kelainan iklim, yaseperti itumusim hujan tiba-tiba berubah menjadi kemarau lagi, maka bibit telah ditanam perlu disiram secara teratur.

4) Pembuatan Lubang pada Mulsa

Pemberian mulsa di sekitar pohon nangka sangat perlu; terutama pada saat musim kemarau untuk meningkatkan kelembapan tanah. Namun pada musim hujan mulsa tak diperlukan karena bisa mendatangkan serangan jamur. Mulsa juga bisa dimasukkan ke dalam tanah sebagai pupuk organi, pemberian dua kali per tahun sangat membantu pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk pabrik majemuk dilakukan di Malaysia dgndosis 2-3 kg per pohon.

6.4. Pemeliharaan Tanaman

1) Penjarangan & Penyulaman

Penyulaman tanaman mati dilakukan pada saat hujan masih turun di tahun pertama & tahun kedua.

2) Penyiangan

Penyiangan atau membebaskan tanaman dr serangan gulma atau tumbuhan pengganggu dilakukan dgncara membersihkan gulma secara manual/kimia dr tanaman nangka dgnradius 1-2 m. Pengendalian gulma secara kimiawi menggunakan herbisida misalnya Paracol 1,5 liter dalam 600 liter air per ha atau Roundup 2-3 liter dalam 800 liter air/ha. Penyiangan pertama dilakukan 1-2 bulan setelah penanaman, selanjutnya setiap 2-4 bulan dilakukan selama 2-3 tahun. Penyiangan dilakukan dgncara manual atau kimiawi.

3) Pemupukan

Pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang atau pupuk kompos 1-2 kali setahun sebanyak 20 kg per tanaman. Pemberian pupuk anorganik dilakukan satu minggu setelah penanaman dgndosis 100 gram NPK per tanaman. Pemupukan kedua pada umur 6 bulan dgndosis 150 gram NPK per tanaman. Pemupukan ketiga dilakukan pada tanaman umur 12 bulan dgndosis 200 gram per tanaman. Pemupukan keempat pada umur 18 bulan dgndosis 250 gram per tanaman & pemupukan kelima dilakukan pada tanaman umur 24 bulan dgndosis 300 gram per tanaman. Selanjutnya bagi tanaman sudah berbunga pada lahan tak subur bisa ditambahkan pupuk organik 650 gram/pohon.

Untuk meningkatkan tanaman diperlukan tambahan pupuk daun guna merangsang pembentukan daun. Pemberian pupuk daun dilakukan selang 2 minggu sampai tanaman umur 17 bulan. Jenis pupuk daun digunakan Gandasil D/Bayfolan.

4) Pengairan & Penyiraman

Tanaman nangka membutuhkan drainase baik. Pengairan ni diperlukan untuk meningkatkan produktivitasnya. Tanaman nangka memiliki perakaran dalam, tak membutuhkan penggenangan pada saat musim kemarau karena tanaman nangka kurang toleran terhadap genangan. Akarnya masih mampu meyerap air pada tanah dalam. Pemberian air tambahan diperlukan selama dua tahun pertama pertumbuhannya.

5) Pemeliharaan Lain

Pemangkasan dilakukan pada bagian tanaman tak subur & tak produktif. Pemangkasan cabang dilakukan terhadap pohon nangka bertajuk rimbun agar sinar matahari tak terhalangi hingga merangsang perbungaan. Pemangkasan dibatasi pada penjarangan pucuk ketika pohon mulai ditanam & sedikit pemotongan dahan-dahan mengandung buah agar memudahkan mencapai buah untuk dibungkus & kemudian dipanen. Pemangkasan cabang dimaksudkan untuk mengatur pembuahan, karena bunga betina muncul pada batang utama atau cabang primer. Perangsangan pembungaan dilakukan dgncara melukai, mengebor/mengikat batang. Tujuan perlakuan untuk menghambat hasil asimilasi daun agar tak meyebar ke seluruh bagian tanaman, melainkan untuk merangsang pembungaan. Agar buah nangka hasilnya baik & besar, lakukan penjarangan buah. Buah mulai membesar bungkuslah dgnkantong/kertas semen sudah dicelupakan ke dalam larutan insektisida. Bolh juga dibungkus dgnanyaman dedaunan, misalnya menggunakan daun-daun palem atau anyaman kelapa. Tindakan ni bisa menghalangi serangan tikus atau kelelawar, & memikat semut bisa mengusir serangga lain hingga diperolh buah kulitnya mulus & cerah.

Hama & Penyakit

7.1. Hama

Ulat diaphania caesalis yaseperti itupenggerek pucuk, membuat terowongan sampai ke kuncup, pucuk muda, & buah. Pemotongan bagian terserang memutuskan daun hidupnya karena ulat-ulat ni akan menjadi pupa di dalam terowongan itu; buah dilindungi dgndibungkus atau disemprot insektisida Thio& 35 EC. Penggerak kulit batang; berupa ulat-ulat Indarbela tetraonis & Batocera rufomaculata diberantas dgnmengasap lubang-lubang mereka/disemprot dgninsektisida sistemik mengandung bahan aktif karboril (Sevin 85 S). Kumbang-kumbang belalai (weevil) coklat menyerang kuncup, Ochyromera artocarpi, adalah hama nangka khas. Tempayaknya (grubs) masuk ke dalam kuncup & buah masih lunak, dewasa memakan daun. Bagian tanaman terserang dihancurkan, & diperlukan insektisida. Menyeruaknya kumbang bersayap selaput (spittle bug), Cosmoscarata relata, memakan daun muda. Nimfa hidup bersama-sama dalam suatu massa busa disekresi olh mereka ; nimfa dipungut & dihancurkan. Larva lalat buah , Dacus dorsalis & D. umbrosus sering menyerang buah. Untuk menghindr serangannya, buah nangka hendaknya dibungkus; buah matang atau kelewat matang jangan dibiarkan bergeletakkan di tanah, tetapi hendaknya dikubur-kubur dalam, & penyemnprotan pada umpan bisa dilakukan. Hama-hama lainnya ; bermacam-macam serangga pengisap, seperti kutu tepung, afid, lalat putih, & ‘thrips’, juga ulat perekat daun (leaf webber). Hama nangka lain ; kepik Helopeltis (Miridae,Hemiptera). Nimfa & kepik dewasa menghisap cairan bagian tanaman masih muda (daun & buah). Ukuran telurnya 1,5 m, diletakkan dgncara ditusukkan pada jaringan tanaman. Masa inkubasi 5-7 hari. Nimfa & kepik dewasa warnanya bervariasi, hijau atau kuning-kehitaman & kuning oranye. Mengalami 5 kali masa instar. Kepik dewasa panjangnya berkisar 6,5-7,5 mm dgnkemampuan bertelur sampai 18 butir. Beberapa musuh alami diantaranya berupa parasit ; Euphorus helopeltis, Erythmelus helopeltis & sebagai predator ; Sycanus leucomesus, Isyndrus sp. & Cosmolestes picticeps. Untuk pengendaliannya populasi biasanya terkendali olh musuh alam apabila populasi tinggi bisa dilakukan dgninsektisida misal Lannate 25 WP, Atabron 50EC.

7.2. Penyakit

Bakteri mati bujang (Erwinia carotovora) sering menyerang pohon nangka, juga cempedak. Jamur tersebut pertama kali menyerang bagian pucuk & turun pada tajuk berikutnya. serangan hebat bisa mematikan pohonnya. Di India dilaporakan serangan busuk akar & busuk batang dilakukan olh jamur Rhizopus artocarpi menyebabkan keruguian tanaman hingga 15-30 %. Jamur ni umunya meyerang tunas bunga. Beberapa penyakit cukup penting antara lkain Colletotrichum lagenarium, Phomopsis artocarpina, Septoria artocarpi, & Corticium salmonicolor. Jamur tersebut kebanyakan menyerang pada musim penghujan. Pemotongan bagian tanaman terserang akan banyak membantun mengatasi serangan, di samping seperti itusanitasi kebun & pemupukan bisa meningkatkan kesehatan tanaman.

Panen

8.1. Ciri & Umur Panen

Kematangan buah ditentukan melalui kriteria sebagai berikut:

1. Apabila buah tersebut dipukul-pukul dgnbenda (misalnya punggung pisau) akan berbuyi nyaring.
2. Perubahan warna kulit buahnya dr hijau pucat ke kuning kehijau-hijauan atau kecoklat-coklatan.
3. Mengeluarkan bau khas atau aromanya harum.
4. Durinya mulai lunak & jarak satu duri dgnduri lainnya semakin lebar
5. Kulit buah terlihat seperti akan pecah.

8.2. Cara Panen

Cara pemetikan buah nangka matang ialah gagangnya dipotong dgnpisau tajam & buah nangka seperti ituditurunkan dgnhati-hati. Pohon nangka berbuah besar berbuah pada umur 5-10 tahun sedangkan nangka mni pada umur 1,5-2 tahun. Pada umumnya buah masak setelah 8 bulan sejak bunganya muncul.

8.3. Periode Panen

Umur maksimum produksi buah 20-30 tahun, sesudah seperti ituharus diremajakan. Hasil buah per tahun per pohon beragam umumnya berkisar 8-12 buah / pohon / tahun.

Pasca panen

9.1. Pengumpulan

Buah nangka dikumpulkan olh pemborong atau dibawa langsung ke pasar & dijual ke pedagang eceran atau dibelah & dilepas satu-satu untuk dijual langsung ke konsumen.

9.2. Penyimpanan

Daging buah nagka tebal seperti ituseringkali diekstrak, dibersihkan, & dijual dalam keadaan ekstrak segar. Jika persediaan melimpah, buah nangka diawetkan, caranya ialah: daging buah dipisahkan dr bijinya, kemudian dicuci, dipipihkan, & dijemur ditambah gula atau sirop, atau tanpa diberi apa-apa. Hasil olahan ni dijual sebagai kue kering. Di semenanjung Malaysia dilakukan pengalengan.

9.3. Penanganan Lain

Daging buah nangka digunakan untuk mengharumkan es krim & minuman/dijadikan madu nangka, konsentrat, atau tepung & dimanfaatkan dalam pembuatan minuman. Biji nangka bolh dibuat tepung biji nangka dicampurkan ke dlam tepung gandum untuk pembuatan roti. Penggunaan tepung biji nangka sebagai bahan substitusi sebagian tepung terigu dalam pembuatan cookies & BMC (Bahan Makanan Campuran).

0 comments: