Tuesday, June 24, 2008

Pemeliharaan Adenium

Bagaimanapun keindahan adenium tak bakal akan tampak apabila tak dilakukan perawatan. Inilah sejumlah pemeliharaan rutin diterapkan pada adenium anda

A. Manfaat nutrisi

1. Unsur makro
2. Unsur mikro

B. Jenis-jenis pupuk & sifatnya
1. Pupuk anorganik
2. Pupuk Organik

C. Metode Aplikasi
1. Tanaman bibit
2. Tanaman remaja
3. Fase generatif

A. MANFAAT NUTRISI

Setahun lalu , seorang konsumen membeli adenium di sebuah showroom di Semarang. Sosoknya amat mempesona. Setiap tangkai memunculkan bunga berwarna merah muda indah. Penampilan tanaman dianggap layak untuk mengungkapkan cinta Adenium seharga Rp 4.000.000 itu kemudian dipersembahkan kepada sang pujaan hati.

Tujuh bulan berselang , sang gadis mendatangi showroom itu. Ia mengungkapkan adenium pemberian kekasihnya kini merana. Penampilan tanaman itu berubah drastis. tersisa cuma ranting gundul & daun kuning di beberapa anakan cabang. Wajar apabila bunga seperti mogok muncul. Diakuinya , ia memang tak pernah memberi pupuk. Sesekali , ia menyiramkan air beras apabila melihat media kering.

Pupuk ibarat makanan bagi tumbuhan. Ia diperlukan untuk pertumbuhan & perkembangan tanaman. Di alam , tanaman menyerap nutrisi dr dlm tanah & udara. Sedangkan di dlm wadah , nutrisi harus dipasok dlm kurun waktu tertentu.

1. UNSUR MAKRO
Unsur hara makro berisi hara diperlukan tanaman dlm jumlah banyak. Namun , tak berarti jumlah diberikan tak terbatas. Ada ambang tertentu ditoleransi tanaman. Melebihi batas itu , tanaman mengalami keracunan bsa berlanjut hingga mati.
Ada 12 jenis unsur kimia diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Unsur itu ; nitrogen (N) , fosfor (P) , kalium (K) , magnesium (Mg) , sulfur (S) , & kalsium (Ca) , boron (B) , besi (Fe) , tembaga (Cu) , mangan (Mn) , seng (ZN) , & molibdenum (Mo). Setiap unsur memiliki pengaruh penting dlm pertumbuhan tanaman.
Kebutuhan tanaman akan masing-masing unsur berlainan. Tergantung pada umur , jenis , & lingkungan.

a. Nitrogen (N)
Nitrogen berperan dlm pembentukan sel , jaringan , & organ tanaman. Ia berfungsi sebagai sebagai bahan sintetis klorofil , protein , & asam amino. Karena itu kehadirannya dibutuhkan dlm jumlah besar , terutama saat pertumbuhan vegetatif. Bersama fosfor (P) , nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Terbisa 2 bentuk nitrogen yakni amonium & nitrat. Sejumlah penelitian membuktikan amonium sebaiknya tak lebih dr 25% dr total konsentrasi nitrogen. Bila berlebihan , sosok tanaman bongsor tetapi rentan terhadap serangan penyakit. Nitrogen berasal dr amonium akan memperlambat pertumbuhan karena mengikat karbohidrat sehingga pasokan sedikit. Dgn demikian cadangan makanan sebagai modal berbunga juga minimal. Akibatnya tanaman tak mampu berbunga. Seandainya dominan ; nitrogen bentuk nitrat , maka sel-sel tanaman akan kompak & kuat sehingga lebih tahan penyakit. Untuk mengetahui kandungan N & bentuk nitrogen dr pupuk bsa dilihat dr kemasan

Gejala kekurangan
Tanaman kekurangan nitrogen dikenali dr daun bagian bawah. Daun itu menguning karena kekurangan klorofil. Lebih lanjut mengering & rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan daun muda akan tampak pucat. Pertumbuhan tanaman lambat , kerdil & lemah. Produksi bunga & biji rendah.

Kelebihan
Warna daun terlalu hijau , tanaman rimbun dgn daun. Proses pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu menyebebkan rentan serangan cendawan & penyakit , & mudah roboh. Produksi bunga menurun.

b. Fosfor (P)

Fosfor adalah komponen penyusun beberapa enzim , protein , ATP , RNA , & DNA. ATP penting untuk proses transfer energi , sedangkan RNA & DNA menentukan sifat genetik tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih , akar , bunga , & buah. Dgn membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap nutrisi pun lebih baik.
Bersama denga kalium , fosfor dipakai untuk merangsang pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan tanaman terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.

Kekurangan
Dimulai dr daun tua menjadi keunguan cenderung kelabu. Tepi daun cokelat , tulang daun muda berwarna hijau gelap. Hangus , pertumbuhan daun kecil , kerdil , & akhirnya rontok. Fase pertumbuhan lambat & tanaman kerdil.

Kelebihan
Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga(Cu) , & seng(Zn) terganggu. Namun gejalanya tak tampak secara fisik pada tanaman.

c. Kalium (K)
Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis , akumulasi , translokasi , transportasi karbohidrat , membuka menutupnya stomata , or mengatur distribusi air dlm jaringan & sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakar& akhirnya gugur.
Unsur kalium berhubungan erat dgn kalsium & magnesium. Ada sifat antagonisme antara kalium & kalsium. & juga antara kalium & magnesium. Sifat antagonisme ini menyebabkan kekalahan salah satu unsur untuk diserap tanaman bila komposisinya tak seimbang. Unsur kalium diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium & magnesium. Bila unsur kalium berlebih gejalanya sama dgn kekurangan magnesium. Sebab , sifat antagonisme antara kalium & magnesium lebih besar daripada sifat antagonisme antara kalium & kalsium. Kendati demkian , pada beberapa kasus , kelebihan kalium gejalanya mirip tanaman kekurangan kalsium.

Kekurangan
Kekurangan K tampak dr daun paling bawah kering or ada bercak hangus. Bunga mudah rontok. Tepi daun 'hangus' , daun menggulung ke bawah , & rentan terhadap serangan penyakit.

Kelebihan
Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca & Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.

d. Magnesium (Mg)
Magnesium ; aktivator berperan dlm transportasi energi beberapa enzim di dlm tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga adalah komponen inti pembentukan klorofil & enzim di berbagai proses sintesis protein.
Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tak terangkut karena energi tersedia sedikit. terbawa hanyalah unsur berbobot 'ringan' seperti nitrogen. Akibatnya terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah & jarak antarruas panjang. Ciri-ciri persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman.

Gejala Kekurangan
Muncul bercak-bercak kuningdi permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg diangkut ke daun muda. Daun tua menjadi lemahd & akhirnya mudah terserang penyakit , terutama embun tepung (powdery mildew).

Kelebihan
Kelebihan Mg tak menimbulkan gejala ekstrim.

e. Kalsium (Ca)
Unsur ini paling berperan ; pertumbuhan sel. Ia komponen menguatkan , & mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada titik tumbuh akar. Bahkan apabila terjadi defiensi Ca , pembentukan & pertumbuhan akar terganggu , & berakibat penyerapan hara terhambat. Ca berperan dlm proses pembelahan & perpanjangan sel , & mengatur distribusi hasil fotosintesis.

Kekurangan
Gejala kekurangan kalsium yaitu titik tumbuh lemah , terjadi perubahan bentuk daun , mengeriting , kecil , & akhirnya rontok. Kalsium menyebabkan tanaman tinggi tetapi tak kekar. Karena berefek langsung pada titik tumbuh maka kekurangan unsur ini menyebabkan produksi bunga terhambat. Bunga gugur juga efek kekurangan kalsium.

Kelebihan
Kelebihan kalsium tak berefek banyak , cuma mempengaruhi pH tanah.


2. UNSUR MiKRO

Unsur mikro ; unsur diperlukan tanaman dlm jumlah sedikit . Walaupun cuma diserap dlm jumlah kecil , tetapi amat penting untuk menunjang keberhasilan proses-proses dlm tumbuhan. Tanpa unsur mikro , bunga adenium tak tampil prima. Bunga akan lunglai , dll. Unsur mikro itu , adalah: boron , besi , tembaga , mangan , seng , & molibdenum.

a. Boron (B)
Boron memiliki kaitan erat dgn proses pembentukan , pembelahan & diferensiasi , & pembagian tugas sel. Hal ini terkait dgn perannya dlm sintetis RNA , bahan dasar pembentukan sel. Boron diangkut dr akar ke tajuk tanaman melalui pembuluh xylem. Di dlm tanah boron tersedia dlm jumlah terbatas & mudah tercuci. Kekurangan boron paling sering dijumpai pada adenium. Cirinya mirip daun variegeta.

Kekurangan
Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal , tebal , & mengkerut.

Kelebihan
Ujung daun kuning & mengalami nekrosis

b. Tembaga(Cu)
Fungsi penting tembaga ; aktivator & membawa beberapa enzim. Dia juga berperan membantu kelancaran proses fotosintesis. Pembentuk klorofil , & berperan dlm funsi reproduksi.

Kekurangan
Daun berwarna hijau kebiruan , tunas daun menguncup & tumbuh kecil , pertumbuhan bunga terhambat.

Kelebihan
Tanaman tumbuh kerdil , percabangan terbatas , pembentukan akar terhambat , akar menebal & berwarna gelap.


c. Seng(Zn)
Hampir mirip dgn Mn & Mg , sengat berperan dlm aktivator enzim , pembentukan klorofil & membantu proses fotosintesis. Kekurangan biasanya terjadi pada media sudah lama digunakan.

Kekurangan
Pertumbuhan lambat , jarak antar buku pendek , daun kerdil , mengkerut , or menggulung di satu sisi lalu disusul dgn kerontokan. Bakal buah menguning , terbuka , & akhirnya gugur. Buah pun akan lebih lemas & sehingga buah seharusnya lurus membengkok.

kelebihan
Kelebihan seng tak menunjukkan dampak nyata.

d. Besi (fe)
Besi berperan dlm proses pembentukan protein , sebagai katalisator pembentukan klorofil. Besi berperan sebagai pembawa elektron pada proses fotosintetis & respirasi , sekaligus menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur ini tak mudah bergerak sehigga apabila terjadi kekurangan sulit diperbaiki. Fe paling sering bertentanganor antagonis dgn unsur mikro lain. Untuk mengurangi efek itu , maka Fe sering dibungkus dgn Kelat (chelate) seperti EDTA (Ethylene Diamine Tetra-acetic Acid). EDTA ; suatu komponen organik bersifat menstabilkan ion metal. Adanya EDTA maka sifat antagonis Fe pada pH tinggi berkurang jauh. Di pasaran dijumpai dgn merek Fe-EDTA.

Kekurangan
Kekurangan besi ditunjukkan dgn gejala klorosis & daun menguning or nekrosa. Daun muda akan tampak putih karena kurang klorofil. Selain itu terjadi karena kerusakan akar. Bila adenium dikeluarkan dr potnya akan tampak potongan-potongan akar mati.

Kelebihan
Pemberian pupuk dgn kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis ditandai dgn munculnya bintik-bintik hitam pada daun.

f. Molibdenum(Mo):
Mo bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim. Unsur ini juga berperan dlm fiksasi nitrogen.

Kekurangan
Ditunjukkan dgn munculnya klorosis di daun tua , kemudian menjalar ke daun muda

Kelebihan
Kelebihan tak menunjukkan gejala nyata pada adenium.

B. JENIS-JENIS PUPUK & SIFATNYA

Unsur-unsur dibutuhkan adenium dikemas oleh produsen menjadi pupuk dlm aneka dlm rupa & bentuk. Dr segi bentuk pupuk dikemas dlm cairan , bubuk , tablet , kapsul , & butiran. Sedangkan dr segi bahan baku dikenal istilah pupuk anorganik & organik. Pupuk anorganik ; pupuk dibuat dr bahan-bahan kimia. Organik , berasal dr bahan alam.

1. Pupuk anorganik
Secara umum ada dua jenis pupuk anorganik tersedia di pasaran: pupuk tunggal & pupuk majemuk. Pupuk tunggal dibuat dr satu unsur secara dominan. Contohnya Urea mengandung N , TSP or SP 36 denganP , & KCl or ZK dgn unsur K dominan. Pupuk majemuk mengandung lebih dr satu jenis unsur. Misalnya DAP & Amofos terbuat dr N & P. Pupuk majemuk juga bsa tersusun dr 3 unsur. Sebut juga Rustica Yellow & Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dgn kandungan N , P , & K. Produsen pupuk biasanya jgua menambahkan unsur-unsur mikro seperti Fe , B , Mo , Mn , & Cu.
Agar praktis , pekebun biasanya memakai pupuk majemuk. Umumnya di pasaran beredar pupuk dgn kandungan utama Nitrogen , fosfor , & kalium dgn berbagai perbandingan. Besar kecilnya perbandingan itu dicantumkan di label kemasan. Tulisan 20:10:10 artinya kandungan nitrogen paling tinggi sehingga tepat digunakan untuk masa pertumbuhan.

2. Pupuk Organik

Pupuk organik sudah sejak lama digunakan orang. Munculnya tren 'kembali ke alam' mendorong munculnya pupuk organik diproses & dikemas secara modern. Bahan baku pembuatannya bermacam-macam , antara lain dr guano , kotoran kelelawar sudah diproses , limbah tanaman , ikan , & hewan. Beberapa jenis biota laut seperti alga , kerang juga diekstrak menjadi pupuk organik
Dewasa ini pupuk berlabel organik itu sudah dikemas modern dlm wadah tertutup. Bentuknya serupa dgn pupuk anorganik bsa berupa cairan , serbuk , or butiran. Label berisi komposisi & petunjuk pemakaian juga tertera di kemasan. Sebelum membeli & memakai perhatikan kandungan nutrisinya.
Perlu diingat Pupuk tak mencegah kedatangan hama & penyakit. Untuk itu tetap diperlukan sejumlah insektisida or fungisida tatkala patogen menyerang. Pemakaian pestisida dgn kandungan sama dlm waktu lama bsa menimbulkan resistensi. Cara lazim dipakai ialah memakai pestisida secara bergantian.
Penggunaan satu jenis pupuk dlm jangka panjang merugikan pertumbuhan tanaman. Sebab pupuk itu mengandung unsur tertentu seperti nitrogen , fosfor , & kalium tinggi. Segera ganti dgn pupuk dgn ratio seimbang or unsur lain lebih tinggi. Selain pupuk utama itu , juga dibarengi dgn berbagai 'suplemen'. Tujuannya tentu saja agar pertumbuhan tanaman kian bagus. Beberapa diantaranya , yaitu: Vitamin B1.
Vitamin B1 , salah satu zat untuk mempercepat pertumbuhan adenium , juga pemulihan "tenaga" usai pindah tanam. Vitamin itu termasuk kelompok fitohormon , yaitu suatu zat dlm jumlah kecil/sedikit mampu memacu pertumbuhan. Penggunaan vitamin B1 pada adenium diharapkan mampu mengatasi masalah lambatnya pertumbuhan tanaman.

a. minyak Ikan/Tepung Ikan
Pupuk ikan or minyak ikan juga membantu pertumbuhan adenium & memperkuat daya tahan tanaman. Penggunaannya diselang-seling dgn pupuk lain. Selain itu , aroma amis cukup mengganggu penciuman.

b. Konsentrat pekat
Konsentrat pekat adalah bahan kimia biasa telah dipadukan oleh produsen untuk membantu pekebun ingin praktis. Ia mengandung semua unsur hara makro & mikro diperlukan tanaman. Bahan ini biasa dipakai oleh pekebun hidroponik ingin praktis dlm pemupukan.
Pupuk disebut A&B mix itu diformulasi secara khusus sesuai dgn jenis & fase pertumbuhan tanaman. Keistimewaan pupuk itu ialah selain mengandung unsur hara diperlukan tanaman , juga menggunakan bahan-bahan 100% larut dlm air. Karena itu cocok diaplikasikan pada tanaman secara irigasi semprot. Caar penggunaan juga sangat praktis & bisa disimpan dlm waktu cukup lama.

Sumber : http://myadenium.com

Memperbanyak Adenium

Untuk memperbanyak tanaman Adenium anda , dibutuhkan ; ketelitian & kesabaran. Tanpa dua hal ini perbanyakan adenium anda menjadi "mission impossible". Untuk mengembangbiakkan Adenium dilakukan dgn dua cara , yaitu generatif & vegetatif. Perbanyakan secara generatif ; perbanyakan melalui biji dihasilkan dr persilangan. Sementara perbanyakan vegetatif dilakukan melalui stek , cangkok , okulasi , sambung (grafting) , sisip , or pemecahan akar. Anakan hasil perbanyakan vegetatif mewarisi sifat-sifat unggul induknya sedangkan perbanyakan secara generatif akan dihasilkan anakan berbeda dgn induknya , dimana umumnya hal inilah dicari para breeder untuk menghasilkan hibrida adenium baru dgn bunga beraneka warna & karakter pohon bermacam-macam.
Hingga saat ini telah terbisa berbagai macam adenium hibrida dikembangkan oleh Nursery di Thailand , Taiwan , India , Amerika , & tentu saja Indonesia. Belum lagi persilangan dilakukan oleh penghobby tersebar dimana-mana , melakukan persilangan baik dr sekedar coba-coba ataupun secara serius. Sehingga untuk saat ini bisa kita jumpai bunga seperti lirik lagu Group Band Padi - " Semua tak sama , tak pernah sama tapi mirip-mirip".

Hal perlu diperhatikan dr pebanyakan adenium hasil persilangan ; sangat tak layak kalau mengatakan biji hasil persilangan dgn nama induknya. Akan lebih baik mengklasifikasikannya cuma berdasarkan warna bunga ataupun karakter dominan lainnya. Karena untuk pemuliabiakkan tanaman membutuhkan metode & prosedur standar , sampai pada tahapan hasil persilangannya bisa diklaim sama dgn induknya & stabil akan menghasilkan anakan relatif sama dgn induknya

A. MEMPERBANYAK DGN BIJI
Memperbanyak Adenium dgn cara Generatif (penyerbukan) bisa dihasilkan dgn melalui persilangan alam (dgn bantuan serangga) ataupun dgn Penyilangan sendiri (Hand Polynation) Penyerbukan melalui bantuan serangga terjadi karenaSaat hinggap di bunga secara tak sengaja , kaki lebah menyentuh benang sari , lalu ketika serangga tadi berpindah ke bunga lain serbuk sari (polen) menempel pada putik bunga lainsehingga terjadilah penyerbukan. Bila penyerbukan berhasil maka bakal buah akan membesar san berkembang menjadi buah. Penyerbukan secara alami tak bisa dikontrol , bibit dihasilkan tak bisa diprediksikan hasilnya / random. Untuk bisa menghasilkan bibit baik , mewarisi sifat unggul induknya (pertumbuhan cepat , memiliki bentuk bunga & warna bunga baik , berbunga kompak) maka dilakukan dgn melakukan penyerbukan buatan.
Buah adenium berbentuk panjang & terdiri dr dua buah. Setelah dua bulan kemudian , buah adenium akan matang. Menjelang buah matang ditandai warna buah hijau kecokelatan. Pada saat itu , buah sebaiknya diikat dgn tali. Pengikatan bertujuan agar biji-biji berumbai tak beterbangan saat buah matang & pecah. Saat buah matang , biji dipanen & siap untuk ditanam.

B. MEMPERBANYAK DGN STEK
Dr jaman dahulu sejak kita mengenal Adenium , sangat lumrah dimana-mana untuk memperbanyak adenium dgn dgn setek. Umumnya penyetekan dilakukan setelah dilakukan pemangkasan pada pohon induk. Untuk Penyetekan perlu dieprhatikan bahan setek dipilih dr induk sehat & cukup tua. Cirinya batang berukuran besar , sehat , & berdiameter minimal 2 cm. Batang terlalu kecil & muda mempunyai tingkat resiko kegagalan cukup besar. Setek jangan diambil dr batang utama karena sulit bertunas. Tahapan perbanyakan dgn setek dijelaskan sebagai berikut:

1. Potong batang sepanjang 10-15 cm. Sisakan 2-3 helai daun untuk mengurangi penguapan. Gunakan pisau tajam & steril agar tanaman tak terinfeksi.
2. Setelah dipotong , kering anginkan batang ditempat teduh selama 1-2 jam agar luka bekas pemotongan kering. Bahan setek tersebut tak boleh terkena air & sinar matahari langsung.
3. Celupkan bagian terpotong dgn zat perangsang akar , lalu kering anginkan dgn selama 1-2 jam. Setelah itu , tancapkan batang setek pada media tanam sedlm 4-5 cm.
4. Siram air secukupnya secara merata. Selanjutnya , letakkan tanaman di tempat teduh dgn intensitas cahaya matahari rendah , sekitar 60-70%.

Setelah 6-7 hari , tanaman bisa dipindahkan ke lokasi lebih panas. Pada saat itu , tanaman mulai segar. Bila 12-14 hari kemudian tanaman belum mengeluarkan tunas & batang tampak kurus mk perbanyakan dgn setek dianggap gagal. Pekebun di Indonesia jarang menggunakan cara setek untuk memperbanyak tanaman karena relatif sulit & membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan bonggol.

C. MEMPERBANYAK DGN SAMBUNG
Perbanyakan dgn sambung or grafting paling banyak dilakukan oleh pekebun adenium. Cara grafting dilakukan dgn menggabungkan batang bawah & batang atas dr jenis tanaman berbeda. Keunggulan cara ini ; dihasilkan tanaman lebih unggul dibandingkan dgn induknya karena diambil dr jenis berbeda. Selain itu , cara ini lebih cepat & tingkat kegagalannya rendah. Teknik Grafting / Sambung dijelaskan pada bagaimana menggrafting adenium.

Sumber : http://myadenium.com

Cara Budidaya Aglaonema

Aglaonema disebut juga;Sri Rejeki or Chinese Evergreen adalah tanaman dr family Araceae. Genus Aglaonema terdiri dr sekitar 30 spesies. Habitat asli tanaman ini ; di bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dgn intensitas penyinaran rendah & kelembaban tinggi. Kini berbagai macam aglaonema hybrida telah dikembangkan, memiliki penampilan tanaman sangat menarik. Hybrida dr bermacam warna, bentuk, ukuran daun sehingga jauh berbeda dr spesies alami.


SIFAT TANAMAN, SYARAT TUMBUH


Sifat dr tanaman aglaonema beragam, ada bisa terkena sinar matahari & ada juga harus ternaungi, sebagian aglaonema bisa hidup di tempat lembab & sebagian lagi di tempat sedikit kering, tanaman aglaonema tergolong bandel, mudah dirawat & cocok dijadikan

tanaman indoor, apalagi aglaonema terkenal dgn motif daunnya indah. Syarat harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan aglaonema optimal ; lokasi, cahaya, kelembaban & suhu.

Lokasi ideal untuk merawat aglaonema ; daerah berketinggian 300 - 400 m diatas permukaan laut,namun tak menutup kemungkinan juga bisa tumbuh baik di dataran rendah, sesuai habitatnya aglaonema menyukai lokasi teduh dgn pencahayaan terbatas, intensitas

sinar matahari berkisar antara 10 - 30%, kelembaban cocok untuk merawat aglaonema ; 50 – 70%, di kisaran itu tanaman tumbuh baik, lebih dr 75% bisa menyebabkan tumbuhnya cendawan pada media tanam, selain itu juga suhu menunjang pertumbuhan, lokasi sebaiknya bersuhu 28 - 30 C pada siang hari & 20 - 22 C malam hari & dibantu juga dgn sirkulasi udara baik.


MEDIA TANAM


Untuk memiliki tanaman aglaonema tumbuh sehat & baik diantaranya ; dgn menggunakan media dgn komposisi pas, media dgn tingkat keasaman/pH & porositas (Porous) ideal sangat baik untuk pertumbuhan aglaonema, media tanam aglaonema juga harus steril, yaitun bebas dr penyakit, tak mudah lapuk & hancur karena air, mudah diperoleh

& harganya terjangkau, aglaonema bisa tumbuh dgn baik pada media dgn pH 7 or disebut juga pH netral kaya akan zat hara, angka pH dgn selisih 0,5 - 1 masih dianggap pH ideal. Porous artinya mudah mengeluarkan kelebihan air, tingkat porositas dibutuhkan pada media tanam sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu ketinggian & kelembaban, pada

dataran rendah panas & bercurah hujan rendah, media tanam sebaiknya harus bsa menahan air sehingga media tak kekeringan, sebaliknya di dataran tinggi umumnya sering hujan sebaiknya gunakan media dgn porositas tinggi agar kelebihan air mudah dikeluarkan. Berikut macam jenis unsur digunakan untuk media tanam aglaonema, tentunya dgn tingkat porositas berbeda dgn kekurangan kelebihan masing-masing, kombinasi beberapa unsur media bisa digunakan sesuai dgn kebutuhan & faktor lingkungan :


1. Pakis,sekam bakar, Pasir malang,humus (1;1;1;1)

2. Pakis,pasir malang,sekam bakar, cocopeat (2;1;1;1)

3. Pakis,sekam bakar, pasir malang, cocopeat (2;1;1;1)

4. Cocopeat,sekam bakar kompos organik (5;3;2)

5. Pakis,pasir malang, kaliandra (3;2;1)


Jenis unsur media tanam


- Pakis

pakis bisa menyimpan air dgn baik & memiliki drainase & aerasi bagus, akar bisa menyerap air dgn mudah & leluasa untuk berkembang, tak mudah lapuk & memiliki daya tahan cukup tinggi


- Sekam Bakar ;

sekam bakar memiliki kelebihan unsur terletak pada sifatnya steril & daya tacuma mencapai 1 tahun, aerasinya cukup baik namun daya

serapnya terhadap air kurang baik, sehingga harus dicampur dgn unsur bisa menyerap air


- Pasir malang ;

pasir malang unsur media tingkat porositasnya

cukup baik, karena itu penggunaanya digunakan untuk mencegah media terlalu basah & air menggenang


- Cocopeat

cocopeat ; sabut kelapa hasil olahan, unsur ini sangat cocok digunakan apabila menginginkan media cukup lembab untuk aglaonema khususnya di daerah kering & panas, cocopeat

bisa menahan air cukup lama dlm jumlah banyak, namun sifatnya mudah lapuk


- Kaliandra

kaliandra cocok digunakan sebagai media di daerah kering & panas, media ini cenderung cepat lembab sehingga rawan terjangkit cendewan pengganggu, sifatnya mudah lapuk & cuma bertahan 4 – 6 bulan


PENYIRAMAN


Aglaonema termasuk tanaman butuh air dalam

jumlah cukup, jadi penyiraman hal penting mesti diperhatikan agar aglaonema tumbuh baik, tapi tak sampai menggenangi medianya, frekuensi & dosis penyiraman perlu diatur sesuai dgn kondisi media & lingkungan setempat.


PEMUPUKAN

Untuk menunjang pertumbuhan tanaman aglaonema kebutuhan nutrisi sangat penting, beragam merek pupuk majemuk/anorganik mudah diperoleh, bahkan saat ini sudah banyak beredar pupuk khusus aglaonema. Sebelum memilih, cermati dulu komposisi nutrisi & penggunaanya, barulah cara dan

dosis pemberiannya, pemberian pupuk dgn dosis rendah, tetapi sering diberikan akan menghasilkan tanaman kualitas baik dibanding dgn pemberian sesekali dgn dosis tinggi


MENGGANTI MEDIA TANAM/REPOTTING

Untuk menjaga agar kualitas aglaonema tetap baik perlu dilakukan penggantian media tanam, media tanam baik akan membuat aglaonema tumbuh dgn sehat, penggantian media tanam/repotting aglaonema dilakukan setiap 6-12 bulan sekali, repotting juga dibutuhkan oleh tanaman sudah terlalu besar sehingga tak sebanding lagi dgn ukuran pot


HAMA & PENYAKIT


Hama ; hewan pengganggu tanaman secara fisik masih bisa dilihat secara kasat mata tanpa bantuan alat. Hama pada aglaonema bermacam-macam & gejalanya berbeda-beda diantaranya ;


1) Ulat

Hama ulat ada menyerang daun, yaitu spodoptera sp & ada juga menyerang batang, yaitu Noctuidae


2) Kutu putih (kutu kebul)

kutu ini sering menyerang aglaonema di dataran rendah dibanding di dataran tinggi. Kutu putih menyerang batang & daun bagian bawah, kutu tersebut mengisap cairan daun & meninggalkan jelaga pada daun


3) Belalang

belalang menyerang tanaman aglaonema sama hal nya dgn ulat, yaitu menyerang daun

4) Kutu sisik

Hama ini menyerang daun, pelepah, batang & bunga, bentuknya seperti lintah dgn ukuran lebih kecil, kutu sisik ini bisa menyebabkan daun mengerut,

kuning, layu & akhirnya mati


5) Kutu Perisai kutu ini menyerang bagian daun, kutu ini biasanya terbisa koloni dgn membentuk barisan di bagian tulang daun, kutu ini memiliki bentuk seperti perisai pada bagian punggungnya


6) Root mealy bugs menyerang bagian akar tanaman, bentuknya seperti kutu putih, tanaman menjadi kurus, kerdil, daunya mengecil & layu

Penyakit penyakit pada tanaman khususnya aglaonema disebabkan oleh 2 patogen, yaitu cendawan & bakteri. Jumlah cendawan menyebabkan penyakit pada umumnya lebih banyak dibanding bakteri, berikut penyakit biasanya menyerang aglaonema


1. Layu fusarium, gejala serangan ditandai dgn tulang daun pucat berubah warna menjadi coklat keabuan lalu tanggkainya membusuk, penyebabnya ; media

selalu basah sehingga media tanam ber-pH rendah, kondisi tersebut membuat Fusarium oxysporium leluasa berkembang.


2. Layu Bakteri, ditandai dgn daun & batang melunak serta bau tak sedap


3. Busuk Akar, ditandai dgn daun menjadi pucat lalu busuk, batang berlubang & layu, akarnya berwarna coklat kehitaman, disebabkan media terlalu lembab sehingga menyebabkan cendawan cepat berkembang.


4. Bercak daun, disebabkan oleh cendawan, penyakit ini ditandai dgn adanya bercak pada daun lama kelamaan membusuk.


5. Virus, pada aglaonema ditandai dgn daun berubah menjadi kekuningan or menjadi keriting, perubahan tersebut karena virus bisa menghancurkan klorofil & jaringan lainnya pada daun, virus susah ditanggulangi, perawatan dan pengendalian lingkungan baik adalah cara pencegahan paling efektif.


MEMPERBANYAK AGLAONEMA

Aglaonema bsa diperbanyak melalui 2 cara, yaitu generatif (kawin) dilakukan dgn cara menanam biji sedangkan vegetatif (tak kawin) dilakukan melalui stek, pemisahan anakan, cangkok, & kultur jaringan.


Sumber : http://www.bbpp-lembang.info

Cara Budidaya Burung Puyuh


CARA BUDIDAYA BURUNG PUYUH

1. SEJARAH SINGKAT
Puyuh adalah jenis burung tak bisa terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek & bisa diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, adalah bangsa burung (liar) pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. & terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, & diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di kandangkandang ternak ada di Indonesia.
2. SENTRA PETERNAKAN
Sentra Peternakan burung puyuh banyak terbisa di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur & Jawa Tengah
3. J E N I S
kelas : Aves (Bangsa Burung)
Ordo : Galiformes
Sub Ordo : Phasianoidae
Famili : Phasianidae
Sub Famili : Phasianinae
Genus : Coturnix
Species : Coturnix-coturnix Japonica
4. MANFAAT

1)

Telur & dagingnya mempunyai nilai gizi & rasa lezat
2) Bulunya sebagai bahan aneka kerajinan or perabot rumah tangga lainnya
3) Kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos baik bisa digunakan sebagai pupuk tanaman
5. PERSYARATAN LOKASI

1)

Lokasi jauh dr keramaian & pemukiman penduduk
2) Lokasi mempunyai strategi transportasi, terutama jalur sapronak & jalur-jalur pemasaran
3) Lokasi terpilih bebas dr wabah penyakit
4) Bukan adalah daerah sering banjir
5) Adalah daerah selalu mendapatkan sirkulasi udara baik.
6. PEDOMAN TEKNIS CARA BUDIDAYA
Sebelum usaha beternak dimulai, seorang peternak wajib memahami 3 (tiga) unsur produksi yaitu: manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) & feeding (makanan ternak/pakan)
6.1. Penyiapan Sarana & Peralatan
  1. Perkandangan
    Dlm sistem perkandangan perlu diperhatikan ; temperatur kandang ideal or normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi bisa masuk kedlm kandang.

    Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam biasa diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) & sistem sangkar (batere). Ukuran kandang untuk 1 m2 bisa diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m2 sampai masa bertelur.

    Adapun kandang biasa digunakan dlm Cara Budidaya burung puyuh adalah:
    a. Kandang untuk induk pembibitan
    Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas & kemampuan menghasilkan telur berkualitas. Besar or ukuran kandang akan digunakan harus sesuai dgn jumlah puyuh akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasamembutuhkan luas kandang 200 m2.
    b. Kandang untuk induk petelur
    Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, & keperluan peralatan sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bsa juga sama.
    c. Kandang untuk anak puyuh/umur stater(kandang indukan)
    Kandang ini adalah kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur satu hari sampai dgn dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung & menbisa panas sesuai dgn kebutuhan. Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas.
    Biasanya ukuran sering digunakan ; lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, & tinggi kaki 50 cm. (cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).
    d. Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) & layer (lebih dr 6 minggu)
    Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dgn kandang untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram.

  2. Peralatan
    Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur & tempat obat-obatan.
6.2. Peyiapan Bibit
perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, ; memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) & pengelolaan usaha peternakan.

Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dgn tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:
a. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina sehat or bebas dr kerier penyakit.
b. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan & puyuh petelur afkiran.
c. Untuk pembibitan or produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina baik produksi telurnya & puyuh jantan sehat siap membuahi puyuh betina agar bisa menjamin telur tetas baik.
6.3. Pemeliharaan
  1. Sanitasi & Tindakan Preventif
    Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang & vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin.

  2. Pengontrolan Penyakit
    Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat & apaapabila ada tanda-tanda kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dgn petunjuk dokter hewan or dinas peternakan setempat or petunjuk dr Poultry Shoup.

  3. Pemberian Pakan
    Ransum (pakan) bisa diberikan untuk puyuh terdiri dr beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah & tepung. Karena puyuh suka usil memtuk temannya akan mempunyai kesibukan dgn mematuk-matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi & siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum cuma satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus.

  4. Pemberian Vaksinasi & Obat
    Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dgn dosis separo dr dosis untuk ayam. Vaksin bisa diberikan melalui tetes mata (intra okuler) or air minum (peroral). Pemberian obat segera dilakukan apaapabila puyuh tampak gejala-gejala sakit dgn meminta bantuan petunjuk dr PPL setempat ataupun dr toko peternakan (Poultry Shoup), ada di dekat Anda beternak puyuh.
7. HAMA & PENYAKIT
7.1. Penyakit

1.

Radang usus (Quail enteritis)
Penyebab: bakteri anerobik membentuk spora & menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Gejala: puyuh akan tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berk membentuk spora & menyerang usus, sehingga timbul peradangan pada usus.
Gejala: puyuh akan tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair & mengandung asam urat.
Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung puyuh sehat dr telah terinfeksi.

2. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tak menentu & lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan & peralatan tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
3. Berak putih (Pullorum)
Penyebab: Kuman Salmonella pullorum & adalah penyakit menular.
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut & sayap lemah menggantung.
Pengendalian: sama dgn pengendalian penyakit tetelo.
4. Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah & mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dgn Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dlm air minum or sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox
5. Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dr semua umur & jenis kelamin.
Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit tak berbulu, seperti pial, kaki, mulut & farink apaapabila dilepaskan akan
mengeluarkan darah.
Pengendalian: vaksin dipteria & mengisolasi kandang or puyuh terinfksi.
6. Quail Bronchitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) bersifat sangat menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk & bersi, mata & hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala & leher agak terpuntir.
Pengendalian: pemberian pakan bergizi dgn sanitasi memadai.
7. Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang & lingkungan sekitarnya.
8. Cacingan
Penyebab: sanitasi buruk.
Gejala: puyuh akan tampak kurus, lesu & lemah.
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang & pemberian pakan terjaga kebersihannya.
8. P A N E N
8.1. Hasil Utama
Pada usaha pemeliharaan puyuh petelur, menjadi hasil utamanya ; produksi telurnya dipanen setiap hari selama masa produksi berlangsung.
8.2. Hasil Tambahan
Sedangkan adalah hasil tambahan antara lain berupa daging afkiran, tinja & bulu puyuh.
9. PASCA PANEN
---
10. ANALISIS EKONOMI CARA BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha Cara Budidaya

1) Investasi

a. kandang ukuran 9 x 0,6 x 1,9 m
(1 jalur + tempat makan & minum)

Rp. 2.320.000,-
b. kandang besar Rp. 1.450.000,-

2) Biaya pemeliharaan (untuk umur 0-2 bulan)
a. ay Old Quail (DOQ) x Rp 798 (Harga DOQ) Rp. 1.596.000,-
b. Obat (Vitamin + Vaksin) Rp. 145.000,-
c. Pakan (selama 60 hari)
Jumlah biaya produksi
Keadaan puyuh:
-
Jumlah anak 2000 ekor (jantan & betina)
-
Resiko mati 5%, sisa 1900
-
Resiko kelamin 15% jantan, 85% betina (285 jantan, 1615 betina)
-
Setelah 2 bulan harga puyuh bibit Rp 3.625,- betina & Rp 725 jantan
-
Penjualan puyuh bibit umur 2 bulan
Minus
Rp. 2.981.200,-
Rp. 4.722.200,-

Rp. 4.408.000,-
Rp. -314.200,-

3) Biaya pemeliharaan (0-4 bulan)
- 200 DOQ x Rp 798,- Rp. 159.600,-
- Obat (vitamin & Vaksinasi) Rp. 290.000,-
- Pakan (sampai dgn umur 3 minggu) Rp. 2.459.925,-
Pakan (s/d minggu ke 4) betina 1615 ekor & 71 ekor jantan (25% jantan layak bibit) Rp. 5.264.051,-
Jumlah biaya produksi Rp. 8.173.576,-

Keadaan puyuh:
- Mulai umur 1,5 bulan puyuh bertelur setiap hari rata-rata 85%, jumlah telur 1373 butir
- Hasil telur 75 hari x 1373 x Rp 75,- Rp. 7.723.125,-
- Puyuh betina bibit 1615 ekor @ Rp 3.625,- Rp. 5.854.375,-
- Puyuh jantan bibit 75 ekor @ Rp 798,- Rp. 59.850,-
- Puyuh jantan afkiran 214 ekor @ Rp 725,- Rp. 155.150,-


4) Keuntungan dr hasil penjualan Rp. 5.618.924,-

5) Biaya pemeliharaan (sampai umur 8 bulan)
a. Biaya untuk umur 4-8 bulan Rp. 1.625.137,-

6) Pendapatan
a. Hasil telur (0,5 bulan) 195 x 1373 x Rp 75,- Rp. 20.080.125,-
b. Hasil puyuh afkir 1615 ekor @ Rp 798,- Rp. 1.288.770,-
c. Hasil jantan afkir 71 ekor @ Rp 725,- Rp. 51.475,-
d. Hasil jantan afkir (2 bln) 214 ekor @ Rp 725,- Rp. 155.150,-

7) Keuntungan beternak puyuh petelur & afkiran jual Rp. 10.950.113,-

Jadi peternak lebih banyak menjumlah keuntungan apabila beternak puyuh petelur, baru kemudian puyuh afkirannya di jual daripada menjual puyuh bibit. Analisa usaha dihitung berdasarkan harga-harga berlaku pada tahun 1999.
10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
---
11. DAFTAR PUSTAKA
1. Beternak burung puyuh, 1981. Nugroho, Drh. Mayen 1 bk. Dosen umum Ternak Unggas Fakultas Kedokteran Hewan & Peternakan, Universitas Udayana.
2. Puyuh, Tatalaksana Cara Budidaya secara komersil, 1992. Elly Listyowati, Ir. Kinanti Rospitasari, Penebar Swadaya, Jakarta.
3. Memelihara burung puyuh, 1985. Muhammad Rasyaf, Ir. Penerbit Kanisius (Anggota KAPPI), Yogyakarta.
4. Beternak burung puyuh & Pemeliharaan secara komersil, tahun 1985. Wahyuning Dyah Evitadewi dkk. Penerbit Aneka Ilmu Semarang
12. KONTAK HUBUNGAN
1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS
Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
2. Kantor Menteri Negara Riset & Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan & Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id
Sumber :
Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas