Sunday, December 14, 2008

S A L A K ( Salacca Edulis )















1. SEJARAH SINGKAT
Tanaman salak adalah salah satu tanaman buah disukai & mempunyai prospek baik untuk diusahakan. Daerah asal nya tak jelas, tetapi diduga dr Thailand, Malaysia & Indonesia. Ada pula mengatakan bahwa tanaman salak (Salacca edulis) berasal dr Pulau Jawa. Pada masa penjajahan biji-biji salak dibawa olh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Filipina, Malaysia, Brunei & Muangthai.

2. JENIS TANAMAN
Di dunia ni dikenal salak liar, seperti Salacca dransfieldiana JP Mo-gea; S. magnifera JP Mogea; S. minuta; S. multiflora & S. romosiana. Selain salak liar itu, masih dikenal salak liar lainnya seperti Salacca rumphili Wallich ex. Blume juga disebut S. wallichiana, C. Martus disebut rakum/kumbar (populer di Thailand) sebagai pembuat masam segar pada masakan. Kumbar ni tak berduri, bunganya berumah 2 (dioeciious). Salak termasuk famili: Palmae (palem-paleman),monokotil, daun-daunnya panjang dgnurat utama kuat seperti pada kelapa disebut lidi. Seluruh bagian daunnya berduri tajam Batangnya pendek, lamakelamaan meninggi sampai 3 m atau lebih, akhirnya roboh tak mampu membawa beban mahkota daun terlalu berat (tak sebanding dgnbatangnya kecil).



Banyak varietas salak bolh tumbuh di Indonesi. Ada masih muda sudah terasa manis, Varietas unggul telah dilepas olh pemerintah untuk dikembangkan ialah: salak pondoh, swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali), & lain-lain. Sebenarnya jenis salak ada di Indonesia ada 3 perbedaan menyolok, yakni: salak Jawa Salacca zalacca (Gaertner) Voss berbiji 2-3 butir, salak Bali Slacca amboinensis (Becc) Mogea berbiji 1- 2 butir, & salak Padang Sidempuan Salacca sumatrana (Becc) berdaging merah. Jenis salak seperti itumempunyai nilai komersial tinggi.

3. MANFAAT TANAMAN
Buah salak hanya dimakan segar atau dibuat manisan & asinan. Pada saat ni manisan salak dibuat beserta kulitnya, tanpa dikupas. Batangnya tak bisa digunakan untuk bahan bangunan atau kayu bakar. Buah matang disajikan sebagai buah meja. Buah segar diperdagangkan biasanya masih dalam tan& atau telah dilepas (petilan). Buah salak dipetik pada bulan ke 4 atau ke 5 biasanya untuk dibuat manisan.

4. SENTRA PENANAMAN
Tanaman salak banyak terbisa di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Bali, NTB & Kalimantan Barat.

5. SYARAT PETUMBUHAN
5.1. Iklim
1. Tanaman ssalak sesuai bila ditanam di daerah berzona iklim Aa bcd, Babc & Cbc. A berarti jumlah bulan basah tinggi (11-12 bulan/tahun), B: 8-10 bulan/tahun & C : 5-7 bulan/tahun.
2. Salak akan tumbuh dgnbaik di daerah dgncurah hujan rata-rata per tahun 200-400 mm/bulan. Curah hujan rata-rata bulanan lebih dr 100 mm sudah tergolong dalam bulan basah. Berarti salak membutuhkan tingkat kebasahan atau kelembaban tinggi.
3. Tanaman salak tak tahan terhadap sinar matahari penuh (100%), tetapi cukup 50-70%, karena seperti itudiperlukan adanya tanaman peneduh.
4. Suhu paling baik antara 20-30 C. Salak membutuhkan kelembaban tinggi, tetapi tak tahan genangan air.

5.2. Tanah
1. Tanaman salak menyukai tanah subur, gembur & lembab.
2. Derajat keasaman tanah (pH) cocok untuk Cara Budidaya salak ; 4,5 - 7,5. Kebun salak tak tahan dgngenangan air. Untuk pertumbuhannya membutuhkan kelembaban tinggi.

5.3. Ketinggian Tempat
Tanaman salak tumbuh pada ketinggian tempat 100-500 m dpl.

6. PEDOMAN CARA BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
Salah satu faktor perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman salak ; penggunaan bibit unggul & bermutu. Tanaman salak adalah tanaman tahunan, karena seperti itukesalahan dalam pemakaian bibit akan berakibat buruk dalam pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis baik tak akan memberikan hasil diinginkan, hingga modal dikeluarkan tak akan kembali karena adanya kerugian dalam usaha tani. Untuk menghindr masalah tersebut, perlu dilakukan cara pembibitan salak baik. Pembibitan salak bisa berasal dr biji (generatif) atau dr anakan (vegetatif).

Pembibitan secara generatif ; pembibitan dgnmenggunakan biji baik diperolh dr pohon induk mempunyai sifat-sifat baik, yaitu: cepat berbuah, berbuah sepanjang tahun, hasil buah banyak & seragam, pertumbuhan tanaman baik, tahan terhadap serangan hama & penyakit serta pengaruh lingkungan kurang menguntungkan.

Keuntungan perbanyakan bibit secara generatif:
a) bisa dikerjakan dgnmudah & murah
b) diperolh bibit banyak
c) tanaman dihasilkan tumbuh lebih sehat & hidup lebih lama
d) untuk transportasi biji & penyimpanan benih lebih mudah
e) tanaman dihasilkan mempunyai perakaran kuat hingga tahan rebah & kekeringan
f) memungkinkan diadakan perbaikan sifat dalam bentuk persilangan.

Kekurangan perbanyakan secara generatif:
a) kualitas buah dihasilkan tak persis sama dgnpohon induk karena mungkin terjadi penyerbukan silang
b) agak sulit diketahui apakah bibit dihasilkan jantan atau betina.

1) Persyaratan Bibit
Untuk mendapatkan bibit baik harus dilakukan seleksi terhadap biji akan dijadikan benih. Syarat-syarat biji akan dijadikan benih :
a) Biji berasal dr pohon induk memenuhi syarat.
b) Buah akan diambil bijinya harus di petik pada waktu cukup umur.
c) Mempunyai daya tumbuh minimal 85 %.
d) Besar ukuran biji seragam & tak cacat.
e) Biji sehat tak terserang hama & penyakit.
f) Benih murni & tak tercampur dgnkotoran lain.

2)Penyiapan Bibit
a) Bibit dr Biji:
1. Biji salak dibersihkan dr sisa-sisa daging buah masih melekat.
2. Rendam dalam air bersih selama 24 jam, kemudian dicuci.
b) Bibit dr Anakan
1. Pilih anakan baik & berasal dr induk baik
2. Siapkan potongan bambu, kemudian diisi dgnmedia tanah
3) Teknik Penyemaian Bibit
a) Bibit dr Biji
1. Biji salak telah direndam & dicuci, masukkan kedalam kantong plastik sudah dilubangi (karung goni basah), lalu diletakkan di tempat teduh & lembab sampai kecambah berumur 20-30 hari
2. Satu bulan kemudian diberi pupuk Urea, TSP & KCl, masing-masing 5 gram, tiap 2-3 minggu sekali
3. Agar kelembabannya terjaga, lakukan penyiraman setiap hari
b) Bibit dr Anakan dgnpesemaian bak kayu:
1. Buat bak kayu dgnukuran tinggi 25 cm, lebar & panjang disesuaikan dgnkebutuhan
2. Diisi dgntanah subur & gembur setebal 15-20 cm
3. Diatas tanah diiisi pasir setebal 5-10 cm
4. Arah pesemaian Utara Selatan & diberi naungan menghadap ke Timur
5. Benih direndam dalam larutan hormon seperti Atonik selama 1 jam, konsentrasi larutan 0,01-0,02 cc/liter air
6. Tanam biji pada bak pesemaian dgnjarak 10 x 10 cm
7. Arah biji dibenamkan dgnposisi tegak, miring/rebah dgnmata tunas berada dibawah.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Untuk pembibitan dr biji, media pembibitan ; polybag dgnukuran 20 x 25 cm diisi dgntanah campur pupuk kandang dgnperbandingan 2:1. Setelah bibit atau kecambah berumur 20-30 hari baru bibit dipindahkan ke polibag.

Pembibitan dgnsistem anakan, bambu diletakkan tepat di bawah anakan salak, kemudian disiram setiap hari. Setelah 1 bulan akar telah tumbuh & anakan dipisahkan dr induknya, kemudian ditanam dalam polybag. Pupuk Urea, TSP, KCl diberikan 1 bulan sekali sebanyak 1 sendok
5) Pemindahan Bibit
Untuk bibit dr biji, setelah bibit salak berumur 4 bulan baru dipindahkan ke lahan pertanian. Untuk persemaian dr anakan, setelah 6 bulan bibit baru bolh dipindahkan ke lapangan.

Pengolahan Lahan
1) Persiapan
Penetapan areal untuk perkebunan salak harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi & sumber air.
2) Pembukaan Lahan
a) Membongkar tanaman tak diperlukan & mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar & perdu dr areal tanam.
b) Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah terlalu besar.

6.3. Teknik Penanaman
1) Pembuatan Lubang Taman
Lubang tanam dibuat dgnukuran 30 x 30 x 30 cm dgnjarak tanam 1 x 4 m; 2 x 2 m atau 1,5 x 2,5 m. Ukuran lubang bisa juga dibuat 50 x 50 x 40 cm, dgnjarak antar 2 x 4 m atau 3 x 4 m. Setiap lubang diberi pupuk kandang telah jadi sebanyak 10 kg.
2) Cara Penanaman
Biji ditanam langsung dalam lubang sebanyak 3-4 biji per lubang. Sebulan kemudian biji mulai tumbuh
3) Lain-lain
Untuk menghindr sinar matahari penuh, tanaman salak ditanam di bawah tanaman peneduh seperti tanaman kelapa, durian, lamptoro & sebagainya. Apabila lahan masih belum ada tanaman peneduh, bisa ditanam tanaman peneduh sementara seperti tanaman pisang. Jarak tanam pohon peneduh disesuaikan menurut ukuran luas tajuk misalnya kelapa ditanam dgnjarak 10 x 10 m, durian 12 x 12 m & lamtoro 12 x 12 m.

6.4. Pemeliharaan Tanaman
Untuk menghindr sinar matahari penuh, tanaman salak ditanam di bawah tanaman peneduh seperti tanaman kelapa, durian, lamptoro & sebagainya. Apabila lahan masih belum ada tanaman peneduh, bisa ditanam tanaman peneduh sementara seperti tanaman pisang. Jarak tanam pohon peneduh disesuaikan menurut ukuran luas tajuk misalnya kelapa ditanam dgnjarak 10 x 10 m, durian 12 x 12 m & lamtoro 12 x 12 m.
1.Penjarangan & Penyulaman
Untuk memperolh buah berukuran besar, maka bila tan& sudah mulai rapat perlu dilakukan penjarangan. Biasanya penjarangan dilakukan pada bulan ke 4 atau ke 5.

Penyulaman dilakukan pada tanaman muda atau baru ditanam, tetapi mati atau pertumbuhannya kurang bagus atau kerdil, atau misalnya terlalu banyak tanaman betinanya. Untuk keperluan penyulaman kita perlu tanaman cadangan (biasanya perlu disediakan 10%) dr jumlah keseluruhan, seumur dgntanaman lainnya. Awal musim hujan sangat tepat untuk melakukan penyulaman. Tanaman cadangan dipindahkan dgncara putaran, yaseperti itumengikutsertakan sebagian tanah menutupi daerah perakarannya. Sewaktu membongkar tanaman, bagian pangkal serta tanahnya kita bungkus dgnplastik agar aka-akar di bagian dalam terlindung dr kerusakan, dilakukan dgnhati-hati.
2. Penyiangan
Penyiangan ; membuang & memebersihan rumput-rumput atau tanaman pengganggu lainnya tumbuh di kebun salak. Tanaman pengganggu lazim di sebut gulma ni bila tak diberantas akan menjadi pesaing bagi tanaman salak dalam memperebutkan unsur hara & air.

Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 bulan setelah bibit ditanam, penyiangan berikutnya dilakukan tiap 3 bulan sekali sampai tanaman berumur setahun. Setelah seperti itupenyiangan cukup dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dalam satu tahun, dilakukan pada awal & akhir musim penghujan.
3. Pembubunan
Sambil melakukan penyiangan, dilakukan pula penggemburan & pembumbunan tanah ke pokok tanaman salak. Hal ni dilakukan untuk menghemat ongkos kerja juga untuk efisiensi perawatan. Tanah digemburkan dicangkul membentuk gundukan atau bumbunan berfungsi untuk menguatkan akar & batang tanaman salak pada tempatnya. Bumbunan jangan sampai merusak parit ada.
4. Perempalan/Pemangkasan
Daun-daun sudah tua & tak bermanfaat harus dipangkas. Juga daun terlalu rimbun atau rusak diserang hama. Tunas-tunas terlalu banyak harus dijarangkan, terutama mendekati saat-saat tanaman berbuah (perempalan). Dgnpemangkasan, rumpun tanaman salak tak terlalu rimbun hingga kebun lembab serta pengap akibat sirkulasi udara kurang lancar diperbaiki. Pemangkasan juga membantu penyebaran makanan agar tak hanya ke daun atau bagian vegetatif saja, melainkan juga ke bunga, buah atau bagian generatif secara seimbang.

Pemangkasan dilakukan setiap 2 bulan sekali, tetapi pada saat mendekati masa berbunga atau berbuah pemangkasan kita lakukan lebih sering, yaseperti itu1 bulan 1 kali.

Apabila dalam rumpun salak terbisa beberapa anakan, lakukanlah pengurangan anakan menjelang tanaman berbuah. Satu rumpun salak cukup kita sisakan 1 atau 2 anakan. Jumlah anakan maksimal 3-4 buah pada 1 rumpun. Bila lebih dr seperti ituanakan akan mengganggu produktivitas tanaman.

Pemangkasan daun salak sebaiknya sampai pada pangkal pelepahnya. Jangan hanya memotong setengah atau sebagian daun, sebab bagian disisakan sebenarnya sudah tak ada gunanya bagi tanaman.

Pemangkasan pada saat lewat panen harus tetap dilakuakan. Alat pangkas sebaiknya menggunakan golok atau gergaji tajam. Pemangkasan dilaksanakan pada waktu & cara tepat akan membantu tanaman tumbuh baik & optimal.
5. Pemupukan
Semua bahan diberikan pada tanaman dgntujuan memberi tambahan unsur hara untuk memperbaiki pertumbuhan & produksi tanaman disebut pupuk. Ada pupuk diberikan melalui daerah perakaran tanaman (pupuk akar). Pupuk diberikan dgncara penyemprotan lewat daun tanaman (pupuk daun). Jenis pupuk ada 2 macam: pupuk organik & anorganik. Pupuk organik ; pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, abu tanaman, tepung darah & sebagainya. Pupuk anorganik adalah: Urea, TSP, Kcl, ZA, NPK Hidrasil, Gandasil, Super Fosfat, Bay folan, Green Zit, & sebagainya. Pupuk organik sering diberikan ke tanaman salak ; pupuk kandang.

Umur tanaman :
a) 0-12 bulan (1 x sebulan): Pupuk kandang 1000, Urea 5 gram, TSP 5 gram, KCl 5 gram.
b) 12-24 bulan (1 x 2 bulan): Urea 10 gram, TSP 10 gram, KCl 10 gram.
c) 24-36 bulan (1 x 3 bulan): Urea 15 gram, TSP 15 gram, KCl 15 gram.
d) 36–dst (1 x 6 bulan): Urea 20 gram, TSP 20 gram, KCl 20 gram.
6. Pengairan & Penyiraman
Air hujan ; siraman alami bagi tanaman, tetapi sulit untuk mengatur air hujan agar sesuai dgn dibutuhkan tanaman. Air hujan sebagian besar akan hilang lewat penguapan, perkolasi & aliran permukaan. Sebagian kecil saja tertahan di daerah perakaran, air tersisa ni sering tak memenuhi kebutuhan tanaman. Dalam Cara Budidaya salak, selama pertumbuhan, kebutuhan akan air harus tercukupi, untuk seperti itukita perlu memberi air dgnwaktu, cara & jumlah sesuai.
7. Pemeliharaan Lain
Setelah ditanam di kebun kita buatkan penopang dr bambu atau kayu untuk menjaga agar tanaman tak roboh.

7. HAMA & PENYAKIT
7.1. Hama
1. Kutu wol /putih (Cerataphis sp.)
Hama ni bersembunyi di sela-sela buah.
2. Kumbang penggerek tunas (Omotemnus sp..)
3. Kumbang penggerek batang
Menyerang ujung daun masih muda (paling muda), kemudian akan masuk ke dalam batang. Hal ni tak menyebabkan kematian tanaman, tetapi akan tumbuh anakan banyak di dalam batang tersebut.
Pengendalian: dimatikan atau dgncara meneteskan larutan insektisida (Diazenon) dgndosis 2 cc per liter pada ujung daun terserang atau dgncara menyemprot. Dalam hal ni diusahakan insektisida bisa masuk ke dalam bekas lubang digerek.
Memasukkan kawat ujungnya lancip ke dalam lubang dibuat kumbang hingga mengenai hama.
4. Babi hutan, tupai, tikus & luwak
Pengendalian: (1) untuk memberantas babi hutan, dilaksanakan dgnpenembakan khusus, atau memagari kebun salak dgnsalak-salak jantan rapat. Akan lebih baik lagi kalau memagari kebun salak dgnkawat berduri; (2) untuk memberantas Tikus, digunakan Zink phosphit, klerat & lainlain; (3) untuk memberantas Luwak & Tupai, bisa digunakan umpan buah pisang dimasuki Fura& 3 G. Caranya: buah pisang dibelah, kurang lebih 0,5 gram Fura& dimasukkan ke dalamnya, kemudian buah pisang tersebut dijahit & dijadikan umpan.

7.2. Penyakit
1. Penyakit sering menyerang salak ; sebangsa cendawan putih,
Gejala: busuknya buah. Buah terserang penyakit ni kualitasnya jadi menurun, karena warna kulit salak jadi tak menarik.
Pengendalian: mengurangi kelembaban tanah, yaseperti itumengurangi pohon-pohon pelindung.
2. Noda hitam
Penyebab: cendawan Pestalotia sp.
Gejala: adanya bercak-bercakhitam pada daun salak.
3. Busuk merah (pink)
Penyebab:cendawan Corticium salmonicolor.
Gejala:adanya pembusukan pada buah & batang.
Pengendalian: tanaman sakit & daun terserang harus dipotong & dibakar di tempat tertentu.

7.3. Gulma

Di beberapa tempat di Pulau Jawa, lahan salak dibangun di bekas persawahan. Hingga otomatis gulma merajai kebun ; gulma-gulma biasa terbisa di sawah. Karena lahan sawah biasa tergenang air dikeringkan & dibumbun tanahnya maka gulma mampu bertahan ; gulma berdaun sempit & tumbuh menjalar sedikit sekali terbisa di sawah. Gulma berbatang kurus tegak, berdaun panjang umumnya di persawahan kurang mampu bertahan. Itulah sebabnya mengapa gulma di lahan bekas persawahan relatif lebih sedikit. Pengendalian secara manual dgndikored atau dicangkul pun sudah memadai.

Pemberantasan gulma secara kimia di kebun-kebun salak belum lazim dilaksanakan. Untuk lahan tak seberapa luas, para petani masih menggunakan cara manual (mencabuti rumput-rumputan dgntangan, dikored atau dicangkul). Bila lahan salak cukup luas, serta baru dibuka, gulma terbisa tentu banyak sekali & sulit diberantas hanya dgncara manual. Untuk situasi seperti ni perlu menggunakan herbisida, sebab biaya tenaga kerja relatif murah & hasilnya lebih cepat. Reaksi bahan kimia dalam membunuh tanaman liar juga sangat cepat. Herbisida memiliki pengruh negatif, sebab racun dikandungnya bisa membahayakan mahluk hidup lain termasuk ternak & manusia. Herbisida akan digunakan perlu sesuai dgnjenis gulma akan diberantas. Pilihan kurang tepat akan memboroskan biaya. Gulma dr golongan rumput-rumputan bisa dibasmi dgnherbisida Gramoxone, Gesapas, Basta atau Diuron. Dr golongan teki-tekian bisa diberantas dgnGoal. Alang-alang bisa dibasmi dgnRound-up atau Sun-up. Sedangkan tanaman berdaun lebar bisa diatasi dgnFernimine. Ada juga herbisida bisa memberantas beberapa jenis gulma.

8. P A N E N

Mutu buah salak baik diperolh bila pemanenan dilakukan pada tingkat kemasakan baik. Buah salak belum masak, bila dipungut akan terasa sepet & tak manis. Maka pemanenan dilakukan dengancara petik pilih, disinilah letak kesukarannya. Jadi kita harus benar-benar tahu buah salak sudah tua tetapi belum masak.

8.1. Ciri & Umur Panen
PBuah salak bisa dipanen setelah matang benar di pohon, biasanya berumur 6 bulan setelah bunga mekar (anthesis). Hal ditandai olh sisik telah jarang, warna kulit buah merah kehitaman atau kuning tua, & bulu-bulunya telah hilang. Ujung kulit buah (bagian buah meruncing) terasa lunak bila ditekan. Tanda buah sudah tua, menurut sumber lain adalah: warnanya mengkilat (klimis), bila dipetik mudah terlepas dr tangkai buah & beraroma salak.

8.2. Cara Panen
Cara memanen: karena buah salak masaknya tak serempak, maka dilakukan petik pilih. perlu diperhatikan dalam pemetikan apakah buah salak tersebut akan disimpan lama atau segera dimakan. Bila akan disimpan lama pemetikan dilakukan pada saat buah salak tua (Jawa: gemadung), jadi jangan terlalu tua dipohon. Buah salak masir tak tahan lama disimpan. Pemanenan buah dilakukan dgncara memotong tangkai tandannya.

8.3. Periode Panen
Tanaman salak dalam masa panennya terbisa 4 musim:
1) Panen raya pada bulan Nopember, Desember & Januari
2) Panen sedang pada bulan Mei, Juni & Juli
3) Panen kecil pada bulan-bulan Pebruari, Maret & April.
4) Masa kosong/istirahat pada bulan-bulan Agustus, September & Oktober. Bila pada bulan-bulan ni ada buah salak maka dinamakan buah slandren. Menurut sumber lain panen besar buah salak ; antara bulan Oktober - Januari.

8.3. Perkiraan Produksi
Dalam Cara Budidaya tanaman salak, hasil bisa dicapai dalam satu musim tanam ; 15 ton per hektar.

9. PASCA PANEN
Seperti buah-buahan lainnya, buah salak mudah rusak & tak tahan lama. Kerusakan ditandai dgnbau busuk & daging buah menjadi lembek serta berwarna kecoklat-coklatan. Setelah dipetik buah salak masih meneruskan proses hidupnya berupa proses fisiologi (perubahan warna, pernafasan, proses biokimia & perombakan fungsional dgnadanya pembusukan olh jasad renik). Hingga buah salak tak bisa disimpan lama dalam keadaan segar, maka diperlukan penanganan pascapanen.

9.1. Pengumpulan
Gudang pengumpulan berfungsi sebagai tempat penerima buah salak berasal dr petani atau kebun. Dalam gudang pengumpulan ni dilakukan: sortasi, grading & pengemasan.

9.2. Penyortiran & Penggolongan
Sortasi/pemilihan bertujuan untuk memilih buah baik, tak cacat, & layak ekspor. uga bertujuan untuk membersihkan buah-buah dr berbagai bahan tak berguna seperti tangkai, ranting & kotoran. Bahan-bahan tersebut dipotong dgnpisau, sabit, gunting pangkas tajam tak berkarat sehinga tak menimbulkan kerusakan pada buah.

Grading/penggolongan bertujuan untuk:
a) menbisa hasil buah seragam (ukuran & kualitas)
b) mempermudah penyusunan dalam wadah/peti/alat kemas
c) mendapatkan harga lebih tinggi
d) merangsang minat untuk membeli
e) agar perhitungannya lebih mudah
f) untuk menaksir pendapatan sementara.

Penggolongan ni bisa berdasarkan pada : berat, besar, bentuk, rupa, warna, corak, bebas dr penyakit & ada tidaknya cacat/luka. Semua seperti itudimasukkan kedalam kelas & golongan sendiri-sendiri.
a) Salak mutu AA (betul-betul super, kekuningan, 1kg= 12 buah)
b) Salak mutu AB (tak terlalu besar, tak terlalu kecil, & sehat)
c) Salak mutu C (untuk manisan, 1kg = 25 - 30 buah)
d) Salak mutu BS (busuk atau 1/2 pecah), tak dijual.

9.3. Pengemasan & Pengangkutan
Tujuan pengemasan ; untuk melindungi buah salak dr kerusakan, mempermudah dalam penyusunan, baik dalam pengangkutan maupun dalam gudang penyimpanan & untuk mempermudah perhitungan. Ada pengemasan untuk buah segar & untuk manisan salak.

Pengemasan untuk buah segar:
a) alat pengemas harus berlubang
b) harus kuat, agar buah salak terlindung tekanan dr luar
c) bisa diangkut dgnmudah
d) ukuran pengemas harus disesuaikan dgnjumlah buah.

Pengemasan untuk manisan salak: dikemas dalam kaleng ditutup rapat telah dipastursasi hingga semua mikroba seperti jamur, ragi, bakteri & enzim bisa mati & tak akan menimbulkan proses pembusukan. Untuk manisan dikeringkan, umumnya dikemas dalam plastik.

Pengangkutan adalah mata rantai penting dalam penanganan, penyimpanan & distribusi buah-buahan. Syarat-syarat pengangkutan untuk buah-buahan:
a) Pengangkutan harus dilakukan dgncepat & tepat.
b) Pengemasan & kondisi pengangkutan tepat untuk menjamin terjaganya mutu tinggi.
c) Harapan adanya keuntungan cukup dgnmenggunakan fasilitas pengangkutan memadai.

10. STANDAR PRODUKSI
10.1. Ruang Lingkup
Standar ni meliputi syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh & cara pengemasan salak.

10.2. Diskripsi
Salak ; buah dr tanamn salak (Salacca adulia Reinw) dalam keadaan cukup tua, utuh, segar & bersih. Standar mutu salak di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI 01-3167-1992.

10.3. Klasifikasi & Standar Mutu
Jenis mutu salak dalam tiga ukuran, yaseperti ituukuran besar, sedang & kecil. Berdasarkan berat, masing-masing digolongkan menjadi dua jenis mutu yaseperti ituMutu I & Mutu II, ukuran besar, berat 61 gram atau lebih per buah, ukuran sedang, berat 33 – 60 gram per buah & ukuran kecil, berat 32 gram atau kurang per buah.

a) Tingkat Ketuaan: mutu I seragam tua, mutu II tak terlalu matang, cara uji organoleptik
b) Kekerasan: mutu I keras, mutu II keras, cara uji organoleptik
c) Kerusakan Kulit Buah: mutu I kulit buah utuh, mutu II utuh , cara uji Organoleptik
d) Ukuran: mutu I seragam, mutu II seragam, cara uji SP-SMP-310-1981
e) Busuk (bobot/bobot) : mutu I 1%, mutu II 1 %, cara uji SP-SMP-311-1981
f) Kotoran: mutu I bebas, mutu II bebas, cara uji organoleptik

10.4. Pengambilan Contoh

1) Salak Dalam Kemasan
Contoh diambil secara acak dr jumlah kemasan seperti terlihat d bawah ini. Dr setiap kemasan diambil contoh sebanyak 2 kg dr bagian atas,tengah & bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (stratified random sampling) sampai diperolh minimum 2 kg untuk dianalisa.

1. Jumlah kemasan dalam partai (lot): s/d100, contoh diambil 5.
2. Jumlah kemasan dalam partai (lot): 101-300 contoh diambil 7.
3. Jumlah kemasan dalam partai (lot): 301-500 contoh diambil 9.
4. Jumlah kemasan dalam partai (lot): 501-1000 contoh diambil 10.
5. Jumlah kemasan dalam partai (lot) >1000 contoh diambil min 15.

2) Salak dalam Curah (in bulk)
Contoh diambil secara acak sesuai dengqan jumlah berat total seperti terlihat di bawah ini. Contoh-contoh tersebut diambil bagian atas, tengah, bawah serta berbagai sudut dicampur, kemudian diacak bertingkat (stratified random sampling) sampai diperolh minimum 2 kg untuk dianalisa.
1. Jumlah berat lot (kg): <> 5.000, contoh diambil min. 100.

10.5 Pengemasan
Salak dikemas dalam besek, keranjang bambu, peti kayu ataupun kemasan lain sesuai dgnberat bersih maksimum 40 kg. Daun kering, kertas atau bahan lain bisa dipakai sebagai penyekat. Isi dr kemasan tak melebihi tutupnya.

Dibagian luar keranjang/kemasan diberi label bertuliskan antara lain :
a) Nama barang
b) Jenis mutu
c) Nama/kode perusahaan/eksportir
d) Golongan ukuran
e) Berat bersih
f) Produksi Indonesia
g) Negara/tempat tujuan
h) Daerah asal

0 comments: