Sunday, December 14, 2008

Cara Budidaya Pinang

Tanaman pinang (Areca catechu L.) Sudah dimanfaatkan sejak lama terutama daerah-daerah Asia selatan & Timur sampai daerah Kepulauan Pasifik. Komoditi termasuk subsektor perkebunan banyak berpotensi untuk diekspor. Salah satunya ; pinang. Tanaman ni sudah menyebar di seluruh pelosok wilayah Indonesia. Namun, dibanding dgnkomoditas perkebunan lainnya bisa memberikan devisa negara, pinang masih ketinggalan.

Tanaman pinang (Areca catechu L.) termasuk dalam famili Arecaceae, adalah tanaman sekeluarga dgnkelapa. Salah satu jenis tumbuhan monokotil ni tergolong palem-paleman. Secara rinci, sistimatika tanaman pinang bisa diuraikan seperti berikut :

Divisi : Plantae
Kelas : Monokotil
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae atau Palmae (palem-paleman)
Genus : Areca
Spesies : Areca catechu L.



Pinang termasuk jenis tanaman sudah dikenal luas di masyarakat karena secara alami penyebarannya cukup luas di berbagai daerah. Ada beberapa jenis pinang diantaranya pinang biru, pinang hutan, pinang irian, pinang kelapa, & pinang merah.

Salah satu jenis pinang sudah dikenal masyarakat ; pinang sirih memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1). Pohon tumbuh satu-satu, tak berumpun seperti jenis palem umumnya.

2). Batang lurus agak licin tinggi bisa mencapai 25 cm.

3). Diameter batang atau jarak antar-ruas batang sekitar 15 cm

4). Garis lingkaran batang tampak jelas.

5). Bentuk buah bulat telur, mirip telur ayam, dgnukuran sekitar 3,5 – 7,7 cm serta berwarna hijau waktu muda & berubah merah jingga atau merah kekuningan saat masak atau tua.


SYARAT TUMBUH TANAMAN PINANG

Setiap tanaman memerlukan syarat tumbuh berbeda, bila penanaman dilakukan di tempat sesuai dgnsyarat tumbuhnya maka akan memberikan dampak baik hingga menghasilkan pertumbuhan & produksi optimal. Beberapa persyaratan perlu diperhatikan di dalam penanaman pinang antara lain :

1. Tinggi Tempat

Tanaman Pinang bisa berproduksi optimal pada ketinggian 0–1.000 m dpl (meter diatas permukaan laut). Tanaman pinang idialnya ditanam pada ketinggian dibawah 600 m diatas permukaan laut.

2. Tanah

Tanah baik untuk pengembangan pinang ; tanah beraerasi baik, solum tanah dalam tanpa lapisan cadas, jenis tanah laterik, lempung merah & aluvial.

Keasaman tanah baik untuk pertumbuhan tanaman pinang sekitar pH 4 - 8.

3. Curah Hujan

Curah hujan dikehendaki tanaman pinang antara 750-4.500 mm/tahun merata sepanjang tahun atau hari hujan sekitar 100 - 150 hari.

Tanaman pinang sangat sesuai pada daerah bertipe iklim sedang & agak basah dgnbulan basah 3 - 6 bulan/tahun & bulan kering 4 - 8 bulan/tahun.

4. Suhu & Kelembaban

Tanaman pinang bisa tumbuh dgnbaik pada suhu optimum antara 20º - 32º C. Tanaman pinang menghendaki daerah dgnkelembaban udara antara 50 – 90 %.

5. Penyinaran.

Penyinaran sesuai untuk tanaman pinang berkisar antara 6-8 jam/hari. Pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman pinang sebagai berikut :

1). Ruas batangnya lebih pendek dibanding tanaman terlindung.

2). Tanaman tak cepat tinggi.

3). Fisik tanaman lebih kuat.

4). Persentase bunga untuk menjadi buah lebih besar.
Beberapa tindakan Cara Budidaya tanaman menkut faktor penyinaran ; pengaturan tanam, jarak tanam, sistem intercropping, penggunaan naungan & pohon pelindung, serta penambahan cahaya.

BAHAN TANAMAN

Bibit bermutu berasal dr benih terpilih berasal dr pohon induk terpilih. Seleksi pohon induk bisa dilakukan pada individu pohon, yaseperti itumelalui seleksi sebagai berikut:

a. Pohon induk tumbuh tegar, batang lurus, mahkota pohon berbentuk setengah bulat & pertumbuhan daun terbagi rata.

b. Pohon bebas dr serangan hama & penyakit

c. Umur pohon lebih dr 10 tahun & telah stabil berproduksi, yaseperti itusekitar 4-5 tahun.

d. Lingkar batang lebih dr 45 cm (diukur pada ketinggian 1 m dr permukaan tanah).

e. Daun terbuka penuh lebih dr 8 helai,

f. Jumlah tan& lebih dr 4 buah,

g. Jumlah buah per tan& lebih dr 50 butir.

TEKNIK CARA BUDIDAYA.

Untuk Cara Budidaya tanaman pinang agar mendapatkan tanaman baik harus melalui beberapa tahap yaseperti itu:

A. Persiapan Bibit.

Perbanyakan tanaman pinang dilakukan dr penyemaian biji. Kerugian pembibitan dgnbiji ; akan terjadi segregasi (penurunan kualitas keturunan) secara genetik pada tanaman bersifat heterosigous & jangka waktu untuk berproduksinya akan sangat lama.

1). Jumlah bibit.

Kebutuhan biji untuk disemaikan sebaiknya dicadangkan sebanyak 50 % dr jumlah bibit diharuskan ditanam dalam setiap hektar areal tanam. Untuk jarak tanam 2,7 m X 2,7 m, akan diperolh sebanyak 1.300 tanaman/Ha. Olh karena seperti itudisiapkan sebanyak 1.950 biji pinang untuk disemaikan.

2). Kriteria buah untuk bibit.

Beberapa kriteria tentang buah pinang baik untuk dijadikan bibit, yaseperti ituukuran, berat, & umur buah. Khusus untuk ukuran buah, sangat tergantung pada varietas pinang. Ukuran buah pinang bervariasi dr ukuran kecil sampai besar.

Kriteria untuk ukuran buah besar ; sebagai berikut:

a. Sebaiknya buah diambil mempunyai ukuran besar & seragam, buah besar berpotensi menghasilkan buah besar.

b. Berat buah dijadikan bibit sekitar 60 buah/kg. Semakin sedikit jumlah per kilogramnya maka bijinyapun semakin baik dijadikan benih.

c. Umur Pohon baik untuk bibit.

Umur pohon lebih dr 10 tahun & telah stabil berproduksi, yaseperti itusekitar 4-5 tahun. Buah untuk benih harus matang sempurna (warna oranye) dgnbobot di atas 35 g.

3). Perlakuan buah

Dalam pembibitan pinang ada tanpa perlakuan langsung menyemaikan buah & ada diberi perlakuan terlebih dahulu sebelum disemai dgnmerendam buah selama 24 jam. Air sangat mempengaruhi percepatan perkecambahan biji selain suhu, oksigen & cahaya.

* Sebaiknya perendaman buah dalam air jangan terlalu lama
* Suhu tinggi akan memacu percepatan perkecambahan sejalan dgnnaiknya suhu.
* Oksigen sangat diperlukan untuk respirasi. Dgnsistem drainase & pengolahan pengaturan bedgn baik akan mempercepat perkecambahan karena aerasi berjalan dgnbaik. Aerasi baik ni terjadi karena kebutuhan oksigen terjamin.

4). Persiapan lahan.

Sebelum dilakukan kegiatan perkecambahan biji, lahannya perlu disiapkan terlebih dahulu agar pertumbuhan optimal. Untuk kebutuhan bibit pada penanaman di lahan seluas 1 ha maka luas perkecambahan diperlukan sekitar 4-5 m² atau sekitar 400 biji/m². Langkah-langkah menyiapkan lahan sebagai berikut :

1. Pilih lokasi lahan cukup baik atau subur & aman dr ganggguan orang, ternak, & organisme pengganggu lainya.

2. Bersihkan lahan dr rumput terlebih dahulu dgncara dicangkul.

3. Buat bedgnmemanjang sesuai keadaan lahan dgnlebar 1 m. Caranya dgnmenggali saluran drainase di antara dua bedgn& tanah galiannya diuruk ke tengah sambil diratakan. Sebaiknya saluran drainase dirapikan.

5). Perkecambahan

Setelah lahan disiapkan, tahap selanjutnya ; menyemai biji-biji sudah dipilih. Proses perkecambahan biji ni akan berlangsung sekitar 1,5-2 bulan. Saat seperti ituakar atau tunas dr biji sudah bermunculan, tahapan perkecambahan biji ; sebagai berikut :

1). Susun biji pinang terpilih pada bedgndgnposisi horizontal. Penyusunan harus rapat agar daya tampung bedgnmenjadi maksimal.

2). Tutup biji pinang tersebut dgnlapisan tanah subur setebal 0,5 cm.

3). Bedgndiberi naungan agar kelembaban terjaga & terhindar dr sinar matahari langsung. Penyiraman dilakukan pada setiap pagi & sore hari.

4). Bedgndiberi pagar agar terhindar dr gangguan hewan piaraan.

B. Cara Pembibitan.

Setelah biji berkecambah, kegiatan selanjutnya ; pembibitan. Pembibitan ni dibagi dua tahap sebagai berikut :

1. Pembibitan tahap pertama.

Pada tahap pembibitan pertama ni kecambah biji dibibitkan pada lahan dgnlebar 1 m & panjang disesuaikan dgnkondisi lapangan & bedgndiberi dinding keliling dr papan setinggi polybag ( 15 Cm). Tujuan agar polybag bisa disusun tegak & rapi.

Setelah lahan pembibitan siap, kegiatan selanjutnya ; menyiapkan polybag untuk pembibitan. Polybag digunakan berukuran volume 1 kg atau setinggi 15 cm. Polybag harus memiliki lubang di bagian bawahnya agar drainasenya baik. Kemudian isi polybag dgntanah hingga setinggi ¾ bagian, lalu dipadatkan.

Polybag diisi dgnkecambah biji pinang, pengambilan kecambah ni harus hati-hati agar tunas & akarnya tak rusak. Biji kecambah dibenamkan sedalam 4 Cm atau posisi rata dgnpermukaan tanah, setiap polybag berisi satu kecambah, kecambah ni ditutupi dgntanah secukupnya agar kelihatan rapi.

Agar terhindar dr sengatan matahari bedgndiberi naungan. Tinggi tiang naungan sekitar 2,5 m. Sebagai atap bolh dr daun kelapa, nipah & alang-alang , naungan mulai dikurangi setelah bibit berumur 1,5 bulan. Pengurangan ni dilakukan hingga bibit akan dipindahkan pada pembibitan kedua atau sudah berumur 5 bulan.

Agar bibit bisa tumbuh baik perlu dipelihara seperti berikut :

1). Penyiraman dilakukan setiap pagi atau sore hari sebanyak 0,25 l/polybag.

2). Penyiangan gulma dilakukan bila di dalam & disekitar polybag tumbuh gulma. Jika ada penyusutan tanah sebaiknya ke dalam polybag ditambahkan tanah baru.

3). Pemupukan di polybag diberi pupuk NPK dgndosis 4 g/polybag. Bila menggunakan urea, dosis sekitar 2 g/l air, lalu disemprotkan ke daun, batang, & tanah.

4). Pencegahan hama & penyakit dilakukan dgnpenyemprotan insektisida & fungisida.

5). Seleksi bibit baik ; bibit berpangkal batang relatif besar mirip botol & helai daun melengkung. Bibit lurus ke atas ; bibit jantan tak akan pernah berbuah.

2. Pembibitan tahap ke dua.

Untuk pembibitan tahap ke dua jarak antar polybag sekitar 30 cm X 30 cm. Keadaan lahannya harus datar agar polybag bibit tak rebah.

Polybag disiapkan bervolume sekitar 6 kg media tanam. Ke dalam polybag diisi tanah subur 2/3 bagian. Selain tanah subur, ke dalam polybag pun bisa diisi dgnkompos plus. Dr 2/3 bagian polybag akan diisi dgnmedia tanam, 50 % ; kompos plus(pada bagian bawah) & 50 % sisanya diisi tanah biasa (pada bagian atas).

Setelah media tanamnya dimasukan didalam polybag besar, bibit dr polybag kecil pada pembibitan tahap pertama bisa dipindahkan. Caranya dgnmenyobek polybag kecil, lalu bibit ditanam dalam polybag besar. Tanahnya harus relatif padat & pangkal batang bibit tepat pada permukaan polybag.

Agar pertumbuhan tanaman dalam polybag lebih sempurna pertumbuhannya perlu dilakukan pemupukan NPK dgndosis 20 g setiap polybag.

Pada areal pembibitan ke dua ni tak perlu ada pelindung dr sinar matahari, karena sinar matahari sangat diperlukan bibit untuk pertumbuhannya.

Lokasi pembibitan sebaiknya diberi pagar keliling untuk menghindr gangguan dr hewan peliharaan, sebaiknya lokasi pembibitan dekat dgnsumber air.

Pemeliharaan tahap ke dua ni dilakukan selama tujuh bulan atau hingga bibit berumur satu tahun terhitung dr pembibitan tahap pertama. & bibit siap di tanam.

C. Persiapan Lahan Penanaman

Tahapan harus dilakukan setelah lokasi tanam di tentukan lahan perlu dilakukan pengolahan lahan dr pembukaan lahan sampai dgnpembuatan lobang tanam.

1. Pembukaan lahan.

* Lahan bisa ditanami tanaman pinang ; lahan semak belukar, lahan tidur, & pekarangan.

a. Lahan semak belukar.
Lahan ni biasanya didominasi olh semak belukar & pohon berkayu atau pohon lain dianggap tak berguna bisa di tebang, membersihkan gulma sebaiknya dgnherbisida, terlebih kalau arealnya cukup luas. Herbisida bisa digunakan antara lain Pelithapon, Dalapon, Round-Up, Gramoxone S, Para-Col, Spak, Dual, Ronstar, Polaris, Basta, & Dawpon.

b. Lahan Pekarangan.

Lahan pekarangan umumnya ditanami beragam jenis tanaman baik tanaman produktif maupun tanaman tak produktif. Untuk tanaman tak produktif perlu di ganti dgntanaman produktif. Tanaman tak produktif disingkirkan & dgncara di tebang & gulma tumbuh perlu di cabut.

c. Lahan tidur

Lahan tidur ; lahan peruntukannya belum direncanakan, untuk lahan belum atau sudah pernah di tanami namun gagal hingga ditinggalkan & dibiarkan hingga tumbuh gulma atau pohon tak diinginkan tumbuh. Lahan tidur inipun cocok untuk ditanami pinang dgnterlebih dahulu dibersihkan. Bila lahan sering tergenang air, perlu dibuatkan saluran drainase.

d. Lahan Pertanaman Kelapa

Penanaman di lahan pertanaman kelapa (pinang sebagai tanaman sela) bisa dilakukan pada lahan pertanaman kelapa memiliki jarak tanam 9 x 9 meter segi empat. Tanaman pinang bisa ditanam diantara dua baris tanaman kelapa dgnjarak tanam 2,5 x 2,5 meter segi empat

2. Penentuan jarak tanam

Jarak tanam biasa di tanam dilapangan ; 2,7 m X 2,7 m. Jarak tanam ni dianggap cukup efisian untuk pertumbuhan tanaman.

Diantara tanaman dalam barisan bisa ditanami dgntanaman lain seperti tanaman palawijo sebagai tanaman tumpang sari.
3. Pemancangan Tiang Ajir

Pemancangan dilakukan setelah lahan penanaman bersih. Dgnpemancangan akan memudahkan penentuan letak lubang tanam dgnjarak teratur.

Pemancangan didasarkan pada kerapatan pohon per hektar, jarak tanam, & topografi daerah setempat. Pemancangan di areal rata dilakukan sesuai jarak tanam. Sedangkan dilahan berbukit atau berkontur, pemancangan dilakukan dgnarah barisan menurut kontur lahan & jarak antar barisan menurut proyeksi jarak antar barisan.

Alat digunakan untuk melakukan pemancangan ; tali nylon (tali polythylene). Tali nylon disiapkan sepanjang 100 m. Pada tali tersebut diberi tanda (diikat diikat dgnbenang) batas setiap panjang 3 m. Sebaiknya ada perbedaan mencolok antara warna tali nylon dgnbenang. Fungsi tanda tersebut ; memudahkan penancapan ajir di areal.

Ajir biasanya dibuat dr bambu dgndiameter minimal 2 cm. Tinggi anjir sekitar 1,5 m. Jumlah ajir disiapkan sesuai jumlah tanaman seharusnya disiapkan untuk luasan tertentu. Dgnjarak tanam 2,7 m x 2,7 m maka perlu disiapkan sekitar 1.300 ajir (untuk luasan 1 hektar). Agar ajir mudah ditancapkan ketanah bagian pangkalnya diruncingkan.

Setelah alat & ajir disiapkan, pemancangan bisa segera dilakukan. Tancapan satu ajir di sudut tertentu dr lahan, misalnya sudut sebelah timur & ikatkan tali nylon pada ajir tersebut. Tarik tali seluruhnya kearah sudut lainnya (barat). Beri ajir disudut barat & ikat tali pada ajir tersebut. Tarikan tali ni nantinya akan adalah barisan pertama. Tali harus ditarik lurus ke arah sudut lain. Penancapan ajir tersebut bisa disesuaikan dgnlahan terpanjang walaupun tanpa arah.

Setelah itu, tancapan ajir satu per satu sesuai tanda pada tali. Bila sudah selesai, tali bisa dipindahkan pada barisan di sebelahnya atau barisan kedua sebelumnya sudah diukur dgnjarak 2,7 m. Lakukan pemancangan ajir seperti pada barisan pertama, demikian seterusnya hingga seluruh lahan diberi ajir. Setiap selesai pemancangan ajir pada satu barisan.

4. Strip clearing

Strip clearing adalah kegiatan pembersihan kayu-kayu di sepanjang jalur antara setiap dua barisan ajir atau tiang pancang. Jalur ni nantinya akan dijadikan jalan. Lebar jalan cukup 1 M. Tunggul atau batang kayu masih ada dijalur tersebut sebaiknya dipotong atau dimusnahkan. Strip clearing berfungsi jika pada areal tersebut ditanami rumput penutup tanah (kacang-kacangan), tetapi tak berguna jika pada sela-sela barisan tanaman pinang ditanami tanaman tumpang sari. Ni disebabkan rumput penutup tanah atau kacang-kacangan akan tumbuh menutupi tanah atau kacang-kacangan akan tumbuh menutupi tanah, bahkan bisa memanjat atau menggulung hingga ke tanaman pokok. Akibatnya seluruh areal pertanaman akan bisa tertutupi olh tanaman pokok maka di areal tersebut perlu dibuat jalan, minimal lebarnya 60 cm. Kalau tak ada jalan, tanaman penutup tanah ataupun kacang-kacangan akan terinjak-injak saat melakukan kegiatan perawatan.

Sebaliknya kalau ditanam ; tanaman sela maka jalan tak perlu dibuat. Ni disebabkan tanaman sela tak akan menutupi tanah. Di antara tanaman sela tersebut kita masih bolh berjalan. Contoh tanaman sela bisa ditanam pada areal pertanaman pinang ; jagung atau kacang tanah.



x x x x x x x xx x x x x x x x x x x x x x x x x

5 m -------------------------- B -----------------------------

x x x x x x x x xx x x x x x x x x x x x x x x x x

1 m A



Pengaturan jalur dalam kebun jalur A (lebar 1 M) sebagai jalan, jalur B ditanami kacang-kacangan. Jalur X sebagai barisan tanaman pinang.

5. Pembuatan lubang tanam.

Lubang tanam untuk pinang dibuat dgnukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm. Lubang tanam harus sudah dibuat 1 bulan sebelum penanaman karena perlu dibiarkan terbuka kena sinar matahari selama 1 bulan. Setelah seperti itulubang bisa di isi tanah lapisan atas telah dicampur dgnkompos atau pupuk kandang sebanyak 1 kg. Selain itu, tanah lapisan atas tersebut pun bisa dicampur pupuk NPK sebanyak 50-75 g/lubang. Tanah tercampur pupuk tersebut dimasukan ke lubang hingga 1/3 bagian saja.

6. Penanaman tanaman penutup tanah.

Bila lahan luas & tak ditanami tanaman tumpang sari, sebaiknya tanah ditanami tanaman penutup tanah (cover crops). Penanaman dilakukan segera setelah lahan bersih, pemancangan ajir, atau penyemprotan herbisida. Penanaman tanaman penutup tanah sebaiknya saat musim penghujan.

Biasanya tanaman penutup tanah ; dr jenis kacang-kacangan seperti Pueraria javanica, Centrocema pubercen, Calopogonium mucunoides, Psophocarpus palutris, & Calopogonium caeruleum. Tanaman ni bisa ditanam dr biji atau dr stek.

Tanaman penutup tanah sangat berguna untuk menambah cadangan unsur hara, memperbaiki sifat-sifat tanah, mencegar terjadinya erosi, & menekan pertumbuhan tanaman pengganggu atau gulma.

D. Penanaman

Ada dua teknik penanam pinang bisa dilakukan, yaseperti itupenaman dgnsistem monokultur & sistem tumpang sari.

1. Penanaman sistem monokultur.

Penanaman sistem monokultur artinya tanaman ditanam dalam satu areal hanya satu jenis tanaman menghasilkan. Penanaman sebaiknya pada musim penghujan. Bibit ditanam sebaiknya sudah adalah hasil seleksi.

2. Penanaman sistem tumpang sari.

Dgnpenanaman sistem tumpang sari bisa memberikan nilai tambah petani karena tanaman pinang baru berproduksi pada umur 5 tahun. Tanaman tumpang sari biasa ditanam ; tanaman palawija (Jagung, kacang-kacangan). Dgnadanya tanaman tumpang sari petani sudah menbisa pendapatan sebelum tanaman pinang berproduksi.

E. Pemeliharaan tanaman

Untuk memperolh hasil maksimal maka perlu diperhatikan ; sebagai berikut :

1. Penyisipan tanaman

Penyisipan dilakukan terhadap tanaman pinang mati atau tanaman tak sehat sebaiknya tanaman dicadangkan 5 % dr jumlah total populasi per hektar.

2. Pemupukan tanaman

Pemupukan tanaman dilakukan dua kali dalam 1 tahun yaseperti itupada awal musim penghujan & pada akhir musim penghujan. Dosis pupuk untuk tanaman berumur 4 tahun keatas (tanaman mulai berbunga) adalah: 100 g N; 40 g P2O5; & 140 g K2O (setara dgn220 g urea; 80 g TSP; & 240 KCL) & 12 kg kompos atau pupuk kandang per pohon per tahun. Untuk tanaman muda berumur 1 tahun (tanaman baru dipindahkan ke lapangan) sampai 3 tahun, dosis pupuk masing-masing 25 %, 50 % & 75 % dr dosis tanaman mulai berbunga.

3. Penyiangan gulma.

Penyiangan dilakukan agar tanaman terbebas dr gangguan gulma. Diusahakan agar disekitar batang (daerah piringan) dgndiameter 0,5 sampai 2,0 m tak ada rumput/gulma tumbuhnya melewati pohon pinang. Pengendalian gulma ni dilakukan setiap dua bulan.

a. Strip weeding

Strip weeding artinya membersihkan gulma di sepanjang barisan tanaman hingga bersih. Lebar dibersihkan cukup 1 m secara memanjang sesuai barisan tanaman. Alat digunakan cangkul, tajak, sabit, Selain seperti itugulma bisa diberantas dgnbahan kimia. Kegiatan ni dilakukan hingga lima kali setahun secara berulang-ulang. Pinang sudah berumur 1-4 tahun cukup dilakukan pembersihan dua kali setahun.

b. Strip spraying

Srtip spraying artinya membersihkan gulma sepanjang barisan tanaman dgncara penyemprotan herbisida seperti : Paracol dgnkonsentrasi 1,2-1,5 l/400 l air/ha & Gramozone dgnkonsentrasi 1,2-1,5 l/400 l air/ha. Kegiatan ni untuk tanaman sudah berumur setahun atau lebih. Untuk tanaman sudah berumur 2-3 tahun bisa dilakukan dua kali setahun. Lebar jalur Strip spraying cukup 1,5 m, yaseperti itumasing-masing 73 cm dr kanan-kiri batang memanjang sesuai barisan tanaman.

c. Penyiangan bundaran pohon (ring weeding)

Penyiangan dilakukan di sekeliling pohon dgnradius 75-150 cm tergantung besarnya pohon.

4. Pengairan

Tanaman pinang sangat peka terhadap kekeringan, olh sebab seperti itupenting dilakukan pada daerah memiliki musim kering panjang. Tanaman perlu diairi sekali dalam 4-7 hari tergantung jenis tanah & iklim.

Pengendalian Organisme Pengganggu.

Sebagai tanaman perkebunan lainnya, tanaman pinang tak bisa terhindar dr berbagai serangan hama & penyakit menyerang tanaman. Beberapa hama & penyakit penting pada tanaman pinang mulai dr pembibitan sampai di gudang penyimpanan perlu diketahui.

HAMA & PENYAKIT.

A. H a m a

1. Bagworms.

Penyebab ; Manatha albipes Moore. Ditemukan di bagian bawah daun & membuat sejumlah lobang-lobang kecil.

2. Termit atau rayap.

Termit bisa menyerang benih atau bibit pada musim kemarau. Serangan pada bibit dimulai pada pangkal batang, hingga bagian pucuk menjadi layu & lama kelamaan tanaman mati. Pengendalian rayap bisa dilakukan dgnmenutup bagian pangkal batang dgnpasir ataupun secara kimiawi menggunakan insektisida Aldrin.

3. Belalang (Aularches miliaris Linn)

Menyerang lamina daun hingga meyebabkan daun berlubang.

4. Kutu (mite)

Dikenal 3 jenis kutu menyerang tanaman pinang. Kutu merah (Raolella indica Hirst) & kutu putih (Oligonychus Indicus Hirst). Kutu oranye, Kutu merah & Kutu putih hidup berkelompok di bawah daun & mengisap cairan di daun mengakibatkan daun berwarna kekuningan, coklat & akhirnya mengering. Kutu oranye (Dolichotetranychus sp.) menyerang buah masih muda & bersembunyi dibagian dalam perianth buah serta mengisap cairan, hingga buah akan gugur Pengendalian dilakukan dgnpenyemprotan Kelthan 1.86 ml/l air ataupun penggunaan predator antara lain Chilocorus sp.

5. Kepik (Carvalhoia arecae Miller and China)

Kepik ditemukan berkumpul di bagian ujung ketiak daun. Kepik dewasa berwarna hitam & Kepik muda berwarna hijau kekuningan, keduanya mengisap cairan pada bagian spindle hingga pertumbuhan tak normal. Daun telah diisap nampak garis-garis nekrotik berwarna coklat tua lama kelamaan daun mengering & patah. Pengendalian dilakukan dgninsektisida sistemik Sevin 4G dgndosis 10 g per tanaman setiap 3 bulan.

6. Tempayak akar (Leucopholis burmeisteri Brenske)

Tempayak akar atau dikenal tempayak putih adalah hama cukup merugikan tanaman pinang. Bentuk hama ni seperti hurup ”V” serta tubuh lembut dgnkaki berbulu warna coklat.

7. Ulat bunga (Tirathaba mundella Walk)

Ulat bunga menyerang ma dgnmengisap cairan dalam bunga. Ulat dewasa meletakan telurnya pada bagian spatha. Hingga Spadix tak bisa membuka dgnsempurna. Pengendalian secara kimiawi dgnmenggunakan Endre x 20 EC 0.125 % atau Malathion 50 % EC dgndosis 2 ml / l air
8. Gugur buah muda

Gugur buah muda disebabkan olh kepik Pentatomid (Halyomorpha marmorea F). Buah pinang ditusuk dgnbelalai akan mengeluarkan cairan. Buah ditusuk akan berwarna hitam pada permukaan kulit buah & dagingn buah akan berwarna coklat gelap. Gejala ni akan berkembang terus hingga menyebabkan buah gugur. Pengendalian secara kimiawi dilakukan dgnmenyemprot Endosulfan 0.05% pada tandan.

9. Kumbang pinang (Coccotrypes carpophagus Horn).

Kumbang pinang dewasa menyebabkan kerusakan dgnmenggerek buah hingga berlubang sampai pada bagian biji. Besar lubang gerekan kira-kira berdiameter 0.6 - 1.0 mm.

10. Coffee bean weevil (Araecerus fasculatus D.)

Coffee bean weevil menyerang biji pinang mengakibatkan buah berlubang sebesar 1.5 - 2.5 mm. Hama ni ditemukan pada buah pinang di bagian dalam perianth. Musuh alami ; parasit Anisopteromatus calandra Howard.

11. Kumbang sigaret (Lasioderma serricome F.)

Kumbang dewasa berwarna coklat kekuningan dgnbulu-bulu bercahaya . Kumbang ni menggerek buah & bekas gerekannya terlihat seperti tepung . Musuh alaminya yaseperti ituparasit Anisopteromatus calandrae Howard.

12. Ngengat padi (Corcyra cephalonica Stainton)

Ngengat membuat rongga-rongga didalam buah pinang & memakan daging buahnya. Pengendalian hama gudang ni dgnmengguunakan tablet phostoxin dgndosis 800 g/1000 cm³ luas gudang.

B. Penyakit

1. Bercak daun menguning (yellow leaf spot)

Penyebabnya penyakit brtcak daun ; cendawan Curvularia sp. Gejala pada lamina daun, terlihat bercak-bercak kuning 3-10 mm diameter. Infeksi lanjut bisa menyebabkan kematian bibit. Penyemprotan dgnDithane bisa mengurangi serangan.

2. Leaf blight.

Penyebabnya ; Pestalotia palmarum Cooke. Gejala penyakit berupa bercak-bercak coklat kekuningan pada helaian daun. Pemupukan N & K2O ataupun dgnpemberian naungan bisa menekan penyakit.

3. Karat merah daun (red rust)

Penyebabnya yaseperti ituCephaleuros sp. Cendawan ni menginfeksi batang & daun. Hingga terlihat bercak tak beraturan pada bagian batang & daun berwarna kekuningan. Untuk menghindr perlu dibuat naungan secukupnya.

4. Busuk akar/pangkal batang (root/collar rot)

Penyebabnya ; cendawan Fusarium sp. & Rhizoctoria sp. Penyakit ni biasanya terlihat di pembibitan dgnsistim drainase jelek. Serangan cendawan ni mengakibatkan tanaman layu.

5. Busuk buah (fruit rot)

Penyebabnya ; Phytopthora arecae. Gejala bercak basah terlihat pada permukaan buah dekat kelopak bunga (perianth). Bercak ni akan menyebar hingga warna buah berubah menjadi hijau tua. Jika bercak mencapai bagian apikal buah maka akan menyebabkan buah gugur. Pengendalian secara kimia bisa di lakukan dgnfungisida Copper oxychlorride serta fitosanitasi (pembersihan) kebun. Pengendalian lainnya dgnmelakukan fotosanitasi pada kebun-kebun.

6. Busuk pucuk (bud rof)

Penyebabnya sama dgnpenyakit busuk buah. Yaseperti ituP. Arecal. Bagian diserang ; pangkal spidel pangkal spindle berwarna berangsur bagian terinfeksi serangan berat menyebabkan kuning coklat pucuk membusuk dgnbau khas. Pembersihan lokasi pertanaman dr tanaman terserang akan mencegah penyebaran penyakit.

7. Daun menguning (yellow leaf disease)

Penyebabnya ; mycoplasm like organism (MLO). Daun terserang memperlihatkan warna kekuningan & terbisa garis-garis nekrotik. Pada lamina daun. Pertumbuhan daun akan mengecil hingga produksi buah menurun. Daging buah berwarna kehitaman. Pengendalian dgncara terpadu dgnpemupukan, penggunaan fungisida 2 g phorate granula per pohon serta fitosanitasi.

8. Busuk kaki (foot rot)

Penyebabnya ; Ganoderma lucidum. Munculnya penyakit ni karena kurang pemeliharaan kebun, drainase jelek. Tanaman terserang menunjukan gejala kekeringan dimana daun menguning, terkulai & akhirnya patah. Infeksi lanjut yaseperti itubatang terlihat bercak coklat tak beraturan & mengeluarkan cairan. Akar tanaman akan membusuk. Untuk menghindr perlu pengaturan sistim drainase, kebersihan kebun. Bebeberapa mikroorganisme antagonis seperti Trichoderma sp, Streptomyces sp. bisa menjadi agen hayati pengendalian penyakit ini.

9. Die back pembungaan & bubur buah.

Cooletotrichum gloesporioides berasosiasi dgnpenyakit ini. Gejalanya terlihat tulang daun menguning & terlihat mengering mulai ujung daun sampai ke arah pangkal. Bunga betina akan gugur. Faktor lainnya menyebabkan gugur buah ; kegagalan polinasi, kandungan unsur hara kurang, cekaman air & temperatur atupun faktor fisiologis.

Pengendalian dgnfungisida Dithane 4 g/L air pada 2 tahap yaseperti itudilakukan pada saat bunga betina terbuka & pada 20-24 hari berikutnya.

10. Bacterial leaf stripe.

Penyebab yaseperti ituXanthomonas campestris pv. Arecae. Gejala daun terlihat bercak-bercak selebar 0.5-1.0 cm. Permukaan bagian bawah daun ditutupi olh bakteri. Daun terserang menimbulkan bercak tak teratur berwarna putih keabuan atau kekuningan. Penyemprotan dgnantibiotik tetracyclin 1 g/2 L air dilakukan setiap 2 minggu.

11. Mengecil (Band)

Penyebab penyakit ni belum diketahui. Gejalanya yaseperti itudaun menjadi pendek, mengecil & berbentuk sapu. Warna daun menjadi hijau tua, batang meruncing & jarak antar ruas batang memendek. Mahkota pohon bentuk seperti berbunga mawar, hingga pembungaan menjadi tak sempurna, & produksi buah menurun. Pengendalian penyakit dilakukan dgnperbaikan drainase, penggemburan tanah. Pemberian campuran Copper sulfat dgnkapur perbandingan 1 : 1 dgndosis 225 g per pohon per 6 bulan bisa memperbaiki kondisi lingkungan tumbuh.

12. Batang berdarah (stem bleeding)

Penyebabnya ; Thielaviopsis paradoxa Von Hohn (Ceralostomelia paradoxa). Terjadi perobahan warna pada bagian terinfeksi di bagian batang & jaringan lembut serta mengeluarkan cairan berwarna coklat gelap. Dugaan bahwa penyakit ni berkembang akibat air tanah dangkal & drainase jelek. Untuk menghindr serangan hama Xyleborus sp. bisa masuk melalui lobang tersebut dilakukan penempelan dgntar & insektisida.

13. Buah retak (nut splitting)

Penyebabnya karena ketak seimbangan fisiologis. Karakteristik penyakit ni terlihat dr buah pinang retak-retak. Gejala dimulai dgnbuah kekuningan ketika buah setengah matang atau tiga per empat bagian matang. Perbaikan drainase & penyemprotan dgnBorax 2 g/1 l air pada tahap awal bisa menekan serangan penyakit.

Umumnya buah pinang akan terserang penyakit pada saat panen, prosesing sampai penyimpanan. Sumber infeksi terutama berasal dr :

a). Infeksi pada tanaman. Buah pinang berasal dr tanaman terserang penyakit buah pecah (nut spliting) akan mudah terserang juga olh organisme sekunder seperti: Aspergiles sp., Penicilium sp.

b). Infeksi selama panen & prosesing. Buah pinang biasanya panen kemudian terjatuh ketanah sering ditemukan adanya infeksi ke buah tersebut. Jenis cendawan ditemukan seperti Aspergillus niger, A. Flavus, Botryodiplodia theobromae & Rhizopos sp. Kurangnya pemanasan selama proeses pengeringan awal tentu akan memudahkan tumbuhnya cendawan-cendawan tertentu.

c). Infeksi selama pengangkutan & penyimpanan. Buah pinang dipanen & keranjang digunakan untuk menampung harus bersih. Demikian pula pada penyimpanan di gudang haruslah dalam keadaan terkontrol. Cendawan sering ditemukan pada proses pasca panen ; Aspergillus niger arecae, Subramanella arecae.

Perlu diketahui untuk pengendalian penyakit selama panen sampai di gudang perlu diketahui ; : menghindr kontak langsung buah pinang dgntanah, buah pinang sebaiknya dimasukan ke dalam karung goni polyetylen & melakukan fumigasi ruang penyimpanan dgnethylene dibromide.

PANEN & PASCA PANEN

A. Panen bisa dilakukan dgndua cara, yaitu:

1. Panen buah masak penuh.

Panen bisa dilakukan pada buah menjelang masak atau sudah masak. Tanda buah siap panen ; warna kulit berwarna kuning atau kemerahan. Panen bisa dilakukan setiap bulan dgnmenggilir beberapa kelompok tanaman. Pada skala usaha luas 1 ha, panen bisa diatur sekali sebulan dgnproduksi rata-rata 400 kg biji pinang kering.

2. Panen buah muda.

pinang kacung 110Panen dilakukan saat buah masih berwarna hijau tua atau berumur antara 7-8 bulan (Gambar 4). Biasanya buah dipanen cara seperti ini, dalam proses pasca panen melalui perebusan hingga buah akan mengeras & tak mudah terserang hama/penyakit.

B. Penanganan pasca panen

Sesudah di panen buah dibelah menjadi dua tujuannya ; agar buah cepat kering, setelah buah terbelah semua segera dikeringkan dgnpanas sinar matahari, setelah kering buah masih mempunyai kulit tadi di cungkil setelah seperti itubuah di jemur kembali selama 50 jam. Penjemuran berlangsung selama 4 hari secara berturur-turut. Setelah kering biji pinang bisa dikemas dalam karung plastik untuk dijual atau disimpan dalam gudang.

KANDUNGAN & KHASIAT PINANG

Tanaman pinang bisa dijadikan tanaman pagar, penghijauan, bahan bangunan, & hiasan, bagian-bagian tanamannya pun sangat berguna. Kandungan zat-zat dalam bagian-bagian tanamannya sangat berkhasiat menyembuhkan beberapa penyakit.

1. Daun

Daun pinang mengandung minyak atsiri bisa mengobati gangguan radang tenggorokan, pangkal tenggorokan, & pembuluh broncial. Pucuk daun muda rasanya pahit pun bisa dijadikan obat nyeri otot. Selain obat, daun pinang dijadikan sebagai pupuk hijau.

2. Pelepah

Pelepah pinang bisa dipakai sebagai bahan baku pembungkus makanan, seperti pembungkus gula merah, gula aren, atau gula tebu.

3. Batang

Batang berguna sebagai bahan bangunan, jembatan & saluran air. Bahkan, setiap tahun pada perayaan hari kemerdekaan, batang pinang dipakai sebagai tiang untuk lomba panjat pinang. Tanamannya sendiri bisa dipakai untuk mencegah terjadinya erosi atau longsor pada tanah-tanah miring.

4. Sabut buah

Buah pinang mengandung sabut bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan kuas gambar atau kuas alis mata.

5. Biji.

Biji berguna untuk bahan makanan, bahan baku industri seperti pewarna kain, & obat. Seperti juga pelepah pinang, biji pun perlu pengolahan untuk mendapatkan produk-produk tersebut. Biji pinang sebagai penyusun ramuan obat sudah masuk ke dalam daftar prioritas WHO (World Health Organization/organisasi kesehatan dunia) bernaung dibawah PBB. Biji pinang ni sudah dimanfaatkan sebagai obat sejak ribuan tahun sebelum masehi, terutama di Mesir. Hingga kini, ada sekitar 23 negara menggunakan biji penang antara lain sebagai obat cacing, eksim, sakit gigi, flu, luka, kudis, difteri, nyeri haid, mimisan, sariawan, mencret, koreng, borok.



0 comments: