Sunday, December 14, 2008

Cara Budidaya Tanaman Sawi

A. LATAR BELAKANG.

Jagad Indonesia ni memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran banyak bermanfaat bagi pertumbuhan & perkembangan bagi manusia. Hingga ditinjau dr aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran.
Di antara tanaman sayur-sayuran mudah diCara Budidayakan ; caisim. Karena caisim ni sangat mudah dikembangkan & banyak kalangan menyukai & memanfaatkannya. Selain seperti itujuga sangat potensial untuk komersial & prospek sangat baik..
Ditinjau dr aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis & aspek sosialnya sangat mendukung, hingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia.
Sebutan sawi orang asing ; mustard. Perdagangan internasional dgnsebutan green mustard, chinese mustard, indian mustard ataupun sarepta mustard. Orang Jawa, Madura menyebutnya dgnsawi, sedang orang Sunda menyebut sasawi.

B. MANFAAT.

Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki & memperlancar pencernaan.
Sedangkan kandungan terbisa pada sawi ; protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, & Vitamin C.



JENIS SAWI

A. KLASIFIKASI BOTANI.

Divisi : Spermatophyta.
Subdivisi : Angiospermae.
Kelas : Dicotyledonae.
Ordo : Rhoeadales (Brassicales).
Famili : Cruciferae (Brassicaceae).
Genus : Brassica.
Spesies : Brassica Juncea.

B. JENIS-JENIS SAWI.

Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tak berbulu, & tak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi biasa diCara Budidayakan yaseperti itu: sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, & sawi huma. Sekarang ni masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain seperti itujuga ada pula jenis sawi keriting & sawi sawi monumen.
Caisim alias sawi bakso ada juga menyebutnya sawi cina., adalah jenis sawi paling banyak dijajakan di pasar-pasae dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis & berwarna hijau. Rasanya renyah, segar, dgnsedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.

SYARAT TUMBUH

Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca & tanahnya hingga dikembangkan di Indonesia ini.
Tanaman sawi bisa tumbuh baik di tempat berhawa panas maupun berhawa dingin, hingga bisa diusahakan dr dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil diperolh lebih baik di dataran tinggi.
Daerah penanaman cocok ; mulai dr ketinggian 5 meter sampai dgn1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya diCara Budidayakan pada daerah mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl.
Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, hingga bisa di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau perlu diperhatikan ; penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ni membutuhkan hawa sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ni juga tak senang pada air menggenang. Dgndemikian, tanaman ni cocok bils di tanam pada akhir musim penghujan.
Tanah cocok untuk ditanami sawi ; tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah optimum untuk pertumbuhannya ; antara pH 6 sampai pH 7.

CARA BUDIDAYA TANAMAN SAWI

Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dgnCara Budidaya sayuran pada umumnya. Cara Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk & pestisida, serta pemeliharaan tanaman.
Sawi bisa ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman bisa ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.
Berikut ni akan dibahas mengenai teknik Cara Budidaya sawi secara konvensional di lahan.

A. BENIH.

Benih adalah salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Benih baik akan menghasilkan tanaman tumbuh dgnbagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram.
Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap & agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih akan kita gunakan harus mempunyai kualitas baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu & tempat menyimpannya. Selain seperti itujuga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan baik ; dgnalumunium foil.
Apabila benih kita gunakan dr hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dr 70 hari. & penanaman sawi akan dijadikan benih terpisah dr tanaman sawi lain. Juga memperhatikan proses akan dilakukan mesilnya dgndianginkan, tempat penyimpanan & diharapkan lama penggunaan benih tak lebih dr 3 tahun.

B. PENGOLAHAN TANAH.

Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan & pembuatan bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaseperti itupencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah & sirkulasi udara & pemberian pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah akan menambah kesuburan lahan akan kita gunakan.
Tanah hendak digemburkan harus dibersihkan dr bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan tumbuh. & bebas dr daerah ternaungi, karena tanaman sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.
Sedangkan kedalaman tanah dicangkul sedalam 20 sampai 40 cm. Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai contoh pemberian pupuk kandang baik yaseperti itu10 ton/ha. Pupuk kandang diberikan saat penggemburan agar cepat merata & bercampur dgntanah akan kita gunakan.
Bila daerah mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ni bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ni dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaseperti itukira-kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Hingga waktu baik dalam melakukan penggemburan tanah yaseperti itu2 - 4 minggu sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur digunakan ; kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

C. PEMBIBITAN.

Pembibitan bisa dilakukan bersamaan dgnpengolahan tanah untuk penanaman. Karena lebih efisien & benih akan lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungannya. Sedang ukuran bedgnpembibitan yaseperti itulebar 80 - 120 cm & panjangnya 1 - 3 meter. Curah hujan lebih dr 200 mm/bulan, tinggi bedgn20 - 30 cm.
Dua minggu sebelum di tabur benih, bedgnpembibitan ditaburi dgnpupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, & 7,5 gram Kcl.
Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, lalu ditutupi tanah setebal 1 - 2 cm, lalu disiram dgnsprayer, kemudian diamati 3 - 5 hari benih akan tumbuh setelah berumur 3 - 4 minggu sejak disemaikan tanaman dipindahkan ke bedengan.

D. PENANAMAN.

Bedgndgnukuran lebar 120 cm & panjang sesuai dgnukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 - 30 cm dgnjarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaseperti itupupuk kandang 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam bedgn40 x 40 cm , 30 x 30 & 20 x 20 cm.
Pilihlah bibit baik, pindahkan bibit dgnhati-hati, lalu membuat lubang dgnukuran 4 - 8 x 6 - 10 cm.

E. PEMELIHARAAN.

Pemeliharaan ; hal penting. Hingga akan sangat berpengaruh terhadap hasil akan didapat. Pertama-tama perlu diperhatikan ; penyiraman, penyiraman ni tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi kita tanam. Bila tak terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.
Tahap selanjutnya yaseperti itupenjarangan, penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dgnmencabut tanaman tumbuh terlalu rapat.
Selanjutnya tahap dilakukan ; penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ni dgntanaman baru. Caranya sangat mudah yaseperti itutanaman mati atau terserang hama & penyakit diganti dgntanaman baru.
Penyiangan biasanya dilakukan 2 - 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dgnkondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan & penggulu& bersamaan dgnpenyiangan.
Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaseperti itudgnurea 50 kg/ha. Bisa juga dgnsatu sendok the sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25 liter air bisa disiramkan untuk 5 m bedengan.

PENANAMAN VERTIKULTUR

Langkah - angkah penanaman secara vertikultur ; sebagai berikut :

1. Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.
2. Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir & kompos dgnperbandingan 2:1:1:1 dicampur secara merata.
3. Masukkan campuran media tanam tersebut ke dalam polibag berukuran 20 x 30 cm.
4. Pindahkan bibit tanaman sudah siap tanam ke dalam polibag tersedia. Tanaman dipindahkan biasanya telah berdaun 3 - 5 helai.
5. Polibag sudah ditanami disusun pada rak-rak tersedia pada Lath House.

PENANAMAN HIDROPONIK.

Langkah-langkah penanaman secara hidroponik ; sebagai berikut :

1. Siapkan wadah persemaian . Masukkan media berupa pasir halus disterilkan setebal 3 - 4 cm. Taburkan benih sawi di atasnya selanjutnya tutupi kembali dgnlapisan pasir setebal 0,5 cm.
2. Setelah bibit tumbuh & berdaun 3 - 5 helai (umur 3 - 4 minggu0, bibit dicabut dgnhati-hati, selanjutnya bagian akarnya dicuci dgnair hingga bersih, akar terlalu panjang bisa digunting.
3. Bak penanaman diisi bagian bawahnya dgnkerikil steril setebal 7 - 10 cm, selanjutnya di sebelah atas ditambahkan lapisan pasir kasar juga sudah steril setebal 20 cm.
4. Buat lubang penanaman dgnjarak sekitar 25 x 25 cm, masukkan bibit ke lubang tersebut, tutupi bagian akar bibit dgnmedia hingga melewati leher akar, usahakan posisi bibit tegak lurus dgnmedia.
5. Berikan larutan hidroponik lewat penyiraman, bisa pula pemberian dilakukan dgnsistem drip irigation atau sistem lainnya, tanaman baru selanjutnya dipelihara hingga tumbuh besar.

HAMA & PENYAKIT

A. HAMA.

1. Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).
2. Ulat tritip (Plutella maculipennis).
3. Siput (Agriolimas sp.).
4. Ulat Thepa javanica.
5. Cacing bulu (cut worm).

B. PENYAKIT.

1. Penyakit akar pekuk.
2. Bercak daun alternaria.
3. Busuk basah (soft root).
4. Penyakit embun tepung (downy mildew).
5. Penyakit rebah semai (dumping off).
6. Busuk daun.
7. busuk Rhizoctonia (bottom root).
8. Bercak daun.
9. Virus mosaik.

PANEN & PENANGANAN PASCA PANEN.

Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen & cara panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk & ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaseperti itumencabut seluruh tanaman beserta akarnya & dgnmemotong bagian pangkal batang berada di atas tanah dgnpisau tajam.

Pasca panen sawi perlu diperhatikan ; :
1. Pencucian & pembuangan kotoran.
2. Sortasi.
3. Pengemasan.
4. Penympanan.
5. Pengolahan.

0 comments: