Thursday, December 18, 2008

Konsep Cara Budidaya Tebu

Pengertiaan

dimaksud dgnCara Budidaya tebu ; upaya menciptakan kondisi fisik lingkungan tanaman tebu, berdasarkan ketersediaan sumberdaya lahan, alat & tenaga memadai agar sesuai dgnkebutuhan pada fase pertumbuhannya, hingga menghasilkan produksi (gula) seperti diharapkan.
Dewasa ni Cara Budidaya efisien ; pengelolaan tanaman tertentu diusahakan menyesuaikan dgnlingkungan agroklimat (ketersediaan lahan). Karekteristik agroklimat terdiri dr iklim, kesuburan tanah & topografi. Cara Budidaya tebu hendaknya menyesuaikan dgnkondisi karakteristik agroklimat di lahan tegalan umumnya dijumpai untuk tanaman tebu. Produktifitas tebu ditentukan olh karakteristik agroklimat paling minimum.

Kebutuhan Hidup Tanaman Tebu

Pada umumnya mahkluk hidup membutuhkan sumberdaya alam berupa air, oksigen, karbondioksida, makanan & sinar matahari. Kecuali karbon dioksida & oksigen, sumberdaya alam lainnya berada pada kondisi terbatas & sering tak mencukupi kebutuhan, hingga terkadang memerlukan usaha untuk mencukupi kebutuhan tersebut dgntindakan pengelolaan hidup. Sebagai contoh misalnya tanaman tebu membutuhkan hara untuk mencapai pertumbuhan normalnya, namun ketersediaan di dalam tanah tempat tanaman seperti itutumbuh tak tersedia hara N memadai. Pada keadaan demikian tanaman tersebut tentu tak akan mungkin tumbuh normal (karena defisiensi N). Untuk mencapai kondisi pertumbuhan normal, maka upaya Cara Budidaya diperlukan yaseperti itudgncara memberikan pupuk N untuk kasus kekurangan hara N tersebut.
Sumberdaya alam selama periode pertumbuhan tebu sangat dibutuhkan. Namun laju kebutuhan setiap fase pertumbuhan tanaman terhadap kebutuhan jenis maupun kuantitasnya selalu tak sama. Dgndemikian terbisa ukuran - ukuran kebutuhan secara keseluruhan sangat ditentukan olh kebutuhan biologi pertumbuhan. Sebagai contoh, tanaman tebu memiliki 5 stadium pertumbuhan yaseperti itufase perkecambahan, pertunasan, pemanjangan batang, kemasakan & kematian, kebutuhan akan sumberdaya air pada setiap stadium berbeda. Stadium perkecambahan sampai pemanjangan batang bisa dikatakan menghendaki kebutuhan air sangat banyak. Namun pada fase kemasakan & bahkan kematian, kebutuhan terhadap air justru pada kondisi lebih sedikit untuk mengoptimalkan pengisiaan gula dalam batang. Hal lain berkaitan dgnkebutuhan hidup tanaman tebu ; secara agregat setiap sumber daya alam selalu dibutuhkan, meskipun kuantitasnya bisa berlainan antara setiap fase pertumbuhannya.
Tak terpenuhi salah satu atau lebih sumberdaya alam dibutuhkan tanaman tebu, maka akan berakibat pada penurunan kualitas pertumbuhan maupun produktivitas tanaman dihasilkan. Dalam Cara Budidaya tebu, upaya untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya alam pada saat optimal diperlukan akan memberikan hasil panen maksimal.

Memaksimumkan Hasil Panen

Secara definisi telah dikemukakan di atas arti dr Cara Budidaya sesungguhnya bisa disederhanakan lagi yaseperti itusuatu upaya manusia mengoptimalkan kondisi tanaman agar memperolh sumberdaya alam dibutuhkan untuk hidupnya, hingga bisa dimaksimalkan perolehan produktivitas tanaman. Dgndemikian tujuan akhir dr upaya Cara Budidaya ; mengoptimalkan kondisi tanaman untuk memaksimumkan hasil panen.
Cara Budidaya adalah prasarana untuk meningkatkan respon tanaman terhadap input diberikan baik secara langsung maupun tak langsung dalam menunjang & memacu proses pertumbuhan. Keberhasilan Cara Budidaya ditentukan olh berlangsungnya proses-proses pertumbuhan dalam setiap stadium secara normal & berkesinambungan. Setiap proses fase pertumbuhan harus berjalan dgnsempurna, untuk memberikan kesempatan proses fase pertumbuhan berikutnya hingga berjalan sempurna juga. Gangguan pada salah satu proses fase pertumbuhan tebu, harus dipandang sebagai titik dr mata rantai terlemah & paling bertanggung jawab terhadap hasil panen akan diperoleh. Bisa disimpulkan bahwa berdasarkan faktor pembatas paling menentukan terhadap perolehan hasil tanaman, maka upaya dr Cara Budidaya sesungguhnya untuk mengeleminir sekecil mungkin kekurangan ketersedian sumber daya alam dibutuhkan setiap fase pertumbuhan guna memaksimumkan hasil panen akan diperoleh.

Landasan Pola Cara Budidaya Tebu

Cara Budidaya tebu paling sesuai ; Cara Budidaya tebu menyesuaikan dgnkondisi agroklimat, yaseperti ituiklim, kesuburan tanah & tofografi. Selain itu, keberhasilan Cara Budidaya tebu ditentukan pula olh penggunaan sarana pendukung seperti tenaga kerja & penggunaan peralatan akan menunjang pengelolaan pertanian berkelanjutan. Lebih spesifik lagi, keberhasilan penyesuaian Cara Budidaya tebu ditentukan olh kesesuaian tebu terhadap kondisi iklim, kesesuaian tebu terhadap kesuburan tanah, kesesuaian pengelolaan tebu dgntofografi, kesesuaian pengelolaan tebu berdasarkan keterbatasan tenaga, hingga mengharuskan penerapan peralatan mekanisasi & kesesuaian tebu menuju pertanian berkelanjutan.

Kesesuaian Tebu Terhadap Iklim
Cara Budidaya tebu harus mengupayakan kebutuhan tebu terhadap variabel iklim, khususnya terhadap ketersediaan air, baik dalam mengatur kecukupan air maupun mengurangi ketersediaannya. Dalam Cara Budidaya, singkronisasi kebutuhan pertumbuhan tebu dgnkebutuhan SDA iklim, seperti mengatur masa tanam baik untuk mendapatkan kebutuhan air optimal pada fase pertumbuhan awal & ditebang pada periode musim kemarau.
Berdasarkan kebutuhan air pada setiap fase pertumbuhannya, curah hujan bulanan ideal untuk pertanaman tebu ; 200 mm / bulan pada 5-6 bulan berturut - turut, 125 mm/bulan pada 2 bulan transisi & kurang 75 mm / bulan pada 4 - 5 bulan berturut-turut. Menurut tipe iklim Oldeman, zona terbaik untuk tanaman tebu ; tipe iklim C2 & C3. Dalam pengembangannya ke lahan kering selain kedua tipe iklim tersebut ada beberapa lahan dgntipe iklim bisa diusahakan untuk tebu dgnmasukan-masukan teknologi ; B2, C2, C3, D2, E3. Lahan bisa dikembangkan untuk pertumbuhan tebu dgntanah cukup ringan & berdrainase baik B1, C1, D1 & E1.

Kesesuaian Tebu Terhadap Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah menentukan keberhasilan Cara Budidaya tebu, menkut aspek faktor pembatas fisik & kimia tanah. Sifat fisik tanah menonjol ; drainase / permeabilitas, tekstur & ruang pori. Sedangkan sifat kimia tanah ; kadar bahan organik, pH, ketersediaan hara esensial & KTK tanah.
Tekstur tanah sesuai bagi tanaman tebu berdasarkan sifat olah tanah ; sedang sampai berat atau menurut klasifikasi tekstur tanah (Buckman and Brady, 1960) ; lempung, lempung berpasir, lempung berdebu, liat berpasir, liat berlempung, liat berdebu & liat atau tergolong bertekstur agak kasar sampai halus. Kemasaman tanah (pH) terbaik untuk tanaman tebu ; pada kisaran 6,0 – 7,0 namun masih bisa tumbuh pada kisaran pH 4,5 - 7,5. Kesuburan tanah (status hara), berdasarkan hasil penelitian P3GI untuk menentukan kesesuaian lahan bagi tanaman tebu dgnkriteria N total > 1,5, P2O5 tersedia > 75 ppm, K2O tersedia > 150 ppm & kejenuhan Al <> 4 bulan, masa tanam optimal pada akhir musim kemarau sampai awal musim hujan yaseperti itupertengahan Oktober sampai dgnmasa tanam juga bisa pada akhir musim hujan sampai awal musim kemarau (pola II) dgnkondisi tanah ringan, ngompol bisa diolah sepanjang musim. Pada daerah basah (bulan kering ≤ 2 bulan) masa tanam tebu terbaik pada awal musim kemarau.
d. Mencukupi Kebutuhan Hara Tanaman
Ketersediaan hara dalam tanah sesuai dgnkebutuhan tanaman pada masing-masing fase pertumbuhannya sangat ditentukan olh kondisi lahan & ketepatan pemupukan. Dalam pemupukan perlu diperhatikan efektivitas & efisiensi.
e. Pengendalian Jasad Pengganggu
Prinsip pengendalian jasad pengganggu (gulma, hama & penyakit) ; memastikan bahwa input & tanaman tebu tak “termakan” olh jasad pengganggu yaseperti itupengendalian secara preventif.
f. Panen Tebu Masak (M), Bersih (B) & Segar (S)
Dalam pengusahaan tanaman tebu, upaya Cara Budidaya ditunjukkan untuk meningkatkan bobot tebu & rendemen tinggi pada akhirnya banyak ditentukan olh sejumlah mana tebu tersebut ditebang & digiling dalam keadaan Masak, Bersih & Segar (MBS). Untuk menciptakan panen MBS banyak berkaitan dgnaspek - aspek manajerial & koordinasi, baik diintern Pabrik Gula (antara Bagian Tanaman, Tebang Angkut & Pabrik) maupun koordinasi PG dgnPetani.

Pemantauan Pertumbuhan Tanaman
Pemantauan perrtumbuhan tanaman bertujuan untuk mengetahui dampak dr tindakan - tindakan Cara Budidaya dilakukan. Pemantauan pertumbuhan tanaman bisa dilakukan dgnpengetahuan pertumbuhan setiap fase & faktor - faktor mempengaruhi & dinamika populasi. Dgnmembandingkan antara jumlah populasi atau pertumbuhan suatu saat pada suatu kebun dgnstandar pertumbuhan / dinamika populasi normal serta dihubungkan dgnfase pertumbuhan saat pemantauan, hingga bisa ditentukan tumbuh normal atau tak serta antisipasi / tindakan diperlukan.

Konsistensi Pengelolaan Tanaman
Agar bisa diperolh hasil gula optimal diperlukan konsistensi pengelolaan prima sejak pembukaan lahan sampai tebu dipanen & digiling, mengingat kualitas suatu fase pertumbuhan menentukan pertumbuhan berikutnya & kualitas bahan baku akan menentukan sejauh mana potensi gula ada di batang bisa dijadikan gula kristal diharapkan. Salah satu harus diwaspadai ; ketak konsistenan pada saat panen, tebu ditanam & dipelihara dgnbaik hasil gulanya kurang menggembirakan karena kehilangan gula cukup besar saat panen akibat mutu tebang & angkut kurang baik.

0 comments: