Friday, November 14, 2008

Cara Budidaya Lada


I. PENDAHULUAN
. Lada atau merica (Piper nigrum L.) ; tumbuhan penghasil rempah-rempah berasal dr bijinya. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia. Pada masa lampau harganya sangat tinggi hingga memicu penjelajah Eropa berkelana untuk memonopoli lada & mengawali sejarah kolonisasi Afrika, Asia, & Amerika.

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
- Curah hujan 2.000-3.000 mm/th.
- Cukup sinar matahari (10 jam sehari).
- Suhu udara 200C - 34 0C.
- Kelembaban udara 50% - 100% lengas nisbi & optimal antara 60% - 80% RH.
- Terlindung dr tiupan angin terlalu kencang.

2.2. Media Tanam
- Subur & kaya bahan organik
- Tak tergenang atau terlalu kering
- pH tanah 5,5-7,0
- Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol & Utisol.
- Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m.
- Kelerengan/kemiringan lahan maksimal ± 300.
- Ketinggian tempat 300-1.100 m dpl.

III. PEDOMAN TEKNIS CARA BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
- Terjamin kemurnian jenis bibitnya
- Berasal dr pohon induk sehat
- Bebas dr hama & penyakit
- Berasal dr kebun induk produksi sudah berumur 10 bulan-3 tahun (Kebutuhan bibit ± 2.000 bibit tanaman perhektar)

3.2. Pengolahan Media Tanam
a. Cangkul 1, pembalikan tanah sedalam 20-30 cm.
b. Taburkan kapur pertanian & diamkan 3-4 minggu.

Dosis kapur pertanian :
- Pasir & Lempung berpasir: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
- Lempung: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
- Lempung Berdebu: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 2,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 3,2 ton/ha.
- Lempung Liat: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 3,4 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 4,2 ton/ha.
c. Cangkul 2, haluskan & ratakan tanah

3.3. Teknik Penanaman
- Sistem penanaman ; monokultur (jarak tanam 2m x 2m). Tetapi juga bolh ditanam dgntanaman lain.
- Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x 15 cm & kedalaman 50 cm.
- Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam.
- Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dr musim kemarau kemusim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore.
- Cara penanaman : menghadapkan bagian ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan bagian belakang ( tak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas.
- Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman sudah dicampur NATURAL GLIO.
- Tutup lubang tanam dgntanah galian bagian atas sudah dicampur pupuk dasar - NPK 20 gram/tanaman
- Untuk tanah kurang subur ditambahkan 10 gram urea, 7 gram SP 36 & 5 gram KCl per tanaman.
- Segera setelah ditutup, disiram SUPERNASA :
- Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
- Alternatif 2 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
- Pemberian SUPERNASA selanjutnya bisa diberikan setiap 3 - 4 bulan sekali.

3.4. Pemeliharaan Tanaman
3.4.1. Pengikatan Sulur Panjat
Panjatkan pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dgndipilin & dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar & akar lekatnya sudah melekat pada tiang panjat.

3.4.2. Penyiangan & Pembumbunan
Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dgnpenyiangan.

3.4.4. Perempalan
Perempalan atau pemangkasan dilakukan pada:
Batang, dahan, ranting tak produktif, atau terserang hama & penyakit.
Pucuk/batang, karena tak memiliki dahan produktif
Batang sudah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.
3.4.5. Pemupukan Susulan
Penyemprotan POC NASA (4-5 tutup) atau POC NASA (3- 4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 3 - 4 minggu sekali.
Pupuk makro diberikan sebagai berikut :


Pupuk makro (gram/pohon)

Umur (bln) Urea SP 36 KCl

3-4 35 15 20

4-5 35 20 25

5-6 35 25 30

6-17 35 30 35


3.4.6. Pengairan & Penyiraman
Pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tak bolh tergenang.

3.4.7. Pemberian Mulsa
Usia 3-5 bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang.

3.4.8. Penggunaan Tajar ( Ajir)
Sebaiknya gunakan tajar mati dr bahan kayu. Pangkal tajar diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada panjangnya telah melebihi tinggi tajar. Panjang tajar 2,5-3 m..

3.5. Hama & Penyakit
3.5.1. Hama
a. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)
Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun & cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang & cabang tanaman. Pengendalian: memotong cabang batang; penyemprotan PESTONA.

b. Hama bunga
Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terbisa tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm & lebar 3 mm. Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak & menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan. Pengendalian: penyemprotan PESTONA, serta bisa juga dilakukan pemotongan pada tan& bunga.

c. Hama buah
Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tak bersayap, berwarna bening & empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah hingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tan& buah, siklus hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, & ada pada tan& buah. Gunakan PESTONA.

3.5.2. Penyakit
a. Penyakit busuk pangkal batang (BPP)
Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit diketahui. Bagian mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan : penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. Pemberian Natural Glio sebelum & sesudah tanam.

b. Penyakit kuning
Penyebab: tak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis mungkin berasosiasi dgnnematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita & Rotylenchus Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk & berwarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi & kesuburan tanaman. Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat & seimbang, pemberian Natural Glio sebelum & sesudah tanam.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dgnmenggunakan pestisida alami belum mengatasi bisa dipergunakan pestisida kimia dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata & tak mudah hilang olh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif & efisien bisa di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

3.6. Panen
3.6.1. Ciri & Umur Panen
Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak kuning & sudah ada buah masak (berwarna kuning atau merah).

3.6.2. Cara Panen
Pemetikan dr buah bagian bawah hingga buah bagian atas, dgnmematahkan persendian tangkai buah ada diketiak dahan.

3.6.3. Periode Panen
Periode panen sesuai iklim setempat, jenis lada ditanam & intensitas pemeliharaan.

0 comments: