Monday, June 9, 2008

Cara Budidaya Jeruk

Jeruk1. SEJARAH SINGKAT

Tanaman jeruk ; tanaman buah tahunan berasal dr Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami or diCara Budidayakan. Tanaman jeruk ada di Indonesia ; peninggalan orang Belanda mendatangkan jeruk manis & keprok dr Amerika & Itali.

2. JENIS TANAMAN
Klasifikasi botani tanaman jeruk ; sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.

Jenis jeruk lokal diCara Budidayakan di Indonesia ; jeruk Keprok (Citrus reticulata/nobilis L.), jeruk Siem (C. microcarpa L. & C.sinensis. L) terdiri atas Siem Pontianak, Siem Garut, Siem Lumajang, jeruk manis (C. auranticum L. & C.sinensis L.), jeruk sitrun/lemon (C. medica), jeruk besar (C.maxima Herr.) terdiri atas jeruk Nambangan-Madium & Bali. Jeruk untuk bumbu masakan terdiri atas jeruk nipis (C. aurantifolia), jeruk Purut (C. hystrix) & jeruk sambal (C. hystix ABC).

Jeruk varietas introduksi banyak ditanam ; varitas Lemon & Grapefruit. Sedangkan varitas lokal ; jeruk siem, jeruk baby, keprok medan, bali, nipis & purut.

3. MANFAAT TANAMAN
1) Manfaat tanaman jeruk sebagai makanan buah segar or makanan olahan, dimana kandungan vitamin C tinggi.

2) Di Beberapa negara telah diproduksi minyak dr kulit & biji jeruk, gula tetes, alkohol & pektin dr buah jeruk terbuang. Minyak kulit jeruk dipakai untuk membuat minyak wangi, sabun wangi, esens minuman & untuk campuran kue.

3) Beberapa jenis jeruk seperti jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat tradisional penurun panas, pereda nyeri saluran napas bagian atas & penyembuh radang mata.

4. SENTRA PENANAMAN
Sentra jeruk di Indonesia tersebar meliputi: Garut (Jawa Barat), Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar (Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat) & Me& (Sumatera Utara). Karena adanya serangan virus CVPD (Citrus Vein Phloen Degeneration), beberapa sentra penanaman mengalami penurunan produksi diperparah lagi oleh sistem monopoli tata niaga jeruk saat ini tak berlaku lagi.

5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
1) Kecepatan angin lebih dr 40-48% akan merontokkan bunga & buah. Untuk daerah intensitas & kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dgn arah angin.
2) Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 or 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga & buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
3) Temperatur optimal antara 25-30 derajat C namun ada masih bisa tumbuh normal pada 38 derajat C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20 derajat C.
4) Semua jenis jeruk tak menyukai tempat terlindung dr sinar matahari.
5) Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.

5.2. Media Tanam
1) Tanah baik ; lempung sampai lempung berpasir dgn fraksi liat 727%, debu 25-50% & pasir < 50%, cukup humus, tata air & udara baik.
2) Jenis tanah Andosol & Latosol sangat cocok untuk Cara Budidaya jeruk.
3) Derajat keasaman tanah (pH tanah) cocok untuk Cara Budidaya jeruk ; 5,5–6,5 dgn pH optimum 6.
4) Air tanah optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm & pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air mengandung garam sekitar 10%.
5) Tanaman jeruk bisa tumbuh dgn baik di daerah memiliki kemiringan sekitar 300.

5.3. Ketinggian Tempat
Tinggi tempat dimana jeruk bisa diCara Budidayakan bervariasi dr dataran rendah sampai tinggi tergantung pada spesies :
1) Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1–900 m dpl.
2) Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.
3) Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl.
4) Jenis Siem: 1–700 m dpl.
5) Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl.
6) Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl.
7) Jenis Purut: 1–400 m dpl.

6. PEDOMAN CARA BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Bibit
Bibit jeruk biasa ditanam berasal dr perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas pucuk. Bibit baik ; bebas penyakit, mirip dgn induknya (true to type), subur, berdiameter batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut banyak, akar tunggang berukuran sedang & memiliki sertifikasi penangkaran bibit.

2) Penyiapan Bibit
Bibit biasa digunakan untuk Cara Budidaya jeruk didapatkan dgn cara generatif & vegetatif.

3) Teknik Penyemaian Bibit
a) Cara generatif
Biji diambil dr buah dgn cara memeras buah telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat tak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya hilang.

Areal persemaian memiliki tanah subur. Tanah diolah sedlm 30-4- cm & dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dr utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m2.

Biji ditanam dlm alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm & langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dlm polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dlm polibag ; campuran pupuk kandang & sekam (2:1) or pupuk kandang, sekam, pasir (1:1:1).

b) Cara Vegetatif
Metode lazim dilakukan ; penyambungan tunas pucuk & penempelan mata tempel. Untuk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) dipilih dr jenis jeruk dgn perakaran
kuat & luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar & nematoda. Varietas batang bawah biasa digunakan oleh penangkar ; Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange & Carizzo citrange.

6.2. Pengolahan Media Tanam
Tanaman jeruk ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Bila ditanam di suatu bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan akan ditamani dibersihkan dr tanaman lain or sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi untuk setiap jenis jeruk bisa dilihat pada data berikut ini:
1) Keprok & Siem : jarak tanam 5 x 5 m
2) Manis : jarak tanam 7 x 7 m
3) Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
4) Nipis : jarak tanam 4 x 4 m
5) Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m
6) Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m

Lubang tanam cuma dibuat pada tanah belum diolah & dibuat 2 minggu sebelum tanah. Tanah bagian dlm dipisahkan dgn tanah dr lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dr lapisan atas dicampur dgn 20 kg pupuk kandang. Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedgn (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m cuma dibuat bila jeruk ditanam di tanah sawah.

6.3. Teknik Penanaman
Bibit jeruk bisa ditanam pada musim hujan or musim kemarau bila tersedia air untuk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
1) Pengurangan daun & cabang berlebihan.
2) Pengurangan akar.
3) Pengaturan posisi akar agar jangan ada terlipat.

Setelah bibit ditaman, siram secukupnya & diberi mulsa jerami, daun kelapa or daun-daun bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tak menyentuh batang untuk menghindr kebusukan batang.

Sebelum tanaman berproduksi & tajuknya saling menaungi, bisa ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.

6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman
Dilakukan pada tanaman tak tumbuh.

2) Penyiangan
Gulma dibersihkan sesuai dgn frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.

3) Pembubunan
Bila ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan bila pangkal akar sudah mulai terlihat.

4) Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk membentuk tajuk pohon & menghilangkan cabang sakit, kering & tak produktif/tak diinginkan. Dr tunas-tunas awal tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting or kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dgn fungisida or lilin untuk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dlm Klorox/alkohol. Ranting sakit dibakar or dikubur dlm tanah.

5) Pemupukan
Pemberian jenis pupuk & dosis (gram/tanaman) setelah penanaman ; sebagai berikut:
a) 1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.
b) 2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.
c) 3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.
d) 4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.
e) 5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.
f) 6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.
g) 7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;
h) 8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.
i) >8 bulan: Urea >1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.

6) Pengairan & Penyiraman
Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dlm seminggu pada musim kemarau. Bila air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan & ditutup mulsa.

7) Penjarangan Buah
Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan & bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah dibuang meliputi buah sakit, tak terkena sinar matahari (di dlm kerimbunan daun) & kelebihan buah di dlm satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dlm satu tangkai utama terbisa & sisakan cuma 2-3 buah.

7. HAMA & PENYAKIT
7.1. Hama
1) Kutu loncat (Diaphorina citri.)
Bagian diserang ; tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda. Gejala: tunas keriting, tanaman mati. Pengendalian: menggunakan insektisida bahan aktif dimethoate (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC), Monocrotophos (Azodrin 60 WSC) & endosulfan (Thio& 3G, 35 EC & Dekasulfan 350 EC). Penyemprotan dilakukan menjelang & saat bertunas, Selain itu buang bagian terserang.

2) Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii.)
Bagian diserang ; tunas muda & bunga. Gejala: daun menggulung & membekas sampai daun dewasa. Pengendalian: menggunakan insektisida dgn bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC), Dimethoate (Perfecthion, Rogor 40 EC, Cygon), Diazinon (Basudin 60 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Malathion (Gisonthion 50 EC).

3) Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.)
Bagian diserang ; daun muda. Gejala: alur melingkar transparan or keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok. Pengendalian: semprotkan insektisida dgn bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC, Basudin 60 EC), Malathion (Gisonthion 50 EC, 50 WP)< Diazinon (Basazinon 45/30 EC). Kemudian daun dipetik & dibenamkan dlm tanah.

4) Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp)
Bagian diserang ; tangkai, daun & buah. Gejala: bercak keperakperakan or coklat pada buah & bercak kuning or coklat pada daun. Pengendalian: semprotkan insektisida Propargite (Omite), Cyhexation (Plictran), Dicofol (Kelthane), Oxythioquimox (Morestan 25 WP, Dicarbam 50 WP).

5) Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.)
Bagian diserang ; buah. Gejala: lubang mengeluarkan getah. Pengendalian: memetik buah terinfeksi kemudian menggunakan insektisida Methomyl (Lannate 25 WP, Nudrin 24 WSC), Methidathion (Supracide 40 EC) disemprotkan pada buah berumur 2-5 minggu.

6) Kutu penghisap daun (Helopeltis antonii.)
Bagian diserang Helopeltis antonii. Gejala: bercak coklat kehitaman dgn pusat berwarna lebih terang pada tunas & buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah menjadi nekrosis. Pengendalian: semprotkan insektisida Fenitrotionmothion (Sumicidine 50 EC), Fenithion (Lebaycid), Metamidofos (Tamaron), Methomil (Lannate 25 WP).

7) Ulat penggerek bunga & puru buah (Prays sp.)
Bagian diserang ; kuncup bunga jeruk manis or jeruk bes. Gejala: bekas lubang-lubang bergaris tengah 0,3-0,5 cm, bunga mudah rontok, buah muda gugur sebelum tua. Pengendalian: gunakan insektisida dgn bahan aktif Methomyl (Lannate 25 WP) & Methidathion (Supracide 40 EC). Kemudian buang bagian diserang.

8) Thrips (Scirtotfrips citri.)
Bagian diserang ; tangkai & daun muda. Gejala: helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi hitam, kering & gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan kadang-kadang
disertai nekrotis. Pengendalian: menjaga agar tajuk tanaman tak terlalu rapat & sinar matahari measuk ke bagian tajuk, hindr memakai mulsa jerami. Kemudian gunakan insektisida berbahan aktif Difocol (Kelthane) or Z-Propargite (Omite) pada masa bertunas.

9) Kutu dompolon (Planococcus citri.)
Bagian diserang ; tangkai buah. Gejala: berkas berwarna kuning, mengering & buah gugur. Pengendalian: gunakan insektisda Methomyl (Lannate 25 WP), Triazophos (Fostathion 40 EC), Carbaryl (Sevin 85 S), Methidathion (Supracide 40 EC). Kemudian cegah datangnya semut bisa memindahkan kutu.

10) Lalat buah (Dacus sp.)
Bagian diserang ; buah hampir masak. Gejala: lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di bagian dlm buah. Pengendalian: gunakan insektisida Fenthion (Lebaycid 550 EC), Dimethoathe (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC) dicampur dgn Feromon Methyl-Eugenol or protein Hydrolisate.

11) Kutu sisik (Lepidosaphes beckii Unaspis citri.)
Bagian diserang daun, buah & tangkai. Gejala: daun berwarna kuning, bercak khlorotis & gugur daun. Pada gejala serangan berat tampak ranting & cabang kering & kulit retak buah gugur. Pengendalian: gunakan pestisida Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G, Basazinon 45/30 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Dichlorophos (Nogos 50 EC), Methidhation (Supracide 40 EC).

12) Kumbang belalai (Maeuterpes dentipes.)
Bagian diserang ; daun tua pada ranting or dahan bagian bawah. Gejala: daun gugur, ranting muda kadang-kadang mati. Pengendalian: perbaiki sanitasi kebun, kurangi kelembaban perakaran. Kemudian gunakan insektisida Carbaryl (Sevin 85 S) & Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G).

7.2. Penyakit
1) CVPD
Penyebab: Bacterium like organism dgn vektor kutu loncat Diaphorina citri. Bagian diserang: silinder pusat (phloem) batang. Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak & pangkal buah oranye. Pengendalian: gunakan tanaman sehat & bebas CVPD. Selain itu penempatan lokasi kebun minimal 5 km dr kebun jeruk terserang CVPD. Gunakan insektisida untuk vektor & perhatikan sanitasi kebun baik.

2) Tristeza
Penyebab: virus Citrus tristeza dgn vektor Toxoptera. Bagian diserang jeruk manis, nipis, besar & batang bawah jeruk Japanese citroen. Gejala: lekuk batang , daun kaku pemucatan, vena daun, pertumbuhan terhambat. Pengendalian: perhatikan sanitasi kebun, memusnahkan tanaman terserang, kemudian kendalikan vektor dgn insektisida Supracide or Cascade.

3) Woody gall (Vein Enation)
Penyebab: virus Citrus Vein Enation dgn vektor Toxoptera citridus, Aphis gossypii. Bagian diserang: Jeruk nipis, manis, siem, Rough lemon & Sour Orange. Gejala: Tonjolan tak teratur tersebar pada tulang daun di permukaan daun. Pengendalian: gunaan mata tempel bebas virus & perhatikan sanitasi lingkungan.

4) Blendok
Penyebab: jamur Diplodia natalensis. Bagian diserang ; batang or cabang. Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan gom menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering & mengelupas. Pengendalian: pemotongan cabang terinfeksi, bekas potongan diberi karbolineum or fungisida Cu. & fungisida Benomyl 2 kali dlm setahun.

5) Embun tepung
Penyebab: jamur Odidium tingitanium. Bagian diserang ; daun & tangkai muda. Gejala: tepung berwarna putih di daun & tangkai muda. Pengendalian: gunakan fungisida Pyrazophos (Afugan) & Bupirimate (Nimrot 25 EC).

6) Kudis
Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian diserang ; daun, tangkai or buah. Gejala: bercak kecil jernih berubah menjadi gabus berwarna kuning or oranye. Pengendalian: pemangkasan teratur. Kemudian gunakan Fungisida Dithiocarbamate /Benomyl (Benlate).

7) Busuk buah
Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian diserang ; buah. Gejala: terbisa tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit. Pengendalian: hindr kerusakan mekanis, celupkan buah ke dlm air panas/fungisida benpmyl, pelilinan buah & pemangkasan bagian bawah pohon.

8) Busuk akar & pangkal batang
Penyebab: jamur Phyrophthoranicotianae. Bagian diserang ; akar & pangkal batang serta daun di bagian ujung dahan berwarna kuning. Gejala: tunas tak segar, tanaman kering. Pengendalian: pengolahan & pengairan baik, sterilisasi tanah pada waktu penanaman, buat tinggi tempelan minimum 20 cm dr permukaan tanah.

9) Buah gugur prematur
Penyebab: jamur Fusarium sp. Colletotrichum sp. Alternaria sp. Bagian diserang: buah & bunga Gejala: dua-empat minggu sebelum panen buah gugur. Pengendalian: Fungisida Benomyl (Benlate) or Caprafol.

10) Jamur upas
Penyebab: Upasia salmonicolor. Bagian diserang ; batang. Gejala: retakan melintang pada batang & keluarnya gom, batang kering & sulit dikelupas. Pengendalian: kulit terinfeksi dikelupas & disaput fungisida carbolineum. Kemudian potong cabang terinfeksi.

11) Kanker
Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris Cv. Citri. Bagian diserang ; daun, tangkai, buah. Gejala: bercak kecil berwarna hijau-gelap or kuning di sepanjang tepi, luka membesar & akan tampak seperti gabus pecah dgn diameter 3-5 mm. Pengendalian: Fungisida Cu seperti Bubur Bordeaux, Copper oxychlorida. Selain itu untuk mencegah serangan ulat peliang daun ; dgn mencelupkan mata tempel ke dlm 1.000 ppm Streptomycin selama 1 jam.

8. PANEN
8.1. Ciri & Umur Panen
Buah jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36 minggu, tergantung jenis/varietasnya.

8.2. Cara Panen
Buah dipetik dgn menggunakan gunting pangkas.

8.3. Perkiraan Produksi
Rata-rata tiap pohon bisa menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang sampai 500 buah per tahun. Produksi jeruk di Indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis bisa mencapai 40 ton/ha.

9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Di kebun, buah dikumpulkan di tempat teduh & bersih. Pisahkan buah mutunya rendah, memar & buang buah rusak. Sortasi dilakukan berdasarkan diameter & berat buah biasanya terdiri atas 4 kelas. Kelas A ; buah dgn diameter & berat terbesar sedangkan kelas D memiliki diameter & berat
terkecil.

9.2. Penyortiran & Penggolongan
Setelah buah dipetik & dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi/dipisahkan dr buah busuk. Kemudian buah jeruk digolongkan sesuai dgn ukuran & jenisnya.

9.3. Penyimpanan
Untuk menyimpan buah jeruk, gunakan tempat sehat & bersih dgn temperatur ruangan 8-10 derajat C.
9.4. Pengemasan
Sebelum pengiriman, buah dikemas di dlm keranjang bambu/kayu tebal tak terlalu berat untuk kebutuhan lokal & kardus untuk ekspor. Pengepakan jangan terlalu padat agar buah tak rusak. Buah disusun sedemikian rupa sehingga di antara buah jeruk ada ruang udara bebas tetapi buah tak bisa bergerak. Wadah untuk mengemas jeruk berkapasitas 50-60 kg.

10. ANALISIS EKONOMI CARA BUDIDAYA TANAMAN
10.1.Analisis Usaha Cara Budidaya
Analisis Cara Budidaya jeruk manis (Jaffa) skala 1 hektar selama masa tanam 6 tahun di daerah Batu (Malang) tahun 1999.

1) Biaya produksi
a. Sewa lahan 15 tahun @ Rp. 1.000.000,-Rp. 15.000.000,-
b. Bibit 400 tanaman @ Rp. 2.500,-Rp. 100.000,-
c. Pupuk kandang
- Tahun ke-1, 67 m3 @ Rp. 15.000,-Rp. 1.005.000,-
- Tahun ke-2, 83 m3 @ Rp. 15.000,-Rp. 1.245.000,-
- Tahun ke-3, 100 m3 @ Rp. 15.000,-Rp. 1.500.000,-
- Tahun ke-4, 125 m3 @ Rp. 15.000,-Rp. 1.875.000,-
- Tahun ke-5, 150 m3 @ Rp. 15.000,-Rp. 2.250.000,-
- Tahun ke-6, 175 m3 @ Rp. 15.000,-Rp. 2.625.000,-
d. Pupuk Urea
- Tahun ke-1, 80 kg @ Rp. 1.410,-Rp. 112.800,-
- Tahun ke-2, 100 kg @ Rp. 1.410,-Rp. 141.000,-
- Tahun ke-3, 145 kg @ Rp. 1.410,-Rp. 204.450,-
- Tahun ke-4, 152 kg @ Rp. 1.410,-Rp. 214.320,-
- Tahun ke-5, 222 kg @ Rp. 1.410,-Rp. 313.020,-
- Tahun ke-6, 333 kg @ Rp. 1.410,-Rp. 469.530,-
e. Pupuk SP 36
- Tahun ke-1, 65 kg @ Rp. 2.055,-Rp. 133.575,-
- Tahun ke-2, 85 kg @ Rp. 2.055,-Rp. 174.675,-
- Tahun ke-3, 100 kg @ Rp. 2.055,-Rp. 205.500,-
- Tahun ke-4, 100 kg @ Rp. 2.055,-Rp. 205.500,-
- Tahun ke-5, 111 kg @ Rp. 2.055,-Rp. 228.105,-
- Tahun ke-6, 166 kg @ Rp. 2.055,-Rp. 341.130,-
f. Pupuk ZK
- Tahun ke-1, 26 kg @ Rp. 2.550,-Rp. 66.300,-
- Tahun ke-2, 50 kg @ Rp. 2.550,-Rp. 127.500,-
- Tahun ke-3, 73 kg @ Rp. 2.550,-Rp. 186.150,-
- Tahun ke-4, 152 kg @ Rp. 2.550,-Rp. 387.600,-
- Tahun ke-5, 333 kg @ Rp. 2.550,-Rp. 849.150,-
- Tahun ke-6, 500 kg @ Rp. 2.550,-Rp. 1.275.000,-
g. Pupuk Daun
- Tahun ke-1: 3 liter @ Rp. 54.000,-Rp. 162.000,-
- Tahun ke-2: 6 liter @ Rp. 54.000,-Rp. 324.000,-
- Tahun ke-3: 8 liter @ Rp. 54.000,-Rp. 432.000,-
- Tahun ke-4: 10 liter @ Rp. 54.000,-Rp. 540.000,-
- Tahun ke-5: 10 liter @ Rp. 54.000,-Rp. 540.000,-
- Tahun ke-6: 10 liter @ Rp. 54.000,-Rp. 540.000,-
h. Obat & Pestisida (Antracol, Karathane,Nimrod, Dimecron, dll)
- Tahun ke-1: Rp. 3.000.000,-
- Tahun ke-2: Rp. 4.400.000,-
- Tahun ke-3: Rp. 4.840.000,-
- Tahun ke-4: Rp. 5.668.000,-
- Tahun ke-5: Rp. 8.400.000,-
- Tahun ke-6: Rp. 11.104.000,-
i. Peralatan
- Cangkul 20 buah @ Rp. 15.000,-Rp. 300.000,-
- Sprayer 3 buah @ Rp. 300.000,-Rp. 900.000,-
- Gunting pangkas 5 bh @ Rp. 50.000,-Rp. 250.000,-
j. Tenaga kerja :
- Tenaga tetap 1 or, Rp. 960.000,-/th Rp. 5.760.000,-
- Pengolahan lahan
Tahun ke-1: 15 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 75.000,-
Tahun ke-2-6: 40 HOK, Rp. 200.000/th Rp. 1.000.000,-
- Buat lubang tanam: 70 HOK @ Rp.5.000 Rp. 350.000,-
- Penanaman: 30 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 150.000,-
- Penyiangan: 20 HOK, Rp. 100.000/th Rp. 600.000,-
- Pemupukan
Tahun ke-1-2: 30 HOK, Rp. 150.000,-/th Rp. 300.000,-
Tahun ke-3: 40 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 200.000,-
Tahun ke-4: 50 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 250.000,-
Tahun ke 5: 65 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 325.000,-
Tahun ke-6: 75 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 375.000,-
- Pengendalaian HPT
Tahun ke-1: 24 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 120.000,-
Tahun ke-2: 36 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 180.000,-
Tahun ke-3: 48 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 240.000,
- Penyemprotan Hama
Tahun Ke-1: 50 Hok @ Rp. 5.000,-Rp. 250.000,-
Tahun ke-2: 65 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 325.000,-
Tahun ke-3: 60 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 300.000,
- Penyemprotan penyakit
Tahun ke-1: 20 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 100.000,-
Tahun ke-2: 30 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 150.000,-
Tahun ke-3: 30 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 150.000,-
- Penyabutan batang
Tahun ke-2: 16 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 80.000,-
Tahun ke-3: 20 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 100.000,-
Tahun ke-4: 30 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 150.000,-
Tahun ke-5: 50 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 250.000,-
Tahun ke-6: 50 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 250.000,-
- Pengairan
Tahun ke-1-3: 30 HOK, Rp. 150.000,-/th Rp. 450.000,-
Tahun ke-4-6: 40 HOK, Rp. 200.000,-/th Rp. 600.000,-
- Pemangkasan
Tahun ke-2: 22 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 110.000,-
Tahun ke-3: 30 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 150.000,-
Tahun ke-4: 50 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 250.000,-
Tahun ke-5: 60 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 300.000,-
Tahun ke-6: 60 HOK @ Rp. 5.000,-Rp. 300.000,-
Jumlah biaya produksi selama 6 tahun Rp. 86.825.305,-

2) Pendapatan (mulai produksi tahun ke-3)
a. Tahun ke-3: 1.665 kg @ Rp. 5.000,-/kg Rp. 8.325.000,-
b. Tahun ke-4: 4.995kg @ Rp. 5.000,-/kg Rp. 24.975.000,-
c. Tahun ke-5: 9.990 kg @ Rp. 5.000,-/kg Rp. 49.950.000,-
d. Tahun ke-6: 19.960 kg @ Rp. 5.000,-/kg Rp. 99.800.000,-
Jumlah pendapatan Rp.183.050.000,-

3) Keuntungan dlm 6 tahun Rp. 96.224.695,-
Keuntungan rata-rata per tahun Rp. 16.037449,17.

4) Parameter kelayakan usaha
a. B/C ratio = 2,1
Catatan:
Dlm Cara Budidaya jeruk manis (Jaffa), tanaman mulai berproduksi pada tahun ke 3 & keuntungan mulai dibisa mulai tahun ke-4.

10.2 Gambaran Peluang Agribisnis
Di luar negeri jeruk adalah komoditi buah-buahan sangat penting dgn nilai ekonomi tinggi. Tendensi permintaan buah-buah internasional termasuk jeruk akan meningkat, selain itu diperkiraan permintaan pasar dlm negeri akan meningkat sebesar 10 % per tahun.

Konsumsi jeruk di Indonesia cuma 2,7 kg/orang/tahun, masih jauh dr konsumsi ideal sebesar 6,4 kg/orang/tahun. Dgn konsumsi ideal, diperlukan 1,3 juta ton jeruk/tahun, padahal produksi jeruk di tahun 1996 cuma 793.810 ton/tahun saat ini tak bergerak banyak. Untuk itu masih diperlukan penambahan 50.129 ha kebun jeruk.

Prospek agribisnis jeruk di Indonesia semakin baik karena lahan pertanian untuk buah-buahan meliputi areal jutaan hektar & potensi peningkatan produksi jeruk juga tinggi karena selama ini kebun jeruk umumnya diusahakan secara tradisional. Selain itu, jeruk adalah komoditas buah-buahan harganya relatif stabil.

11. STANDAR PRODUKSI
11.1.Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh & cara pengemasan.
11.2.Diskripsi
Jeruk keprok ; buah dr tanaman jeruk keprok (Citrus reticulata LOUR) berkulit mudah dikupas, dlm keadaan cukup tua, utuh segar & bersih.

11.3.Klasifikasi & Standar Mutu
Jeruk keprok digolongkan dlm 4 (empat) ukuran yaitu kelas A, B, C & D, berdasarkan berat tiap buah, masing-masing digolongkan dlm 2 (dua) jenis mutu, yaitu Mutu I & Mutu II.
Kelas A: diameter > 7,1 cm or > 151 gram/buah.
Kelas B: diameter 6,1–7,0 cm or 101–150 gram/buah
Kelas C: diameter 5,1–6,0 cm or 51–100 gram/buah
Kelas D: diameter 4,0–5,0 cm or < 50 gram/buah

Adapun syarat mutu buah jeruk keprok ; sebagai berikut :
1) Keasamaan sifat varietas: Seragam, cara uji organoleptik
2) Tingkat ketuaan: Tua, tak terlalu matang, cara uji organoleptik
3) Kekerasan: Cukup keras, cara uji organoleptik
4) Ukuran: Kurang seragam, cara uji SP-SMP-309-1981
5) Kerusakan, % (jml/jml): maks 5-10, cara uji SP-SMP-310-1981
6) Kotoran: bebas, bebas, cara uji organoleptik
7) Busuk % (jml/jml): maks.1-2, cara uji SP-SMP-311-1981

11.4.Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak dr jumlah kemasan seperti tampak di bawah ini. Dr setiap kemasan diambil contoh sebanyak 20 buah dr bagian atas, tengah & bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (startified random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah untuk dianalisis.
1) Jumlah kemasan dlm partai (lot) sampai dgn 100, contoh diambil 5.
2) Jumlah kemasan dlm partai (lot)101 sampai dgn 300, contoh diambil 7.
3) Jumlah kemasan dlm partai (lot) 301-500, contoh diambil 9.
4) Jumlah kemasan dlm partai (lot) 501-1000, contoh diambil 10.
5) Jumlah kemasan dlm partai (lot) lebih dr 1000, contoh diambil 15 (minimum).

Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang berpengalaman
or dilatih lebih dahulu & mempunyai ikatan dgn ba& hukum.

11.5.Pengemasan
Buah jeruk dikemas dgn peti kayu/bahan lain sesuai dgn berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar kemasan diberi label bertuliskan antara lain : nama barang, golongan ukuran, jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan, hasil Indonesia, daerah asal.

Sumber :http://infopekalongan.com

0 comments: