Monday, June 9, 2008

Cara Budidaya Jambu Biji/Batu

Jambu Biji1. SEJARAH SINGKAT

Jambu biji ; salah satu tanaman buah jenis perdu, dlm bahasa Inggris disebut Lambo guava. Tanaman ini berasal dr Brazilia Amerika Tengah, menyebarke Thailand kemudian ke negara Asia lainnya seperti Indonesia. Hingga saat ini telah diCara Budidayakan & menyebar luas di daerah-daerah Jawa. Jambu biji sering disebut
juga jambu klutuk, jambu siki, or jambu batu. Jambu tersebut kemudian dilakukan persilangan melalui stek or okulasi dgn jenis lain, sehingga akhirnya mendapatkan hasil lebih besar dgn keadaan biji lebih sedikit bahkan tak berbiji diberi nama jambu Bangkok karena proses terjadinya dr Bangkok.

2. JENIS TANAMAN
Dr sejumlah jenis jambu biji, terbisa beberapa varietas jambu biji digemari orang & diCara Budidayakan dgn memilih nilai ekonomisnya relatif lebih tinggi diantaranya:
1) Jambu sukun (jambu tanpa biji tumbuh secara partenokarpi & apabila tumbuh dekat dgn jambu biji akan cenderung berbiji kembali).
2) Jambu bangkok (buahnya besar, dagingnya tebal & sedikit bijinya, rasanya agak hambar). Setelah diadakan percampuran dgn jambu susu rasanya berubah asam-asam manis.
3) Jambu merah.
4) Jambu pasar minggu.
5) Jambu sari.
6) Jmabu apel.
7) Jambu palembang.
8) Jambu merah getas.

3. MANFAAT TANAMAN
1) Sebagai makanan buah segar maupun olahan mempunyai gizi & mengandung vitamin A & vitamin C tinggi, dgn kadar gula 8%. Jambu biji mempunyai rasa & aroma khas disebabkan oleh senyawa eugenol.
2) Sebagai pohon pembatas di pekarangan & sebagai tanaman hias.
3) Daun & akarnya juga bisa digunakan sebagai obat tadisional.
4) Kayunya bisa dibuat berbagai alat dapur karena memilki kayu kuat & keras.

4. SENTRA PENANAMAN
Jambu biji diCara Budidayakan di negara-negara seperti Jepang, Malaysia, Brazilia & lain-lain. Di Indonesia, Pulau Jawa adalah sentra penanaman buah jambu terbesar antara lain di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah DI Yogyakarta, & Jawa Timur. Sentra produksi lain ; Sumatera & Kalimantan. Pada tahun-tahun terakhir ini jambu biji telah berkembang & kemudian muncul jambu Bangkok diCara Budidayakan di kota Kleri, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
1) Dlm Cara Budidaya tanaman jambu biji angin berperan dlm penyerbukan, namun angin kencang bisa menyebabkan kerontokan pada bunga.
2) Tanaman jambu biji adalah tanaman daerah tropis & bisa tumbuh di daerah sub-tropis dgn intensitas curah hujan diperlukan berkisar antara 1000-2000 mm/tahun & merata sepanjang tahun.
3) Tanaman jambu biji bisa tumbuh berkembang serta berbuah dgn optimal pada suhu sekitar 23-28 derajat C di siang hari. Kekurangan sinar matahari bisa menyebabkan penurunan hasil or kurang sempurna (kerdil), ideal musim berbunga & berbuah pada waktu musim kemarau yaitu sekitar bulan Juli- September sedang musim buahnya terjadi bulan Nopember-Februari bersamaan musim penghujan.
4) Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah & sedang. Apaapabila udara mempunyai kelembaban rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu bij.

5.2. Media Tanam
1) Tanaman jambu biji sebenarnya bisa tumbuh pada semua jenis tanah.
2) Jambu biji bisa tumbuh baik pada lahan subur & gembur serta banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik or pada tanah keadaan liat & sedikit pasir.
3) Derajat keasaman tanah (pH) tak terlalu jauh berbeda dgn tanaman lainnya, yaitu antara 4,5-8,2 & apabila kurang dr pH tersebut maka perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.

5.3. Ketinggian Tempat
Jambu biji bisa tumbuh subur pada daerah tropis dgn ketinggian antara 5-1200 m dpl.

6. PEDOMAN CARA BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
Pembibitan pohon jambu biji dilakukan melalui sistem pencangkokan & okulasi, walaupun bisa juga dilakukan dgn cara menanam biji dgn secara langsung.
1) Persyaratan Benih
Benih diambil biasanya dipilih dr benih-benih disukai oleh masyarakat konsumen adalah bibit unggulan seperti jambu bangkok. Bibit baik antara lain berasal dari:
a) Buah sudah cukup tua.
b) Buahnya tak jatuh hingga pecah.
c) Pengadaan bibit lebih dr satu jenis untuk menjamin kemungkinan adanya persarian bersilang.
2) Penyiapan Benih
Setelah buah dikupas & diambil bijinya, lalu disemaikan dgn jalan fermentasi biasa (ditahan selama 1-2 hari) sesudah itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam). Biji tersebut direndam dgn larutan asam dgn perbandingan 1:2 dr air & larutan asam terdiri dr asam chlorida (HCl) 25% Asam Sulfat (H2S04) BJ : 1.84, caranya direndam selama 15 menit kemudian dicuci dgn air tawar bersih sebanyak 3 kali berulang/dgn air mengalir selama 10 menit, kemudian dianginkan selama 24 jam. Untuk menghidr jamur, biji bisa dibalur dgn larutan Dithane 45, Attracol 70 WP or fungisida lainnya. Setelah batang pokok telah mencapai ketinggia 5-6 meter bibit disemaikan baru bisa dilakukan okulasi /cangkok kira-kira telah bergaris tengah 1cm & tumbuh lurus, kemudian dgn menggunakan pisau okulasi dilakukan pekerjaan okulasi & setelah selesai pencangkokan ditaruh dlm media tanah baik dlm bedgn maupun didlm pot/kantong plastik, setelah tanaman sudah cukup kuat baru dipindah kelokasi telah disiapkan.
3) Teknik Penyemaian Benih
Pilih lahan gembur & sudah menbisa pengairan serta mudah dikeringkan disamping itu mudah diawasi untuk penyemaian. Cara penyemaian ; sebagai berikut: tanah dicangkul sedlm 20-30 cm sambil dibersihkan dr rumput-rumput, batu-batu & sisa pepohonan & benda keras lainnya, kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur & dibuat bedgn berukuran lebar 3-4 m & tinggi sekitar 30 cm, panjang disesuaikan dgn lahan idel sekitar 6-7 m, dgn keadaan bedgn membujur dr utara ke selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari, dgn jarak antara bedeng 1 m, & untuk menambah kesuburan bisa diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang sebanyak 40 kg dgn keadaan sudah matang & benih siap disemaikan. Selain melalui proses pengecambahan biji juga bisa langsung ditunggalkan pada bedeng-bedang sudah disiapkan, untuk menyiapkan pohon pangkal lebih baik melalui proses pengecambahan, biji-biji tersebut ditanam pada bedeng-bedeng berjarak 20-30 cm setelah berkecambah sekitar umur 1-2 bulan, sudah tumbuh daun sekitar 2-3 helai maka bibit bisa dipindahkan dr bedeng persemaian ke bedeng penanaman. Setelah mencapai keinggian 5-6 m, kurang lebih telah berumur 6-9 bulan pencangkokan or okulasi bisa dimulai dgn mengerat cabang sepanjang 10-15 cm kemudian diberi media tanah telah diberi pupuk kandang, kemudian dibalut dgn sabut kelapa or plastik telah diberi lubang-lubang sirkulasi, kemudian diikat dgn tali plastik supaya menjaga petumbuhan akar tak mengalami hambatan. Akar akan tumbuh dgn cepat, sekitar 2-3 bulan. Mulai dlakukan okulasi dgn mata tangkai telah berumur 1 th, melalui cara Forkert yng disempurnakan, dgn lebar 0,8 cm setinggi 10 cm dr permukaan tanah, setelah dikupas kulitya sebesar 2/3 pada bagian bibir kulit & setelah berumur 2-3 minggu tali dilepas bila kelihatan mata tetap konndisi hijau, okulasi dianggap berhasil & pohon pangkal diatas okulasi setinggi 5 cm direndahakan supaya memberi kesempatan mata terebut untuk berkembang & setelah itu pohon pangkal dipotong, bibit hasil okulasi bisa dipindah pada pot-pot or kantong plastik, kemudian dilakukan pemotongan pada akar tunggang sedikit supaya akar akan lebih cepat berkebang. Setelah itu baru dilakukan penanaman dlm lobang-lobang bedgn telah dipersiapkan.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pemberian pupuk kandang sebelum disemaikan akan lebih mendorong pertumbuhan benih secara cepat & merata, setelah bibit mulai berkecambah sekitar umur 1-1,5 bulan dilakukan penyiraman dgn menggunakan larutan Atoik 0,05-0,1% or Gandasil D 0,2%, untuk merangsang secara langsung pada daun & akar, sehingga memberikan kekuatan vital untuk kegiatan pertumbuhan sel. Setelah itu dilakukan penyiraman pagi-sore secara rutin, hingga kecambah dipindah ke bedeng pembibitan, penyiraman dilakukan cukup 1 kali tiap pagi hari sampai menjelang mata hari terbit, alat digunakan "gembor" supaya penyiraman bisa merata & tak merusak bedengan, diusahakan supaya air bisa menembus sedlm 3-4 cm dr permukaan. Selanjutnya dilakukan pendangiran bedgn supaya tetap gembur, dilakukan setiap 2-3 minggu sekali, rumput tumbuh disekitarnya supaya disiangi, hindarkan dr serangan hama & penyakit, sampai umur kurang lebih 1 tahun, baru setelah itu bisa dilakukan pengokulasian dgn sistem Fokert sudah disempurnakan, sebelum dilakukan okulasi daun-daun pohon induk telah dipilih mata kulitnya dirontokkan, kemudian setelah penempelan mata kulit dilakukan, ditunggu sampai mata kulit itu tumbuh tunas, setelah itu batang diatas tunas baru pada pohon induk di pangkas, kemudian rawat dgn penyiraman 2 kali sehari & mendangir serta membersihkan rumput-rumput ada disekitarnya. pemberian pupuk daun dgn Gundosil or Atonik diberikan setiap 2 minggu sekali selama 4 bulan dgn cara disemprotkan melalui daun, tiap tanaman disemprot 50 cc larutan.
5) Pemindahan Bibit
Cara pemindahan bibit telah berkecambah or telah di cangkok maupun diokulasi bisa dgn mencungkil or membuka plastik melekat pada media penanaman dgn cara hati-hati jangan sampai akar menjadi rusak, & pencungkilan dilakukan dgn kedalaman 5 cm, agar tumbuh akar lebih banyak maka dlm penanaman kembali akar tunggangnya dipotong sedikit untuk menjaga terjadinya penguapan berlebihan, kemudian lebar daun dipotong separuh. Ditanam pada bedeng pembibitan dgn jarak 6-7 m & ditutupi dgn atap dipasang miring lebih tinggi di timur, dgn harapan bisa lebih banyak kena sinar mata hari pagi. & dilakukan penyiraman secara rutin tiap hari 2 kali, kecuali ditanam pada musim penghujan.

6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Sebagai salah satu syarat dlm mempersiapkan lahan kebun buah-buahan khususnya Jambu biji dipilih tanah subur, banyak mengandung unsur nitrogen, meskipun pada daerah perbukitan tetapi tanahnya subur, dilakukan dgn cara membuat sengke& (teras) pada bagian curam, kemudian untuk menggemburkan tanah perlu di bajak or cukup dicangkul dgn kedalaman sekitar 30 cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk kandang dgn dosis 40 kg/m persegi, kemudian dibuatkan bedgn dgn ukuran 1,20 m panjangnya disesuaikan dgn ukuran diperlukan.
2) Pembukaan Lahan
Tanah akan dipergunakan untuk kebun jambu biji dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak & rerumputan dibuang, & benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak or dicangkul dalam, dgn mempertimbangkan bibit mau ditanam. Apabila bibit berasal dr cangkokan pengolahan tanah tak perlu terlalu dlm (30 cm), tetapi apabila hasil okulasi perlu pengolahan cukup dlm (50 cm). Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 m & ke dlm disesuaikan dgn kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air kurang lancar. Tanah kurus & kurang humus/ tanah cukup liat diberikan pupuk hijau dibuat dgn cara mengubur ranting-ranting & dedaunan dgn kondisi seperti ini dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun sebelumnya. Kemudian dilakukan pemupukan sebanyak 2 kaleng minyak tanah (4 kg) per meter persegi. Dilanjutkan pembuatan bedgn sesuai dgn kebutuhan.
3) Pembentukan Bedengan
Tanah telah gembur, dibuatkan bedang-bedang berukuran 3 m lebar, panjang sesuai dgn kebutuhan, tinggi sekitar 30 cm. Bagian atas tanah diratakan guna menopang bibit akan ditanam. Idealnya jarak baris penanaman benih sekitar 4 m, dipersiapakan jarak didlm baris bedgn sepanjang 2,5 m dgn keadaan membujur dr utara ke selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari pagi, setelah diberi atap pelindung dgn jarak antara bedeng 1 m, untuk sarana lalu-lintas para pekerja & bisa digunakan sebagai saluran air pembuangan, untuk menambah kesuburan bisa diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang sudah matang. Terkecuali apaapabila penanaman jenis jambu Bangkok menggunakan jarak tanaman antara 3 x 2 m.
4) Pengapuran
Pengapuran dilakukan apaapabila dataran berasal dr tambak & juga dataran baru terbentuk tak bsa ditanami, selain tanah masih bersifat asam juga belum terlalu subur. Caranya dgn menggali lobang-lobang dgn ukuran 1 x 1 m, dasar lobang ditaburkan kapur sebanyak 0,5 liter untuk setiap lobang, guna menetralkan pH tanah hingga encapai 4,5-8,2. Setelah 1 bulan dr penaburan kapur diberi pupuk kandang.
5) Pemupukan
Setelah jangka waktu 1 bulan dr pemberian kapur pada lubang-lubang ditentukan kemudian diberikan pupuk kandang dgn urutan pada bulan pertama diberi NPK dgn dosis 12:24:81 ons/pohon, bulan kedua dilakukan sama dgn bulan pertama, pada bulan ketiga diberi NPK dgn dosis 15:15:15 ons/pohon & bulan ke 4 sampai tanaman berbuah, supaya jambu tetap bebuah gunakan pupuk kandang sudah matang & ditanamkan sejauh 30 cm dr batang tanaman. Pemupukan adalah bagian terpenting peggunaannya tak bisa sembarangan, terlebih-lebih kalau menggunakan pupuk buatan seperti NPK, kalau dilakukan berlebihan akan berakibat adanya perubahan sifat dr pupuk menjadi racun akan membahayakan tanaman itu sendiri.

6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
Setelah terjadi proses perkecambahan biji telah cukup umur ditempatan pada bedeng-bedang telah siap. Juga penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan kemudian ditanam dgn jarak 20 x 30 cm setelah berkecambah & berumur 1-2 bulan or telah tumbuh daun sebanyak 2-3 helai maka bibit/zaeling bisa dipindahkan pada bedeng ke dua telah dibentuk selebar 3-4 m dgn jarak tanam 7-10 m dgn kedalaman sekitar 30-40 cm, jarak antara bedeng selebar 1 m, didahului perataan tanah ditengah bedgn guna pembuatan lubang-lubang penanaman. Untuk menghindr sengatan sinar matahari secara langsung dibuat atap berbentuk miring lebih tinggi ke timur dgn maksud supaya mendapatkan sinar matahari pagi hari secara penuh.
2) Pembuatan Lubang Tanaman
Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng telah siap untuk tempat penanaman bibit jambu biji sudah jadi dilakukan setelah tanah diolah secara matang kemudian dibuat lobang-lobang dgn ukuran 1 x 1 x 0,8 m sebaiknya telah dipersiapkan 1 bulan sebelumnya & pada waktu penggalian tanah diatas & dibawah dipisahkan, nantinya akan dipergunakan untuk penutup kembali lubang telah diberi tanaman, pemisahan tanah galian tersebut dibiarkan selama 1 minggu dimaksudkan agar jasad renik akan mengganggu tanaman musnah; sedangkan jarak antar lubang sekitar 7-10 m.
3) Cara Penanaman
Setelah berlangsung selama 1 pekan lubang ditutup dgn susunan tanah seperti semula & tanah di bagian atas dikembalikan setelah dicampur dgn 1 blek (1 blek ± 20 liter) pupuk kandang sudah matang, & kira-kira 2 pekan tanah berada di lubang bekas galian tersebut sudah mulai menurun baru bibit jambu biji ditanam, penanaman tak perlu terlalu dalam, secukupnya, maksudnya batas antara akar & batang jambu biji diusahakan setinggi permukaan tanah ada disekelilingnya. Kemudian dilakukan penyiraman secara rutin 2 kali sehari (pagi & sore), kecuali pada musim hujan tak perlu dilakukan penyiraman.
4) Lain-lain
Pada awal penanaman di kebun perlu diberi perlindungan rangkanya dibuat dr bambu/bahan lain dgn dipasang posisi agak tinggi disebelah timur, agar tanaman mendapatkan lebih banyak sinar matahari pagi dr pada sore hari, & untuk atapnya bisa dibuat dr daun nipah, kelapa/tebu. Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan, agar kebutuhan air bisa dipenuhi secara alamiah.

6.4. Pemeliharaan Tanaman
Meskipun penanaman jambu biji mampu tumbuh & menghasilkan tanpa perlu diperhatikan keadaan tanah & cuaca mempengaruhinya tetapi akan lebih baik apaapabila keberadaannya diperhatikan, karena tanaman diperhatikan dgn baik akan memberikan imbalan hasil memuaskan.
1) Penjarangan & Penyulaman
Karena kondisi tanah telah gembur & mudah tanaman lain akan tumbuh kembali terutama Gulma (tanaman pengganggu), seperti rumput-rumputan & harus disiangi sampai radius 1,5-2 m sekeliling tanaman rambutan. Apaapabila bibit tak tumbuh dgn baik segera dilakukan penggantian dgn bibit cadangan. & apaapabila tumbuh tanaman terlalu jauh jaraknya maka perlu dilakukan penyulaman & sebaliknya apaapabila tumbuhnya sangat berdekatan penjarangan.
2) Penyiangan
Selama 2 minggu setelah bibit berasal dr cangkokan/ okulasi ditanam di lahan perlu penyiangan dilakukan cuma pada batang dahan tua (warna coklat) dgn dahan muda (warna hijau) & apaapabila buah terlalu banyak, tunas ada dlm satu ranting bsa dikurangi, dgn dikuranginya tunas tak diperlukan akan berakibat buah menjadi besar & menjadi manis rasanya. Khusus jambu non biji dgn membatasi percabangan buahnya maksimal 3 buah setelah panjang 30-50 cm dilakukan pangkasan, & setelah tumbuh
cabang tersier segera dilenturkan ke arah mendatar, guna untuk merangsang tunas bunga & buah akan tumbuh.
3) Pembubunan
Supaya tanah tetap gembur & subur pada lokasi penanaman bibit jambu biji perlu dilakukan pembalikan & penggemburan tanah supaya tetap dlm keadaan lunak, dilakukan setiap 1 bulan sekali hingga tanaman bsa dianggap telah kuat betul.
4) Perempalan
Agar supaya tanaman jambu biji mendapatkan tajuk rimbun, setelah tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan perempelan/ pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya. Disamping untuk memperoleh tajuk seimbang juga berguna memberi bentuk tanaman, juga memperbanyak & mengatur produksi agar tanaman tetap terpelihara & pemangkasan juga perlu dilakukan setelah masa panen buah berakhir, dgn harapan agar muncul tajuk-tajuk baru sebagai tempat munculnya bunga baru pada musim berikutnya dgn hasil lebih meningkat or tetap stabil keberadaannya.
5) Pemupukan
Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman jambu biji tetap stabil perlu diberikan pupuk secara berkala dgn aturan:
a) Pada tahun 0-1 umur penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dgn campuran 40 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea & 20 gram ZK dgn cara ditaburkan disekeliling pohon or dgn jalan menggali di sekeliling pohon sedlm 30 cm & lebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan campuran tersebut & tutup kembali dgn tanah galian sebelumnya. Tanaman bsa berbuah 2 kali setahun.
b) Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun, setelah tanaman berbuah 2 kali. Pemupukan dilakukan dgn NPK 250 gram/pohon, & TSP 250 gram/pohon, & seterusnya cara seperti ini dilakukan setiap 3 bulan sekali dgn TSP & NPK dgn takaran sama.
c) Pemupukan tanaman umur 3 tahun keatas, Kalau pertumbuhan tanaman kurang sempurna, terutama tampak pada pertumbuhan tuas hasil pemangkasan raning, berarti selain TSP & NPK dgn ukuran sama tanaman memerlukan pupuk kandang sebanyak 2 kaleng minyak per pohon.
Cara pemupukan dilakukan dgn membuat torakan mengelilingi tanaman persis di bawah ujung tajuk dgn kedalaman sekitar 30-40 cm & pupuk segera di tanam dlm torakan tersebut & ditutup kembali dgn bekas galian terdahulu.
6) Pengairan & Penyiraman
Selama dua minggu pertama setelah bibit berasal dr cangkokan or okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi & sore. & minggu-minggu berikutnya penyiraman bisa dikurangi menjadi satu kali sehari. Apaapabila tanaman jambu biji telah tumbuh benar-benar kuat frekuensi penyiraman bsa dikurangi lagi bisa dilakukan saat-saat diperlukansaja. & apabila turun hujan terlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tak tegenang air dgn cara membuat lubang saluran untuk mengalirkan air. Sebaliknya pada musim kemarau tanah kelihatan merekah maka diperlukan penyiraman dgn menggunakan pompa air 3 PK untuk lahan seluas kurang lebih 3000 m2 & dilakukan sehari sekali tiap sore hari.
7) Waktu Penyemprotan Pestisida
Guna menjaga kemungkinan tumbuhnya penyakit or hama ditimbulkan baik karena kondisi cuaca & juga dr hewan-hewan perusak, maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida pada umumnya dgn nogos, antara 15-20 hari sebelum panen & juga perlu disemprot dgn sevin or fura& terutama untuk menghindarkan adanya ulat jambu, tikus or jenis semut-semutan, disamping itu penyemprotan dilakukan dgn fungisida jenis Delsene 200 MX guna memberantas cendawan akan mengundang hadirnya semut-semut. Disamping itu juga digunakan insektisida guna memberantas lalat buah & kutu daun disemprot 2 x seminggu & setelah sebulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.
8) Pemeliharaan Lain
Untuk memacu munculnya bunga Jambu biji diperlukan larutan KNO3 (Kalsium Nitrat) akan mempercepat 10 hari lebih awal dr pada tak diberi KNO3 & juga mempunyai keunggulan memperbanyak "dompolan" bunga (tandan) jambu biji pada setiap stadium (tahap perkembangan) & juga mempercepat pertumbuhan buah jambu biji, cara pemberian KNO3 dgn jalan menyemprotkan pada pucuk-pucuk cabang dgn dosis antara 2-3 liter larutan KNO3 untuk setiap 10 pucuk tanaman dgn ukuran larutan KNO3 ; 10 gram dilarutkan dgn 1 liter pengencer teknis.

7. HAMA & PENYAKIT
7.1. Hama
1) Ulat daun (trabala pallida)
Pengendalian: dgn menggunakan nogos.
2) Ulat keket (Ploneta diducta)
Pengendalian: sama dgn ulat daun.
3) Semut & tikus
Pengendalian: dgn penyemprotan sevin & furadan.
4) Kalong & Bajing
Keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. termasuk faktor biotik seperti persediaan makanan, Pengendalian: dgn menggunakan musuh secara alami.
5) Ulat putih
Gejala: buah menjadi berwarna putih hitam, Pengendalian: dilakukan penyemprotan dgn insektisida sesuai sebanyak 2 kali seminggu hingga satu bulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.
6) Ulat penggerek batang (Indrabela sp)
Gejala: membuat kulit kayu & mampu membuat lobang sepanjang 30 cm; Pengendalian: sama dgn ulat putih.
7) Ulat jengkal (Berta chrysolineate)
Ulat pemakan daun muda, berbentuk seperti tangkai daun berwarna cokelat & beruas-ruas Gejala: pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna cokelat kuning. Pengendalian: sama dgn ulat putih.

7.2. Penyakit
1) Penyakit karena ganggang (Cihephaleusos Vieccons)
Menyerang daun tua & muncul pada musim hujan. Gejala: adanya bercakbercak kecil dibagian atas daun disertai serat-serat halus berwarna jingga adalah kumpulan sporanya. Pengendalian: dgn menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX.
2) Jamur Ceroospora psidil , Jamur karat poccinia psidil, Jamur allola psidil
Gejala: bercak pada daun berwarna hitam. Pengendalian: dgn menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX.
3) Penyakit karena cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus
Gejala: rizom berwarna putih menempel pada akar & apaapabila akar kena dikupas akan nampak warna kecoklatan. Pengendalian: dgn menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX.

7.3. Gulma
Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman jambu biji berbentuk rerumputan berada disekitar tanaman jambu biji mengganggu pertumbuhan & perkembangan bibit tanaman, oleh sebab itu perlu dilakukan penyiangan secara rutin.

8. PANEN
8.1. Ciri & Umur Panen
Buah jambu biji umumnya pada umur 2-3 tahun akan mulai berbuah, berbeda dgn jambu pembibitannya dilakukan dgn cangkok/stek umur akan lebih cepat kurang lebih 6 bulan sudah bsa buah, jambu biji telah matang dgn ciri-ciri melihat warna disesuikan dgn jenis jambu biji ditanam & juga dgn mencium baunya serta terakhir dgn merasakan jambu biji sudah masak dibandingkan dgn jambu masih hijau & belum masak, bisa dipastikan bahwa pemanenan dilakukan setelah jambu bewarna hijau pekat menjadi muda ke putih-putihan dlm kondisi ini maka jambu telah siap dipanen.

8.2. Cara Panen
Cara pemanenan terbaik ; dipetik beserta tangkainya, sudah matang (cuma sudah masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tak menjadi rusak, waktunya setelah 4 bulan umur buah kemudian dimasukkan ke dlm keranjang dibawa oleh pemetik & setelah penuh diturunkan dgn tali telah disiapkan sebelumnya, hingga pemanenan selesai dilakukan. Pemangkasan dilakukan sekaligus panen supaya bisa bertunas kembali dgn baik dgn harapan bisa cepat berbuah kembali.

8.3. Periode Panen
Periode pemanenan setelah buah jambu biji dilakukan pembatasan buah dlm satu rantingnya kurang lebih 2-3 buah, hal ini dimaksudkan agar buah bisa berkembang besar & merata. Dgn sistem ini diharapkan pemanenan buah bisa dilakukan dua kali dlm setahun (6 bulan) or sekitar 2-3 bulan setelah berbuah, dgn dicari buah masak, & belum masak supaya ditinggal & kemudian dipanen kembali, catatan apaapabila buah sudah masak tetapi tak dipetik maka akan berakibat datangnya binatang pemakan buah seperti kalong, tupai dll.

8.4. Prakiraan Produksi
Apaapabila penanganan & pemeliharaan semenjak pembibitan hingga panen dilakukan secara baik & benar serta memenuhi aturan ada maka bisa diperkirakan mendapatkan hasil diharapkan. Pada penanaman 400 pohon setelah 2-3 bulan dr pohon cangkokan setelah tanam sudah mulai berbunga & 6 bulan sudah mulai dipanen, pemanenan dilakukan setiap 4 hari sekali dgn hasil setiap panenan seberat 100 kg buah jambu. Di Indonesia per tahunnya bisa mencapai 53.200 ton dgn luas tanaman selebar 17.100 hektar. Harga jual sekarang ke konsumen mencapai Rp. 650,- per ikat or sampai Rp.750/ kg.

9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Setelah dilakukan pemanenan benar buah jambu biji harus dikumpulkan secara baik, biasanya dikumpulkan tak jauh dr lokasi pohon sehingga selesai pemanenan secara keseluruhan. Hasil panen selanjutnya dimasukkan dlm keranjang dgn diberi dedauan menuju ke tempat penampungan yaitu dlm gudang/gubug.

9.2. Penyortiran & Penggolongan
Tujuan penyortiran buah jambu biji dimaksudkan jambu bagus mempunyai harga jualnya tinggi, biasanya dipilih berdasarkan ukuran & mutunya, buah kecil tetapi baik mutunya bisa dicampur dgn buah besar dgn mutu sama, biasanya dijual dlm bentuk kiloan or bijian & perlu diingat bahwa dlm penyortiran diusahakan sama besar & sama baik mutunya. & dilakukan sesuai dgn jenis jambu biji, jangan dicampur adukkan dgn jenis lain.

9.3. Penyimpanan
Penyimpanan jambu biji biasanya tak terlalu lama mengingat daya tahan jambu biji tak bsa terlalu lama & sementara belum bisa dijual ke pasar ditampung dulu dlm gubug-gubug or gudang dgn menggunakan kantong PE, suhu sekitar 23-25 derajat C & jambu bisa bertahan hingga 15 hari dlm kantong PE & ditambah 7 hari setelah dikeluarkan dr kantong PE, sehingga bisa meningkatkan daya simpan 4,40 kali dibandingkan tanpa perlakuan. Tekanan baik ; - 1013 mbar & bisa menghasilkan kondisi PE melengket dgn sempurna pada permukaan buah, konsentrasi C0² sebesar 5,21% & kerusakan 13,33% setelah penyimpanan dlm kantong PE. Jalan terbaik untuk penyimpanan buah jambu dgn jalan diawetkan, biasanya dilakukan dgn jalan dibuat asinan or manisan & dimasukkan dlm kaleng or botol or bisa juga dgn menggunakan kantong plastik. Hal ini bisa menjaga kesterilan & ketahanan sehingga bisa lama dlm penyimpanannya. Serta biasanya dibuat minuman atau
koktail.

9.4. Pengemasan & Pengangkutan
Jambu biji dgn hasil jual bisa tinggi tak tergantung dr rasanya saja, tetapi pada kenampakan & cara pengikatannya, apa bilaakan di jual tak jauh dr lokasi maka cukup dibawa dgn dimasukkan dlm keranjang dgn melalui sarana sepeda or kendaraan bermotor. Untuk pengiriman dgn jarak agak jauh (antar pulau) membutuhkan waktu hingga 2-3 hari lamanya perjalanan buah jambu batu dilakukan dgn cara di pak dgn menggunakan peti berukuran persegi panjang 60 x 28,5 x 28,5 cm, keempat sudutnya panjang dgn jarak 1 cm, sisi pendek sebaiknya dibuat dr 1or 2 lembar papan setebal 1cm, karena sisi ini dlm pengangkutan akan diletakkan di bagian bawah, sebaiknya pembuatan peti dilakukan jarang-jarang guna untuk memberi kebebasan udara untuk keluar masuk dlm peti. Sebelumnya buah jambu dipilih & di pak. Setelah itu disusun berderet berbentuk sudut terhadap sisi peti, sebelumnya dialasi dgn lumut/sabut kelapa, or bahan halus & lembut lainnya. Kemudian setelah penuh lapisan atas dilapisi lagi dgn sabut kelapa terakhir ditutup dgn papan, sebaiknya kedua sisi panjang dibentuk agak gembung, biasanya penempatan peti bagian pendek ditempatkan dibawah didlm perjalanan.

9.5. Penanganan Lain
Agar hasil penyimpanan bisa bernilai tinggi maka perlu dilakukan pengolahan terlebih dulu. & biasanya dgn cara pengawetan kemudian disimpan or dikemas dlm botol/kaleng or juga dgn kantong plastik, guna menghambat proses pembusukan buah didlm botol, & bisa membuka peluang untuk menikmati buah jambu biji pada setiap saat tanpa menunggu musim berbuah berikutnya. Seperti berbentuk koktail jambu, manisan jambu & jambu biji kalengan. Dgn membuka peluang untuk dilakukan eksport buah olahan dr buah jambu biji. Seperti jus jambu biji berbentuk cairan agak kental or sirup.

10. ANALISIS EKONOMI CARA BUDIDAYA TANAMAN
10.1.Analisis Usaha Cara Budidaya
Perkiraan analisis Cara Budidaya jambu biji seluas 1 hektar dgn jarak tanam 8 x 8 m, populasi 156 pohon di Jawa Barat pada tahun 1999.
1) Biaya produksi tahun ke-1
1. Sewa lahan Rp. 30.000.000,-
2. Bibit 800 batang @ Rp. 3.000,- Rp. 2.400.000,-
3. Pupuk
- Pupuk kandang 6 ton @ Rp. 150.000,-/ton Rp. 900.000,-
- Urea 25 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 37.500,-
- SP-36 25 kg @ Rp.1.900,- Rp. 47.500,-
- KCl 25 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 45.000,-
4. Pestisida & fungisida Rp. 800.000,-
5. Tenaga kerja
- Lubang tanam, ajir 23 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 161.000,-
- Beri pupuk 8 HKP + 15 HKW @ Rp. 5.000,- Rp. 131.000,-
- Tanam 8 HKP + 10 HKW Rp. 106.000,-
- Pemeliharaan 40 HKP+20 HKW Rp. 400.000,-
2) Biaya produksi tahun ke-2 s.d. ke-4
1. Pupuk
- Pupuk kandang 10 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 1.500.000,-
- Urea 75 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 112.500,-
- SP-36 50 kg @ Rp.1.900,- Rp. 95.000,-
- KCl 50 kg @ Rp.1.800,- Rp. 90.500,-
2. Pestisida & fungisida Rp. 781.250,-
3. Tenaga kerja
- Tenaga pemeliharaan 50 HKP+50 HKW Rp. 625.000,-
4. Alat Rp. 600.000,-
3) Biaya produksi tahun ke-5 s.d. ke-15
1. Pupuk
- Pupuk kandang 24 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 3.600.000,-
- Urea 125 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 187.500,-
- SP-36 300 kg @ Rp.1.900,- Rp. 570.000,-
- KCl 150 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 270.000,-
2. Pestisida & fungisida Rp. 1.093.750,-
3. Alat Rp. 450.000,-
4. Tenaga kerja
- Pemeliharaan 50 HKP + 60 HKW Rp. 675.000,-
- Panen & pasca panen 40 HKP + 50 HKW Rp. 550.000,-
Jumlah biaya produksi dlm 15 tahun Rp. 127.799.500,-
4) Pendapatan dr hasil produksi (15 tahun) : 70 ton Rp. 245.000.000,-
5) Keuntungan bersih 15 tahun Rp. 117.200.500,-
6) Parameter kelayakan usaha
1. B/C rasio = 1,917
Panen dimulai pada tahun ke 6 & keuntungan mulai diraih pada tahun ke enam. Analisis biaya & pendapatan ini tak bersifat tetap, tergantung pada besarnya sewa lahan, upah pekerja, fluktuasi harga saprodi,& harga produksi buah didapatkan.

10.2.Gambaran Peluang Agrobisnis
Prospek komoditi jambu biji cukup cerah, sebab permintaan terhadap komoditi ini terus meningkat dr tahun ke tahun. Cuma dlm memCara Budidayakan tanaman jambu air perlu memilih jenis tepat, yakni banyak digemari masyarakat, seperti jambu biji bangkok.

11. STANDAR PRODUKSI
11.1.Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh & cara pengemasan.
11.2.Diskripsi

11.3.Klasifikasi & Standar Mutu

11.4.Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak dr jumlah kemasan seperti tampak di bawah ini. Dr setiap kemasan diambil contoh sebanyak 20 buah dr bagian atas, tengah & bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (startified random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah untuk dianalisis.
a. Jumlah kemasan dlm partai (lot) sampai dgn 100, contoh diambil 5.
b. Jumlah kemasan dlm partai (lot) 101 sampai dgn 300, contoh diambil 7.
c. Jumlah kemasan dlm partai (lot) 301-500, contoh diambil 9.
d. Jumlah kemasan dlm partai (lot) 501-1000, contoh diambil 10.
e. Jumlah kemasan dlm partai (lot) lebih dr 1000, contoh diambil 15 (minimum).
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang berpengalaman or dilatih lebih dahulu & mempunyai ikatan dgn ba& hukum.

11.5.Pengemasan
Jambu biji dikemas dgn peti kayu/bahan lain sesuai dgn berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar kemasan diberi label bertuliskan antara lain: nama barang, golongan ukuran, jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan, hasil Indonesia, daerah asal.

Sumber :http://infopekalongan.com

0 comments: