Monday, December 7, 2009

Pembuatan KOMPOS Alami

Apa seperti itukompos ???

Bahan organik adalah bahan-bahan bisa diperbaharui, didaur ulang, dirombak olh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur bisa digunakan olh tanaman tanpa mencemari tanah & air. Bahan organik tanah adalah penimbunan dr sisa-sisa tanaman & binatang sebagian telah mengalami pelapukan & pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam pelapukan aktif & menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus & tak mantap hingga harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang.

Sumber Bahan Organik

Sumber primer bahan organik ; jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun, & buah. Bahan organik dihasilkan olh tumbuhan melalui proses fotosintesis hingga unsur karbon adalah penyusun utama dr bahan organik tersebut. Unsur karbon ni berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, & bahan- bahan pektin & lignin. Selain seperti itunitrogen adalah unsur paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena adalah unsur penting dalam sel mikroba terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah. Jaringan tanaman ni akan mengalami dekomposisi & akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dgntanah. Tumbuhan tak saja sumber bahan organik, tetapi sumber bahan organik dr seluruh makhluk hidup.


Sumber sekunder bahan organik ; fauna. Fauna terlebih dahulu harus menggunakan bahan organik tanaman setelah seperti itubarulah menyumbangkan pula bahan organik. Bahan organik tanah selain bisa berasal dr jaringan asli juga bisa berasal dr bagian batuan.

Pembuatan KOMPOS Alami Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan memberikan perbedaan pengaruh disumbangkannya ke dalam tanah. Hal seperti ituberkaitan erat dgnkomposisi atau susunan dr bahan organik tersebut. Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tak sama. Hal ni tergantung dr beberapa hal yaitu; tipe vegetasi ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, & pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dgnjaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan sebagian besar tersusun dr air beragam dr 60-90% & rata-rata sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dr hidrat arang 60%, protein 10%, lignin 10-30% & lemak 1-8%. Ditinjau dr susunan unsur karbon adalah bagian terbesar (44%) disusul olh oksigen (40%), hidrogen & abu masing-masing sekitar 8%. Susunan abu seperti itusendiri terdiri dr seluruh unsur hara diserap & diperlukan tanaman kecuali C, H & O.

Humus

Pembuatan KOMPOS Alami Humus adalah salah satu bentuk bahan organik. Jaringan asli berupa tubuh tumbuhan atau fauna baru belum lapuk terus menerus mengalami serangan-serangan jasad mikro menggunakannya sebagai sumber energinya & bahan bangunan tubuhnya. Hasil pelapukan bahan asli dilakukan olh jasad mikro disebut humus.Humus biasanya berwarna gelap & dijumpai terutama pada lapisan tanah atas. Definisi humus yaseperti itufraksi bahan organik tanah kurang lebih stabil, sisa dr sebagian besar residu tanaman serta binatang telah terdekomposisikan.

Humus adalah bentuk bahan organik lebih stabil, dalam bentuk inilah bahan organik banyak terakumulasi dalam tanah. Humus memiliki kontribusi terbesar terhadap durabilitas & kesuburan tanah. Humuslah aktif & bersifat menyerupai liat, yaseperti itubermuatan negatif. Tetapi tak seperti liat kebanyakan kristalin, humus selalu amorf (tak beraturan bentuknya).

Humus adalah senyawa rumit agak tahan lapuk (resisten), berwarna coklat, amorf, bersifat koloidal & berasal dr jaringan tumbuhan atau hewan telah diubah atau dibentuk olh berbagai jasad mikro. Humus tidaklah resisten sama sekali terhadap kerja bakteri. Mereka tak stabil terutama apabial terjadi perubahan regim suhu, kelembapan & aerasi.Adanya humus pada tanah sangat membantu mengurangi pengaruh buruk liat terhadap struktur tanah, dalam hal ni humus merangsang granulasi agregat tanah. Kemampuan humus menahan air & ion hara melebihi kemampuan liat. Tinggi daya menahan (menyimpan) unsur hara ; akibat tingginya kapasitas tukar kation dr humus, karena humus mempunyai beberapa gugus aktif terutama gugus karboksil. Dgnsifat demikian keberadaan humus dalam tanah akan membantu meningkatkan produktivitas tanah.

Sifat & Ciri Humus
• Bersifat koloidal seperti liat tetapi amorfous.
• Luas permukaan & daya jerap jauh melebihi liat.
• Kapasitas tukar kation 150-300 me/100 g, liat hanya 8-100 me/100 g.
• Daya jerap air 80-90% dr bobotnya, liat hanya 15-20%.
• Daya kohesi & plastisitasnya rendah hingga mengurangi sifat lekat dr liat & membantu granulasi agregat tanah.
• Misel humus tersusun dr lignin, poliuronida, & protein liat didampingi olh C, H, O, N, S, P & unsur lainnya.
• Muatan negatif berasal dr gugus -COOH & -OH tersembul di pinggiran dimana ion H bisa digantikan olh kation lain.
• Mempunyai kemampuan meningkatkan unsur hara tersedia seperti Ca, Mg, & K.
1. Adalah sumber energi jasad mikro.
2. Memberikan warna gelap pada tanah.

Pembuatan KOMPOS Alami Faktor Mempengaruhi Bahan Organik Tanah

Diantara sekian banyak faktor mempengaruhi kadar bahan organik & nitrogen tanah, faktor penting ; kedalaman tanah, iklim, tekstur tanah & drainase.
Kedalaman lapisan menentukan kadar bahan organik & N. Kadar bahan organik terbanyak ditemukan di lapisan atas setebal 20 cm (15-20%). Semakin ke bawah kadar bahan organik semakin berkurang. Hal seperti itudisebabkan akumulasi bahan organik memang terkonsentrasi di lapisan atas.

Faktor iklim berpengaruh ; suhu & curah hujan. Makin ke daerah dingin, kadar bahan organik & N makin tinggi. Pada kondisi sama kadar bahan organik & N bertambah 2 hingga 3 kali tiap suhu tahunan rata-rata turun 100C. bila kelembaban efektif meningkat, kadar bahan organik & N juga bertambah. Hal seperti itumenunjukkan suatu hambatan kegiatan organisme tanah.

Tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah liat maka makin tinggi kadar bahan organik & N tanah, bila kondisi lainnya sama. Tanah berpasir memungkinkan oksidasi baik hingga bahan organik cepat habis.

Pada tanah dgndrainase buruk, dimana air berlebih, oksidasi terhambat karena kondisi aerasi buruk. Hal ni menyebabkan kadar bahan organik & N tinggi daripada tanah berdrainase baik. Disamping seperti ituvegetasi penutup tanah & adanya kapur dalam tanah juga mempengaruhi kadar bahan organik tanah. Vegetasi hutan akan berbeda dgnpadang rumput & tanah pertanian. Faktor-faktor ni saling berkaitan, hingga sukar menilainya sendiri (Hakim et al, 1986).

Peranan Bahan Organik Bagi Tanah

Bahan organik berperan penting untuk menciptakan kesuburan tanah. Peranan bahan organik bagi tanah ; dalam kaitannya dgnperubahan sifat-sifat tanah, yaseperti itusifat fisik, biologis, & sifat kimia tanah. Bahan organik adalah pembentuk granulasi dalam tanah & sangat penting dalam pembentukan agregat tanah stabil. Bahan organik ; bahan pemantap agregat tanah tiada taranya. Melalui penambahan bahan organik, tanah tadinya berat menjadi berstruktur remah relatif lebih ringan. Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi bisa diperbaiki & tanah bisa menyerap air lebih cepat hingga aliran permukaan & erosi diperkecil. Demikian pula dgnaerasi tanah menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas) bertambah akibat terbentuknya agregat.
Bahan organik umumnya ditemukan dipermukaan tanah. Jumlahnya tak besar, hanya sekitar 3-5% tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali. Sekitar setengah dr kapasitas tukar kation berasal dr bahan organik. Ia adalah sumber hara tanaman. Disamping seperti itubahan organik ; sumber energi bagi sebagian besar organisme tanah. Dalam memainkan peranan tersebut bahan organik sangat ditentukan olh sumber & susunannya, olh karena kelancaran dekomposisinya, serta hasil dr dekomposisi seperti itusendiri.

Pengaruh Bahan Organik pada Sifat Fisika Tanah

• Meningkatkan kemampuan tanah menahan air. Hal ni bisa dikaitkan dgnsifat polaritas air bermuatan negatif & positif selanjutnya berkaitan dgnpartikel tanah & bahan organik. Air tanah mempengaruhi mikroorganisme tanah & tanaman di atasnya. Kadar air optimal bagi tanaman & mikroorganisme ; 0,5 bar/ atmosfer.
• Warna tanah menjadi coklat hingga hitam. Hal ni meningkatkan penyerapan energi radiasi matahari kemudian mempengaruhi suhu tanah.
• Merangsang granulasi agregat & memantapkannya
• Menurunkan plastisitas, kohesi & sifat buruk lainnya dr liat.
Salah satu peran bahan organik yaseperti itusebagai granulator, yaseperti itumemperbaiki struktur tanah. Menurut Arsyad (1989) peranan bahan organik dalam pembentukan agregat stabil terjadi karena mudahnya tanah membentuk kompleks dgnbahan organik. Hai ni berlangsung melalui mekanisme:
• Penambahan bahan organik bisa meningkatkan populasi mikroorganisme tanah, diantaranya jamur & cendawan, karena bahan organik digunakan olh mikroorganisme tanah sebagai penyusun tubuh & sumber energinya. Miselia atau hifa cendawan tersebut mampu menyatukan butir tanah menjadi agregat, sedangkan bakteri berfungsi seperti semen menyatukan agregat.
• Peningkatan secara fisik butir-butir prima olh miselia jamur & aktinomisetes. Dgncara ni pembentukan struktur tanpa adanya fraksi liat bisa terjadi dalam tanah.
• Peningkatan secara kimia butir-butir liat melalui ikatan bagian-bagian pada senyawa organik berbentuk rantai panjang.
• Peningkatan secara kimia butir-butir liat melalui ikatan antar bagian negatif liat dgnbagian negatif (karbosil) dr senyawa organik dgnperantara basa & ikatan hidrogen.
• Peningkatan secara kimia butir-butir liat melalui ikatan antara bagian negatif liat & bagian positf dr senyawa organik berbentuk rantai polimer.

Pengaruh Bahan Organik pada Sifat Kimia Tanah

Meningkatkan daya jerap & kapasitas tukar kation (KTK). Sekitar setengah dr kapasitas tukar kation (KTK) tanah berasal dr bahan organik. Bahan organik bisa meningkatkan kapasitas tukar kation dua sampai tiga puluh kali lebih besar daripada koloid mineral meliputi 30 sampai 90% dr tenaga jerap suatu tanah mineral. Peningkatan KTK akibat penambahan bahan organik dikarenakan pelapukan bahan organik akan menghasilkan humus (koloid organik) mempunyai permukaan bisa menahan unsur hara & air hingga bisa dikatakan bahwa pemberian bahan organik bisa menyimpan pupuk & air diberikan di dalam tanah. Peningkatan KTK menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur- unsur hara.

Unsur N,P,S diikat dalam bentuk organik atau dalam tubuh mikroorganisme, hingga terhindar dr pencucian, kemudian tersedia kembali. Berbeda dgnpupuk komersil dimana biasanya ditambahkan dalam jumlah banyak karena sangat larut air hingga pada periode hujan terjadi kehilangan sangat tinggi, nutrien tersimpan dalam residu organik tak larut dalam air hingga dilepaskan olh proses mikrobiologis. Kehilangan karena pencucian tak seserius seperti terjadi pada pupuk komersil. Sebagai hasilnya kandungan nitrogen tersedia stabil pada level intermediet & mengurangi bahaya kekurangan & kelebihan. Bahan organik berperan sebagai penambah hara N, P, K bagi tanaman dr hasil mineralisasi olh mikroorganisme. Mineralisasi adalah lawan kata dr immobilisasi. Mineralisasi adalah transformasi olh mikroorganisme dr sebuah unsur pada bahan organik menjadi anorganik, seperti nitrogen pada protein menjadi amonium atau nitrit. Melalui mineralisasi, unsur hara menjadi tersedia bagi tanaman.

Meningkatkan kation mudah dipertukarkan & pelarutan sejumlah unsur hara dr mineral olh asam humus. Bahan organik bisa menjaga keberlangsungan suplai & ketersediaan hara dgnadanya kation mudah dipertukarkan. Nitrogen, fosfor & belerang diikat dalam bentuk organik & asam humus hasil dekomposisi bahan organik akan mengekstraksi unsur hara dr batuan mineral. Mempengaruhi kemasaman atau pH. Penambahan bahan organik bisa meningkatkan atau malah menurunkan pH tanah, hal ni bergantung pada jenis tanah & bahan organik ditambahkan. Penurunan pH tanah akibat penambahan bahan organik bisa terjadi karena dekomposisi bahan organik banyak menghasilkan asam-asam dominan. Sedangkan kenaikan pH akibat penambahan bahan organik terjadi pada tanah masam dimana kandungan aluminium tanah tinggi , terjadi karena bahan organik mengikat Al sebagai senyawa kompleks hingga tak terhidrolisis lagi .

Peranan bahan organik terhadap perbaikan sifat kimia tanah tak terlepas dalam kaitannya dgndekomposisi bahan organik, karena pada proses ni terjadi perubahan terhadap komposisi kimia bahan organik dr senyawa kompleks menjadi senyawa lebih sederhana. Proses terjadi dalam dekomposisi yaseperti ituperombakan sisa tanaman atau hewan olh miroorganisme tanah atau enzim-enzim lainnya, peningkatan biomassa organisme, & akumulasi serta pelepasan akhir. Akumulasi residu tanaman & hewan sebagai bahan organik dalam tanah antara lain terdiri dr karbohidrat, lignin, tanin, lemak, minyak, lilin, resin, senyawa N, pigmen & mineral, hingga hal ni bisa menambahkan unsur-unsur hara dalam tanah.

Pengaruh Bahan Organik pada Sifat Biologi Tanah

Jumlah & aktivitas metabolik organisme tanah meningkat. Secara umum, pemberian bahan organik bisa meningkatkan pertumbuhan & aktivitas mikroorganisme. Bahan organik adalah sumber energi & bahan makanan bagi mikroorganisme hidup di dalam tanah. Mikroorganisme tanah saling berinteraksi dgnkebutuhannya akan bahan organik karena bahan organik menyediakan karbon sebagai sumber energi untuk tumbuh.
Kegiatan jasad mikro dalam membantu dekomposisi bahan organik meningkat. Bahan organik segar ditambahkan ke dalam tanah akan dicerna olh berbagai jasad renik ada dalam tanah & selanjutnya didekomposisisi jika faktor lingkungan mendukung terjadinya proses tersebut. Dekomposisi berarti perombakan dilakukan olh sejumlah mikroorganisme (unsur biologi dalam tanah) dr senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana. Hasil dekomposisi berupa senyawa lebih stabil disebut humus. Makin banyak bahan organik maka makin banyak pula populasi jasad mikro dalam tanah.

Peranan Bahan Organik Bagi Tanaman

Bahan organik memainkan beberapa peranan penting di tanah. Sebab bahan organik berasal dr tanaman tertinggal, berisi unsur-unsur hara dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Bahan organik mempengaruhi struktur tanah & cenderung untuk menjaga menaikkan kondisi fisik diinginkan. Peranan bahan organik ada bersifat langsung terhadap tanaman, tetapi sebagian besar mempengaruhi tanaman melalui perubahan sifat & ciri tanah.

Pengaruh Langsung Bahan Organik pada Tanaman

Melalui penelitian ditemukan bahwa beberapa zat tumbuh & vitamin bisa diserap langsung dr bahan organik & bisa merangsang pertumbuhan tanaman. Dulu dianggap orang bahwa hanya asam amino, alanin, & glisin diserap tanaman. Serapan senyawa N tersebut ternyata relatif rendah daripada bentuk N lainnya. Tak bisa disangkal lagi bahwa bahan organik mengandung sejumlah zat tumbuh & vitamin serta pada waktu-waktu tertentu bisa merangsang pertumbuhan tanaman & jasad mikro.

Bahan organik ni adalah sumber nutrien inorganik bagi tanaman. Jadi tingkat pertumbuhan tanaman untuk periode lama sebanding dgnsuplai nutrien organik & inorganik. Hal ni mengindikasikan bahwa peranan langsung utama bahan organik ; untuk menyuplai nutrien bagi tanaman. Penambahan bahan organik kedalam tanah akan menambahkan unsur hara baik makro maupun mikro dibutuhkan olh tumbuhan, hingga pemupukan dgnpupuk anorganik biasa dilakukan olh para petani bisa dikurangi kuantitasnya karena tumbuhan sudah mendapatkan unsur-unsur hara dr bahan organik ditambahkan kedalam tanah tersebut. Efisiensi nutrisi tanaman meningkat apabila pememukaan tanah dilindungi dgnbahan organik.

Pengaruh Tak Langsung Bahan Organik pada Tanaman

Sumbangan bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman adalah pengaruhnya terhadap sifat-sifat fisik, kimia & biologis dr tanah. Bahan organik tanah mempengaruhi sebagian besar proses fisika, biologi & kimia dalam tanah. Bahan organik memiliki peranan kimia di dalam menyediakan N, P & S untuk tanaman peranan biologis di dalam mempengaruhi aktifitas organisme mikroflora & mikrofauna, serta peranan fisik di dalam memperbaiki struktur tanah & lainnya.

Hal ni akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman tumbuh di tanah tersebut. Besarnya pengaruh ni bervariasi tergantung perubahan pada setiap faktor utama lingkungan. Sehubungan dgnhasil-hasil dekomposisi bahan organik & sifat-sifat humus maka bisa dikatakan bahwa bahan organik akan sangat mempengaruhi sifat & ciri tanah. Peranan tak langsung bahan organik bagi tanaman meliputi :

• Meningkatkan ketersediaan air bagi tanaman. Bahan organik bisa meningkatkan kemampuan tanah menahan air karena bahan organik, terutama telah menjadi humus dgnratio C/N 20 & kadar C 57% bisa menyerap air 2-4 kali lipat dr bobotnya. Karena kandungan air tersebut, maka bahan organik terutama sudah menjadi humus bisa menjadi penga bagi ketersediaan air.
• Membentuk kompleks dgnunsur mikro hingga melindungi unsur-unsur tersebut dr pencucian. Unsur N,P,S diikat dalam bentuk organik atau dalam tubuh mikroorganisme, hingga terhindar dr pencucian, kemudian tersedia kembali.
• Meningkatkan kapasitas tukar kation tanah Peningkatan KTK menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur- unsur hara.
• Memperbaiki struktur tanah Tanah mengandung bahan organik berstruktur gembur, & apabila dicampurkan dgnbahan mineral akan memberikan struktur remah & mudah untuk dilakukan pengolahan. Struktur tanah demikian adalah sifat fisik tanah baik untuk media pertumbuhan tanaman. Tanah bertekstur liat, pasir, atau gumpal akan memberikan sifat fisik lebih baik bila tercampur dgnbahan organik.
• Mengurangi erosi
• Memperbaiki agregasi tanah. Bahan organik adalah pembentuk granulasi dalam tanah & sangat penting dalam pembentukan agregat tanah stabil. Bahan organik ; bahan pemantap agregat tanah tiada taranya. Melalui penambahan bahan organik, tanah tadinya berat menjadi berstruktur remah relatif lebih ringan. Pergerakan air secara vertikal atau infiltrasi bisa diperbaiki & tanah bisa menyerap air lebih cepat hingga aliran permukaan & erosi diperkecil. Demikian pula dgnaerasi tanah menjadi lebih baik karena ruang pori tanah (porositas) bertambah akibat terbentuknya agregat.
• Menstabilkan temperatur. Bahan organik bisa menyerap panas tinggi & bisa juga menjadi isolator panas karena mempunyai daya hantar panas rendah, hingga temperatur optimum dibutuhkan olh tumbuhan untuk pertumbuhannya bisa terpenuhi dgnbaik.
• Meningkatkan efisiensi pemupukan

Secara umum, pemberian bahan organik bisa meningkatkan pertumbuhan & produksi tanaman. Demikian pula dgnperanannya dalam menanggulangi erosi & produktivitas lahan. Penambahan bahan organik akan lebih baik jika diiringi dgnpola penanaman sesuai, misalnya dgnpola tanaman sela pada sistem tumpangsari. Pengelolaan tanah atau lahan sesuai akan mendukung terciptanya suatu konservasi bagi tanah & air serta memberikan keuntungan tersendiri bagi manusia.

Sumber : Lesman

0 comments: