Sunday, January 4, 2009

Cara Budidaya Bunga Teratai

(Nelumbium nelumbo Druce)
Sinonim :
= Nelumbiurn nuciferum, Gaertn. = N. speciosum, Wilid. = Nelumbo nucifera, Gaertn. = Nyrnphaea nelumbo, Linn
Familia : Nymphaeaceae
Nama Lokal :
Padma, seroia, terate, tarate, taratai besar.;


Tanaman air menahun indah, asli dr daratan Asia. Teratai diCara Budidayakan di perairan & kolam, kadang ditemukan tumbuh liar di rawa - rawa. Tanaman air tumbuh tegak. Rimpang tebal bersisik, tumbuh menjalar. Daun & bunga keluar langsung dr rimpangnya terikat pada lumpur di dasar kolam. Helaian daun lebar & bulat, disangga olh tangkai panjang & bulat berdiameter 0,5 - 1 cm, panjangnya 75 - 150 cm. Daun menyembul ke atas permukaan air, menjulang tegak seperti perisai. Permukaan daun berlilin; warnanya hijau keputihan, tepi rata, bagian tengah agak mencekung, tulang daun tersebar dr pusat daun ke arah tepi, diameter 30 - 50 cm.

Bunganya harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air dgntangkai bulat panjang & kokoh, panjang tangkai bunga 75 - 200 cm. Diameter bunga 15 - 25 cm, benang sari banyak kepala sari kuning, mahkota bunga lebar, ada engkel & ada dobel dgnwarna merah jambu, putih & kuning. Bunga mekar sehari penuh dr pagi sampai sore hari. Setelah layu, mahkota bunga berguguran sampai akhirnya tersisa dasar bunga akan menjadi bakal buah, bentuknya seperti kerucut terbalik dgnpermukaan datar semacam spons & berlubang - lubang berisi 15 - 30 biji, warnanya hijau kekuningan, kemudian hijau & akhirnya coklat hitam, garis tengah 6 - 11 cm. Biji bentuknya bulat seperti kacang tanah, terbisa dalam lubang - lubang buah berbentuk seperti sarang tawon. Biji sudah tua warnanya hijau kehitaman, umurnya kira - kira 1 bulan sejak bunganya mekar. Daunnya biasa dipakai sebagai bahan pembungkus, rimpang muda & biji bolh dimakan. Pemeluk agama Budha menganggap bunga ni sebagai lambang kesucian, tercermin dalam berbagai lukisan & patung menggambarkan Sang Budha sedang duduk bersemedi di atas bunga teratai.Komposisi :
SIFAT KIMIAWI & EFEK FARMAKOLOGIS: Biji: Memelihara kondisi jantung, bermanfaat bagi ginjal & menguatkan limpa. Tunas biji teratai: Menghilangkan panas dalam di jantung, menurunkan panas, menghentikan perdarahan, menahan ejakulasi dini. Kulit biji teratai: Menghentikan perdarahan, Menghilangkan panas dalam di lambung, mengeluarkan panas & lembab dr usus. Benangsari (kumis bunga teratai): Menghilangkan panas dr jantung, menguatkan fungsi ginjal, menahan ejakulasi dni & menghentikan perdarahan. Penga bunga: Membuyarkan darah beku, menghentikan perdarahan, menolak lembab. Batang teratai (tangkai daun, tangkai bunga): Menurunkan panas & memperlancar kencing. Daun: Membersihkan panas & menghilangkan lembab, menaikkan jernih, menghentikan perdarahan. Dasar daun: Menurunkan panas & menghilangkan lembab, menormalkan menstruasi, menguatkan kehamilan. Rimpang: Dimakan mentah berkhasiat menurunkan panas, mendinginkan darah panas & membuyarkan darah beku. Bila dimasak, berkhasiat menguatkan limpa, menambah selera makan, penambah darah, membantu pertumbuhan otot & menyembuhkan diare. Akar: Menghentikan perdarahan, membuyarkan darah beku, penenang. Tepung rimpang: Menghentikan perdarahan, menambah darah, mengatur fungsi ginjal & limpa.

KANDUNGAN KIMIA:

Bunga: Quercetin, luteolin, isoquercitrin, kaempferol.
Benangsari: Quercetin, luteolin, isoquercitrin, galuteolin, juga terbisa alkaloid. Penga bunga (reseptacle): Protein, lemak, karbohidrat, caroten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C & sedikit mengandung nelumbine.
Biji: Kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor & besi.

Kulit biji : mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N-norarmepavine. Tunas biji teratai: Liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin. Rimpang: Pati, protein, asparagine, vitamin C. Selain seperti itujuga mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll.
Akar: Zat tannic & asparagine.

Daun: Roemerine, nuciferine, nornuciferine, armepavine, pronuciferine, N-nornuciferine, D-N-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine, quercetin, isoquercitrin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid, oxalic acid, succinic acid, zat tannic, dll.

Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine & nornuciferine.

Tangkai daun: Roemerine, nornuciferine, resin & zat tannic. Oxoushinsunine terbisa pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung & tenggorokan, sedangkan biji & tangkai teratai berkhasiat anti hipertensi.

Penyakit Bisa Diobati :
Diare, disentri, keputihan, kanker nasopharynx, demam, insomnia; Hipertensi, muntah darah, mimisan, batuk darah, sakit jantung; Beri - beri, sakit kepala, berak & kencing darah, anemia, ejakulasi;

BAGIAN DIPAKAI:
Seluruh tanaman. Rimpang, daun & tangkai, bunga & benang sari, biji & penga bunga seperti sarang tawon / spons (reseptacle), serta tunas biji. Pemakaian segar atau telah dikeringkan.

KEGUNAAN:
Biji:
- Gangguan penyerapan makanan (malabsorbtion).
- Diare karena ba& lernah, radang usus kronis (enteritis kronis).
Disentri.
- Muntah-muntah.
- Keputihan, perdarahan pada wanita.
- Mimpi basah (spermatorrhea).
- Susah tidur, banyak mimpi.
- Kencing terasa sakit & keruh.
- lesu tak bersemangat (neurasthenia).
- Kanker nasopharynx.
Tunas biji teratai:
- Demam, rasa haus.
- Jantung berdebar, gelisah.
- Muntah darah.
- Ejakulasi dini.
- Mata merah & bengkak.
- Susah tidur (insomnia).
- Darah tinggi (hipertensi).
Banang sari:
- keluar sperma malam hari (sperrnatorrhea).
- Keputihan (leucorrhea).
- Perdarahan seperti muntah darah, disentri.
- sering kencing.
- Tak bisa menahan kencing (enuresis).
Remptacle:
- Perdarahan kandungan berlebihan.
- Darah haid berlebihan.
- Perdarahan sewaktu hamil.
- Keluar cairan (lochia) berlebihan setelah melahirkan.
- Sakit perut bawah akibat sumbatan darah.
- Berak darah, kencing darah.
- Wasir, koreng basah.
Rimpang:
- Demam, rasa haus.
- Batuk darah, muntah darah, mimisan.
- Berak darah, kencing darah. Tekanan darah tinggi.
- Sakit jantung.
- Gangguan lambung.
- Kurang darah (anemia).
- Gangguan pada mati haid (menopause).
- Neurosis.
Akar:
- Muntah darah, mimisan.
- Kencing panas & merah.
- Batuk darah, berak darah.
Daun:
- Pingsan karena hawa panas (heat stroke).
- Diare karena panas atau lembab.
- Pusing, sakit kepala.
- Beri-beri.
- Perdarahan seperti mimisan, muntah darah, berak darah.
- Perdarahan pada wanita.
Dasar daun:
- Disentri berdarah, diare.
- Bayi dalam kandungan tak tenang.
Batang:
- Heat stroke, pingsan.
- Dada terasa tertekan karena panas atau lembab.
- Diare, muntah.
- Keputihan.
Bunga:
- Terpukul (trauma).
- Perdarahan.
- Radang kulit bernanah (impetigo).
Tepung rimpang:
- Menambah selera makan,
- Ba& lemah & kurang darah.
- Diare.

PEMAKAIAN:
Untuk minum:
Rimpang: 240 g. Direbus atau di juice.
Daun: 5 - 12 g, rebus.
Tangkai: 3 - 5 g, rebus.
Bunga. 3 - 5 g, rebus.
Benang sari: 3 - 10 g, rebus.
Receptacle: 10 - 15 g, rebus.
Biji: 5 - 12 g, rebus.
Tunas biji teratai: 1,5 - 3 g, rebus.
CARA PEMAKAIAN:
1. Batuk darah, muntah darah:
Rimpang teratai dicuci bersih lalu dijuice, sampai terkumpul 1 gelas
ukuran 200 cc. Minum, lakukan selama 3 - 5 hari berturut - turut.
2. Muntah, diare :
50 g rimpang teratai & 15 g jahe dicuci lalu dijuice atau diparut,
ambil airnya. Minum, sehari 3 kali.
3. Disentri:
50 g rimpang teratai & 10 g jahe, diparut atau dijuice. Air
perasannya ditambahkan 10O cc air, lalu dipanaskan sampai
mendidih. Setelah dingin tambahkan 1 sendok makan madu, diaduk
lalu diminum.
4. Darah tinggi:
a. 10 g biji teratai & 15 g tunas biji teratai. (lien sim), direbus
dgn350 cc air sampai tersisa 200 cc. Minum setiap hari
seperti teh.
b. Tunas biji teratai (lien sim) sebanyak 10 - 15 g direbus dgnair
secukupnya sampai mendidih, minum sebagai teh. Bisa juga
tunas biji teratai digiling halus, seduh dgnair panas, minum.
5. Panas dalam, gondokan, juga bermanfaat untuk penderita jantung
& lever:
100 g rimpang teratai & 50 g rimpang segar alang - alang, dicuci
lalu dipotong - potong secukupnya. Rebus dgn500 cc air bersih
sampai tersisa 250 cc. Setelah dingin disaring, minum seperti teh.
6. Keluar darah dr hidung (mimisan):
Ruas akar teratai dicuci bersih lalu dijuice. Airnya diteteskan ke
hidung.

0 comments: