Wednesday, December 17, 2008

Teknik Cara Budidaya Sayuran secara Hidroponik


A. Media

Media hidroponik baik memiliki pH netral atau antara 5.5 - 6.5. Selain seperti itumedia harus porous & bisa mempertahankan kelembaban. Media digunakan bisa dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman :

Media untuk persemaian atau pembibitan
Untuk persemaian bisa digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau rockwool. Pasir halus sering digunakan karena mudah diperolh & harganya murah, namun kurang bisa menahan air & tak terbisa nutrisi di dalamnya. Media biasa digunakan ; campuran arang sekam & serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.


Media untuk tanaman dewasa
Media untuk tanaman dewasa hampir sama dgnmedia semai, yaseperti itupasir agak kasar, arang sekam, rockwool & lain - lain. Media ideal ; arang sekam. Keuntungannya ; kebersihan & sterilitas media lebih terjamin bebas dr kotoran maupun organisme bisa mengganggu seperti cacing, kutu & sebagainya dapt hidup dalam pasir. Media arang sekam bersifat lebih ringan namun lebih mudah hancur, penggunaannya hanya bisa untuk dua kali pemakaian. Arang sekam bisa dibeli di toko - toko pertanian atau membuat sendiri.

B. Benih

Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dr keunggulan benih dipilih. Periksa label kemasan benih, yaseperti itutanggal kadaluarsa, persentase tumbuh & kemurnian benih. Pemilihan komoditas akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga & pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif mempunyai nilai jual di atas rat - rata ; tomat Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon & lain - lain.

C. Peralatan Cara Budidaya Hidroponik

Peralatan diperlukan ; :

Wadah semai, bolh menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan semai, atau kotak kayu.

Wadah tanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30 - 40 cm dgnlobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman.

Kertas tissu / koran basah untuk menjaga kelembaban

Ayakan pasir untuk mengayak media semai

Handsprayer untuk penyiraman

Centong pengaduk media

Pinset untuk mengambil bibit dr wadah semai

Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant

Benang rami (seperti sering digunakan tukang bangunan) untuk mengikat tanaman

Ember penyiram

D. Pelaksanaan

Persiapan media semai
Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara merata.

Persemaian tanaman

Persemaian benih besar

Untuk benih berukuran besar seperti benih melon & ketimun, sebaiknya dilakukan perendaman di dala air hangat kuku selama 2 - 3 jam & langsung ditanamkan dalam wadah semai berisi media & telah disiram dgnair. Benih diletakkan dgnpinset secara horisontal 4 - 5 mm dibawah permukaan media.

Transplanting bibit dr wadah semai ke wadah lebih besar bisa dilakukan ketika tinggi bibit sekitar 12 - 15 cm (28 - 30 hari setelah semai).

Persemaian benih kecil

Untuk benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong & sebagainya cara persemaiannya berbeda dgnbenih besar. Pertama siapkan wadah semai dgnmedia setebal 5 - 7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih dicampurkan dgnpasir kering steril secukupnya & diaduk merata. Benih telah tercampur dgnpasir ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata, kemudian ditutup dgnmedia semai tipis - tipis (3 - 5 mm). Setelah seperti itupermukaan wadah semai ditutup dgnkertas tisu telah dibasahi dgnhandsprayer kemudian simpan di tempat gelap & aman.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagi selama 1 - 2 jam agar perkecambahan tumbuh dgnbaik & sehat. Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang.

Setelah bibit mencapai tinggi 2 - 3 cm dipindahkan ke dalam pot / polybag pembibitan.

Perlakuan semai
Bibit kecil telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dgnair biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena bisa menyebabkan serangan penyakit busuk.

Pembibitan
Setalah bibit berumur 15 - 17 hari (bibit berasal dr benih kecil) perlu dipindahkan dr wadah semai ke pot / polybag pembibitan agar bisa tumbuh dgnbaik. Caranya ; dgnmencabut kecambah di wadah semai (umur 3 - 4 minggu setelah semai) secara hati - hati dgntangan agar akar tak rusak kemudian tanam pada lubang tanam telah dibuat pada pot / polybag pembibitan.

Transplanting/pindah tanam

Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaseperti itudgnmengisikan media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian dilakukan di dekat lokasi penanaman di dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga.

Setelah wadah tanam siap & dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan. Transplanting dilakukan dgnmembalikkan pot pembibitan secara perlahan - lahan & menahan permukaannya dgnjemari tangan (bibit dijepit diantara jari telunjuk & jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag, maka cara transplanting bolh dilakukan dgnmemotong / menggunting dasar polybag secara horisontal.

Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu, dgnindikator apabila media tumbuh dipegang dgntangan terasa kering. Meida tanam hidroponik bersifat kering hingga penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis & cara penyiraman ; sebagai berikut:

Penyiraman manual
Penyiraman dilakukan dgnhandsprayer, gembor / emprat atau gayung. Cara penyiramannya ; sebagai berikut :

Pada masa persemaian
Cara penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dgnhandsprayer 4 - 5 kali sehari untuk menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar digunakan gembor/emprat berlubang halus atau tree sprayer.

Pada masa pembibitan
Penyiraman dilakukan dgngembor dilakukan sebanyak 5 - 6 kali sehari & ditambahkan larutan encer hara.

Pada masa pertumbuhan & produksi
Penyiraman dilakukan dgnmemeberikan 1.5 - 2.5 l larutan encer hara setiap harinya.

Penyiraman otomatis
Penyiraman bisa dilakukan dgnSprinkle Irrigation System & Drip Irrigation System, yaseperti itusistem penyiraman semprot & tetes . Sumber tenaga berasal dr pompa.

Perawatan Tanaman. Perawatan tanaman perlu dilakukan antara lain ; :

Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang tak dikehendaki, tunas air, atau cabang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan & produksi tanaman. Misal pada tomat recento hanya dipelihara satu batang utama untuk produksi.

Pengikatan
Tanaman telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang agar bisa berdiri tegak hingga tanaman bisa tumbuh rapi & teratur. Penopang tersebut diberikan dgncara mengikat tanaman dgntali (benang rami).

Penjarangan bunga (pada sayuran buah)
Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar. Namun hasil penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tak menunjukkan hasil berbeda dgnperlakuan tanpa penjarangan bunga.

Pengendalian hama & penyakit
Pengendalian bisa dilakukan baik secara manual maupun dgnpestisida.

Panen & Pasca panen

Pemanenan

Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah / hasil panen agar diperolh mutu baik, misalnya dgnmenggunakan alat bantu pisau atau gunting panen. Cara panen benar & hati-hati akan mencegah kerusakan tanaman bisa mengganggu produksi berikutnya.

Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya & tergantung dr pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal / laku, malah termasuk kriteria buah afkir hingga waktu panen tepat & pengawasan pada proses produksi perlu diperhatikan.

Penanganan pasca panen

Pemasaran produk hasil Cara Budidaya hidroponik sangat dipengaruhi olh perlakuan pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantung dr menarik atau tidaknya produk dihasilkan, terutama dilihat dr penampilan produk (bentuk, warna, & ukuran). Perlakuan pasca panen sangat penting karena kualitas produk tak semata-mata dr hasil produksi saja, melainkan sangat tegantung & ditentukan olh penanganan pasca panen, kemasan, sistem penyusunan, metode pengangkutam maupun selektivitas produk. Kerusakan produk bisa dikurangai dgnpenanganan pasca panen tepat hingga diharapkan bisa meningkatkan nilai tambah pada produk

0 comments: