Monday, December 15, 2008

"Konsep Green House"











Alternatif Cara Budidaya Tanaman Secara Modern

Green house atau dikenal dgnrumah kaca saat ni bukanlah barang baru bagi pelaku agribisnis, terutama agribisnis hortikultura seperti sayuran & tanaman hias. Meskipun demikian, hal seperti itutak menjamin bahwa semua petani Indonesia mengerti & mengetahui tentang green house ini. Jangankan tahu manfaatnya, bahkan mungkin melihatnya saja belum pernah. Berdasarkan pertimbangan tersebut,dalam bahasan ni akan diulas gambaran umum mengenai apa sebenarnya & manfaat dr green house sebagai penunjang agribisnis kita.


Rumah kaca atau green house pada prinsipnya ; sebuah bangunan terdiri atau terbuat dr bahan kaca atau plastik sangat tebal & menutup diseluruh pemukaan bangunan, baik atap maupun dindingnya. Didalamnya dilengkapi juga dgnperalatan pengatur temperature & kelembaban udara serta distribusi air maupun pupuk. Bangunan ni tergolong bangunan sangat langka & mahal, karena tak semua tempat kita jumpai bisa ditemukan bangunan semacam ini. Green house biasanya hanya dimiliki olh Perguruan Tinggi atau lembaga pendidikan, Balai Penelitian & perusahaan bergerak dibidang bisnis perbenihan, bunga & fresh market hortikultura. Namun di negara-negara pertanian sudah maju seperti USA, Australia, Jepang & negara-negara Eropa sebagian besar tanaman hortikulturanya ditanam di rumah kaca. Hal ni menunjukkan bahwa penggunaan greenhouse di mancanegara sudah umum dilakukan. Bahkan mungkin sudah berpuluh tahun sebelum negara kita mengadopsi tekhnologi tersebut.

Rumah kaca/green house digunakan di Indonesia sebagian besar digunakan untuk penelitian percobaan Cara Budidaya, percobaan pemupukan, percobaan ketahanan tanaman terhadap hama maupun penyakit, percobaan kultur jaringan, percobaan persilangan atau pemuliaan, percobaan hidroponik & percobaan penanaman tanaman diluar musim olh para mahasiswa , para peneliti, para pengusaha & praktisi disemua bidang pertanian.

Green House sebagai Sarana Penunjang Agribisnis Hortikultura sangat Mendukung Upaya Peningkatan Produksi & Kontinyuitas Produk

Sebenarnya ide awal untuk pembuatan bangunan green house di Indonesia dilatarbelakangi olh kegiatan penelitian dilakukan lembaga penelitian maupun dunia pendidikan. Kegiatan penelitian dimaksud disni ; kegiatan mencari jawaban atau mencari solusi / jalan keluar atau pemecahan terhadap suatu kasus. Sebagai contoh, bila kita ingin mencari uji ketahanan tanaman terhadap serangan hama & penyakit tertentu. Adanya green house mampu menciptakan iklim bolh membuat tanaman mampu berproduksi tanpa kenal musim ni ternyata juga mampu menghindarkan dr serangan hama & penyakit tak diujikan. Selain seperti itudgnadanya green house penyebaran hama & penyakit diujicoba bisa dicegah . Hal ni berbeda dgnpercobaan dilakukan di luar green house dimana dalam waktu sangat singkat hama & penyakit bisa cepat menyebar luas karena terbawa angin maupun serangga.

Sejalan dgnbertambahnya waktu & tingginya serapan tekhnologi pertanian, peranan green house bagi dunia pertanian kita semakin lama semakin dibutuhkan. Dgnsemakin maraknya pembangunan perumahan maupun kawasan industri akhir-akhir ni membuat lahan pertanian makin berkurang. Padahal kebutuhan akan pangan di dalam negeri semakin lama semakin besar dgnsemakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan pemikiran itulah penggunaan green house untuk kegiatan bisnis pertanian semakin diperlukan. Pemikiran pengembangan green house untuk agribisnis hortikultura didasari pada keinginan pemenuhan kebutuhan produk pertanian kontinyu tanpa kenal musim.

Biasanya bila suatu produk hortikultura terjadi panen raya maka harga dipasaran akan jatuh, hingga para petani menderita kerugian, apalagi harga benih, pupuk, pestisida maupun tenaga kerja mulai naik. Pada saat paceklik dimana produk hortikultura langka atau tak ada dipasaran sedangkan permintaan banyak maka akan mengakibatkan kenaikan harga 2 sampai 3 kali lipat. Maka dgnadanya green house ni kita bisa menanam suatu jenis / crop tanaman horticultura diluar musim ada, hingga harga jual produk tersebut bisa dijaga hingga keuntungan kita dapatkan menjadi optimal.

Kelebihan

Dr uraian diatas, timbullah suatu pertanyaan apa sebenarnya keunggulan & keuntungan menggunakan green house ni ? Berdasarkan informasi dr Agricultural Western Australia 2000 mengungkapkan beberapa keunggulan dr penggunaan green house ni antara lain :

1. Tanaman bisa berproduksi secara kontinyu & berkesinambungan sepanjang tahun. Hal ni disebabkan pada green house kita bisa mengatur suhu, kelembaban, tekanan udara maupun pH sedemikian rupa sesuai dgnkebutuhan crop. Hal ni berkaitan dgnsubsistem berkelanjutan dalam agribisnis yaseperti itupengolahan/agroindustri maupun pemasaran dimana dgnproduksi kontinyu maka pasokan ke pasar maupun industri selanjutnya pun bolh terpenuhi juga.

2. Penggunaan air, pupuk maupu pestisida lebih efisien, baik dalam dosis penggunaan, waktu maupun tempat. Karena kita menggunakan polybag tentu sangat efektif dalam penggunaan pupuk, air & pestisida.

3. Resiko tanaman terserang penyakit menjadi lebih kecil karena lingkungan dalam green house sendiri secara langsung maupun tak telah terlindung dr lingkungan luar.

Meskipun investasi/biaya harus dikeluarkan untuk mendirikan green house memang cukup besar, tetapi untuk jangka panjang maka green house sangat menguntungkan sebab kita mampu memproduksi tanaman import didalam negeri atau kita mampu memproduksi tanaman sayuran, buah, bunga & hias diluar musim hingga kita mampu menenuhi kebutuhan sayuran & buah-buahan segar kepada supermarket secara rutin & kontinyu. Implikasinya dalam jangka panjang kita akan mendapatkan keuntungan berlipat ganda.

Persyaratan

Ada beberapa persyaratan harus dipenuhi bila kita bermaksud mendirikan green house. Hal ni sangat erat kaintannya dgninvestasi, pertimbangan pemasaran, pengadaan sarana produksi, infrastruktur serta industri pengolahan & pemasarannya.


Hingga pembuatan green house ni tak bolh dilakukan sembarangan tanpa pertimbangan. Adapun beberapa lokasi ideal bisa dijadikan tempat green house harus memenuhi beberapa kriteria diantaranya : (1) intensitas cahaya matahari cukup tinggi pada musim hujan, (2) suhu cukup & mendukung, dalam arti tak terlalu panas juga tak terlalu dingin, (3) dekat dgnpusat keramaian/pasar, (4) dekat sumber air baik & cukup sepanjang tahun, (5) dekat dgninstalasi listrik, (6) tempatnya harus datar tak bolh mempunyai kemiringan (7) tanah digunakan adalah tanah tak bergerak & terakhir (8) dekat dgnsarana penunjang seperti kantor, laboratorium, jalan besar (mudah dijangkau kendaraan) untuk mempermudah pengawasan & penggunaannya.

Selain seperti ituada tiga hal utama perlu diperhatikan diantaranya : batasan kekuatan muatan, penetrasi cahaya dalam green house & biaya. Meskipun di Indonesia hanya mengenal dua musim yaseperti itumusim hujan & musim kemarau namun perlu diperhatikan pula kekuatan atap & bangunannya. Baik atap maupun bangunan harus kokoh & kuat dr terpaan angin maupun hujan deras. Kemiringan atap pun minimal harus 28o.

Tanpa mengesampingkan aspek kekokohannya, struktur konstruksi bangunan green house haruslah bolh menjaga agar penetrasi (cahaya masuk) tetap maksimal. Agar penetrasi cahaya sesuai dgnkebutuhan tanaman, sebaiknya atap penutup haruslah terbuat dr bahan sangat transparan. Selain seperti itupilar-pilar penyokong sebaiknya dicat dgnwarna bisa memantulkan cahaya.

Bahan Penutup Green House

Perlu diketahui pula bahwa sebagian besar tanaman diCara Budidayakan pada green house membutuhkan cahaya dgnpanjang gelombang sekitar 400 – 700 nanometer (Photosynthetically Active Radiation). Hampir semua bahan penutup green house mampu menampung cahaya tersebut sesuai dgnpanjang gelombang diinginkan tanaman. Bahan terbuat dr Polyethylene & fiberglass cenderung membuat cahaya menjadi tersebar, sementara bahan terbuat dr acrylic & polycarbonate lebih cenderung meneruskan cahaya masuk secara langsung. Cahaya sifatnya menyebar tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi tanaman, dimana dia bolh mengurangi kelebihan cahaya pada daun-daun tanaman bagian atas & memantulkannya pada daun-daun ada di bagian bawah hingga penyebaran cahaya menjadi lebih merata.

Sebenarnya bentuk-bentuk green house tersebut bermacam-macam mulai dr bentuk sederhana dgnbahan paling murah sampai bentuk komplek dibentuk dr bahan penutup mahal. Adapun bahan penutup atap bisa menggunakan kaca maupun plastik. Bahan terbuat dr plastik juga tak kalah dgnkaca dimana mempunyai kelebihan antara lain : tahan pecah, bentuknya bolh disesuaikan dgnbermacam design, & sangat mudah digunakan. Beberapa tipe plastik biasa digunakan sebagai penutup green house antara lain :

1. Acrylic

Acrylic sangat tahan terhadap perubahan cuaca , tahan pecah serta sangat transparan. Penyerapan sinar ultra violet berasal dr matahari lebih tinggi dibandingkan dgnbahan terbuat dr kaca. Penggunaan acrylic sebanyak dua lapis mampu menghantarkan sekitar 83 % cahaya & mengurangi kehilangan panas sekitar 20-40% dibandingkan penggunaan 1 lapis. Bahan ni tak akan menguning walaupun digunakan dalam waktu lama. Namun kekurangan dr bahan acrylic ; : mudah terbakar,sangat mahal, & sangat mudah tergores/tak tahan gores.

2. Polycarbonate

Polycarbonate memiliki ciri-ciri : lebih tahan, lebih fleksibel, lebih tipis, serta lebih murah dibandingkan acrylic. Penggunaan dua lapis polycarbonate mampu menghantarkan cahaya sekitar 75-80 % & mengurangi kehilangan panas sekitar 40% dibandingkan satu lapis. Namun bahan ni sangat mudah tergores, mudah memuai, gampang menguning, & akan membuat lapisan kurang transparan dalam waktu satu tahun (meskipun kni hadir jenis baru tak cepat menguning).

3. Fiberglass Reinforced Polyester

Bahan ni memiliki sifat-sifat : lebih tahan lama, penampilannya menarik, harganya terjangkau dibandingkan kaca, serta FRP ni lebih tahan pengaruh perubahan cuaca. Bahan plastik ni mudah sekali dibentuk menjadi bentuk bergelombang maupun berupa lempengan. Meskipun demikian kekurangannya ; bahan ni mudah memuai.

4. Polyethylene film

Bahan ni sangat murah dibandingkan dgnbahan lainnya namun sifatnya hanya sementara (kurang tahan lama), bentuknya kurang menarik, serta membutuhkan penanganan maupun perawatan lebih intensif . Selain itu, bahan ni juga mudah sekali rusak olh sengatan cahaya matahari, walaupun mampu bertahan minimal 1 – 2 tahun dgnperawatan lebih intensif. Dikarenakan bahan ni berupa lembaran lebar hingga tak membutuhkan kerangka lebih banyak & bolh menghantarkan cahaya paling besar.

5. Polyvinyl cholride film

Bahan ni mempunyai sifat penghantar emisi sangat besar untuk cahaya dgnpanjang gelombang besar, dimana bahan ni mampu menciptakan temperatur udara cukup tinggi pada malam hari & bolh berfungsi sebagai penghalang sinar ultra violet. Bahan ni lebih mahal dibandingkan polyethylene film & cenderung mudah kotor, mana harus terus dilakukan pembersihan agar didapatkan penghantaran cahaya lebih baik.

Cara pembuatan green house ni tak jauh berbeda dgnmembuat bangunan gudang atau kantor. Pertama-tama kita perlu membuat pondasi bangunan dalam, semakin besar ukuran green house maka semakin dalam pondasi kita buat. Besi dibuat untuk kerangka green house tersebut harus anti karat & terbuat dr bahan pipa tebal. Pipa satu dgnpipa lain harus disambung secara kuat & berulang-ulang.

Untuk model atap ada berbentuk melengkung & ada berbentuk lancip. Tinggi dinding baik mencapai 6 sampai 9 meter, tergantung crop akan diproduksi atau tergantung pada tujuannya. Bahan dinding beserta atapnya bisa dr kaca maupun plastik tebal tak mudah sobek & cara pemasanganya dimulai dr atapnya dulu, kalau sudah selesai baru dinding. Pintu dr green house harus dibuat serapat mungkin hingga tak memberikan kesempatan bagi udara luar untuk masuk kedalam green house. Setelah dinding & atap terpasang kaca atau plastik, kita bisa memasang sistem irigasi dgnmenggunakan pipa secara sistematis bisa kita kendalikan, serta diberi bak pengontrol untuk mengontrol masuk & keluarnya air dr dalam & keluar dr green house. Untuk bagian dalam green house ada 2 jenis, yaseperti itudiplester dgnsemen, ni hanya untuk green house penanamannya menggunakan media pot atau plastik polybag atau percobaan hydroponik tetapi ada juga dalamnya berupa tanah seperti ada dilahan persawahan, hal ni bertujuan untuk Cara Budidaya sayuran, buah-buahan & bunga akan dibuat petakan atau bedengan. Bahkan bedgnni ada juga diberi mulsa sama seperti tehnik Cara Budidaya tanaman pada umumnya. Tetapi dgngreen house pengawasan terhadap tanaman baik temperature, kelembaban, kebutuhan air, kebutuhan hara bahkan pengendalian hama & penyakitnya bisa dikontrol dgnsebaik-baiknya.

Untuk jangka panjang pemCara Budidayaan tanaman dgngreen house sangat menguntungkan khususnya untuk bisnis fresh market hortikultura karena kita mampu berproduksi sepanjang masa tak tergantung pada cuaca atau musim bahkan kualitas produk dihasilkan bisa terjamin atau lebih baik dr tehnik Cara Budidaya dialam bebas.

0 comments: