Sunday, November 16, 2008

Cara Budidaya Kubis


Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah kubis hemat pestisida ni tak berbeda dgnpengolahan konvensional. Adapun pengerjaan pengolahan lahan tersebut antara lain tanah dibajak sedalam 20-30 cm, melakukan pembersihan & pembuatan drainase baik, selanjutnya membuat garitan dangkal (+ 10 cm) sesuai dgnjarak antar baris & diikuti pembuatan lubang tanam sesuai dgnjarak tanam kubis. Pada barisan lubang tanaman harus disiapkan juga untuk penempatan pupuk dasar & penanaman bibit kubis. Pemberian pupuk dasar berupa bokasi 2-3 ton/ha serta pupuk SP-36 280 kg/ha, KCl 50 kg/ha, Nitrogen/N (20 kg UREA ditambah 50 kg ZA) diberikan sebe-lum penanaman.

Penanaman

Pindah tanam bibit kubis bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dgnpersyaratan bibit tersebut telah melalui proses pembumbunan dgnkondisi tanah cukup lembab. Bibit kubis ditanam dgnjarak tanam 50 x 40 cm atau 50 x 50 cm. Penanaman secara tumpang sari antara tanaman tomat dgnkubis sangat dianjurkan karena bisa mengusir hama Plutella pada kubis. Tomat bisa ditanam satu bulan sebelum penanaman kubis.

Pemupukan

Pemupukan susulan diberikan pada saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam dgnmemberikan sisa pupuk N yaseperti itu20 kg/ha UREA ditambah 50 kg/ha ZA.

Pemupukan dilakukan dgncara meletakkan pupuk pada lubang dekat tanaman dgnjarak 10 cm dr lubang tanam, selanjutnya ditutup kembali dgntanah. Segera setelah pemupukan dilakukan pengairan.

Pengairan

Tanaman kubis sangat membutuhkan air cukup hingga kegiatan pengairan sangat penting karena adalah faktor kritis apabila terjadi kekurangan. Pada saat musim kemarau, pengairan bisa dilakukan dgncara dileb dua kali seminggu. Sampai krop terbentuk yaseperti itupada umur + 60 hari.

Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma kubis bisa dilakukan saat tanaman mulai ditumbuhi gulma. Gulma ada dicabut sampai akarnya. Pada tanah jumlah gulmanya banyak bisa dilakukan dgnpemberian herbisida sebelum tanam. Adapun herbisida bisa digunakan antara lain berbahan aktif glifosat, parakuat diklorida, oksifluorfen & lain-lain.

Pengendalian Hama & Penyakit

Kegiatan pengendalian hama & penyakit adalah faktor terpenting dalam Cara Budidaya kubis ramah lingkungan. Hal ni disebabkan tujuan kegiatan ni ; menghemat penggunaan pestisida dgnbertumpu pada konsep pengendalian hama terpadu (PHT). Adapun cara pengendalian beberapa hama & penyakit kubis dgnkonsep PHT bisa dilakukan sebagai berikut :

Untuk pengendalian hama ulat krop kubis disebabkan (Crocidolomia binotalis Zell) bisa dilakukan dgncara mengumpulkan (memusnahkan) telur, larva atau imago ditemukan. Pengendalian secara kimiawi bisa dilakukan bila ditemukan 3 paket telur pada 10 tanaman & 5 % tanaman terserang hama tersebut. Pengendalian kimia cara tersebut bisa menghemat/menekan penggunaan pestisida 7 – 11 kali penyemprotan. Pemilihan bahan aktif insektisida dilakukan dgnselektif & efektif diantaranya Bacillus thuringiensis (Turex, Thuricide), sipermetrin (Cymbush), Klorfluazuron (Atabron), lufenuron (Match), Lamda sihalotrin (Matador), Protiofos (Tokuthion) & lain-lain. Selain seperti itubisa juga digunakan pestisida nabati atau biologi dgndosis anjuran ; : Bacillus thurigiensis, biji sirsak atau dgnmenggunakan biji nimba 30 gr/liter.

Untuk pengendalian hama ulat kubis Plutella xytostella bisa dilakukan dgncara mekanis & kimia. Cara mekanis yaseperti itudgnmemusnahkan & mengumpulkan semua larva imago ditemukan, sedangkan cara kimiawi dilakukan dgnpenggunaan pestisida selektif bila ditemukan 5 larva setiap 10 tanaman & 5% dr jumlah tanaman telah terserang hama tersebut. Dgnmelakukan pengamatan, maka akan menghemat penggunaan pestisida 7 – 11 kali penyemprotan dgndosis 0,5 – 1cc/liter tiap penyemprotan.

Pengendalian penyakit bengkak akar disebabkan olh jamur Plasmodiophora brassicae ditandai daun-daun kubis layu, bila tanaman tersebut dicabut pada akarnya akan terlihat ada pembengkakkan. Untuk mengendalikannya bisa dilakukan antara lain sebagai berikut :
(1) penggunaan varietas tahan P. brassicae seperti 72754, G6-voloqod shajas, Zimjaja & Winter.,
(2) perlakuan benih dgnpestisida nabati berupa ekstrak daun/umbi bawang putih (8%) selama 2 jam,
(3) tanah untuk persemaian menggunakan tanah dr luar daerah endemis atau tanah lapisan bawah (min. 40 cm) dikukus atau diberi fungisida,
(4) melakukan pengapuran dgndolomit 2 ton/hektar dilakukan 15 hari sebelum tanam, (5) tanah diinokulasi dgnGliogladium (Bio GL) dosis 11 cc/liter atau Glio kompos 1 kg/4 meter2 sehari sebelum tanam atau Dazomet 30-40 gram/m2 (200-267 gram/ha) 2 minggu sebelum tanam,
(6) mencabut tanaman muda terserang & memusnahkannya kemudian
(7) memusnahkan segera sisa panen .

Pengendalian penyakit bercak daun Altenaria bisa dilakukan dgnmerendam benih dalam air panas (50oC) selama 15 menit, penggunaan jarak tanam agak lebar agar sirkulasi tanaman tak terganggu, & terakhir ; penggunaan fungisida bila tanaman belum membentuk krop & serangan lebih dr 10%. Dalam pengendalian hama & penyakit kubis dgnpestisida harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
(1) melakukan penyemprotan setelah ambang kendali untuk masing-masing hama atau penyakit terlewati,
(2) pemilihan pestisida tepat & efektif,
(3) tak menggunakan oplosan dr beberapa bahan aktif pestisida berbeda,
(4) Melakukan penyemprotan secara bergantian agar hama & penyakit tak kebal,
(5) tak mengurangi atau menambah takaran dr dosis dianjurkan,
(6) waktu & frekwensi penyemprotan dilakukan secara tepat dimana waktu penyemprotan sebaiknya pagi sekali atau sore dgnfrekwensi tak dirapatkan karena bisa meninggalkan residu pada hasil panen & hama penyakit menjadi kebal.

Peningkatan Mutu Hasil

Untuk memperolh krop kubis baik, maka kubis harus dipanen tepat waktu. Kepadatan & kekompakan digunakan sebagai penetapan saat panen. Biasanya kubis dipanen setelah umur 81-105 hari di pertanaman & tergantung pada varietas ditanam. Panen terhambat akan menyebabkan krop pecah. Untuk penyemprotan sebaiknya tak dilakukan lagi 2 minggu sebelum dipanen.

Keunggulan

Cara Budidaya kubis ramah lingkungan selain bermanfaat bagi ekosistem, juga memberikan keuntungan secara ekonomis. Perhitungan analisis usahatani kubis dgnskala per hektar pada MP 1998/1999 dgnmenggunakan tekhnologi rekomendasi bisa memberikan keuntungan Rp. 8.018.500,- dibandingkan usahatani konvensional. Keuntungan tersebut diperolh dr hasil penghematan penggunaan pestisida.

0 comments: