Friday, November 14, 2008

Cara Budidaya Karet


I. PENDAHULUAN
Tujuan utama pasaran karet (hevea brasiliensis) ndonesia ; ekspor. Di pasaran internasional (perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapi persaingan ketat. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan Kuantitas & Kualitas produksi, dgntetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

II. SYARAT PERTUMBUHAN
- Suhu udara 240C - 280C.
- Curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun.
- Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari.
- Kelembaban tinggi
- Kondisi tanah subur, bisa meneruskan air & tak berpadas
- Tanah ber-pH 5-6 (batas toleransi 3-8).
- Ketinggian lahan 200 m dpl.

III. PEDOMAN TEKNIS CARA BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Persemaian Perkecambahan
- Benih disemai di bedgndgnlebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat.
- Di atas bedgndihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm.
- Tebarkan Natural Glio sudah terlebih dulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 mg.
- Bedgndinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur & 80 cm di sisi Barat.
- Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam (1 tutup/liter air).
- Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 tutup/liter air.
- Jarak tanam benih 1-2 cm.
- Siram benih secara teratur, & benih normal akan berkecambah pada 10-14 hss & selanjutnya dipindahkan ke tempat persemaian bibit.

3.1.2. Persemaian Bibit
- Tanah dicangkul sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan & diratakan.
- Buat bedgnsetinggi 20 cm & parit antar bedgnsedalam 50 cm.
- Benih berkecambah ditanam dgnjarak 40x40x60 cm untuk okulasi coklat & 20x20x60 untuk okulasi hijau.
- Penyiraman dilakukan secara teratur
- Pemupukan :
PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali) GT 1 : 8 gr urea, 4 gr TSP, 2 gr KCl perpohon LCB 1320: 2,5 gr urea, 3 gr TSP, 2 gr KCl perpohon. POC NASA : 2-3 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali

3.1.3. Pembuatan Kebun Entres
- Cara penanaman & pemeliharaan seperti menanam bibit okulasi.
- Bibit digunakan bisa berbentuk bibit stump atau bibit polybag.
- Jarak tanam 1,0 m x 1,0 m.
- Pemupukan :
PUPUK MAKRO : (diberikan 3 bulan sekali)
Tahun I : 10 gr urea, 10 gr TSP, 10 gr KCl /pohon
Tahun II : 15 gr urea, 15 gr TSP, 15 gr KCl /pohon

POC NASA :
2-3 cc/lt air perbibit disiramkan 1-2 minggu sekali

3.1.4. Okulasi
Ada 2 macam okulasi: Okulasi coklat & okulasi hijau.
Keterangan Okulasi Coklat Okulasi Hijau

Umur batang bawah 9-18 bulan 3-8 bln

Diameter batang 10 cm dr tanah + 2 cm 1 – 1,5 cm

Kayu okulasi
Dr kebun entres, warna hijau tua & coklat, diameter 1,5 – 3 cm.
Dr kebun entres umur 1-3 bln, warna masih hijau atau telah terbentuk 1-2 payung.

- Teknik Okulasi : (keduanya sama)
- Buat jendela okulasi panjang 5-7 cm, lebar 1-2 cm.
- Persiapkan mata okulasi
- Pisahkan kayu dr kulit (perisai)
- Masukkan perisai ke dalam jendela
- Membalut, gunakan pita plastik/rafia tebal 0,04 mm
- Setelah 3 minggu, balut dibuka, jika pesriasi digores sedikit masih hijau segar, maka okulasi berhasil. Diulangi 1-2 minggu kemudian.
- Bila bibit akan dipindahkan potonglah miring batang bawah + 10 cm di atas okulasi.
- Bibit okulasi dipindahkan bisa berbentuk stum mata tidur, stum tinggi, stum mini, & bibit polybag.

3.2. Pengolahan Media Tanam
a. Tanah dibongkar dgncangkul / traktor, & bersihkan dr sisa akar.
b. Pembuatan teras untuk tanah dgnkemiringan > 10 derajat. Lebar teras minimal 1,5 dgnjarak antar teras tergantung dr jarak tanam.
c. Pembuatan rorak (kotak kayu panjang) pada tanah landai. Rorak berguna untuk menampung tanah tererosi. Jika sudah penuh isi rorak dituangkan ke areal di sebelah atas rorak.
e. Pembuatan saluran penguras & saluran pinggiran jalan sesuai dgnkemiringan lahan & diperkeras.

3.3. Teknik Penanaman
3.3.1. Penentuan Pola Tanaman
0-3 th tumpangsari dgnpadi gogo, jagung, kedele
> 3 th tumpangsari dgnjahe atau kapulogo
3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
Jarak tanam 7 x 3 m (476 bibit/ha)
Lubang tanam :
- okulasi stump mni 60 x 60 x 60 cm
- okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm

3.3.3. Cara Penanaman
- Masukkan bibit & plastiknya dalam lubang tanah & biarkan 2-3 minggu.
- Buka kantong plastik, tebarkan NATURAL GLIO telah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu & segera timbun dgntanah galian
- Siramkan POC NASA telah dicampur air secara merata (1 tutup/lt air perpohon). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Caranya : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

3.4. Pemeliharaan Tanaman
a. Penyulaman
Dilakukan saat tanaman berumur 1-2 tahun.
b. Pemupukan
UMUR
( bulan ) Dosis pupuk Makro (per ha)
Urea
( kg ) Rock Phospat/
( kg ) MOP/ KCl
( kg ) Kieserite
(MgSO4)
( kg )
0 0 150 0 0
3 60 115 40 40
8 60 115 40 40
12 75 135 50 40
18 75 135 50 40
24 115 300 115 75
36 210 300 115 75
48 235 300 115 75
dst
sebaiknya dilakukan analisa tanah
Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0 - 36
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya & siramkan sekitar pangkal batang
setiap 4 - 5 bulan sekali
> 36
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya & siramkan sekitar pangkal batang
setiap 3 – 4 bulan sekali
Dosis POC NASA pada tanaman sudah produksi tetapi tak dr awal memakai POC NASA :
1. Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dgninterval 1-2 bln. Dosis 3-4 tutup/ pohon
2. Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali. Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan: Akan Lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dgndosis 1 botol untuk + 300 tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.3.3.)

3.5. Hama & Penyakit
3.5.1. Hama
a. Kutu tanaman (Planococcus citri)
Gejala: merusak tanaman dgnmengisap cairan dr pucuk batang & daun muda. Bagian tanaman diisap menjadi kuning & kering. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona.
b. Tungau (Hemitarsonemus , Paratetranychus)
Gejala; mengisap cairan daun muda, daun tua, pucuk, hingga tak normal & kerdil, daun berguguran. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona

3.5.2. Penyakit
Penyakit menyerang bagian akar, batang, daun & bidang sadap, sebagian besar disebabkan olh jamur. Penyakit tersebut antara lain :
a. Penyakit pada akar : Akar putih (Jamur Rigidoporus lignosus), Akar merah (Jamur Ganoderma pseudoferrum), Jamur upas (Jamur Corticium salmonicolor),
b. Penyakit pada batang :Kanker bercak (Jamur Phytophthora palmivora), Busuk pangkal batang (Jamur Botrydiplodia theobromae),
c. Penyakit pada bidang sadap : Kanker garis (Jamur Phytophthora palmivora), Mouldy rot (Jamur Ceratocystis fimbriata)
d. Penyakit pada Daun : Embun tepung (jamur Oidium heveae), Penyakit colletorichum (Jamur Coletotrichum gloeosporoides), Penyakit Phytophthora (Jamur Phytophthora botriosa)

Pengendalian & Pencegahan Penyakit karena jamur:
- Menanam bibit sehat & dr klon resisten
- Pemupukan lengkap & seimbang ( makro - mikro) dgnjenis pupuk, dosis & waktu tepat
- Taburkan Natural Glio sebelum atau pada saat tanam sanitasi kebun
- Pemangkasan tanaman penutup terlalu lebat
- Bagian terserang segera dimusnahkan
- Penyadapan tak terlalu dalam & tak terlalu dekat tanah
- Pisau sadap steril
- Khusus penyakit embun tepung, daun digugurkan lebih awal & segera dipupuk nitrogen dgndosis dua kali lipat & semprot POC NASA 3-5 tutup/tangki.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dgnmenggunakan pestisida alami belum mengatasi bisa dipergunakan pestisida kimia dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata & tak mudah hilang olh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif & efisien bisa di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .

3.6. Panen
Penyadapan pada umur + 5 tahun, & bisa dilakukan selama 25-35 tahun.
Pemakaian POC NASA, HORMONIK & SUPERNASA secara teratur akan mempercepat waktu penyadapan pertama kali & memperlama usia produksi tanaman.

0 comments: