Friday, September 19, 2008

Wine Sehatkan Jantung

Wine adalah minuman bergizi & banyak manfaatnya buat kesehatan. Minuman ini bisa menurunkan kolesterol darah, mengurangi berat badan, & mampu menangkal kanker, & membuat jantung sehat.

Buat masyarakat Indonesia, wine identik sebagai minuman kelas atas. dihal, wine adalah minuman sangat berkhasiat buat kesehatan. Wine termasuk minuman beralkohol dihasilkan dari fermentasi buah-buahan. Buah paling umum digunakan sebagai bahan baku wine ; buah anggur. Buah-buahan lainnya, kayak plum, elderberry, maupun blackcurrant juga bisa digunakan.

Buah anggur setips cara alami bisa menghasilkan wine dgn kualitas terbaik, walaupun tanpa penambahan gula, asam, enzim, maupun zat gizi lainnya. Jenis anggur biasa digunakan sebagai bahan baku wine anggur Eropa, Vitis vinifera. Selain itu, wine juga bisa dibuat dari spesies Vitis labrusco, Vitis aestivalis, Vitis rotundifolia, & Vitis riparia tumbuh subur di Amerika Utara.

Wine terbuat dari buah-buahan selain buah anggur dikenal sebagai fruit wine atau country wine. Wine juga bisa terbuat dari pati kayak barley wine, rice wine, & sake (minuma khas Jepang). Ada juga wine terbuat dari hasil distilasi disebut sebagai brandy.

Jenis Wine

Kata wine berasal dari bahasa Inggris tua, yaitu win, berarti “menang”. di zaman dahulu, minuman ini digunakan sebagai minuman kehormatan buat para raja. Hingga kini wine memang sering digunakan buat merayakan suatu momentum atau keberhasilan, ataupun tahun baru.

Asal usul wine diperkirakan berasal dari Eropa & populer di seluruh dunia akibat penjelajahan. Minuman ini sering juga disebut sebagai minuman Misionaris karena wine juga digunakan dlm perayaan ekaristi pemeluk agama Katolik.

Penghasil wine terbesar di dunia ; Perancis, disusul Italia, Spanyol, & Amerika Serikat. Cina juga adalah salah satu dari sepuluh negara penghasil wine dunia.

Ada banyak jenis wine. Namun, paling populer ; wine merah (red wine) & wine putih (white wine). Wine merah terbuat dari anggur merah yang difermentasi bersama kulitnya. Wine merah biasanya disajikan bersama daging merah ataupun spageti. Sementara itu, wine putih bisa dibuat dari anggur warna apa pun karena kulit anggurnya dipisahkan selama proses fermentasi.

Wine putih biasanya lebih manis rasanya & disajikan bersama daging putih, seafood, & daging unggas. Rose wine juga termasuk salah satu jenis wine terkenal. Warnanya merah muda kayak bunga mawar.

Sparkling wine, kayak sampanye, adalah jenis wine memiliki karbondioksida. Buat menghasilkan wine bersoda kayak ini, buah anggur harus difermentasi sebanyak dua kali. Minuman ini paling sering disajikan di saat jamuan makan malam formal ataupun pesta pernikahan. Sparkling wine bisa berupa red wine, white wine, ataupun rose wine.

Beberapa wine tradisional di Eropa termasuk sparkling wine kayak sekt atau schaumwein (Jerman), cava (Spanyol), spumante atau prosecco (Italia). Selain itu, juga dikenal wine difortifikasi dgn gula agar lebih manis, salah satunya brandy.

Selain itu, masih ada table wine tergolong wine ringan. Di Eropa, batas alkohol table wine 8,5 persen-14 persen. Dessert wine adalah salah satu wine juga cukup populer di Asia, karena rasanya manis. Wine tergolong dessert wine ; port wine (tokay), sauternes, & muscatel. Aperitif wine juga cukup diminati & biasanya dikonsumsi sebelum makan daging buat memperkuat flavor.

Komposisi Gizi

Pada label botol wine biasanya dicantumkan nama daerah asal pembuatan & tahun pembuatan. Daerah asal pembuatan menentukan jenis buah anggur digunakan. Semakin tua umur suatu wine, kualitas wine dihasilkan juga semakin baik. Hal itu dipenyebabkan semakin lama penyimpanan, anggur akan terus mengalami proses fermentasi. Kandungan alkohol di wine berkisar 14-20 persen.

Dilihat dari komposisi gizinya, wine termasuk minuman yang mempunyai kandungan gizi cukup baik. Kandungan energi di wine sangat bervariasi, tergantung jenisnya, yaitu antara 50-160 kkal/100 g. Energi di wine umumnya berasal dari karbohidrat, terutama gula. Wine tidak memiliki lemak sama sekali. Hingga jangan khawatir men gemuk akibat konsumsi wine dlm jumlah wajar setiap hari.

Kandungan mineral cukup berarti di wine ;: kalium (antara 80-112 mg/100 g), kalsium, fosfor, magnesium, besi, seng, tembaga, mangan, & selenium. Kandungan natrium di wine umumnya rendah, kecuali pada cooking wine.

Cooking wine sebaiknya tidak digunakan buat masakan buat penderita hipertensi karena kandungan natriumnya cukup tinggi, yaitu 626 mg per 100 g. Kadar vitamin di wine umumnya terbisa dlm jumlah sangat rendah, bahkan tidak memiliki vitamin C sama sekali.

Lindungi Jantung, Cegah Kanker
Wine merah adalah jenis paling digemari. Selain warna menarik, wine merah mempunyai khasiat sangat luar biasa. Banyak mitos menyatakan bahwa minum wine bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, hingga terhindar dari berbagai penyakit. Kenyataan tersebut menyebabkan wine diberi julukan sebagai French Paradox.

Di Prancis, jumlah penderita jantung koroner jauh lebih kecil daripada penduduk Amerika Serikat, bahkan paling kecil dibandingkan dgn negara-negara Eropa lainnya. dihal, masyarakat Prancis lebih banyak mengonsumsi lemak & merokok, serta relatif kurang bergerak. Para peneliti mengaitkan fenomena tersebut dgn kebiasaan orang Prancis menyukai red wine dlm kehidupan sehari-hari.

Sebuah penelitian di Eropa menunjukkan bahwa wine merah memiliki senyawa fenol lebih tinggi dari wine putih. Fenol atau flavonoid adalah antioksidan sangat kuat, hingga mempunyai efek kardioprotektif (melindungi jantung dari serangan radikal bebas).

Flavonoid bisa mencegah oksidasi LDL (kolesterol jahat) 20 kali lebih kuat daripada vitamin E. Flavonoid terbukti mempunyai efek biologis sangat kuat sebagai antioksidan, menghambat penggumpalan keping-keping sel darah, merangsang produksi oksidasi nitrit bisa melebarkan pembuluh darah, & juga menghambat pertumbuhan sel kanker.

Pada saat fermentasi wine merah, senyawa flavonoid kompleks terurai men lebih sederhana, hingga lebih mudah diserap tubuh ketimbang terbisa di buah segar. Adanya alkohol (10 persen) dlm wine membuat kandungan flavonoid stabil.

Menurut penelitian Agricultural Research Service, US Department of Agriculture, persenyawaan kedua terkandung dlm wine cukup menjanjikan buat mencegah kanker. Penelitian dilakukan oleh Agnes Rimando dari Natural Products Utilization Research Unit, Oxford, Mississippi, menunjukkan bahwa di wine ditemukan senyawa pterostilbene (terro-STILL-bien).

Senyawa tersebut memiliki kemampuan mencegah kanker sama kuatnya dgn resveratrol senyawa antioksidan di buah anggur telah lebih dahulu ditemukan. Pterostilbene juga menunjukkan daya hambat kuat melawan kanker payudara dlm sel.

Resveratrol di wine adalah salah satu komponen sangat bermanfaat. Berdasarkan beberapa penelitian dipublikasi, resveratrol sangat berkhasiat buat menjaga kesehatan jantung.

Sebuah penelitian dilakukan oleh Gary Meszaros & Joshua Bomser dari The Northeastern Ohio Universities College of Medicine, menunjukkan bahwa resveratrol bisa menghambat angiotensin II, yaitu suatu hormon bisa menyebabkan tekanan darah tinggi & serangan jantung.

Resveratrol juga adalah agen antikanker baik buat mencegah kanker prostat, kanker paru-paru, kanker hati, & kanker payudara. Sebuah publikasi di The Journal of Applied Toxicology, Juli 2003, menunjukkan resveratrol bisa mereduksi komponen benzopyrene adalah radikal bebas penyebab kanker.

Sebuah publikasi di Life Science, Agustus 2003, menunjukkan resveratrol bisa menghambat proliferasi & metastasis sel tumor. FASEB Journal dari AS juga menunjukkan resveratrol sangat berkhasiat bisa menghambat pertumbuhan sel mati penyebab kanker. Kandungan resveratrol di wine merah mencapai 1,5 sampai 3 miligram per liter.

Sebuah publikasi di the Journal of Biological Chemistry, November 2005, menunjukkan bahwa wine merah bisa mereduksi penyakit alzheimer. Hal itu dipenyebabkan kandungan resveratrol di wine merah bisa mereduksi tingkat amyloid-beta peptides (Abeta). Sebuah publikasi di The Journal of Agricultural and Food Chemistry 2006 menunjukkan bahwa wine merah bisa meningkatkan aliran darah ke otak hingga 30 persen.

Selain resveratrol, peneliti Perancis juga berhasil menemukan komponen acutimissin A di wine merah adalah antikanker. Acutimissin A tergolong dlm kelas polyphenol ellagitannin.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa acutimissin A bisa menghambat enzim mempunyai aktivitas kayak sel kanker. Acutimiisin A memiliki potensi 250 kali lebih baik dlm menghambat sel kanker dibandingkan obat antikanker VP-16. Selain itu, wine merah juga memiliki hormon melatonin. Hormon ini bisa membantu menenangkan pikiran, hingga seseorang bisa tidur lebih lelap.

Turunkan Kolesterol & Berat Badan

Dibandingkan dgn wine merah, wine putih kurang kayak itu populer. Komposisi kimia wine putih berkhasiat buat tubuh memang tidak sehebat wine merah. di wine putih tidak terbisa resveratrol & quersetin men ciri khas dari buah anggur.

Proses pembuatan wine putih tidak dilakukan bersama kulit buah anggur, dihal polifenol terbanyak justru ada di kulit anggur. Kandungan asam amino histamin & tanin di wine putih juga lebih rendah daripada wine merah.

Meskipun demikian, wine putih bukanlah minuman alkohol tanpa khasiat. Beberapa penelitian justru menunjukkan wine putih jauh lebih baik buat kesehatan daripada wine merah. Sebuah penelitian dilakukan oleh Prof. Dr.J. Keul & Dr.D. Konig dari University of Freiburg menunjukkan bahwa konsumsi wine putih setips cara signifikan bisa mereduksi kolesterol LDL, fibrinogen, & gula darah.

Berat ba& bisa berkurang hingga 1,7 kg jika mengonsumsi wine putih selama 4 minggu. Menurut Dr. Jung dari The University of Mainz, wine putih lebih efektif menurunkan tekanan darah dibandingkan dgn Wine merah. Berdasarkan penelitian di University of Buffalo, wine putih sangat berkhasiat buat mencegah kanker paru-paru, lebih efektif daripada wine merah.

Meskipun kandungan antioksidan di wine putih lebih sedikit daripada wine merah, efektivitas antioksidan di wine putih juga terbukti lebih baik daripada wine merah. Sebuah penelitian The Jor& Heart Research Foundation menunjukkan wine merah hanya bisa mereduksi radikal babas dlm tubuh hingga 15 persen, sedangkan wine putih hingga 34 persen.

Menurut Dr. Troup dari Monash University, Australia, molekul antioksidan di wine putih lebih kecil daripada wine merah, hingga lebih mudah diserap tubuh. Hal itulah menyebabkan walaupun kandungan antioksidan di wine putih lebih sedikit, efektivitasnya lebih baik daripada wine merah.

Meskipun wine mempunyai khasiat luar biasa, konsumsinya sebaiknya tidak berlebihan. Selain menyebabkan ketergantungan, kadar alkohol di wine juga bisa menyebabkan gangguan hati & tekanan darah tinggi. Konsumsi wine berlebihan juga bisa menyebabkan migrain.

Sumber ; CBN Portal

Baca Juga :
- Rahasia Sehat Dibalik Anggur
- Bahaya Botol Air Mineral
- Tips trik Cantik Dgn Belimbing
- Tips trik Hilangkan Racun Dlm Mie Instant
- Si Kecil Berkalori Besar
- Tips trik Agar Bahu Tegap & Tubuh Kuat

0 comments: