Monday, June 9, 2008

Cara Budidaya Tomat

Tomat ; komoditas hortikultura penting, tetapi produksinya baik kuantitas & kualitas masih rendah. Hal ini disebabkan antara lain tanah keras, miskin unsur hara mikro serta hormon, pemupukan tak berimbang, serangan hama & penyakit, pengaruh cuaca & iklim, serta teknis Cara Budidaya petani.

A. FASE PRA TANAM
1. Syarat Tumbuh>
- Tomat bisa ditanam di dataran rendah/dataran tinggi
- Tanahnya gembur, porus & subur, tanah liat sedikit mengandung pasir & pH antara 5 - 6
- Curah hujan 750-1250 mm/tahun, curah hujan tinggi bisa menghambat persarian.
- Kelembaban relatif tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan tanaman masih muda karena asimilasi CO2 menjadi lebih baik melalui stomata membuka lebih banyak, tetapi juga akan merangsang mikroorganisme pengganggu tanaman & ini berbahaya bagi tanaman

2. Pola Tanam
- Tanaman dianjurkan ; jagung, padi, sorghum, kubis & kacang-kacangan
- Dianjurkan tanam sistem tumpang sari or tanaman sela untuk memberikan keadaan kurang disukai oleh organisme jasad pengganggu

3. Penyiapan Lahan
- Pilih lahan gembur & subur sebelumnya tak ditanami tomat, cabai, terong, tembakau & kentang .
- Untuk mengurangi nematoda dlm tanah genangilah tanah dgn air selama dua minggu
- Apabila pH rendah berikanlah kapur dolomite 150 kg/1000 m2 & disebar serta diaduk rata pada umur 2-3 minggu sebelum tanam
- Buatlah bedgn selebar 120-160 cm untuk barisan ganda & 40-50 cm untuk barisan tunggal
- Buatlah parit selebar 20-30 cm diantara bedgn dgn kedalaman 30 cm untuk pembuangan air.
- Berikan pupuk dasar 4 kg Urea /ZA + 7,5 kg TSP + 4 kg KCl per 1000 m2 diatas bedengan, aduk & ratakan dgn tanah
- Or bila pakai Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg / 1000 m2 dicampur rata dgn tanah di atas bedengan.
- Siramkan pupuk POC NASA telah dicampur air secara merata diatas bedgn dosis 1-2 botol/1000 m2. Hasil akan lebih bagus bila diganti SUPER NASA (dosis ± 1-2 botol/1000 m2 ) dgn cara :
- alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dlm 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan SUPER NASA untuk menyiram + 10 meter bedengan
- Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet telah dicampur pupuk kandang (+ 1 minggu) merata di atas bedgn pada sore hari
- Bila pakai Mulsa plastik, tutup bedgn pada siang hari
- Biarkan selama 5-7 hari sebelum tanam
- Buat lubang tanam dgn jarak 60 x 80 cm or 60 x 50 cm di atas bedengan, diameter 7-8 cm sedlm 15 cm

4. Pemilihan Bibit
- Pilih varietas tahan & jenis Hybryda ( F1 Hybryd )
- Bibit berdaun 5-6 helai daun (25-30 HSS=hari setelah semai) pindahkan ke lapangan
- Untuk mengurangi stress awal pertumbuhan perlu disiram dulu pada sore sehari sebelum tanam or pagi harinya (agar lembab)

B. FASE PERSEMAIAN (0-30 HSS)
- Siapkan media tanam adalah campuran tanah & pupuk kandang 25 - 30 kg + Natural GLIO (1:1)
- Masukkan dlm polibag plastik or contongan daun pisang or kelapa
- Sebarlah benih secara merata or masukkan satu per satu dlm polibag
- Setelah benih berumur 8-10 hari , pilih bibit baik, tegar & sehat dipindahkan dlm bumbunan daun pisang or dikepeli berisi campuran media tanam
- Penyiraman dilakukan setiap hari (lihat kondisi tanah)
- Penyemprotan POC NASA pada umur 10 & 17 hari dgn dosis 2 tutup/tangki

C. FASE TANAM ( 0-15 HST=Hari Setelah Tanam )
- Bedgn sehari sebelumnya diairi ( dilep ) dahulu
- Bibit siap tanam umur 3 - 4 minggu, berdaun 5-6
- Penanaman sore hari
- Buka polibag plastik
- Benamkan bibit secara dangkal pada batas pangkal batang & ditimbun dgn tanah di sekitarnya
- Selesai penanaman langsung disiram dgn POC NASA dgn dosis 2-3 tutup per + 15 liter air
- Sulam tanaman mati sampai berumur 2 minggu, caranya tanaman telah mati, rusak, layu or pertumbuhannya tak normal dicabut, kemudian dibuat lubang tanam baru, dibersihkan & diberi Natural GLIO lalu bibit ditanam
- Pengairan dilakukan tiap hari sampai tomat tumbuh normal (Jawa : lilir), hati-hati jangan sampai berlebihan karena tanaman bsa tumbuh memanjang, tak mampu menyerap unsur-unsur hara & mudah terserang penyakit
- Amati hama seperti ulat tanah & ulat grayak. Bila ada serangan semprot dgn Natural VITURA
- Amati penyakit seperti penyakit layu Fusarium or bakteri & busuk daun , kendalikan dgn menyemprot Natural GLIO dicampur gula pasir perbandingan 1:1. Untuk penyakit Virus, kendalikan vektornya seperti Thrips, kutu kebul (Bemissia tabaci), banci ( Aphis sp.), Kutu persik (Myzus sp.) & tungau (Tetranichus sp.) dgn menyemprot Natural BVR or Pestona secara bergantian
- Pasang ajir sedini mungkin supaya akar tak rusak tertusuk ajir dgn jarak 10-20 cm dr batang tomat

D. FASE VEGETATIF ( 15-30 HST)
- Bila tanpa mulsa, penyiangan & pembubunan pada umur 28 HST bersamaan penggemburan & pemberian pupuk susulan diikuti penggulu& tanaman
- Setelah tanaman hidup sekitar 1 minggu semenjak tanam, diberi pupuk Urea & KCl dgn perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman (1-2 gram), berikan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm dr batang tanaman tomat kemudian ditutup tanah & siram dgn air
- Pemupukan kedua dilakukan umur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran Urea & KCl (± 5 gr), berikan di sekeliling batang tanaman sejauh ± 5 cm & sedlm ± 1 cm kemudian ditutup tanah & siram dgn air.
- Apabila umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur bisa dipupuk Urea & KCl lagi (7 gram). Jarak pemupukan dr batang dibuat makin jauh ( ± 7 cm).
- Bila pakai Mulsa tak perlu penyiangan & pembubunan serta pupuk susulan diberikan dgn cara dikocorkan
- Penyiraman dilakukan pada pagi or sore hari
- Amati hama & penyakit seperti ulat, kutu-kutuan, penyakit layu & virus, bila terjadi serangan kendalikan seperti pada fase tanam
- Semprotkan POC NASA (4-5 tutup) per tangki or POC NASA (3-4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) setiap 7 hari sekali.
- Tanaman telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir & setiap bertambah tinggi + 20 cm harus diikat lagi agar batang tomat berdiri tegak.
- Pengikatan jangan terlalu erat dgn model angka 8, sehingga tak terjadi gesekan antara batang dgn ajir bisa menimbulkan luka.

E. FASE GENERATIF (30 - 80 HST)
1. Pengelolaan Tanaman
- Bila tanpa mulsa penyiangan & pembubunan kedua dilakukan umur 45-50 hari
- Untuk merangsang pembungaan pada umur 32 HST lakukan perempelan tunas-tunas tak produktif setiap 5-7 hari sekali, sehingga tinggal 1-3 cabang utama / tanaman
- Perempelan sebaiknya pagi hari agar luka bekas rempelan cepat kering dgn cara; ujung tunas dipegang dgn tangan bersih lalu digerakkan ke kanan-kiri sampai tunas putus. Tunas terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dgn pisau or gunting, sedangkan tanaman tingginya terbatas perempelan harus hati-hati agar tunas terakhir tak ikut dirempel sehingga tanaman tak terlalu pendek
- Ketinggian tanaman bisa dibatasi dgn memotong ujung tanaman apaapabila jumlah dompolan buah mencapai 5-7 buah
- Semprotkan POC NASA & HORMONIK setiap 7-10 hari sekali dgn dosis 3-4 tutup POC NASA & 1-2 tutup HORMONIK/tangki. - Agar tak mudah hilang oleh air hujan & merata tambahkan Perekat Perata AERO 810 dgn dosis 5 ml ( 1/2 tutup)/tangki.

2. Pengamatan Hama & Penyakit
- Ulat buah (Helicoperva armigera & Heliothis sp.). Gejala buah berlubang & kotoran menumpuk dlm buah terserang. Lakukan pengumpulan & pemusnahan buah tomat terserang, semprot dgn PESTONA
- Lalat buah (Brachtocera or Dacus sp.).Gejala buah busuk karena terserang jamur & apabila buah dibelah akan kelihatan larva berwarna putih. - - Bersifat agravator, yaitu sebagai vektornya penyakit jamur, bakteri & Drosophilla sp. Kumpulkan & bakar buah terserang, gunakan perangkap lalat buah jantan (bisa dicampur insektisida)
- Busuk daun (Phytopthora infestans), bercak daun & buah (Alternaria solani) serta busuk buah antraknose (Colletotrichum coccodes). Bila ada serangan semprot dgn Natural GLIO
- Bila pengendalian hama penyakit dgn menggunakan pestisida alami (PESTONA, GLIO, VITURA) belum mengatasi bisa dipergunakan pestisida kimia dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata & tak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.
- Busuk ujung buah. Ujung buah akan tampak lingkaran hitam & busuk. Ini gejala kekurangan Ca ( Calsium). Berikan Dolomit.

F. FASE PANEN & PASCA PANEN (80 - 130 HST)
- Panen pada umur 90-100 HST dgn ciri; kulit buah berubah dr warna hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun tua mengering, batang menguning, pada pagi or sore hari disaat cuaca cerah. Buah dipuntir hingga tangkai buah terputus. Pemuntiran buah dilakukan satu-persatu & dipilih buah siap petik. Masukkan keranjang & letakkan di tempat teduh
- Interval pemetikan 2-3 hari sekali.
- Supaya tahan lama, tak cepat busuk & tak mudah memar, buah tomat akan dikonsumsi segar dipanen setengah matang
- Wadah baik untuk pengangkutan ; peti-peti kayu dgn papan bercelah & jangan dibanting
- Waspadai penyakit busuk buah Antraknose, kumpulkan & musnahkan
- Buah tomat telah dipetik, dibersihkan, disortasi & di packing lalu diangkut siap untuk konsumsi.

Sumber :http://teknis-Cara Budidaya.blogspot.com

0 comments: