Monday, June 9, 2008

Cara Budidaya Strawbery

1. SEJARAH SINGKATStroberi ( Fragaria chiloensis L. / F. vesca L.)
Stroberi adalah tanaman buah berupa herba ditemukan pertama kali di Chili, Amerika. Salah satu spesies tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis L menyebar ke berbagai negara Amerika, Eropa & Asia. Selanjutnya spesies lain, yaitu F. vesca L. lebih menyebar luas dibandingkan spesies lainnya. Jenis stroberi ini pula pertama kali masuk ke Indonesia.

2. JENIS TANAMAN
Klasifikasi botani tanaman stroberi ; sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Rosaceae
Genus : Fragaria
Spesies : Fragaria spp.
Stroberi kita temukan di pasar swalayan ; hibrida dihasilkan dr persilangan F. virgiana L. var Duchesne asal Amerika Utara dgn F. chiloensis L. var Duchesne asal Chili. Persilangan itu menghasilkan hibrid adalah stroberi modern (komersil) Fragaria x annanassa var Duchesne.
Varitas stroberi introduksi bisa ditanam di Indonesia ; Osogrande, Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Elvira, Grella & Red Gantlet. Di Cianjur ditanam varitas Hokowaze asal Jepang cepat berbuah. Petani Lembang (Bandung) sejak lama menanam stroberi, menggunakan varitas lokal Benggala & Nenas cocok untuk membuat makanan olahan dr stroberi seperti jam.

3. MANFAAT TANAMAN

Buah stroberi dimanfaatkan sebagai makanan dlm keadaan segar or olahannya. Produk makanan terbuat dr stroberi telah banyak dikenal misalnya sirup, jam, ataupun stup (compote) stroberi.

4. SENTRA PENANAMAN
Bisa dikatakan bahwa Cara Budidaya stroberi belum banyak dikenal & diminati. Karena memerlukan temperatur rendah, Cara Budidaya di Indonesia harus dilakukan di dataran tinggi. Lembang & Cianjur (Jawa Barat) ; daerah sentra pertanian di mana petani sudah mulai banyak memCara Budidayakan stroberi. Bisa dikatakan bahwa untuk saat ini, kedua wilayah tersebut ; sentra penanaman stroberi.

5. SYARAT PERTUMBUHAN

5.1. Iklim
1) Tanaman stroberi bisa tumbuh dgn baik di daerah dgn curah hujan 600-700 mm/tahun.
2) Lamanya penyinaran cahaya matahari dibutuhkan dlm pertumbuhan ; 8–10 jam setiap harinya.
3) Stroberi ; tanaman subtropis bisa beradaptasi dgn baik di dataran tinggi tropis memiliki temperatur 17–20 derajat C.
4) Kelembaban udara baik untuk pertumbuhan tanaman stroberi antara 80-90%.
5.2. Media Tanam
1) Bila ditanam di kebun, tanah dibutuhkan ; tanah liat berpasir, subur, gembur, mengandung banyak bahan organik, tata air & udara baik.
2) Derajat keasaman tanah (pH tanah) ideal untuk Cara Budidaya stroberi di kebun ; 5.4-7.0, sedangkan untuk Cara Budidaya di pot ; 6.5–7,0.
3) Bila ditanam dikebun maka kedalaman air tanah disyaratkan ; 50-100 cm dr permukaan tanah. Bila ditanam di dlm pot, media harus memiliki sifat poros, mudah merembeskan air& unsur hara selalu tersedia.
5.3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat memenuhi syarat iklim tersebut ; 1.000-1.500 meter dpl.

6. PEDOMAN CARA BUDIDAYA

6.1. Pembibitan
Stroberi diperbanyak dgn biji & bibit vegetatif (anakan & stolon or akar sulur). Adapun kebutuhan bibit per hektar antara 40.000-83.350.
1) Perbanyakan dgn biji
1. Benih dibeli dr toko pertanian, rendam benih di dlm air selama 15 menit lalu keringanginkan.
2. Kotak persemaian berupa kotak kayu or plastik, diisi dgn media berupa campuran tanah, pasir & pupuk kandang (kompos) halus bersih (1:1:1). Benih disemaikan merata di atas media & tutup dgn tanah tipis. Kotak semai ditutup dgn plastik or kaca bening & disimpan pada temperatur
18-20 derajat C.
3. Persemaian disiram setiap hari, setelah bibit berdaun dua helai siap dipindahtanam ke bedeng sapih dgn jarak antar bibit 2-3 cm. Media tanam bedeng sapih sama dgn media persemaian. Bedgn dinaungi dgn plastik bening. Selama di dlm bedengan, bibit diberi pupuk daun. Setelah berukuran 10 cm & tanaman telah merumpun, bibit dipindahkan ke kebun.
2) Bibit vegetatif untuk Cara Budidaya stroberi di kebun
Tanaman induk dipilih harus berumur 1-2 tahun, sehat & produktif. Penyiapan bibit anakan & stolon ; sebagai berikut:
1. Bibit anakan
Rumpun dibongkar dgn cangkul, tanaman induk dibagi menjadi beberapa bagian sedikitnya mengandung 1 anakan. Setiap anakan ditanam dlm polibag 18 x 15 cm berisi campuran tanah, pasir & pupuk kandang halis (1:1:1), simpan di bedeng persemaian beratap plastik.
2. Bibit stolon
Rumpun dipilih telah memiliki akar sulur pertama & kedua. Kedua akar sulur ini dipotong. Bibit ditanam di dlm or polibag 18 x 15 cm berisi campuran tanah, pasir & pupuk kandang (1:1:1). Setelah tingginya 10 cm & berdaun rimbun, bibit siap dipindahkan ke kebun.
3) Bibit untuk Cara Budidaya stroberi di polibag
Pembibitan dr benih or anakan/stolon dilakukan dgn cara sama, tetapi media tanam berupa campuran gabah padi & pupuk kandang (2:1). Setelah bibit di persemaian berdaun dua or bibit dr anakan/stolon di polibag kecil (18 x15) siap pindah, bibit dipindahkan ke polibag besar ukuran 30 x 20 cm
berisi media sama. Di polibag ini bibit dipelihara sampai menghasilkan.
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Cara Budidaya di Kebun Tanpa Mulsa Plastik
a) Di awal musim hujan, lahan diolah dgn baik sedlm 30-40 cm.
b) Keringanginkan selama 15-30 hari.
c) Buat bedengan: lebar 80 x 100 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dgn lahan, jarak antar bedgn 40 x 60 cm or guludan: lebar 40 x 60 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dgn lahan, jarak antar gulu& 40x 60 cm.
d) Taburkan 20-30 ton/ha pupuk kandang/kompos secara merata di permukaan bedengan/ guludan.
e) Biarkan bedengan/gulu& selama 15 hari.
f) Buat lubang tanam dgn jarak 40 x 30 cm, 50 x 50 cm or 50 x 40 cm.
2) Cara Budidaya di Kebun Dgn Mulsa Plastik.
a) Di awal musim hujan, lahan diolah dgn baik & keringanginkan 15-30 hari.
b) Buatlah bedengan: lebar 80 x 120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dgn lahan, jarak antar bedgn 60 cm or guludan: lebar bawah 60 cm, lebar atas 40 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dgn lahan, jarak antar bedgn 60 cm.
c) Keringanginkan 15 hari.
d) Taburkan & campurkan dgn tanah bedengan/gulu& 200 kg urea, 250 kg SP-36 & 100 kg/ha KCl.
e) Siram hingga lembab.
f) Pasang mulsa plastik hitam or hitam perak menutupi bedengan/gulu& & kuatkan ujung-ujungnya dgn bantuan bambu berbentuk U.
g) Buat lubang di atas plastik seukuran alas kaleng bekas susu kental manis. Jarak antar lubang dlm barisan 30, 40 or 50 cm, sehingga jarak tanam menjadi 40 x 30, 50 x 50 or 50 x 40 cm.
h) Buat lubang tanam di atas lubang mulsa tadi.
3) Pengapuran
Apabila tanah masam, 2-4 ton/ha kapur kalsit/dolomit ditebarkan di atas bedengan/gulu& lalu dicampur merata. Pengapuran dilakukan segera setelah bedengan/gulu& selesai dibuat.
6.3. Teknik Penanaman
1) Siram polybag berisi bibit & keluarkan bibit bersama media tanamnya dgn hati-hati.
2) Tanam satu bibit di lubang tanam & padatkan tanah di sekitar pangkal batang.
3) Untuk tanaman tanpa mulsa, beri pupuk dasar sebanyak 1/3 dr dosis pupuk anjuran (dosis anjuran 200 kg/ha Urea, 250 kg SP-36 & 150 kg/ha KCl). Pupuk diberikan di dlm lubang sejauh 15 cm di kiri-kanan tanaman.
4) Sirami tanah di sekitar pangkal batang sampai lembab.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penyulaman
Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 15 hari setelah tanam. Tanaman disulam ; mati or tumbuh abnormal.
2) Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada pertanaman stroberi tanpa ataupun dgn mulsa plastik. Mulsa berada di antara barisan/bedgn dicabut & dibenamkan ke dlm tanah. Waktu penyiangan tergantung dr pertumbuhan gulma, biasanya dilakukan bersama pemupukan susulan.
3) Perempelan/Pemangkasan
Tanaman terlalu rimbun, terlalu banyak daun harus dipangkas. Pemangkasan dilakukan teratur terutama membuang daun-daun tua/rusak. Tanaman stroberi diremajakan setiap 2 tahun.
4) Pemupukan
a) Pertanaman tanpa mulsa: Pupuk susulan diberikan 1,5-2 bulan setelah tanam sebanyak 2/3 dosis anjuran. Pemberian dgn cara ditabur dlm larikan dangkal di antara barisan, kemudian ditutup tanah.
b) Pertanaman dgn mulsa: Pupuk susulan ditambahkan bila pertumbuhan kurang baik. Campuran urea, SP-36 & KCl (1:2:1,5) sebanyak 5 kg dilarutkan dlm 200 liter air. Setiap tanaman disiram dgn 350-500 cc larutan pupuk.
5) Pengairan & Penyiraman
Sampai tanaman berumur 2 minggu, penyiraman dilakukan 2 kali sehari. Setelah itu penyiraman dikurangi berangsur-angsur dgn syarat tanah tak mengering. Pengairan bsa dgn disiram or menjanuhi parit antar bedgn dgn air.
6) Pemasangan Mulsa Kering
Mulsa kering dipasang seawal mungkin setelah tanam pada bedengan/ gulu& tak memakai mulsa plastik. Jerami or rumput kering setebal 3–5 cm dihamparkan di permukaan bedengan/gulu& & antara barisan tanaman.

7. HAMA & PENYAKIT
7.1. Hama
1) Kutu daun (Chaetosiphon fragaefolii)
Kutu berwarna kuning-kuning kemerahan, kecil (1-2 mm), hidup bergerombol di permukaan bawah daun. Gejala: pucuk/daun keriput, keriting, pembentukan bunga/buah terhambat. Pengendalian: dgn insektisida Fastac 15 EC & Confidor 200 LC.
2) Tungau (Tetranychus sp. & Tarsonemus sp.)
Tungau berukuran sangat kecil, betina berbentuk oval, jantan berbentuk agak segi tiga & telur kemerah-merahan. Gejala: daun berbercak kuning sampai coklat, keriting, mengering & gugur. Pengendalian: dgn insektisida Omite 570 EC, Mitac 200 EC or Agrimec 18 EC.
3) Kumbang penggerek bunga (Anthonomus rubi), kumbang penggerek akar (Otiorhynchus rugosostriatus) & kumbang penggerek batang (O. sulcatus). Gejala : di bagian tanaman digerek terbisa tepung. Pengendalian: dgn insektisida Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 EC or Curacron 500 EC pada waktu menjelang fase berbunga.
4) Kutu putih (Pseudococcus sp.)
Gejala: bagian tanaman tertutupi kutu putih akan menjadi abnormal. Pengendalian : kimia dgn insektisida Perfekthion 400 EC or Decis 2,5 EC.
5) Nematoda (Aphelenchoides fragariae or A. ritzemabosi)
Hidup di pangkal batang bahkan sampai pucuk tanaman. Gejala : tanaman tumbuh kerdil, tangkai daun kurus & kurang berbulu. Pengendalian: dgn nematisida Trimaton 370 AS, Rugby 10 G or Nemacur 10 G.
7.2. Penyakit
1) Kapang kelabu (Botrytis cinerea)
Gejala : bagian buah membusuk & berwarna coklat lalu mengering. Pengendalian: dgn fungisida Benlate or Grosid 50 SD.
2) Busuk buah matang (Colletotrichum fragariae Brooks)
Gejala : bah masak menjadi kebasah-basahan berwarna coklat muda & buah dipenuhi massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian: dgn fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocide 80 AS, Funguran 82 WP, Cupravit OB 21.
3) Busuk rizopus (Rhizopus stolonifer).
Gejala: (1) buah busuk, berair, berwarna coklat muda & apabila ditekan akan mengeluarkan cairan keruh; (2) di tempat penyimpanan, buah terinfeksi akan tertutup miselium jamur berwarna putih & spora hitam. Pengendalian : membuang buah sakit, pasca panen baik & Cara Budidaya dgn mulsa plastik.
4) Empulur merah (Phytophthora fragariae Hickman)
Gejala : jamur menyerang akar sehingga tanaman tumbuh kerdil, daun tak segar, kadang-kadang layu terutama siang hari.
5) Embun tepung (Sphaetotheca mascularis or Uncinula necator).
Gejala : bagian terserang, terutama daun, tertutup lapisan putih tipis seperti tepung, bunga akan mengering & gugur. Pengendalian: dgn fungisida Benlate or Rubigan 120 EC.
6) Daun gosong (Diplocarpon earliana or Marssonina fragariae)
Gejala : Daun berbercak bulat telur sampai bersudut tak teratur, berwarna ungu tua. Pengendalian kimia dgn fungisida Dithane M-45 or Antracol 70 WP.
7) Bercak daun
Penyebab : (1) Ramularia tulasnii or Mycosphaerella fragariae, Gejala: bercak kecil ungu tua pada daun. Pusat bercak berwarna coklat akan berubah menjadi putih; (2) Pestalotiopsis disseminata, Gejala : bercak bulat pada daun. Pusat bercak berwarna coklat fua dikelilingi bagian tepi berwarna coklat kemerahan or kekuningan, daun mudah gugur; (3) Rhizoctonia solani, Gejala : bercak coklat-hitam besar pada daun. Pengendalian kimia dgn fungisida bahan aktif tembaga seperti Funguran 82 WP, Kocide 77 WP or Cupravit OB21.
8) Busuk daun (Phomopsis obscurans).
Gejala : noda bula berwarna abu-abu dikelilingi warna merah ungu, kemudian noda membentuk luka mirip huruf V. Pengendalian: dgn Dithane M-45, Antracol 70 WP or Daconil 75 WP.
9) Layu vertisillium (Verticillium dahliae)
Gejala : daun terinfeksi berwarna kekuning-kuningan hingga coklat, layu & tanaman mati. Pengendalian : melalui fumigasi gas dgn Basamid-G.
10) Virus
Ditularkan melalui serangga aphids or tungau. Gejala : terjadi perubahan warna daun dr hijau menjadi kuning (khlorosis) sepanjang tulang daun or totol-totol (motle), daun jadi keriput, kaku, tanaman kerdil. Pengendalian : menggunakan bibit bebas virus, menghancurkan tanaman terserang, menyemprot pestisida
untuk mengendalikan serangga pembawa virus. Pencegahan hama & penyakit umumnya bisa dilakukan dgn menjaga kebersihan kebun/tanaman, menanam secara serempak (untuk memutus siklus hidup), menanam bibit sehat, memberikan pupuk sesuai anjuran sehingga tanaman tumbuh sehat, melakukan pergiliran tanaman dgn tanaman bukan keluarga Rosaceae & memangkas bagian tanaman/mencabut tanaman sakit. MemCara Budidayakan stroberi dgn mulsa plastik juga akan menekan pertumbuhan
hama/penyakit. Khusus untuk penyakit, perbaikan drainase biasanya bisa menurunkan serangan.

8. PANEN

Tanaman asal stolon & anakan mulai berbung ketika berumur 2 bulan setelah tanam. Bunga pertama sebaiknya dibuang. Setelah tanaman berumur 4 bulan, bunga dibiarkan tumbuh menjadi buah. Periode pembungaan & pembuahan bisa berlangsung selama 2 tahun tanpa henti.
8.1. Ciri & Umur Panen
1) Buah sudah agak kenyal & agak empuk.
2) Kulit buah didominasi warna merah: hijau kemerahan hingga kuning kemerahan.
3) Buah berumur 2 minggu sejak pembungaan or 10 hari setelah awal pembentukan buah.
8.2. Cara Panen
Panen dilakukan dgn menggunting bagian tangkai bunga dgn kelopaknya. Panen dilakukan dua kali seminggu.
7.3. Perkiraan Produksi
Produktivitas tanaman stroberi tergantung dr varietas & teknik Cara Budidaya:
a) Varitas Osogrande: 1,2 kg/tanaman/tahun.
b) Varitas Pajero: 0,8 kg/tanaman/tahun.
c) Varitas Selva: 0,6-0,7 kg/tanaman/tahun.
Teknik Cara Budidaya stroberi dgn naungan UV memberikan hasil 1-1,25 kg/tanaman/tahun.

9. PASCAPANEN

9.1. Pengumpulan
Buah disimpan dlm suatu wadah dgn hati-hati agar tak memar, simpan di tempat teduh or dibawa langsung ke tempat penampungan hasil. Hamparkan buah di atas lantai beralas terpal/plastik. Cuci buah dgn air mengalir & tiriskan di atas rak-rak penyimpanan.
9.2. Penyortiran & Penggolongan
Pisahkan buah rusak dr buah baik. Penyortiran buah berdasarkan pada varietas, warna, ukuran & bentuk buah. Terbisa 3 kelas kualitas buah yaitu :
a) Kelas Ekstra: (1) buah berukuran 20-30 mm or tergantung spesies; (2) warna & kematangan buah seragam.
b) Kelas I: (1) buah berukuran 15-25 mm or tergantung spesies; (2) bentuk & warna buah bervariasi.
c) Kelas II: (1) tak ada batasan ukuran buah; (2) sisa seleksi kelas ekstra & kelas I masih dlm keadaan baik.
9.3. Pengemasan & Penyimpanan
Buah dikemas di dlm wadah plastik transparan or putih kapasitas 0,25-0,5 kg & ditutup dgn plastik lembar polietilen. Penyimpanan dilakukan di rak dlm lemari pendingin 0-1 derajat C.

10. ANALISIS EKONOMI CARA BUDIDAYA TANAMAN
10.1 Analisis Usaha Cara Budidaya
Perkiraan analisis Cara Budidaya 1 hektar stroberi selama 2 tahun dgn jarak tanam 50 x 40 cm mengunakan mulsa plastik hitam perak (MPHP) di daerah Jawa Barat pada tahun 1999.
1) Biaya produksi
1. Sewa tanah selama 2 tahun Rp. 5.000.000,-
2. Bibit 50.000 anakan @ Rp. 1.000,- Rp. 50.000.000,-
3. Pupuk & kapur
- Pupuk kandang 30 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 4.500.000,-
- Urea: 2 x 200 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 600.000,-
- SP-36: 2 x 250 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 900.000,-
- KCl: 2 x 100 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 360.000,-
- Kapur: 4 ton @ Rp. 400.000 Rp. 1.600.000,-
- Pupuk daun: 20 kg @ Rp. 20.000 Rp. 400.000,-
4. Pestisida 20 kg Rp. 1.300.000,-
5. Peralatan & bangunan
- Mulsa plastik 20 rol @ Rp. 300.000,- Rp. 6.000.000,-
- Alat pertanian Rp. 1.250.000,-
- Gubug 1 unit Rp. 1.000.000,-
6. Tenaga kerja
- Pengolahan tanah, buat bedeng: 150 HKP @ Rp.7.500,- Rp. 1.125.000,-
- Pupuk, kapur & pasang mulsa 50 HKP Rp. 375.000,-
- Penanaman 10 HKP + 30 HKW (@ Rp. 5.000) Rp. 225.000,-
- Pemeliharaan 2 tahun 80 HKP + 100 HKW Rp. 1.100.000,-
- Gaji pekebun 2 orang selama 2 tahun Rp. 12.000.000,-
7. Panen & pascapanen
- Panen & pasca panen 100 HKP + 200 HKW Rp. 1.750.000,-
8. Lain-lain : Pajak & iuran Rp. 500.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 89.985.000,-
2) Produksi 1 th/ha: 0,45 kg/tahun x 40.000 tanaman x Rp. 5.500,- Rp.198.000.000,-
3) Keuntungan selama 2 tahun Rp.108.015.000,-
Keuntungan per tahun Rp. 54.007.500,-
4) Parameter kelayakan usaha
1. Output/Input rasio (dlm 1 tahun) = 1,1
Keterangan: HKP Hari kerja Pria, HKW Hari kerja wanita.
10.2.Gambaran Peluang Agribisnis
Buah stroberi enak rasanya, harum & sangat menarik dipandang, jadi pertanaman
stroberi bsa or berpotensi dijadikan kawasan agrowisata dimana pengunjung
bisa memetik langsung buah di bawah pengawasan.

11. STANDAR PRODUKSI
11.1.Ruang Lingkup
Standard ini meliputi klasifikasi/penggolongan & syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan & cara pengemasan.
11.2.Diskripsi

11.3.Klasifikasi & Standar Mutu
Berdasarkan ukurannya, stroberi diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu:
Kelas AA: > 20 gram/buah
Kelas A : 11-20 gram/buah
Kelas B : 7-12 gram/buah
Kelas C1 : 7-8 gram/buah
Kualitas stroberi ditentukan oleh rasa (manis-agak asam-asam), kemulusan kulit & luka mekanis akibat benturan or hama-penyakit.
11.4.Pengambilan Contoh
Satu partai/lot buah stroberi terdiri dr maksimum 1.000 kemasan. Contoh diambil secara acak dr jumlah kemasan dlm 1 (satu) partai/lot.
a) Jumlah kemasan dlm partai/lot 1 s/d 5, contoh pengambilan semua
b) Jumlah kemasan dlm partai/lot 6 s/d 100, contoh pengambilan sekurangkurangnya 5
c) Jumlah kemasan dlm partai/lot 101 s/d 300, contoh pengambilan sekurangkurangnya 7
d) Jumlah kemasan dlm partai/lot 301 s/d 500, contoh pengambilan sekurangkurangnya 9
e) Jumlah kemasan dlm partai/lot 501 s/d 1000, contoh pengambilan sekurangkurangnya 10
Petugas pengambil contoh harus orang memenuhi persyaratan yaitu orang telah berpengalaman or dilatih lebih dahulu & mempunyai ikatan dgn suatu ba& hukum.
11.5.Pengemasan
Buah stroberi segar disajikan dlm bentuk lepasan, dibungkus bahan kertas, jaring plastik or bahan laian sesuai, lalu dikemas dgn keranjang bambu or kotak karton/kayu/bahan lain sesuai dgn or tanpa penga, dgn berat bersih maksimum 10 kg.
Pada bagian luar kemasan, diberi label bertuliskan antara lain :
a) Produksi Indonesia.
b) Nama barang/kultivar.
c) Golongan ukuran.
d) Jenis mutu.
e) Nama Pprusahaan/eksportir.
f) Berat bersih/kotor.

Sumber : http://infopekalongan.com

0 comments: