Wednesday, June 11, 2008

Cara Budidaya Jangkrik

1. SEJARAH SINGKAT
Dewasa ini pada masa krisis ekonomi di Indonesia, Cara Budidaya jangkrik (Liogryllus Bimaculatus) sangat gencar, begitu juga dgn seminar-seminar diadakan dibanyak kota. Kegiatan ini banyak dilakukan mengingat waktu dibutuhkan untuk produksi telur akan diperdagangkan cuma memerlukan waktu ± 2-4 minggu. Sedangkan untuk produksi jangkrik untuk pakan ikan & burung maupun untuk diambil tepungnya, cuma memerlukan 2- 3 bulan. Jangkrik betina mempunyai siklus hidup ± 3 bulan, sedangkan jantan kurang dr 3 bulan. Dlm siklus hidupnya jangkrik betina mampu memproduksi lebih dr 500 butir telur.

Penyebaran jangkrik di Indonesia ; merata, namun untuk kota-kota besar banyak penggemar burung & ikan, pada awalnya sangat tergantung untuk mengkonsumsi jangkrik berasal dr alam, lama kelamaan dgn berkurangnya jangkrik ditangkap dr alam maka mulailah dicoba untuk memCara Budidayakan jangkrik alam dgn diternakkan secara intensif & usaha ini banyak dilakukan dikota-kota dipulau jawa.
2. SENTRA PETERNAKAN
Telah diutarakan didepan bahwa untuk sementara ini, sentra peternakan jangkrik ; dikota-kota besar dipulau jawa karena kebutuhan dr jangkrik sangat banyak. Sedangkan diluar pulau jawa sementara ini masih banyak didapatkan dr alam, sehingga belum banyak peternakan-peternakan jangkrik.
3. J E N I S
Ada lebih dr 100 jenis jangkrik terbisa di Indonesia. Jenis banyak diCara Budidayakan pada saat ini ; Gryllus Mitratus & Gryllus testaclus, untuk pakan ikan & burung. Kedua jenis ini bisa dibedakan dr bentuk tubuhnya, dimana Gryllus Mitratus wipositor-nya lebih pendek disamping itu Gryllus Mitratus mempunyai garis putih pada pinggir sayap punggung, serta penampilannya tenang.
4. MANFAAT
Jangkrik segar sudah diketahui baik untuk pakan burung berkicau seperti poksay, kacer & hwambie serta untuk pakan ikan, baik juga untuk pertumbuhan udang & lele dlm bentuk tepung.
5. PERSYARATAN LOKASI
1) Lokasi Cara Budidaya harus tenang, teduh & menbisa sirkulasi udara baik.
2) Lokasi jauh dr sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya & lain sebagainya.
3) Tak terkena sinar matahari secara langsung or berlebihan.
6. PEDOMAN TEKNIS CARA BUDIDAYA
Menurut Farry, 1999, ternak jangkrik adalah jenis usaha bila tak direncanakan dgn matang, akan sangat merugikan usaha. Ada beberapa tahap perlu dilakukan dlm merencanakan usaha ternak jangkrik, yaitu penyusunan jadwal kegiatan, menentukan struktur organisasi, menentukan spesifikasi pekerjaan, menetapkan fasilitas fisik, merencanakan metoda pendekatan pasar, menyiapkan anggaran, mencari sumber dana & melaksanakan usaha ternak jangkrik.
6.1.
Penyiapan Sarana & Peralatan
Karena jangkrik biasa melakukan kegiatan diwaktu malam hari, maka kandang jangkrik jangan diletakkan dibawah sinar matahari, jadi letakkan ditempat teduh & gelap. Sebaiknya dihindarkan dr lalu lalang orang lewat terlebih lagi untuk kandang peneluran.

Untuk menjaga kondisi kandang mendekati habitatnya, maka dinding kandang diolesi dgn lumpur sawah & diberikan daun-daun kering seperti daun pisang, daun timbul, daun sukun & daun-daun lainnya untuk tempat persembunyian disamping untuk menghindr dr sifat kanibalisme dr jangkrik. Dinding atas kandang bagian dlm sebaiknya dilapisi lakban keliling agar jangkrik tak merayap naik sampai keluar kandang.

Disalah satu sisi dinding kandang dibuat lubang ditutup kasa untuk memberikan sirkulasi udara baik & untuk menjaga kelembapan kandang. Untuk ukuran kotak pemeliharaan jangkrik, tak ada ukuran baku. penting sesuai dgn kebutuhan untuk jumlah populasi jangkrik tiap kandang. Menurut hasil pemantauan dilapangan & pengalaman peternak, bentuk kandang biasanya berbentuk persegi panjang dgn ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm.

Kotak (kandang) bisa dibuat dr kayu dgn rangka kaso, namun untuk mengirit biaya, maka dinding kandang bisa dibuat dr triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun, & kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki penga. Untuk menghindr gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak & serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk berisi air, minyak tanah or juga vaseline (gemuk) dilumurkan ditiap kaki penga.
6.2.
Peyiapan Bibit

1) Pemilihan Bibit Calon Induk
Bibit diperlukan untuk dibesarkan haruslah sehat, tak sakit, tak cacat (sungut or kaki patah) & umurnya sekitar 10-20 hari. Calon induk jangkrik baik ; jangkrik-jangkrik berasal dr tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh lebih baik. Kalaupun
induk betina tak bisa dr hasil tangkapan alam bebas, maka induk bisa dibeli dr peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dr alam bebas, karena lebih agresif.

Adapun ciri-ciri indukan, induk betina, & induk jantan ; sebagai berikut:
a.
Indukan :
- sungutnya (antena) masih panjang & lengkap.
- kedua kaki belakangnya masih lengkap.
- bsa melompat dgn tangkas, gesit & kelihatan sehat.
- ba& & bulu jangkrik berwarna hitam mengkilap.
- pilihlah induk besar.
- dangan memilih jangkrik mengeluarkan zat cair dr mulut & duburnya apaapabila dipegang.
b. Induk jantan :

- selalu mengeluarkan suara mengerik.
- permukaan sayap or punggung kasar & bergelombang.
- tak mempunyai ovipositor di ekor.
- Induk betina:
- tak mengerik.
- permukaan punggung or sayap halus.
- ada ovipositor dibawah ekor untuk mengeluarkan telur.
2) Perawatan Bibit & Calon Induk
Perawatan jangkrik sudah dikeluarkan dr kotak penetasan berumur 10 hari harus benar-benar diperhatikan & dikontrol makanannya, karena pertumbuhannya sangat pesat. Sehingga kalau makanannya kurang, maka anakan jangkrik akan menjadi kanibal memakan anakan lemah. Selain itu perlu juga dikontrol kelembapan udara serta binatang pengganggu, yaitu, semut, tikus, cicak, kecoa & laba-laba. Untuk mengurangi sifat kanibal dr jangkrik, maka makanan jangan sampai kurang. Makanan biasa diberikan antara lain ubi, singkong, sayuran & dedaunan serta diberikan bergantian setiap hari.
3) Sistem Pemuliabiakan
Sampai saat ini pembiakan Jangkrik dikenal ; dgn mengawinkan induk jantan & induk betina, sedangkan untuk bertelur ada alami & ada juga dgn cara caesar. Namun risiko dgn cara caesar induk betinanya besar kemungkinannya mati & telur diperoleh tak merata tuanya sehingga daya tetasnya rendah.
4) Reproduksi & Perkawinan
Induk bisa memproduksi telur daya tetasnya tinggi ± 80-90 % apaapabila diberikan makanan bergizi tinggi. Setiap peternak mempunyai ramuanramuan khusus diberikan pada induk jangkrik antara lain: bekatul jagung, ketan item, tepung ikan, kuning telur bebek, kalk & kadang-kadang ditambah dgn vitamin.

Disamping itu suasana kandang harus mirip dgn habitat alam bebas, dinding kandang diolesi tanah liat, semen putih & lem kayu, & diberi daun-daunan kering seperti daun pisang, daun jati, daun tebu & serutan kayu.

Jangkrik biasanya meletakkan telurnya dipasir or tanah. Jadi didlm kandang khusus peneluran disiapkan media pasir dimasukkan dipiring kecil. Perbandingan antara betina & jantan 10 : 2, agar dibisa telur daya tetasnya tinggi. Apaapabila jangkrik sudah selesai bertelur sekitar 5 hari, maka telur dipisahkan dr induknya agar tak dimakan induknya kemudian kandang bagiab dlm disemprot dgn larutan antibiotik (cotrymoxale).Selain peneluran secara alami, bisa juga dilakukan peneluran secara caesar. Akan tetapi kekurangannya ialah telur tak merata matangnya (daya tetas).
5) Proses Kelahiran
Sebelum penetasan telur sebaiknya terlebih dahulu disiapkan kandang permukaan dlm kandang dilapisi dgn pasir, sekam or handuk lembut. Dlm satu kandang cukup dimasukkan 1-2 sendok teh telur dimana satu sendok teh telur diperkirakan berkisar antara 1.500-2.000 butir telur. Selama proses ini berlangsung warna telur akan berubah warna dr bening sampai kelihatan keruh. Kelembaban telur harus dijaga dgn menyemprot telur setiap hari & telur harus dibulak-balik agar jangan sampai berjamur. Telur akan menetas merata sekitar 4-6 hari.
6.3.
Pemeliharaan
1) Sanitasi & Tindakan Preventif
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa dlm pengelolaan peternakan jangkrik ini sanitasi adalah masalah sangat penting. Untuk menghindr adanya zat-zat or racun terbisa pada bahan kandang, maka sebelum jangkrik dimasukkan kedlm kandang, ada baiknya kandang dibersihkan terlebih dahulu & diolesi lumpur sawah. Untuk mencegah gangguan hama, maka kandang diberi kaki & setiap kaki masing-masing dimasukkan kedlm kaleng berisi air.
2) Pengontrolan Penyakit
Untuk pembesaran jangkrikn dipilih jangkrik sehat & dipisahkan dr sakit. Pakan ternak harus dijaga agar jangan sampai ada berjamur karena bisa menjadi sarang penyakit. Kandang dijaga agar tetap lembab tetapi tak basah, karena kandang basah juga bisa menyebabkan timbulnya penyakit.
3) Perawatan Ternak
Perawatan jangkrik disamping kondisi kandang harus diusahakan sama dgn habitat aslinya, yaitu lembab & gelap, maka tak kalah pentingnya ; gizi cukup agar tak saling makan (kanibal).
4) Pemberian Pakan

Anakan umur 1-10 hari diberikan Voor (makanan ayam) dibuat darikacang kedelai, beras merah & jagung kering dihaluskan. Setelah vase ini, anakan bisa mulai diberi pakan sayur-sayuran disamping jagung muda & gambas.

Sedangkan untuk jangkrik sedang dijodohkan, diberi pakan antara lain : sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong serta ketimun karena kandungan airnya tinggi. Bahkan ada juga menambah pakan untuk ternak dijodohkan anatar lain : bekatul jagung, tepung ikan, ketan hitam, kuning telur bebek, kalk & beberapa vitamin dihaluskan & dicampur menjadi satu.
5) Pemeliharaan Kandang
Air dlm kaleng terbisa dikaki kandang, diganti setiap 2 hari sekali & kelembapan kandang harus diperhatikan serta diusahakan agar bahaya jangan sampai masuk kedlm kandang.
7. HAMA & PENYAKIT
7.1.
Penyakit, Hama & Penyebabnya
Sampai sekarang belum ditemukan penyakit serius menyerang jangkrik. Biasanya penyakit itu timbul karena jamur menempel di daun. Sedangkan hama sering mengganggu jangkrik ; semut or serangga kecil, tikus, cicak, katak & ular.
7.2.
Pencegahan Serangan Hama & Penyakit
Untuk menghindr infeksi oleh jamur, maka makanan & daun tempat berlindung tercemar jamur harus dibuang. Hama pengganggu jangkrik bisa diatasi dgn membuat dgn membuat kaleng berisi air, minyak tanah or mengoleskan gemuk pada kaki kandang.
7.3.
Pemberian Vaksinasi & Obat
Untuk saat ini karena hama & penyakit bisa diatasi secara prefentif, maka penyakit jangkrik bisa ditekan seminimum mungkin. Jadi pemberian obat & vaksinasi tak diperlukan.
8. P A N E N
8.1.
Hasil Utama
Peternak jangkrik bisa memperoleh 2 (dua) hasil utama nilai ekonomisnya sama besar, yaitu: telur bisa dijual untuk peternak lainnya & jangkrik dewasa untuk pakan burung & ikan serta untuk tepung jangkrik.
8.2. Hasil Tambahan
Telur sudah diletakkan oleh induknya pada media pasir or tanah, disaring & ditempatkan pada media kain basah. Untuk setiap lipatan kain basah bisa ditempatkan 1 sendok teh telur kemudian untuk diperjual belikan.

Sedangkan untuk jangkrik dewasa umur 40-55 hari or 55-70 hari dimana tubuhnya baru mulai tumbuh sayap, ditangkap dgn menggunakan tangan & dimasukkan ketempat penampungan untuk dijual.
9. PASCA PANEN
---
10. ANALISIS EKONOMI CARA BUDIDAYA
10.1. Analisis Usaha Cara Budidaya
Perkiraan analisis usaha domba selama 136 hari di Bogor tahun 1995 ; sebagai berikut:

1) Biaya produksi
a. Biaya Tak Tetap

- Indukan
- Induk Jantan 1.000 ekor @ Rp.700,- Rp . 700.000,-
- Induk Betina 5.000 ekor @ Rp. 500,-
Rp. 2.500.000,-
- Makanan & Vitamin
- Sayuran
Rp. 100.000,-
- Konsentrat 10 kg @ Rp.5.000,- Rp. 50.000,-

- Vitamin 10 btl @ Rp. 5.000,- Rp. 50.000,-

- Tenaga Kerja 60 HOK @ Rp. 10.000,- Rp. 600.000,-
b.
Biaya Tetap

- Bunga modal Investasi 20 %/ th Rp. 118.916,67

- Bunga biaya tak tetap 20 %/ th Rp. 133.333,33

- Penyusutan kotak Rp. 38.583,33

- Penyusutan alat Rp. 7.875,-

- Pemeliharaan kotak + alat 5 %/ th Rp. 2.322,92

- Sewa Lokasi Rp. 250.000,-

- Listrik Rp. 50.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 4.601.031,25,-

2) Pendapatan 830 sdm @ Rp. 10.000,- Rp. 8.300.000,-

3) Keuntungan Rp. 3.698.968,75

4) Parameter kelayakan usaha
- B/C ratio = 1,8

Berikut ini ; analisis usaha pembesaran jangkrik sebanyak 100 kotak untuk 1 periode pada tahun 1999.
1)
Biaya Produksi


a.
Biaya Tak Tetap



- Telur 100 sdk @ Rp.10.000,-
Rp. 1.000.000,-


- Makanan & Vitamin



- Sayuran
Rp. 300.000,-


- Konsentrat50 kg @ Rp. 5.000,-
Rp. 250.000,-


- Vitamin50 btl @ Rp. 5.000,-
Rp. 250.000,-


- Tenaga Kerja300 HOK @ Rp.10.000,-
Rp. 3.000.000,-

b.
Biaya Tetap



- Bunga modal Investasi 20 %/ th
Rp. 360.800,-


- Bunga biaya tak tetap 20 %/ th
Rp. 240.000,-


- Penyusutan kotak
Rp. 455.625,-


- Penyusutan alat + bahan
Rp. 71.375,-


- Pemeliharaan kotak 5 %/ th
Rp. 52.700,-


- Sewa Lokasi
Rp. 375.000,-


- Listrik
Rp. 50.000,-

Jumlah biaya produksi
Rp. 6.404.700,-




2)
Penghasilan 830 sdm @ Rp. 10.000,-
Rp.12.000.000,-




3)
Keuntungan
Rp. 5.595.300,-




4) Parameter kelayakan usaha

- B/C ratio
= 1,87
10.2.
Gambaran Peluang Agribisnis
Penggunaan pestisida selama ini didapati pada lahan-lahan pertanian adalah salah satu penyebab berkurangnya populasi jangkrik, demikian juga penangkapan jangkrik dialam dilakukan selama ini membuat penurunan drastis jumlah populasinya.

Dgn alasan-alasan tersebut & naiknya permintaan jangkrik, maka peternak tak membiarkan begitu saja kesempatan untuk memperoleh keuntungan dgn memCara Budidayakan jangkrik dgn intensif karena dgn waktu relatif singkat untuk memelihara jangkrik sudah menbisa keuntungan berlipat ganda.

Dgn semakin banyaknya peternak-peternak jangkrik ini, permintaan untuk telur jangkrik semakin besar juga, jadi banyak peternak cuma memproduksi telur jangkrik karena resikonya lebih kecil & lebih cepat lagi mendapatkan laba untuk sekitar 25-30 hari, dibandingkan proses pembesaran sampai dgn 3 bulan.
11. DAFTAR PUSTAKA
1)
Anonim, Bisnis Telur Jangkrik, Info Peluang No. 33, Edisi 1 Juli 1999
2)
----------, Beternak Jangkrik Ala Samin, Info Agribisnis Trubus No.354, Edisi Mei 1999
3)
----------, Jangkrik Peliha Untuk Tangkar, Info Agribisnis Trubus No. 355, Edisi Juni - 1999.
4)
----------, Langkah Demi Langkah Beternak Jangkrik Produktif, Info Agribisnis Trubus-No. 356, Edisi Juli 1999.
5)
Adihendro, Rahasia Beternak Jangkrik, Ardy Agency, Jakarta, 1999.
6)
Arnett, Russ H., Jr. and Richard L. Jacques., Jr, Guide To Insects ( New York : Simon - and Schuster Inc., 1981)
7)
Borror, Donald J., Charles A. Triplehorn, Norman F. Johnson, Pengenalan Pelajaran -
8)
Serangga, Edisi 6, terjemahan Soetiyono Partosoedjono ( Yagyakarta; Universitas-Gajah Mada Press, 1992 ).
9)
Paimin B. Farry & Pudjastuti L.E, Sukses Beternak Jangkrik, Penebar Swadaya, Jakarta, 1999.
12. KONTAK HUBUNGAN
1) Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS
Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
2) Kantor Menteri Negara Riset & Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan & Pemasyarakatan Iptek,
Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia,
Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952,
Situs Web: http://www.ristek.go.id
Sumber :
Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

0 comments: