Wednesday, June 11, 2008

Cara Budidaya Ikan Arwana

ikan arwana
Ikan Arwana Merah, harganya bsa mencapai belasan juta rupiah

Arwana termasuk famili ikan "karuhun", yaitu Osteoglasidae or famili ikan "bony-tongue" (lidah bertulang), karena bagian dasar mulutnya berupa tulang berfungsi sebagai gigi. Arwana memiki berbagai julukan, seperti: Ikan Naga (Dragon Fish), Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kaan, Pe, Tangkelese, Aruwana, or Arowana, tergantung dr tempatnya.

Bentuk & penampilan arwana termasuk cantik & unik. Tubuhnya memanjang, ramping, & "stream line", dgn gerakan renang sangat anggun. Arwana di alam mempunyai variasi warna seperti hijau, perak, or merah. Pada bibir bawahnya terbisa dua buah sungut berfungsi sebagai sensor getar untuk mengetahui posisi mangsa di permukaan air. Sungut ini termasuk dlm kriteria penilaian keindahan ikan.

Potensi pertumbuhan arwana cukup besar, terutama dgn pemberian pakan berkadar protein tinggi. Pertumbuhan arwana di akuarium mencapai 60 cm, sedangkan di alam mencapai lebih dr 90 cm. Jenis arwana asal Amerika Selatan bisa tumbuh hingga 270 cm.

Arwana adalah ikan perenang atas (surface feeder), ditunjukkan oleh betuk mulut. Di alam mereka berenang di dekat permukaan untuk berburu mangsa. Arwana bisa menerima segala jenis pakan untuk ikan karnivora, tetapi seringkali mereka jadi sangat menyukai salah satu jenis pakan saja, & menolak jenis lainnya. Sebagai ikan peloncat, arwana di alam bsa menangkap serangga hinggap di ranting ketinggian 1-2 meter dr permukaan air. Maka pemeliharaan dlm akuarium harus ditutup dgn baik.

Arwana adalah ikan tangguh bisa hidup hingga setengah abad. Permintaan tinggi dgn ketersediaan alam terbatas menyebabkan eksploitasi di alam dibatasi. CITES (Convention of International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) menetapkan bahwa ikan Arwana Asia sebagai ikan menbisa perlindungan tertinggi. Berbagai jenis Arwana Asia antara lain:

1. Merah
Arwana merah berasal dr berbagai tempat di Propinsi Kalimantan Barat, seperti dr Sungai Kapuas & Danau Sentarum dikenal sebagai habitat dr Super Red (Chili & Blood Red). Perairan ini adalah wilayah hutan gambut menciptakan lingkungan primitif bagi ikan purba tersebut. Akan tetapi kondisi mineral, lingkungan air gambut (black water), & banyaknya cadangan pangan memadai telah mengkondisikan pengaruh baik terhadap evolusi warna pada ikan bersangkutan. Pengaruh geografis itu juga menyebabkan terciptanya variasi berbeda terhadap morfologi ikan ini, seperti ba& lebih lebar, kepala berbentuk sendok, warnah merah lebih intensif, & warna dasar lebih pekat.

Warna merah penuh akan tampak pada sirip ikan muda, pada bibir & juga sungut. Menjelang dewasa, warna merah akan muncul di berbagai bagian tubuh lainnya, terutama pada tutup insang & pinggiran sisik, sehingga tubuh ikan tampak berwarna merah.

Arwana merah dikelompokkan dlm 4 varietas, yaitu Merah Darah (Blood Red), Merah Cabai (Chili Red), Merah Orange (Orange Red), & Merah Emas (Golden Red). Keempat varietas ini secara umum diberi julukan Super Red or Merah Grade Pertama (First Grade Red), meskipun dlm perkembangannya super red lebih merujuk pada Merah Cabai & Merah Darah. Sedangkan dua varietas terakhir lebih sering di anggap sebagai super red dgn grade lebih rendah.

Perbedaan antara varitas merah cabai & merah darah dijabarkan pada tabel berikut :


Arwana Merah Cabai
Arwana Merah Darah
Tampilan Warna Seperti merah cabai Seperti merah darah
Bentuk fisik Bentuk tubuh lebih lebar, kepala berbentuk sendok lebih panjang & lebih ramping
Lebar tubuh relatif tetap hingga menjelang pangkal ekor, bingkai sisik lebih tebal menyempit secara gradual
Warna mala Mata merah & lebar sehingga pinggiran matanya seakan menyentuh bagian atas kepala & bagian rahang bawahnya mata lebih putih & lebih kecil
Bentuk ekor Seperti intan (diamond) Seperti kipas
Warna pada usia muda cenderung memiliki warna dasar hijau dgn kilap metalik pekat memiliki kilap lebih lemah & cenderung mirip dgn RTG muda; Bentuk tubuh lebih bulat
Pertumbuhan Lebih lambat Lebih cepat

Ciri morfologi fisik kedua jenis tersebut sudah nampak saat masih muda sehingga bisa dijadikan pedoman dlm membedakan kedua varitas tersebut.

Perkembangan warna antara Merah Cabai & Merah Darah diketahui juga berbeda. Perbedaan waktu dlm pencapaian warna merah penuh ; 1-2 tahun. Namun kedua varitas melalui tahapan perkembangan warna relatif sama yaitu melalui transisi warna orange. Beberapa arwana merah mempunyai warna pucat hingga sampai 8 tahun, baru kemudian berubah ke merah penuh dlm waktu 1 bulan. Menduga potensi arwana merah memerlukan kesabaran & usaha diperoleh dr pengalaman & kesabaran.

Varietas Merah Orange (Orange Red) adalah salah satu varietas umum dijumpai. Pada saat dewasa sisik tubuhnya menunjukkan warna orange. Dibandingkan dgn Chilli Red & Blood Red, sirip & ekor varietas ini tak semerah keduanya.
Merah Emas (Golden red) adalah varietas warna lain umum dijumpai disamping merah orange (Orange Red). Varietas ini adalah varietas dgn grade paling rendah. Setelah dewasa warna badannya hanyalah emas kekuningan. Warna bibir & sirip tak semerah Super Red, tetapi berwarna merah muda or merah jambu.

2. Golden (Cross Back, Cross Back Golden,CBG)
Golden varietas cross back adalah bagian dr varietas arwana golden. Varietas ini dijumpai di berbagai tempat di Malaysia, seperti Perak, Trengganu, Danau Bukit Merah & Johor. Oleh karena itu, mereka sering diberikan julukan sesuai dgn tempat asalnya, seperti Golden Pahang, Bukit Merah Blue or Malaysian Gold. Disebut sebagai cross back, karena varietas ini saat dewasa memiliki warna emas penuh hingga melewati punggungnya. Varietas ini harganya relatif lebih mahal bahkan paling tinggi dibandingkan lainnya karena termasuk jarang ditemui.

CBG dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan warna dasar sisik, yaitu Purple-Based (warna dasar ungu), Blue-Based (warna dasar biru), Gold Based (warna dasar emas), & Silver-Based (warna dasar perak). Arwana Gold dgn warna dasar emas diketahui bisa mencapai warna penuh pada usia lebih muda dibandingkan dgn varietas lain.

3. Golden (Ekor Merah, Red Tail Golden, RTG).
Adalah verietas dr arwana golden & sering disebut sebagai Arwana Golden Indonesia (Indonesian Golden Arwana). Varietas ini dijumpai di daerah Pekan Baru, Sumatera. Berbeda dgn Cross Back Golden (CBG), warna emas pada verietas ini tak akan berkembang hingga melewati punggung namun cuma akan mencapai baris ke empat sisik (baris sisik dihitung dr bawah, perut), or lebih baik bsa mencapai baris ke lima. Seperti halnya verietas cross back, warna dasar sisik RTG bsa biru, hijau, or emas. Begitu pula dgn warna bibir, ekor, & sirip, kedua varietas ini memiliki keragaan sangat mirip. RTG muda memiliki warna lebih kusam dibandingkan dgn varietas cross back muda.

RTG boleh dikatakan lebih tahan banting dibandingkan dgn CBG bisa tumbuh lebih besar, & juga lebih agresif. Jumlahnya di alam relatif lebih banyak dibandingkan dgn CBG, meskipun demikian tetap adalah varietas dilindungi CITES.

CBG sekilas mirip dgn ikan arowana golden red berasal dr negara kita. Perbedaan sangat mencolok bisa dilihat bila ukuran ikan sudah agak besar dgn ukuran 20 cm lebih. Pada CBG warna emas menutupi seluruh tubuh sampai ke bagian punggung ikan ditutupi oleh ring berwarna keemasan. Sedangkan pada golden red (RTG) punggung nya tidak. berwarna keemasan tapi tetap hitam (kelabu).

Membedakan CBG & RTG pada ukuran kecil (10-12 cm) sulit dilakukan & perlu kehati-hatian. Perbedaan harga juga sangat mencolok. Harga CBG ukuran 12 cm dihargai lebih dr 10 juta, ukuran 20-25 cm berkisar 15-25 juta. Golden red berukuran 12 cm dihargai 2 juta, sedangkan ukuran 20-25 cm dihargai 2.5-3.5 juta.

4. Arwana Hijau
Arwana hijau ditemukan di Thailand, Malaysia, Myanmar, Komboja, & juga di beberapa tempat di Indonesia. Variasi penampakan& warna bsa saja ditemukan di masing-masing daerah. Meskipun demikian secara umum bisa dikatakan bahwa pada umumnya berwarna kelabu kehijauan dangan pola garis-garis berwarna gelap pada ekor. Kepala & mulutnya lebih besar & lebih membulat dibandingkan dgn jenis arwana asia lainnya.

5. Banjar Merah
Banjar Merah boleh dikatakan adalah varietas arwana merah kelas 2 & diketahui bukan adalah strain murni arwana merah. Penampakannya ditunjukkan oleh warna sirip orange pucat, ekor berwarna orange or kuning, & tak memiliki warna merah di ba& maupun di pipi. Sepintas Banjar Merah muda sangat mirip dgn Arwana Merah muda, sehingga tak jarang hal ini bisa mengecoh para hobiis baru. Banjar dicirikan juga oleh bentuk kepala cenderung membulat dgn mulut tak terlalu lancip. Perbedaan lain bisa dilihat pada tabel berikut :


Banjar Merah
Arwana Merah Muda
Warna sirip warna sirip lebih muda or cenderung orange-merah pucat. merah pekat merata pada seluruh permukaan
Warna sisik Kuning or kehijauan Mengkilap
Bingkai sirip & tutup insang Pink tua or seperti karat, setelah dewasa menjadi jingga or merah Tak ada tampilan seperti pada Banjar

Apaapabila ragu dlm memilih arwana, bawalah seorang telah berpengalaman memelihara arwana or belilah arwana telah disertifikasi & memiliki sertifikat sah.

6. RED SPOTTED PEARL VS JARDINI
Arowana irian (jardini) ada 2 macam. umum ditemui berwarna dasar hijau & bermutiara merah. Jenis jardini lain berwarna dasar hitam & bermutiara emas serta lebih sulit ditemui.

Di Australia ditemukan pula jardini tipe 1 (warna dasar hijau, mutiara merah) disebut red spotted pearl (Scleropages leichardty). Cross back & golden red; red spotted pearl & jardini ; kerabat, dgn perbedaan lingkungan mempengaruhi performa.

Perbedaan sangat mencolok ; pada red spotted pearl, mutiara merah bertaburan secara mencolok pada tubuhnya. Sedangkan pada arowana jardini di mutiara di badannya tak semencolok arowana red spotted pearl dr australia. Harga jardini (mutiara merah,warna dasar hijau) 12-15 cm dijual dgn kisaran harga 60-80 ribu rupiah, sedangkan arowana red spotted pearl karena langka di Indonesia dihargai 1.3-1.5 juta rupiah.

Arwana tahan terhadap serangan berbagai penyakit. Tetapi sensitif terhadap perubahan kualitas air, terutama terhadap peningkatan kadar amonia, nitrit & nitrat.

Parameter Air.
pH. Arwana bisa hidup pada selang pH cukup lebar. Namun disarankan agar mereka dipelihara sesuai dgn kondisi aslinya di alam yaitu pada selang pH netral sampai agak masam (pH 6.0 -7.0).

Kesadahan. Arwana berasal dr perairan dgn kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8 ). Arwana silver bisa hidup pada kisaran GH 4-10.

Temperatur. Arwana direkomendasikan untuk diperlihara pada selang suhu 26 - 30 C. Seperti halnya jenis ikan lain, hindr terjadinya perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu mendadak bisa menyebabkan shock pada ikan bersangkutan, & bisa memicu berbagai masalah. Suhu terlalu tinggi untuk jangka waktu lama diketahui bisa menyebabkan tutup insang menggulung, hal ini tentu akan sangat menggangggu keindahan ikan tersebut.

Pencahayaan. Sebaiknya di area terang tanpa sinar matahari secara langsung.

Arwana bukan termasuk ikan sulit dipelihara, cuma perlu beberapa saat setiap hari or beberapa jam setiap minggu untuk merawat & mencek kondisi ikan & lingkungannya. Beberapa hal perlu diperhatikan dlm memelihara arwana :

Wadah
1. Kolam

Pemeliharaan induk arwana sebaiknya dilakukan di kolam. tanah. Lokasi untuk kolam perlu mempetimbangkan :

  • Tanah
    Jenis Tanah baik ; tanah Nat berlempung bisa menahan air & mendukung pertumbuhan pakan alami.
  • Topografi
    Perbedaan derajat kemiringan antara saluran pemasukan & pengeluaran maksimal 1%.
  • Air
    Suplai air memenuhi kualitas, kuantitas & kontinuitas dibutuhkan.

Kolam ideal berbentuk persegi panjang dgn ukuran minimal 10x10m2. Persiapan kolam sebelum tanam yaitu :

  • Pengeringan kolam hingga dasar retak-retak
  • Pembalikan dasar kolam, perbaikan pematang
  • Pengapuran dgn dosis 50-100 gram/m2
  • Perngisian air setinggi 100 cm

Hujan deras bisa mengakibatkan perubahan mendadak kualitas air. Untuk mencegah kematian ikan, ganti air (setelah hujan berhenti) minimal 30% dr total volume air.

2. Akuarium
Sebagai ikan hias, arwana bisa dipelihara dlm akuarium. Secara umum, semakin besar ukuran akuarium akan semakin baik, karena arwana memerlukan ruang gerak cukup luas. Ukuran akuarium minimal 3 kali dr panjang ikan dgn lebar 1. 5 kali panjang ikan. Akuarium ditempatkan di area jauh dr gangguan, untuk menghindr stress pada ikan. Tutup akuarium dgn tutup rapat & kuat karena arwana bisa melompat or mendorong tutup ke luar akuarium.

Setelah arwana berumur 4 bulan, pemeliharaan mulai dilakukan secara terpisah pada akuarium ukuran 75 x 45 x 45 cm untuk menghindr perkelahian antar ikan. Pemeliharaan 2-3 ekor arwana dlm satu akuarium perlu dihindari, mengingat sifat agresif akan menyebabkan perkelahian. Namun diperbolehkan pemeliharaan 6 ekor sekaligus, karena sifat agresif arwana menjadi sangat berkurang.

Untuk merangsang keluarnya warna bagus & pembentukan kromatofora, perlu diberikan pencahayaan buatan minimal 10-12 jam per hari. Hindr penyalaan lampu secara mendadak, bsa menyebabkan panik, sehingga ikan menabrak kaca or benda lainnya dlm akuarium & ikan menjadi terluka. Manipulasi pencahayaan sering bisa menimbulkan pantulan warna ikan dgn lebih baik. Letakkan lampu di bagian depan akuarium, & set sudut reflektor sedemikan rupa sehingga bsa memberikan pantulan optimal. Banyak pilihan lampu dijual dipasaran dgn spektrum bervariasi, lampu berspektrum penuh akan secara alamiah memantulkan wama-warna alami dr ikan.

Pada waktu 6-7 bulan setelah ikan bisa berenang bebas, ukuran mencapai 20-25 cm & bisa dipasarkan.

Perawatan Akuariurn
Sebagai karnivora, arwana akan memproduksi kotoran dlm jumlah relatif banyak dgn kandungan unsur nitrogen tinggi. Oleh karena itu, kadar amonia, nitrit, & nitrat dlm akuarium arwana sering kali menjadi masalah.

Penggantian air dilakukan untuk memperbaiki kualitas air telah menurun akibat banyaknya kotoran ikan. Oleh karena itu dlm penggantian air menggunakan sistem siphon (menggunakan selang air) sekaligus untuk mengeluarkan sisa-sisa kotoran ikan & juga kotoran melekat pada kaca. Penggantian air cukup dilakukan 2 or 4 minggu sekali & tak perlu seluruh air diganti tetapi cukup sejumlah 30-50 % dr total air. Perlu diperhatikan bahwa suhu & pH air pengganti harus relatif sama dgn air akuarium. Hindr terjadinya fluktuasi kualitas air saat melakukan penggantian air.

Bersamaan dgn penggantian air dilakukan juga pembersihan media filter mekanik digunakan.

Pakan hidup adalah jenis pakan utama bagi arwana termasuk karnivora. Pakan diberikan hendaknya bervariasi untuk menekan resiko kekurangan gizi tertentu.

Beberapa jenis pakan sering diberikan pada arwana ; ikan hidup, udang hidup, potongan udang segar, potongan daging ikan segar, serangga (jangkrik, kecoa, kelabang), cacing/ulat (cacing sutera, cacing tanah, cacing darah, ulat hongkong) & kodok.

Penggunaan pakan hidup perlu didahului dgn tindakan karantina memadai untuk menghindr masuknya bibit penyakit. Terutama pakan hidup berasal or hidup dlm air, seperti udang, ikan, or kodok. Hindr memberikan serangga or kodok mati, kecuali anda yakin betul tak berasal dr area tercemar insektisida.

Sebelum memberikan pakan hidup, bagian-bagian tubuh pakan diperkirakan bisa melukai mulut ikan dibuang terlebih dahulu. Seperti kaki belakang kecoa & jangkrik, or rostrum (duri pada kepala) udang. Bisa juga pakan hidup tersebut dilemahkan sebelum diberikan pada ikan, agar tak terjadi "kejar-mengejar" berlebihan dlm ruang akuarium sempit. Arwana mengalami kelebihan pakan dlm jangka lama, akan kehilangan nafsu makan selama beberapa hari bahkan beberapa minggu.

Pakan buatan adalah hasil ramuan dgn komposisi mencukupi kebutuhan gizi bagi pertumbuhan arwana dgn cara melatih & membiasakan agar arwana mau memakannya.

Teknik Pemisahan Skala Kecil di Kolam Semen

1. Pemeliharaan Induk
Induk dipelihara dlm kolam berukuran 5 x 5 m dgn kedalaman air 0,5-0,75 m. Kolam ditutup plastik setinggi 0,75 m untuk mencegah lompatan ikan.

Ruangan pemijahan dibangun di pojok perkolaman & ditambah dgn beberapa kayu gelondongan untuk memberikan kesan alami. Batu & kerikil dihindr karena bisa melukai ikan or bisa tercampur pakan secara tak sengaja.

Kolam pembesaran dibangun di area tenang & ditutup sebagian, & dijauhkan dr sinar matahari langsung. Induk dipelihara dlm kolam pembesaran hingga mencapai matang gonad.

Pengelolaan Kualitas Air
Kualitas air dijaga agar mendekati lingkungan alami arwana yaitu pH 6,8-7,5 & suhu 27-29 C. Penggantian air dilakukan sebanyak 30-34% dr total volume dgn air deklorinisasi.

Pemberian Pakan
Keseimbangan gizi sangat penting bagi kematangan gonad & pemijahan. Induk diberikan pakan bervariasi mengandung kadar protein tinggi. Pakan diberikan setiap hari dlm bentuk ikan/udang hidup or runcah, & ditambah pelet dgn kadar protein 32 %. Jumlah pemberian pakan per hari ; 2 % dr bobot total tubuh.

Kematangan gonad
Matang gonad terjadi pada umur 4 tahun dgn panjang tubuh 45-60cm.
Pemijahan terjadi sepanjang tahun, & mencapai puncaknya antara bulan Juli & Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur sudah dibuahi dlm mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai bisa berenang.

Arwana betina mempunyai ovarium tunggal mengandung 20-30 ova besar dgn diameter rata-rata 1,9 cm dgn kematangan berbeda-beda. Induk jantan dewasa juga mempunyai sebuah organ vital menyerupai testis.

Pembedaan Kelamin
Juvenil sulit dibedakan jenis kelaminnya. Perbedaan akan muncul setelah ikan berukur 3-4 tahun.

Pembedaan jenis kelamin diketahui melalui bentuk tubuh & lebar mulut. Arwana jantan mempunyai tubuh lebih langsing & sempit, mulut lebih besar & warna lebih mencolok daripada betina. Mulut melebar dgn rongga besar digunakan untuk tujuan inkubasi telur. Perbedaan lain ; ukuran kepala jantan relatif lebih besar, sifat lebih agresif termasuk dlm perebutan makanan.

Kebiasaan Pemijahan
Tingkah laku arwana sangat unik selama masa pengenalan lain jenis. Masa ini berlangsung selama beberapa minggu or bulan sebelum mereka mulai menjadi pasangan. Hal ini bisa diamati pada waktu malam, ketika ikan berenang mendekati permukaan air. Arwana jantan mengejar betina sekeliling kolam, terkadang pasangan membentuk lingkaran (hidung menghadap ke ekor pasangan).

Sekitar 1-2 minggu sebelum pemijahan, ikan berenang bersisian dgn tubuh seling menempel. Terjadilah pelepasan sejumlah telur berwarna jingga kemerahan, Jantan membuahi telur & kemudian mengumpulkan telurdi mulitnya untuk diinkubasi sampai larva bisa berenang & bertahan sendiri. Diameter telur 8-10 mm & kaya akan kuning telur & menetas sekitar seminggu setelah pembuahan. Setelah penetasan, larva muda hidup dlm mulut jantan hingga 7-8 minggu sampai kuning telur diserap total. Larva lepas dr mulut & menjadi mandiri setelah ukuran tubuh 45-50 mm.

2. Panen Larva
Inkubasi telur secara normal ; membutuhkan 8 minggu. Untuk memperpendek waktu, telur sudah dibuahi bisa dikeluarkan dr mulut pejantan 1 bulan setelah pemijahan. Induk jantan ditangkap dgn sangat hati-hati dgn jaring halus lalu diselimuti dgn handuk katun basah untuk menghindr ikan memberontak & terluka.

Untuk melepaskan larva dr mulut induk jantan, tarik perlahan bagian bawah mulut & tubuh ditekan ringan. Larva dikumpulkan dlm wadah plastik & diinkubasikan dlm akuarium. Jumlah larva bisa mencapai 25-30 ekor.

Teknik Pembenihan
Setelah dikeluarkan dr mulut pejantan, larva diinkubasikan dlm akuarium berukuran 45x45x90 cm. Temperatur air 27-29 C menggunakan pemanas thermostat. Oksigen terlarut 5 ppm (mg/ I) menggunakan aerator bukaan kecil.

Untuk mencegah infeksi akibat penanganan larva, dlm air dilarutkan Acriflavine 2 ppm. Menggunakan teknik pembenihan in vitro ini, Survival Rate (SR) dibisa sampai tahap ikan bisa berenang ; 90-100 %.

Selama periode inkubasi, larva tak perlu diberikan pakan. Beberapa minggu pertama selama kuning telur belum habis, biasanya larva hampir selalu berada pada dasar akuarium. Larva mulai berenang ke atas bertahap ketika ukuran kuning telur mengecil. Pada minggu ke delapan, kuning telur hampir terserap habis sehingga larva mulai berenang ke arah horizontal. Pada tahap ini, pakan hidup pertama harus mulai diberikan untuk mencegah larva saling Ketika ukuran larva mencapai 8,5 cm or berumur 7 minggu, kuning telur terserap secara penuh & larva bisa berenang bebas.

Pemeliharaan Larva
Tambahan pakan hidup bisa diberikan seperti cacing darah or anak ikan ukurannya sesuai bukaan mulut arwana.
Larva telah mencapai panjang 10-12 cm bisa diberikan pakan seperti udang air tawar kecil or runcah untuk mengimbangi kecepatan tumbuhnya.

Teknik Transportasi
Arwana apabila gelisah gampang sekali melakukan "jumping" or menabrak-nabrak. Apabila satu saja sisiknya terlepas akan tampak kurang indah. Juga bsa mengakibatkan sirip robek & patah.

Tubuh rusak bsa mengalami regenerasi, namun mungkin pula menjadi cacat& mengurangi keindahan penampilan, apalagi ada hal-hal yg bsa memperparah luka-lukanya (misalnya infeksi, pertumbuhan bekas luka yg lambat/delay). Untuk itu arwana perlu dilumpuhkan agar tak bisa berontak dlm proses pemindahan antar akuarium maupun transportasi jarak jauh. Dosis pembiusan diatur sedemikian rupa bergantung keperluan. Untuk transportasi jarak jauh, arwana dilumpuhkan gara tak bisa berontak namun tak sampai terbalik & masih bsa berenang. Pemindahan antar arwana akuarium menggunakan dosis ringan, penting arwana tak bisa berontak.

1. Persiapan Pre-anestesi :

  • Puasakan arwana selama 1-2 hari.
  • Lama puasa bergantung ukuran tubuh, jenis & kebiasaan arwana buang kotoran (lancar or tidak). Semakin besar ukuran arwana maka semakin lama waktu puasa, untuk menghindr arwana muntah or mengeluarkan kotoran.Untuk arwana berukuran kecil (<>
  • Siapkan air tampungan sudah teraerasi minimal 24 jam.
  • Kondisi arwana tak mengalami gangguan pernapasan, tak ditemukan kelainan pada tutup insang.

Alat & bahan :

  • Plastik dgn lebar sepanjang ba& arwana.
  • Wadah bak untuk tempat kantong plastik berisi arwana
  • Air segar, air telah diaerasi yg mencukupi minimal 24 jam. Hindr bahan-bahan kimia lain terlarut.
  • Bahan : Aquadine" cair

Prosedur Pelaksanaan :

  • Tangkap arwana dlm akuarium dgn tenang kantong plastik.
  • Masukkan cairan bius dlm plastik kira-kira 1 cc/lt.
  • Apabila sudah tampak tak bsa melompat, angkat kantong plastik.
  • Perhatikan apakah perlu ditambahkan lagi cairan bius untuk
    menurunkan kesadaran sampai arwana menjadi terbalik, tunggu reaksi bius beberapa menit.
  • Jaga arwana selalu tenggelam dlm air, untuk menghindr kembung.
  • Apabila sudah tak berontak, perhatikan gerakan tutup insang harus tampak bergerak. (Dlm waktu kurang dr 5 menit, arwana mulai gelisah & kehilangan keseimbangan & tak banyak bergerak. Karena bagian tubuhnya yg berat ada di bagian atas, maka arwana mulai terbalik. Badannya mulai kaku/ kejang. Perhatikan gerakannya, terutama gerakan insang yg menunjukkan masih adanya usaha untuk bernapas.
  • Untuk keperluan foto & pengukuran, angkat ke tempat telah dipersiapkan & lakukan secepat mungkin, apabila terlalu lama di luar air bsa kembung.

Paska Pembiusan :

  • Masukkan kembali ke dlm akuarium dgn air tak mengandung bahan kimia lain. Jaga di bawah kucuran air, dlm air dekat permukaan.
  • Arwana mulai siuman, jaga jangan sampai terbentur benda-benda di sekelilingnya.
    Efek samping :
  • Obat bius tanpa pengenceran mengenai sisik arwana menyebabkan iritasi selaput lendir & menimbulkan alergi pada beberapa orang.
  • Apabila arwana kembung, bsa disiapkan larutan daun ketapang kering tua dituangkan dlm akuarium, suhu dinaikkan level air direndahkan. Arwana kembung dicirikan tak bisa menyelam ke dasar& berenang nungging.
  • Apabila pembiusan terlalu dlm biasanya gerakan tubuh mulai jarang, gerakan insang juga demikian. Pembiusan lebih dlm lagi akan mengurangi kekejangan otot, saat tersebut insang juga tak ada gerakan, ikan berada pada posisi mengambang. Untuk mengatasinya tambahkan air segar untuk mengencerkan dosis obat bius or di ceburkan ke tank bersih dibawah kucuran air.
Sumber: Buku Cara Budidaya Ikan Arwana, Direktorat Jenderal P. Cara Budidaya
http://rawabelong.com

0 comments: