Wednesday, December 10, 2008

Teknik Cara Budidaya & Pasca Panen Jambu Mete

Tanaman jambu mete bukan tanaman asli Indonesia. Beberapa ahli boteni menduga bahwa tanaman jambu mete berasal dr Amerika Selatan. Dr negara asalnya ini, tanaman jambu mete menyebar ke seluruh penjuru dunia, terutama di negara-negara memiliki iklim subtropis & iklim tropis, termasuk Indonesia. Dalam tatanama atau sistematika (taksonomi) tanaman, jambu mete di klasifikasikan sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : Annacardium occdentale L

Usaha Cara Budidaya tanaman jambu mete, selain memperhatikan faktor iklim & tanah, sebaiknya juga memperhatikan factor penunjang berkaitan dgnpenentuan lokasi usaha tani.


A. Keadaan Iklim

1. Temperatur
Tanaman jambu mete bisa hidup & tumbuh di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Suhu udara cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu mete ; antara 170C-370C.

2. Curah hujan
Iklim hangat & kering sangat cocok untuk tanaman jambu mete pada saat pembungaan & pembentukan buah. Iklim dgnjumlah bulan kering antara 4 – 6 bulan dgncurah hujan 1.500 – 2000 mm/tahun paling cocok untuk pertumbuhan & pembentukan hasil (buah).

3. Kelembapan udara
Tingkat kelembapan udara cocok untuk tanaman jambu mete ; berkisar 70% - 80%. Namun, tanaman jambu mete masih cukup toleran pada tingkat kelembapan udara antara 60% - 70%.

4. Penyinaran matahari
Penyinaran matahari cukup tinggi sepanjang tahun sangat diperlukan olh tanaman jambu mete untuk pertumbuhan vegetatif & pertumbuhan generatif. Selain itu, penyinaran matahari cukup sangat diperlukan untuk proses fotosintesis tanaman.

B. Keadaan Tanah

1. Jenis tanah
Jenis-jenis tanah cocok untuk budi daya tanaman jambu mete ; tanah latosal merah solumnya dalam, tanah alluvial, tanahlaterit, tanah pedsolik, & tanah regosal.

2. Sifat kimia tanah
Agar keadaan sifat kimia tanah cocok untuk penanaman jambu mete, maka derajat keasaman tanah pada lokasi akan ditanami harus ditelitri terlebih dahulu. Cara meneliti keasaman tanah bisa dilakukan dgnmenggunakan pH meter. Keasaman (pH) tanah rendah (kurang dr 5,5) bisa diatasi dgnpemberian belerang. Sedangkan apabila pH tanahnya tinggi (lebih dr 6,3) bisa diturunkan dgnmemberikan pengapuran.

3. Sifat fisik tanah
Sifak fisik tanah penting ; tekstur & struktur tanah. Tekstur tanah cocok untuk tanaman jambu mete ; tanah bertekstur lempung berpasir, liat berpasir, tanah berpasir, & pasir liat. Sdangkan struktur tanah baik untuk tanaman jambu mete ; tanah genbur & mudah mengikat air (porous}.

4. Sifat biologi tanah
tanaman jambu mete memerlukan sifat biologis tanah baik. Jika sifat biologis tanah baik, maka produktivitas jambu mete akan menjadi tinggi. Sifat biologis tanah baik dicirikan olh banyaknya bahan organik/humus di dalam tanah & banyaknyaorganisme dalam tanah.

5. Ketinggian tempat
Di dataran rendah hingga dataran medium dgnketinggian tempat 0-700m diatas permukaan laut, tanaman jambu mete bisa tumbuh dgnbaik & berproduksi tinggi. Di dataran tinggi (di atas 1000 m dpl), produktivitas tanaman jambu mete makin berkurang.

6. Derajat kemiringan tanah
Secara teknis, tanah miring ataupun bergelombang bisa digunakan untuk budi daya tanaman jambu mete, asalkan kemiringannya tak lebih 30%. Tanah memiliki kemiringan 30% berarti pada jarak 100 m perbedaan ketinggiannya ; 30 m. Tanah miring ataupun tanah bergelombang jika akan digunakan untuk usaha penanaman jambu mete harus dibuat teras-teras atau tanggul- tanggul.

PEMBIBITAN TANAMAN JAMBU METE
Pembibitan tanaman jambu mete bisa dilakukan secara generatif atau secara vegetatif. Pembibitan secara generatif ; pembibitan dilakukan dgndgnpenyemaian biji. Sedangkan pembibitan secara vegetatif dalah pembibitan dilakukan dgnpenyambungan (grafting), pencangkokan (air layering), okulasi (budding), & perundukan cabang bagian bawah tanaman (groung layering). Keuntungan pembibitan secara vegetatif ; ukuran tanaman seragam, waktu berbuah lebih cepat, & produksinya lebih tinggi daripada pembibitan dgnbiji.
Pekerjaan pembibitan jambu mete meliputi lima hal, yaseperti itupembuatan kebun induk, pengadaan benih, penyiapan lahan pembibitan, penanaman benih & pemeliharaan di persemaian, penyambungan serta pemeliharaan bibit.

PENANAMAN & PEMELIHARAAN TANAMAN JAMBU METE
A. Penanaman Bibit di Kebun

1. Penentuan Saat Tanam
jadwal tanam tepat dilahan kering ; pada permulaan musim hujan sampai dgnpertengahan musim hujan, yakni bulan Oktober/November sampai dgnDesember/Januari. Penanaman di lahan beririgasi teknis, saat tanam bisa dilakukan kapan saja karena kebutuhan air untuk pertumbuhan bibit selama masa pertumbuhannya bisa dicukupi dr air irigasi.

2. Persiapan Lahan
Penyiapan lahan untuk penanaman jambu mete utama ; pembersihan semak belukar, sisa-sisa bekas tanaman sebelumnya, pembuatan parit irigasi & drainase, pembuatan jalan control, pembuatan jalan angkutan produksi, & pembrntukan teras-teras bagi lahan miring.

3. Penentuan Jarak Tanam
Jarak tanam dianjurkan untuk budi daya tanaman jambu mete ; sebagai berikut :
a. 6 m X 8 m : Jarak dalam barisan tanam membujur arah Barat – Timur ; 6m & jarak antar barisan tanam 8 m
b. 8 m X 10 m : Jarak dalam barisan 8 m & jarak antar barisan tanam 10 m
c. 12 m X 12 m : Jarak dalam barisan 12m & jaraj antar barisan tanam 12 m.

4. Pembuatan Lubang tanam
Lubang tanam dibuat menurut jarak tanam telah ditetapkan. Ukuran lubang tanam ; 50 cm X 50 cm X 50 cm. Pembuatan lubang tanam bisa dilakukan secara manual atau dgnperalatan tekhnis.

5. Penanaman
Langkah-langkah penanaman bibit mete di dalam lubang tanam ; :
a. Lubang tanam ditutup dgntanah seperti semula, yakni lapisan tanah bagian bawah dimasukkan ke dalam lubang tanam terlebih dahulu, kemudian menyusul lapisan tanah atas telah dicampur dgnpupuk kandang. Setelah itu, lubang tanm telah ditutupbiarkan selama 2 – 4 hari sebelum ditanami bibit jambu mete.
b. Buat lubang tanam sebesar kantong polybag digunakan untuk pentemaian bibit jambu mete pada lubang tanam telah ditutup tadi. Pembuatan lubang tanam harus tepat di tengah.
c. Masukkan bibit jambu mete beserta tanahnya kedalam lubang tanam dgnmelepas kantong polybag terlebih dahulu, kemudian timbun dgntanah galian tadi sampai se batas leher akar sambil ditekan-tekan sedikit agar tanaman bisa berdiri tegak & kuat.
d. Selesai penanaman, di sekitar tanaman bisa diberi mulsa jerami padi untuk menjaga kelembapan tanah, kemudian disiram air secukupnya.

6. Waktu Tanam
waktu penanaman bibnit jambu mete baik ; pada pagi hari sebelum pukul 09.00 atau pada sore hari setelah pukul 15.00. Penanaman bibit jambu mete pada siang hari bisa menyebabkan kelayuan, bahkan mati.

7. Penyulaman
Penyulaman ; penggantian tanaman rusak akibat serangan hama & penyakit, tanaman tumbuh kerdil, & tanaman mati. Penyulaman harus segera dilakukan apabila ada bibit pertumbuhannya kurang baik, rusak, atau mati. Bibit sulaman harus diambil dr bibit cadangan memilikiumur sama dgntanaman digatiokan. Penyulaman untuk tanaman jambu mete masih bisa dilakukan sampai tanaman berumur 2 – 3 tahun.

B. Pemeliharaan Tanaman

1. Penyiangan
Rumput atau gulma tumbuh di areal perkebunan jambu mete sangat mengganggu pertumbuhan tanaman jambu mete & pembentukan hasilnya. Penyiangan rumput/gulma sempurna bisa meningkatkan perkembangan tajuk tanaman hingga tanaman tersebut bisa mereduksi luas permukaan tanah & pada saat sama bisa meningkatkan produksi tanaman.

2. Pemupukan
Pemupukan bertujuan memberikan unsure makanan dibutuhkan olh tanaman. Unsur-unsur makanan diperlukan olh tanaman dikelompokkan dalam dua kelompok yaseperti ituunsur makro terdiri atas nitrogen, phospat, kalium, belerang, magnesium, & kalsium. Unsuir mikro terdiri atas molybdenum (Mo), tembaga (Cu), boron (B), seng (Zn), besi (Fe), mangan (Mn) & lain-lain.

3. Penyiraman
Air adalah bahan pelarut sel & adalah medium untuk pengangkutan unsure hara dalam tan ah. Air juga bisa mempertahankan turgor dalam proses transpirasi. Di samping itu, air seperti itusendiri unsure hara bagi tanaman.

4. Pemangkasan
Dgnpemangkasan, maka akan terbentuk percabangan bagus, tajuk luas, & pohon luas. pemangkasan ni harus dimulai sejak tanaman masih berupa bibit sampai tanaman berbuah. Pemangkasan tanaman masih berupa bibit hanya dilakukan untuk membuang tunas-tunas sampingnya saja.

5. Perlindungan tanaman
Perlindungan tanaman dr serangan hama & penyakit pada prinsipnya bisa dilakukan dgncara-cara sebagai berikut :
a. Tindakan preventif, yaseperti itumencegah serangan hama & penyakit dgnmelakukan pengolahan tanah secara intensif, menanam dgnjarak tanam sesuai, penyiraman dgnair dehat, & penyiangan.
b. Tindakan kuratif, yaseperti itumengendalikan serangan hama & penyakit. Dgnmemelihara/menyebarkan musuh alami (predator), membunuh hama secara langsung , memangkas bagian tanaman terserang hama/penyakit & membakarnya, atau menyemprot tanaman dgnobat-obatan pemberantas haman & penyakit.

PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT
Tanaman jambu mete tak luput dr serangan hama & penyakit, beberapa hama menyerang tanaman jambu mete antara lain ulat kipas, kutu daun, penggerek batang & akar, pengendaliannya bisa dilakukan dgnmemungut ulat-ulat berkelompok pada daun, lalu memusnahkannya dgnmenyemprotkan insektisida, memangkas bagian tanaman terserang, serta memoles sekitar permukaan pangkal batang/akar dgnsuspensi BMC.
Begitupula dgnpenyakit menyerang tanaman ni ada beberapa jenis penyakit menyerang seperti layu pada bibit, mati pucuk, busuk kering pada buah & biji, anthracnosis pada daun & lain-lain. Bisa pula dikendalikan dgncara pengolahan tanah secara intensif, penyemprotan dgnfungisida medesinffektan benih & bibit, menanam dgnjarak tanam sesuai serta sanitasi kebun.

PANEN
Panen buah mete umumnya dilakukan dgnmemetik buah-buah telah masak dipohon atau memungut buah-buah telah gugur di tanah tetapi sudah matang. Pemetikan buah mete ni tak bisa dilakukan sekaligus karena buah mete tak masak secara bersamaan, pemetikan bisa dilakukan setiap 3 – 5 selama 2 – 3 bulan. tewrgantung pada banyaknya buah, buah-buah telah mencapaiu derajat kemasakan optimal ditandai dgnpenampakan fisik buiah semu seperti buah semu berwarna merah cerah jingga atau kuning, daging buah semu jika dipijit sudah agak terasa lunak, & buah telah berumur 60 – 70 hari sejak bunga mekar.

PENANGANAN PASCA PANEN

1. Pemisahan buah dr tangkai
Biji mete harus dipisahkan dr buah semunya. Cara memisahkannya biji mete cukup dgncara dipuntir kemudian ditaruh di tempat terpisah, setelah seperti itubiji mete tadi dicuci untuk membersihkan segala kotoran menempel.

2. Sortasi & Grading jambu mete
Biji-biji mete telah dipisahkan dr buah semunya harus segera disortasi yaseperti itupemisahan antara biji baik & biji mete rusak & sekaligus dilakukan grading yaseperti itupengelompokkan biji mete b erukuran besar & kecil. Tujuan keduanya ; untuk menyeragamkan ukuran agar memudahkan proses pelembapan, penggorengan & pemecahan.

3. Pengeringan biji mete
Biji mete telah dipetik masih memiliki kadar air sekitar 25%, olh karena seperti itubiji mete telah di panen tersebut segera dikeringkan untuk mempertahankan kualitas biji. Pengeringan bisa dilakukan denmgan cara dijemur di bawah panas matahari dgndihamparkan di lantai jemur, pengeringan biji mete dilakukan hingga kadar airnya mencapai 5 %.

4. Penyimpanan biji mete gelondong
Biji-biji mete telah kering harus segera disimpan dgnbaik agar kualitas biji tersebut tetap baik. hal-hal harus diperhatikan dalam menyimpan biji mete gelondong ; suhu udara & kelembapan udara di dalam tempat penuimpanan.

5. Pelembapan biji mete
Biji mete telah dikeringkan & disimpan umumnya memiliki kadar air 5%, biji tersebut bila akan dipecah untuk diambil kacang metenya harus digoreng terlebih dahulu, namun sebelum di goring biji mete memiliki kadar air rendah harus dinaikkan lagi kadar airnya hingga batas optimum sekitar 16%, peningkatan kadar air biji mete dilakukan dgncara pelembapan. Lama proses pelembapan bervariasi antara 24 – 48 jam (1 – 2 hari) tergantung pada besarnyaukuran biji mete, kadar air dikehendaki,& proses pelembaban digunakan.

6. Pengembalian kacang mete
Kacang mete adalah bagian dikonsumsi. untuk mengambil kacang mete kulit mete dipecah atau dikupas.pengupasan kulit mete bisa dilakukan secara mekanis,semi mekanis,atau secara manual.

7. Pengeringan kacang mete
Kacang mete telah dipisahkan dr kulitnya dikeringkan lagi hingga kadar air mencapai sekitar 3%.Pengeringgan kacang mete ni bertujuan untuk memudahkan pengelupasan kulit dr kacang mete & mencegah dr serangan jamur,danhama,serta meningkatkan daya tahan.

8. Pengupasan kulit ari
Pengupasan kulit ari kacang mete dilakukan segera setelah pengeringaan.pengupasan kulit ari kacang mete dilakukan secara manual bisa dikerjakan dgnpenggesekan menggunakan jari tangan secara hati-hati atau menggunakan pisau jika sulit dilakukan dgntangan.

9. Pelembapan mete
Sebelum dikemas kacang mete telah dikeringkan dgnkadar air 3% harus dilembabkan hingga mencapai kadar air 5%.Pelembapan kacang mete dilakukan dgnmenyimpannya di dalam ruang pelembang secara beberapa jam.

10. Pengemasan
untuk mencegah kerusakan kacang mete perlu dikemas dgnbaik.pengemasan selain melindungi kacang mete dr kerusakan serangga,bertujuan pula untuk melindungi kerusakan mekanis karena penggangkutan untuk kerusakan fisiologis karena pengaruh lingkungan suhu & kelembapan.

11. Menyimpan kacang mete.
Dalam penyimpanan ada beberapa hal harus diperhatikan seperti ruang gudang penyimpangan harus selalu bersih,memiliki konstruksi kuat,pintu-pintu rapat,memiliki ventilasi,memiliki penerangan,penantaan peti kemas harus disusun secara teratur,suhu udara dalam gudang di usahakan sel;alu konstan (30oC- 370C).

12. pemasaran hasil
Pasar kacang mete sangat luas mulai dr tingkat rumah tangga hingga tingkat industri makanan. factor penting dalam memasarkan hasil panen kacang mete ; mendapatkan harga tinggi. Pemasaran kacang mete dgnjalur pemasaran pendek bisa menguntungkan semua pihak yaseperti itupetani produsen, lembaga pemasaran, & konsumen.

0 comments: