Monday, November 10, 2008

Singkawang Juara PEDA KTNA VII

Kontingen Kota Singkawang menampilkan stan dgnperpaduan etnik Tionghoa, Melayu & Dayak berhasil menjadi juara pada Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) VII se-Kalbar di Kota Mempawah. Juara kedua direbut tuan rumah, sedangkan juara ketiga disematkan kepada kontingen Sambas. Perhelatan akbar kaum teni-nelayan ni ditutup Bupati Drs H Agus Salim, didampingi Asisten III Sekda Pemprov Kalbar Drs Kamaruzaman, Kadistanpangan Kalbar Ir Hazairin MS & lain-lain.

Diantara beberapa klausul dr pelaksanaan PEDA KTNA VII tersebut, di antaranya Perhimpunan tani diharapkan bisa menjembatani dalam penyampaian aspirasi penyuluh pertanian kepada pemerintah, hingga penyuluh pertanian mempunyai posisi penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Membangun etos kerja penyuluh pertanian didasarkan pada ajaran agama bahwa menyampaikan ilmu bisa megubah perilaku kearah lebih baik ; pekerjaan mulia & adalah ibadah harus dilakukan secara sungguh-sungguh.

Kelembagaan penyuluh pertanian ideal mangacu pada fungsi berbeda antara pengaturan pelayanan & penyuluhan. Olh karena itu, kelembagaan penyuluh pertanian harus terpisah dr kelembagaan pengaturan & pelayannan. Kelembagaan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) adalah kelembagaan terdepan harus bersifat indenpenden & tak tersekat olh perbedaan komoditas. Fungsi & peran BPP perlu ditingkatkan sejalan dgnperkembangan usaha agribisnis. Secara structural dukungan sarana prasarana bagi penyuluh pertanian berupa fasilitas & insentif karja perlu menbisa perhatian serius dr pemerintah.

Disarankan agar penyuluh pertanian di BPP bisa diberikan lahan usaha sebagai pilot project & sekaligus lahan usaha produktif menghasilkan untuk kesejahteraan penyuluh Pemerintah diharapkan tak hanya menghasilkan konsep & kebijakkan penyuluhan pada umumnya sudah dipahami olh penyuluh, akan tetapi bisa dijadikan pedoman & implementasikan secara konkrit di lapangan. Adanya keinginan dr peserta rembug, dikembalikan pengelolaan penyuluhan pertanian ke tingkat pusat sebagai akibat ketak berdayaan pemerintah daerah dalam mengelola penyuluhan pertanian secara baik, hingga terjadinya kemandekan dalam penyelenggaraan penyuluh pertanian.

Kondisi penyuluh pertanian di Indonesia saat ni masih diwarnai banyaknya kendala-kendala baik bersifat cultural maupun structural antara lain disebabkan beragamnya kelembagaan penyuluh pertanian diberbagai tingkatan, persepsi & pengertian masih bias, menurunnya profesionalisme penyuluh serta kurangnya political will pemerintah.

Sedangkan Bupati Agus Salim optimis jika pelaksanaan PEDA KTNA VII ni akan bisa membawa kemanfaatan. "Beberapa solusi, rekomendasi & lain-lain dr pelaksanaan kegiatan ini, pemerintah berusaha memberikan respon baik, demi peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh maupun petani daerah kita pada umumnya, demikian juga pemberdayaan kaum nelayan kita," kata Agus Salim.

0 comments: