Monday, November 17, 2008

Cara Budidaya Kopi


I. PENDAHULUAN

Tanaman Kopi adalah tanaman sangat familiar di lahan pekarangan penduduk pedesaan di Indonesia. Jika potensi dahsyat ni bolh kita manfaatkan tidaklah sulit untuk menjadikan komoditi ni menjadi andalan di sektor perkebunan. Hanya butuh sedikit sentuhan teknis Cara Budidaya
tepat, niscaya harapan kita optimis menjadi kenyataan.

II. PERSIAPAN LAHAN

- Untuk tanah pegunungan/miring buat teras.
- Kurangi/tambah pohon pelindung cepat tumbuh kira-kira 1:4 hingga 1: 8 dr jumlah tanaman kopi.
- Siapkan pupuk kandang matang sebanyak 25-50 kg, sebarkan Natural GLIO, diamkan satu minggu & buat lobang tanam 60 x 60, atau 75 x 75 cm dgnjarak tanam 2,5×2,5 hingga 2,75 x 2,75 m minimal 2 bulan sebelum tanam

III. PEMBIBITAN

Tumbuhnya normal & ukurannya seragam.
Tak terserang hama/penyakit, batang & daunnya bersih & kelihatan segar.
Mempunyai akar tunggang lurus.
Bibit akan ditanam harus berasal dr klon/varietas unggul dianjurkan.
Bibit dianjurkan ; bibit vegetatif, terutama bibit sambungan & setek, karena:

- Cepat berbuah, terutama bibit stek.
- Mempunyai sifat sama dgninduk.
- Bibit sambungan adalah gabungan dr 2 jenis kopi bersifat unggul.
- Bibit semai bisa digunakan ; hasil silangan pertama (hibrida) diperolh langsung dr penangkar-penangkar benih.

IV. PENANAMAN

- Masukkan pupuk kandang dgncampuran tanah bagian atas saat penanaman bibit.
- Usahakan saat tanam sudah memasuki musim hujan.
- Lakukan penyiraman tanah setelah tanam
- Hindarkan resiko kematian tanaman baru dr gangguan ternak.

V. PENYULAMAN

- Lakukan penyulaman segera jika tanaman mati atau gejala pertumbuhannya tak normal.
- Penyulaman dilakukan awal musim hujan

VI. PENYIRAMAN

Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musim kemarau

VII. PEMUPUKAN

Pupuk digunakan pada umumnya harus mengandung unsur-unsur Nitrogen, Phospat & Kalium dalam jumlah cukup banyak & unsur-unsur mikro lainnya diberikan dalam jumlah kecil. Ketiga jenis tersebut di pasaran dijual sebagai pupuk Urea atau Za (Sumber N), Triple Super Phospat (TSP) & KCl. Selain penggunaan pupuk tunggal, di pasaran juga tersedia penggunaan pupuk majemuk. Pupuk tersebut berbentuk tablet atau briket di dalamnya, selain mengandung unsur NPK, juga unsur-unsur mikro. Selain pupuk an organik tersebut, tanaman kopi sebaiknya juga dipupuk dgnpupuk organik seperti pupuk kandang atau kompos.
Pemberian pupuk buatan dilakukan 2 kali per tahun yaseperti itupada awal & akhir musim hujan, dgnmeletakkan pupuk tersebut di dalam tanah (sekitar 10 - 20 cm dr permukaan tanah) & disebarkan di sekeliling tanaman. Adapun pemberian pupuk kandang hanya dilakukan Tahun 0 (penanaman pertama)

VIII. PEMANGKASAN

Lakukan pemangkasan rutin setelah berakhirnya masa panen (pangkas berat) untuk mengatur bentuk pertumbuhan, mengurangi cabang tunas air (wiwilan), mengurangi penguapan & bertujuan agar terbentuk bunga, serta perbaikan bagian tanaman rusak.
Pemangkasan pada awal atau akhir musim hujan setelah pemupukan

IX. PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT

A. H A M A
1. Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei) serangan di penyimpanan buah maupun saat masih di kebun .
2. Penggerek cabang coklat & hitam (Cylobarus morigerus & Compactus ) menyerang ranting & cabang.
3. Kutu dompolan (Pseudococcus citri) menyerang kuncup bunga, buah muda, ranting & daun muda.

B. PENYAKIT
1. Penyakit karat daun disebabkan olh Hemileia vastatrix 2. Penyakit Jamur Upas disebabkan olh Corticium salmonicolor
3. Penyakit akar hitam penyebab Rosellina bunodes & R. arcuata. Ditandai dgndaun kuning, layu, menggantung & gugur.
4. Penyakit akar coklat penyebabnya : Fomes lamaoensis atau Phellinus lamaoensis
5. Penyakit bercak coklat pada daun olh Cercospora cafeicola Berk et Cooke
6. Penyakit mati ujung pada ranting.Penyebabnya Rhizoctonia

Catatan : Jika pengendalian hama & penyakit dgnpestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bolh digunakan pestisida kimia dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata & tak mudah hilang olh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

X. P A N E N

Kopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dgnbaik & buah telah menunjukkan warna merah meliputi sebagian besar tanaman, & dilakukan bertahap sesuai dgnmasa kemasakan buah.

XI. PENGOLAHAN HASIL

Agar dipersiapkan terlebih dahulu tempat penjemuran, pengupasan kulit & juga penyimpanan hasil panen agar tak rusak akibat hama pasca panen. Buah panenan harus segera diproses maksimal 20 jam setelah petik untuk mendapatkan hasil baik.

Penyebab Kerusakan Kopi Beras :
1. Biji keriput : asal buah masih muda
2. Biji berlubang :kopi terserang bubuk
3. Biji kemerahan : Kurang bersih mencucinya
4. Biji pecah : mesin pengupas kurang sempurna, berasal dr buah terserang bubuk, pada saat pengupasan dgnmesin kopi terlalu kering.
5. Biji pecah diikuti olh perubahan warna: mesin penguap & pemisah kulit dgnbiji kurang sempurna, fermentasi pada pengolahan basah kurang sempurna.
6. Biji belang : pengeringan tak sempurna, terlalu lama disimpan , suhu penyimpanan terlalu lembab.
7. Biji Pucat : terlalu lama disimpan di tempat lembab
8. Biji berkulit ari : Pengeringan tak sempurna atau terlalu lama, pada pengeringan buatan suhu awal terlalu rendah.
9. Biji berwarna kelabu hitam : pada pengeringan buatan suhunya terlalu tinggi.
10. Noda-noda cokelat hitam : pada pengeringan buatan, kopi tak sering diaduk/dibolak-balik.

0 comments: