Sunday, November 16, 2008

Cara Budidaya Coklat 2


CARA BUDIDAYA TANAMAN KAKAO
PERSIAPAN NAUNGAN & PANGKASAN BENTUK

PENDAHULUAN

Kakao (Theobroma cacao, L) adalah salah komoditas perkebunan sesuai untuk perkebunan rakyat, karena tanaman ni bisa berbunga & berbuah sepanjang tahun, hingga bisa menjadi sumber pendapatan harian atau mingguan bagi pekebun.
Tanaman kakao berasal dr daerah hutan hujan tropis di Amerika Selatan. Di daerah asalnya, kakao adalah tanaman kecil di bagian bawah hutan hujan tropis & tumbuh terlindung pohon-pohon besar.

Olh karena seperti itudalam Cara Budidayanya, tanaman kakao memerlukan naungan. Sebagai daerah tropis, Indonesia terletak antara 6 LU – 11 LS adalah daerah sesuai untuk tanaman kakao. Namun setiap jenis tanaman mempunyai kesesuian lahan dgnkondisi tanah & iklim tertentu, hingga tak semua tempat sesuai untuk tanaman kakao, & untuk pengembangan tanaman kakao hendaknya tetap mempertimbangkan kesesuaian lahannya. Sebagai tananam dalam Cara Budidayanya memerlukan naungan, maka walaupun telah diperolh lahan sesuai, sebelum penanaman kakao tetap diperlukan persiapan naungan. Tanpa persiapan naungan baik, pengembangan tanaman kakao akan sulit diharapkan keberhasilannya. Olh karena seperti itupersiapan lahan & naungan, serta penggunaan tanaman bernilai ekonomis sebagai penaung adalah hal penting perlu diperhatikan dalam Cara Budidaya kakao.


PERMASALAHAN
Pengembangan tanaman kakao, Cara Budidayanya memerlukan naungan. Tanpa persiapan lahan & tanpa persiapan naungan baik, pengembangan tanaman kakao akan sulit diharapkan keberhasilannya.
Tanaman penaung biasanya digunakan ; Moghania macrophylla sebagai penaung sementara dan, Lamtoro atau Glirisidia sebagai penaung tetap, tak memberikan manfaat ekonomis secara langsung bagi petani, hingga kurang menarik bagi petani. Secara umum, dalam Cara Budidaya kakao juga dihadapi masalah harga komoditi tak menentu, kondisi lahan semakin menurun, serta mutlak diperlukannya naungan dalam Cara Budidayanya. Olh karema itu, maka pola Spesifikasi tanaman kakao adalah peluang untuk pengembangan kakao dgnpemanfaatan tanaman mempunyai nilai ekonomis seperti pisang sebagai penaung sementara, & kelapa sebagai penaung tetap, serta jati. sengon, atau tanaman lainnya sebagai tanaman tepi blok kebun.

KESESUAIAN LAHAN & SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO
Untuk bisa tumbuh & berproduksi dgnbaik, tanaman kakao menghendaki lahan sesuai, mempunyai keadaan iklim & keadaan tanah tertentu Keadaan iklim sesuai untuk tanaman kakao, antara lain :
- Curah hujan cukup & terdistribusi merata, dgnjumah curah hujan 1500-2500 mm/th, dgnbulan kering tak lebih dr 3 bulan.
- Suhu rata-rata antara 15 – 30 C, dgnsuhu optimum 25,5 C
- Fluktuasi suhu harian tak lebih dr 9 C
- Tak ada angin bertiup kencang

Keadaan tanah dikehendaki tanaman kakao antara lain :
- Solum tanah dalam (>150 cm)
- Tekstur & struktur tanah baik, hingga tanah mempunyai daya menahan air, aerasi, & drainase baik
- pH tanah antara 6 - 7
- Kandungan bahan organik tak kurang dr 3%
- Kandungan unsur hara cukup tinggi
Dgnpeninjauan & survei langsung di lapangan akan bisa diperolh data primer maupun data sekunder mengenai keadaan iklim & tanah untuk lahan daerah dimaksud. Berdasarkan data-data keadaan kondisi iklim & tanah, tingkat kesesuaian lahan untuk suatu tanaman bisa dievaluasi dan
diklasifikasikan dalam katagori sesuai (S) atau tak sesuai (N). Lahan sesuai bisa dibedakan menjadi S1 (sesuai), S2 (cukup sesuai), & S3 (kurang sesuai).

PERSIAPAN LAHAN & NAUNGAN
Persiapan lahan & naungan sebaiknya sudah dilakukan satu tahun sebelum tanaman kakao ditanam, hingga pada saat bibit kakao ditanam, tanaman penaung di lapangan sudah tumbuh dgnbaik & siap berfungsi sebagai penaung kakao. Untuk tanaman penaung, biasanya digunakan Moghania macrophyla sebagai tanaman penaung sementara, & tanaman Gamal (Gliricidia sp) atau Lamtoro (Leucaena sp) sebagai tanaman penaung tetap. Di samping seperti itubisa pula digunakan tanaman-tanaman produktif seperti pisang sebagai penaung sementara, kelapa sebagai tanaman penaung tetap, ataupun tanaman lainnya.

Moghania macrophylla Sebagai tanaman penaung sementara, Moghania macrophylla ditanam satu tahun sebelum tanam kakao, dgnmenggunakan benih sekitar 20-30 kg/ha, & ditanam sebagai barisan arah utara-selatan dgnjarak antar barisan sesuai dgnjarak tanam kakao (misalnya 3 m). Diharapkan pada saat tanam kakao, barisan Moghania sudah mencapai tinggi sekitar 2,5 m & sinar matahari masuk lorong tempat tanaman kakao ditanam pada jam 11.00 – 13.00.

Tanaman Moghania macrophylla bisa disiwing hingga lorong menjadi lebih longgar. Setiap tahun pada awal musim hujan bisa dipotong sampai ketinggian 10 cm dr permukaan tanah. Pada saat tanaman kakao berumur 4 tahun atau pada saat tajuk kakao sudah saling menutup, tanaman penaung sementara Moghania macrophylla ni didongkel seluruhnya. Gamal (Gliricidia sp) atau Lamtoro (Leucaena sp) Sebagai tanaman penaung tetap, Gamal (Gliricidia sp) atau Lamtoro (Leucaena sp) ditanam bersamaan dgnsaat tanam naungan sementara, yaseperti itusatu tahun sebelum tanam kakao. Bahan tanaman Gamal (Gliricidia sp) berupa stek panjang 1,5 m & diameter sekitar 5 cm, sedangkan
Lamtoro (Leucaena sp) berupa cangkokan dgnpanjang sekitar 1 m. Pada awalnya tanaman penaung tetap ditanam dgnjarak sesuai dgnjarak tanam kakao (misalnya 3×3 m), & selanjutnya populasinya dikurangi secara sistematis & bertahap, yaseperti itupada saat tanaman kakao berumur 4 tahun didongkel 25%, & pada saat kakao berumur 5 tahun didongkel lagi 25%. Populasi tanaman penaung tetap Gamal atau Lamtoro tersebut selanjutnya dipertahankan sekitar 500-600 ph/ha untuk daerah bertipe curah hujan C-D, & sekitar 200-300 ph/ha untuk daerah bertipe curah
hujan A-B.

Berdasar populasi tersebut, selanjutnya pada awal musim hujan sebanyak 50% ditokok berselang-seling, & 50% sisanya ditokok pada awal musim hujan berikutnya.

PEMANFAATAN TANAMAN LAIN SEBAGAI PENAUNG
Tanaman-tanaman produktif & mempunyai nilai ekonomis, mempunyai tajuk lebih tinggi daripada tanaman kakao, mempunyai kesamaan persyaratan lahan dgntanaman kakao, serta tak bersifat kontradiktif dgntanaman kakao, bisa dimafaatkan untuk tanaman penaung kakao. Hal perlu diperhatikan dalam pemanfaatan tanaman bernilai ekonomis tersebut ; pengaturan tata tanam agar persaingan antara tanaman kakao dgntanaman penaung tersebut diusahakan seminimal-minimalnya, namun tanaman tersebut dapat.memberikan naungan cukup untuk tanaman kakao

Pisang (Musa paradisiaca)
Tanaman pisang bisa dimanfatkan sebagai tanaman penaung sementara dalam Cara Budidaya kakao. Tanaman pisang bisa ditanam dgnjarak tanam 6×3 m, hingga di dalam lorong tanaman pisang arah utara-selatan bisa ditanam 2 baris tanaman kakao dgnjarak tanam 3×3 m. Sebagai tanaman penaung sementara, tanaman pisang bisa ditanam 6-12 bulan sebelum tanam kakao. Selanjutnya rumpun pisang bisa diatur dgnmemelihara 2-3 anakan saja. Tanaman pisang bisa dipelihara sampai tahun ke 4 atau sesuai dgnkeperluan dgntetap memperhatikan tingkat penaungannya untuk tanaman kakao. Tata tanam kakao dgnpisang sebagai tanaman penaung sementara bisa digambarkan sebagai berikut :

x o o x o o x o o x o o x o o x
o o o o o o o o o o
x o o x o o x o o x o o x o o x
o o o o o o o o o o
x o o x o o x o o x o o x o o x
o o o o o o o o o o
x o o x o o x o o x o o x o o x
o o o o o o o o o o
x o o x o o x o o x o o x o o x

Keterangan
- Jarak tanam kakao 3 x 3 m (1100 ph/ha)
- Jarak tanam kelapa 6 x 3 m (550 ph/ha)
Barisan arah utara-selatan

Kelapa (Cocos nucifera)
Tanaman kelapa bisa digunakan sebagai tanaman penaung tetap untuk tanaman kakao. Dalam hal ni harus diatur agar persaingan minimal. Sebaran akar kakao terbanyak sampai radius 1 m & sebaran akar kelapa terbanyak sampai radius 2 m, olh karena seperti ituperlu dibuat tatatanam dgnjarak antara kakao & kelapa minimal 3 m. Dgnjarak tanam kelapa 10×10 m & jarak tanam kakao 4×2 m dalam gawangan kelapa utara-selatan, maka bisa diperolh pertanaman dgnpopulasi tanaman cukup yaseperti itutanaman kakao 1000 ph/ha & kelapa 100 ph/ha. Sebagai penaung tanaman kakao, fungsi penaungan tanaman kelapa bisa diatur dgnmelakukan siwingan (pangkasan) pelepah bila penaungannya terlalu gelap, terutama pada musim hujan. Demikian pula
ada tanaman kelapa sudah cukup tua & tinggi, apabila penaungannya kurang bisa ditambah tanaman penaung lain misalnya dgnlamtoro ditanam di diagonal tanaman kelapa.

Tata tanam dalam penggunaan kelapa sebagai penaung kakao dapat
disusun sebagaimana gambar berikut
X o o X o o X o o X o o X
o o o o o o o o
o o o o o o o o
o o o o o o o o
o o o o o o o o
X o o X o o X o o X o o X
o o o o o o o o
o o o o o o o o
o o o o o o o o
o o o o o o o o
o o o o o o o o
X o o X o o X o o X o o X

Keterangan
- Jarak tanam kakao 4×2 m (1000 ph/ha)
- Jarak tanam kelapa 10×10 m (100 ph/ha)
- Jarak kakao-kelapa 3 m

Tanaman kayu-kayuan & tanaman lainnya
Tanaman kayu-kayuan atau tanaman lain mempunyai nilai ekonomis juga bisa dimanfaatkan sebagai penaung, tanaman sela, ataupun tanaman tepi dalam Cara Budidaya kakao. tanaman Jati (Tectona grandis) & Sengon (Albisia falcata) bisa dimanfaatkan sebagai tanaman tepi kebun ataupun tanaman sela pada pertanaman kakao. Pada pertanaman kakao tersebut tetap dimanfaatkan penaung Lamtoro atau Gamal, sedangkan Jati & Sengon ditanam dalam barisan dua baris (double row) 3 x 2 m dgnjarak antar barisan jati atau sengon 24 - 30 m. Dgntatatanam demikian terbentuk lorong
diantara tanaman jati atau sengon, bisa ditanami tanama kakao 3×3 m Dalam hal ni jati, sengon atau tanaman kayu-kayuan lain bisa difungsikan sebagai tanaman penaung & atau tanaman pematah angin.

x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +
x x o o . o o + + o o . o o x x o o . o o + +

Keterangan
- Jarak tanam kakao (3 x 3) m
- Jarak tanam Jati (3 x 2) m x 24-30 m
- Jarak tanam Sengon (3 x 2) m x 24-30 m

PENUTUP
Pengembangan tanaman kakao hendaknya tetap memperhatikan kesesuaian lahannya. Sebagai tananam dalam Cara Budidayanya memerlukan naungan, sebelum penanaman kakao perlu persiapan lahan & naungan prima. Tanpa persiapan naungan baik, pengembangan tanaman kakao
akan sulit diharapkan keberhasilannya. Untuk tanaman penaung kakao, bisa digunakan tanaman mempunyai nilai ekonomis seperti pisang sebagai penaung sementara, & kelapa sebagai penaung tetap, serta jati. sengon, atau tanaman lainnya sebagai tanaman tepi blok kebun. Penggunaan penaung tersebut perlu disusun dalam tatatanam tepat, hingga bisa memberikan produksi optimal & memberi manfaat konservasi lahan. Persiapan lahan, penyiapan bibit, & saat tanam harus dilakukan dgnperencanaan tepat, hingga pada saat tanam, bibit kakao siap
tanam, & tanaman penaung di lapangan siap berfungsi sebagai penaung. Selanjutnya dgnteknik Cara Budidaya benar akan bisa diperolh tanaman kakao dgnpertumbuhan baik & produksi tinggi.

0 comments: