Saturday, August 2, 2008

TTS & Musik : Berguna Buat Kurangi KEPIKUNAN

KALAU KAMU menyukai teka-teki silang (TTS), maka teruskanlah hobi tersebut. Kalau Kita penggemar musik, entah dangdut, pop, jazz, hingga rock, janganlah berhenti menggemarinya.

Bukan apa-apa, mengisi TTS adalah salah satu kegiatan rekreasi otak. Sedangkan hobi mendengarkan musik sangat berpotensi menurunkan stres, terlebih musik dgn irama dan/atau lirik mengena.

Dua hal tersebut, yaitu rekreasi otak & pengelolaan stres, terbukti bisa menekan potensi kepikunan di orang-orang lanjut usia. Pikun adalah kondisi di mana kerja otak mengalami penurunan.

"Selain rekreasi otak & pengelolaan stres, kita juga perlu mengonsumsi makanan dgn gizi cukup. Artinya, makanan ini tak banyak memiliki lemak atau berkadar kolesterol tinggi. Contohnya mengonsumsi ikan, minimal satu kali dlm seminggu," kata Prof dr Gary Small, direktur UCLA Center on Aging (AS).

Small bukan asal bicara. Ia sudah melakukan penelitian terhadap 20 pasien, terbuat dlm dua kelompok. Kelompok pertama ; pasien menjalani pola hidup sehat. Misalnya selalu stabilitas mental & fisik, tidak stres, serta rajin mengkonsumsi ikan. Kelompok kedua menjalani kebiasaan sebaliknya, tanpa aturan pola hidup sehat.

Hanya dlm dua minggu pengamatan, ternyata 75 persen pasien dari kelompok pertama mengalami peningkatan daya ingat sekitar 20-30 persen. Tekanan darah mereka pun rata-rata menurun. Penyebab ada korelasi antara tekanan darah tinggi & kinerja otak.

Catherin Bryan, anggota Aso-siasi Alzheimer AS, mengatakan ada empat tips cara mencegah pikun dini. Yaitu dgn menjaga kolesterol, berat badan, rutin melakukan olah raga fisik & otak, serta rajin mengonsumsi makanan sehat buat otak.

Dlm kondisi parah, kepikunan akan berkembang men gangguan disebut alzheimer, sebagaimana diderita oleh mantan presiden AS Ronald Reagan. Saat ini sekitar empat juta warga AS mengidap gangguan ini, & jumlahnya diramal akan membengkak men delapan juta jiwa di tahun 2030. Alzheimer ditandai dgn menurunnya kerja sel otak memengaruhi daya ingat.

Mempertajam Inteligensi
Banyak orang menganggap kepikunan hanya diderita manusia lanjut usia (manula). dihal orang dewasa belum tua pun bisa terkena gangguan ini, terutama jika gaya hidup mereka sangat mendukung. Misalnya gemar menyantap makanan asal lezat, tanpa memedulikan kandungan kolesterol.

Irama kerja tinggi di era modern, tanpa diimbangi dgn olah raga fisik & otak serta menikmati hiburan, juga amat memudahkan seseorang mengalami penurunan kinerja otak.

Mumpung belum terlambat, kita perlu mempertajam inteligensi guna menghambat pikun dini. Otak manusia punya delapan jenis intelegensi, masing-masing bisa dioptimalkan dgn latihan banyak berbeda-beda.

Pertama, intelegensi linguistik. Ini bisa dipertajam dgn banyak membaca, melakukan permainan kata (plesetan, berpuisi, & latihan berdiskusi).

Kedua,
intelegensi logis-matematis. Ini bisa diasah dgn membuat rencana rinci soal anggaran belanja keluarga, atau menghitung apapun.

Ketiga, intelegensi visual-spasial. Ini bisa dimaksimalkan dgn latihan menggambar, membaca peta, bermain jigsaw, membongkar benda & memasangnya kembali (serupa puzzle), membuat membuat denah rumah, & sebagainya.

Keempat, intelegensi kinestetik, bisa dilatih dgn melakukan olah fisik setips cara teratur, membuat prakarya, menari atau berdansa, serta mengekspresikan diri dgn gerakan tangan atau bahasa tubuh lain.

Kelima, intelegensi musik. Ini bisa dikembangkan dgn berlatih memainkan alat musik, menyanyi, mengingat irama atau lirik lagu, & lain-lain.

Keenam, intelegensi naturalis, bisa diasah dgn mencintai binatang, mengenal nama pohon atau bunga, mempelajari tips cara kerja tubuh & sebagainya.

Ketujuh, intelegensi interperso-nal. Ini bisa didongkrak dgn me-minati olahraga tim (sepak bola, basket), berorganisasi, bergaul, belajar bersama, & lain-lain.

Kedelapan,
intelegensia intrapersonal, bisa dilatih dgn tips cara menyendiri, mengembangkan minat & hobi, memahami diri sendiri, membuat komitmen (resolusi) pribadi & sebagainya.

Dgn rajin melatih otak, maka kita tidak hanya sekedar mengingat. Lebih dari itu, otak kanan & otak kiri akan selalu berkembang hingga kita tidak akan mudah pikun & berpotensi men makhluk sosial bijak sampai kapanpun.

Sumber ; Rileks.Com

0 comments: