Monday, June 9, 2008

Cara Budidaya Kacang Tanah

I. PENDAHULUAN
Produksi komoditi kacang tanah per hektarnya belum mencapai hasil maksimum. Hal ini tak terlepas dr pengaruh faktor tanah makin keras (rusak) & miskin unsur hara terutama unsur hara mikro serta hormon pertumbuhan. Disamping itu juga karena faktor hama & penyakit tanaman, faktor iklim, serta faktor pemeliharaan lainnya.

II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
a. Curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan terlalu keras akan mengakibatkan bunga sulit terserbuki oleh serangga & akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
b. Suhu udara sekitar 28-320C. Apabila suhunya di bawah 100C, pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil.
c. Kelembaban udara berkisar 65-75 %.
d.Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun & perkembangan besarnya kacang.

2.2. Media Tanam
a. Jenis tanah sesuai ; tanah gembur / bertekstur ringan & subur.
b. pH antara 6,0-6,5.
c. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu & akhirnya mati.
d. Drainase & aerasi baik, lahan tak terlalu becek & kering baik bagi pertumbuhan kacang tanah.

2.3. Ketinggian Tempat
Ketinggian penanaman optimum 50 - 500 m dpl, tetapi masih bisa tumbuh di bawah ketinggian 1.500 m dpl.

III. PEDOMAN TEKNIS CARA BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Persyaratan Benih
Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah baik adalah:
a. Berasal dr tanaman baru & varietas unggul.
b. Daya tumbuh tinggi (lebih dr 90 %) & sehat.
c. Kulit benih mengkilap, tak keriput & cacat.
d. Murni or tak tercampur dgn varietas lain.
e. Kadar air benih berkisar 9-12 %.

3.1.2. Penyiapan Benih
Benih sebaiknya disimpan di tempat kering konstan & tertutup rapat. Untuk menjamin kualitas benih, lebih baik membeli dr Balai Benih or Penangkar Benih telah ditunjuk oleh Balai Sertifikasi Benih.

3.2. Pengolahan Media Tanam
3.2.1. Persiapan & Pembukaan lahan
Pembukaan lahan dgn pembajakan & pencangkulan untuk pembersihan lahan dr segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) & akar-akar pertanaman sebelumnya, serta untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang & menghilangkan tumbuhan inang bagi hama & penyakit.

3.2.2. Pembentukan Bedgn
Buat bedgn ukuran lebar 80 cm, panjang menyesuaikan, ketebalan bedgn 20-30 cm. Diantara bedgn dibuatkan parit.

3.2.3. Pengapuran
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan bersifat sangat masam dilakukan pengapuran dgn dosis + 1 - 2,5 ton/ha selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.

3.2.4. Pemberian Natural GLIO
Untuk mencegah terjadinya serangan jamur berikan Natural GLIO. Pengembangbiakan Natural GLIO dgn cara: 1-2 sachet Natural GLIO dicampur dgn 50-100 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Selanjutnya didiamkan di tempat terlindung dr sinar matahari + 1 minggu dgn selalu menjaga kelembabannya & sesekali diaduk (dibalik) . Pemberian Natural GLIO pada sore hari.

3.2.5. Pemberian Pupuk Makro & SUPER NASA
Jenis & dosis pupuk setiap hektar adalah:
a. Pupuk kandang 2 - 4 ton/ha, diberikan pada permukaan bedgn kurang lebih seminggu sebelum tanam, dicampur pada tanah bedgn or diberikan pada lubang tanam.
b. Pupuk anorganik : SP-36 (100 kg/ha), ZA (100 kg/ha) & KCl (50 kg/ha) or sesuai rekomendasi setempat.
c. Siramkan pupuk POC NASA telah dicampur air secara merata di atas bedgn dgn dosis ± 1-2 botol (500-1000 cc) diencerkan dgn air secukupnya untuk setiap 1000 m2 (10-20 botol/ha). Hasil akan lebih bagus bila menggunakan SUPER NASA.

Adapun cara penggunaan SUPER NASA sbb :
alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dlm 3 liter air dijadikan larutan induk. Setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa untuk menyiram + 10 meter bedengan.

Semua dosis pupuk makro diberikan saat tanam. Pupuk diberikan di kanan & kiri lubang tugal sedlm 3 cm.

3.3. Teknik Penanaman
3.3.1. Penentuan Pola Tanam
Pola tanam memperhatikan musim & curah hujan. Pada tanah subur, benih kacang tanah ditanam dlm larikan dgn jarak tanam 40 x 15 cm, 30 x 20 cm, or 20 x 20 cm.

3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat sedlm 3 cm menggunakan tugal dgn jarak seperti telah ditentukan di atas.

3.3.3. Perendaman Benih dgn POC NASA
Pilih benih baik & agar benih bisa berkecambah dgn cepat & serempak, benih direndam dlm larutan POC NASA (1-2 cc/liter air) selama + 0,5 1 jam.

3.3.4. Cara Penanaman
Masukan benih 1 or 2 butir ke dlm lubang tanam dgn tanah tipis. Waktu tanam paling baik dilahan kering pada awal musim hujan, di lahan sawah bisa dilakukan pada bulan April-Juni (palawija I) or bulan Juli-September (palawija II).

3.4. Pemeliharaan Tanaman
3.4.1. Penyulaman
Sulam benih tak tumbuh or mati, untuk penyulaman lebih cepat lebih baik (setelah lain kelihatan tumbuh ± 3-7 hari setelah tanam).

3.4.2. Penyiangan & Pembumbunan
Penyiangan dilakukan 2 kali umur 1 & 6 minggu dgn hati-hati agar tak merusak bunga & polong.
Pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan, bertujuan untuk menutup bagian perakaran.

3.4.3. Pemberian POC NASA & HORMONIK
Penyemprotan POC NASA dilakukan 2 minggu sekali semenjak berumur 1-2 minggu (4-5 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 m2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus bila penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK/tangki). Pada saat tanaman berbunga tak dilakukan penyemprotan, karena bisa mengganggu penyerbukan.

3.4.5. Pengairan & Penyiraman
Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada musim kemarau bisa diberikan mulsa (jerami & lain-lain). Saat berbunga tak dilakukan penyiraman, karena bisa mengganggu penyerbukan.

3.4.6. Pemeliharaan Lain
Hal-hal lain sangat menunjang faktor pemeliharaan bsa dilakukan, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas & bunga serta sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).

3.5. Hama & Penyakit
3.5.1. Hama
a. Uret
Gejala: memakan akar, batang bagian bawah & polong. Akhirnya tanaman layu & mati. Pengendalian: olah tanah dgn baik, penggunaan pupuk kandang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, Penggunaan Pestona dgn cara disiramkan ke tanah, bila tanaman terlanjur mati segera dicabut & uret dimusnahkan.
b. Ulat Penggulung Daun
Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian: penyemprotan menggunakan Pestona.
c. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Gejala: ulat memakan epidermis daun & tulang secara berkelompok. Pengendalian: (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan menggunakan Natural Vitura.
d. Ulat Jengkal (Plusia sp)
Gejala: menyerang daun kacang tanah. Pengendalian: penyemprotan menggunakan Pestona.
e. Kumbang Daun
Gejala: daun akan tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan menggunakan Pestona.

3.5.2. Penyakit
a. Penyakit layu or “Omo Wedang”
Penyebab: bakteri Xanthomonas solanacearum (E.F.S.). Gejala: daun terkulai seperti disiram air panas, akhirnya mati. Apabila dipotong akan tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu & apabila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian: Pergiliran tanaman, gunakan varietas tahan. Penting melakukan pencegahan menggunakan Natural GLIO.
b. Penyakit sapu setan
Penyebab: Mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala: bunga berwarna hijau tua seperti daun-daun kecil, ruas-ruas batang & cabang menjadi pendek, daun-daun kecil rimbun. Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang & dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan), menanam tanaman tahan, menanggulangi vektornya menggunakan Pestona or Natural BVR.
c. Penyakit Bercak Daun
Penyebab : Jamur Cercospora personata & Cercospora arachidicola. Gejala: timbul bercak-bercak berukuran 1-5 mm, berwarna coklat & hitam pada daun & batang. Pengendalian: dgn menggunakan Natural GLIO di awal tanam sebagai tindakan pencegahan.
d. Penyakit Gapong
Penyebab: diduga Nematoda. Gejala: Polong kosong, juga bsa busuk. Pengendalian: tanahnya didangir & dicari nematodanya.
e. Penyakit Sclerotium
Penyebab: cendawan Sclerotium rolfsii. Gejala: tanaman layu. Pengendalian: gunakan varietas resisten, air jangan sampai menggenang, membakar tanaman terserang cendawan. Pencegahan: gunakan Natural GLIO pada awal tanam
f. Penyakit Karat
Penyebab: cendawan Puccinia arachidis Speg. Gejala: pada daun terbisa bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna karat). Daun gugur sebelum waktunya. Pengendalian: gunakan varietas resisten, tanaman terserang dicabut & dibakar. Pencegahan: gunakan Natural GLIO pada awal tanam.

Catatan : Bila pengendalian hama penyakit dgn menggunakan pestisida alami belum mengatasi bisa dipergunakan pestisida kimia dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata & tak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

3.6. Panen
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dr jenisnya yaitu umur pendek ± 3-4 bulan & umur panjang ± 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain:
a) Batang mulai mengeras.
b) Daun menguning & sebagian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh & keras.
c) Warna polong coklat kehitam-hitaman.

Sumber :http://teknis-Cara Budidaya.blogspot.com

0 comments: