Monday, June 9, 2008

Cara Budidaya Ikan Mas

PENDAHULUAN

Ikan mas (Cyorinus carpio, L.) adalah spesies ikan air tawar sudah lama diCara Budidayakan & terdomestikasi dgn baik di dunia. Di Cina, para petani telah memCara Budidayakan sekitar 4000 tahun lalu sedangkan di Eropa beberapa ratus tahun lalu. Sejumlah varietas & subvarietas ikan mas telah banyak diCara Budidayakan Asia Tenggara sebagai ikan konsumsi & ikan hias.

Berdasarkan keanekaragaman genetik, ikan mas memiliki keistimewaan karena banyak strain/ras. Hal ini disebabkan karena: 1) penyebaran daerah asal mulai dr Cina sampai ke daratan Eropa sangat luas dgn keadaan lingkungan bervariasi & secara geografis terisolasi, 2) daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan, 3) akumulasi mutasi & 4) seleksi secara alami maupun oleh karya manusia (Hulata, 1995). Daya adaptasi tinggi juga menyebabkan ikan mas bisa hidup dlm ekosistem dataran rendah sampai dataran tinggi (sampai ketinggian 1800 m dpl.). Strain tersebut akan tampak dr keragaman bentuk sisik, bentuk tubuh & warna. Beberapa strain sudah di kenal di tanah air diantaranya ; Majalaya, Punten, Sinyonya, Domas, Merah/Cangkringan, Kumpai & sebagainya (Hardjamulia, 1995).

Usaha pemeliharaan ikan mas makin berkembang, dgn ditemukannnya teknologi pembesaran secara intensif di KJA (karamba jaring apung) & KAD (kolam air deras). Dgn demikian kebutuhan benih makin meningkat.

TEKNIK PRODUKSI IKAN MAS

A. Persiapan Kolam

Persiapan kolam untuk kegiatan pemijahan ikan nila antara lain peneplokan/ perapihan pematang agar pematang tak bocor, meratakan dasar kolam dgn kemiringan mengarah ke kemalir, membersihkan bak kobakan, menutup pintu pengeluaran dgn paralon, pemasangan saringan di pintu pemasukan serta pengisian kolam dgn air. Pemasangan saringan dimaksudkan untuk menghindr masuknya ikan-ikan liar sebagai predator or kompetitor bisa mempengaruhi kuantitas hasil produksi maupun kualitas benih dihasilkan.

B. Pembenihan

1. Pemeliharaan & Seleksi Induk

Induk dipelihara di kolam khusus secara terpisah antara jantan & betina. Pakan diberikan berupa pellet dgn kandungan protein 25%. Dosis pemberian pakan sebanyak 3% per bobot biomas per hari. Pakan tersebut diberikan 3 kali/hari.

Ikan betina diseleksi sudah bisa dipijahkan setelah berumur 1,5 - 2 tahun dgn bobot >2 kg. Sedangkan induk jantan berumur 8 bulan dgn bobot > 0,5 kg. Untuk membedakan jantan & betina bisa dilakukan dgn jalan mengurut perut kearah ekor. Bila keluar cairan putih dr lubang kelamin, maka ikan tersebut jantan.

Ciri-ciri ikan betina siap pijah adalah: (secara sederhana)

  • Pergerakan ikan lamban
  • Pada malam hari sering meloncat-loncat
  • Perut membesar/buncit ke arah belakang & bila diraba terasa lunak
  • Lubang anus agak membengkak/menonjol & berwarna kemerahan

Sedangkan untuk ikan jantan mengeluarkan sperma (cairan berwarna putih) dr lubang kelamin apabila di stripping.

2. Pemijahan

Dlm pemijahan, ikan dirangsang dgn cara membuat lingkungan perairan menyerupai keadaan lingkungan perairan umum dimana ikan ini memijah secara alami or dgn rangsangan hormon. Sehubungan dgn hal itu, maka langkah-langkah dlm pemijahan ikan mas ; :

  • Mencuci dang mengeringkan wadah pemijahan (bak/kolam)
  • Mengisi wadah pemijahan dgn air setinggi 75-100 cm
  • Memasang hapa untuk mempermudah panen larva di bak or di kolam dgn ukuran 4 x 3 x 1 meter. Hapa dilengkapi dgn pemberat agar tak mengambang.
  • Memasang kakaban di tempat pemihajan (dlm hapa). Kakaban bisa berupa ijuk dijepit bambu/papan dgn ukuran 1,5 x 0,4 m.
  • Memasukkan induk jantan & betina siap pijah. Jumlah induk betina dipijahkan tergantung pada kebutuhan benih lepas hapa & luas kolam akan digunakan dlm pendederan 1. Bobot induk jantan sama dgn induk betina namun dgn jumlah lebih banyak
  • Mengangkat induk memijah & memindahkannnya ke kolam pemeliharaan induk

3. Perawatan Larva

Kakaban diangkat 3 hari setelah telur menetas or setelah larva tak menempel di kakaban. Pakan larva berupa suspensi kuning telur dgn frekuensi 5 kali per hari (satu telur untuk 100.000 ekor larva). Waktu perawatan larva ini selama 5 hari sehingga larva sudah tahan untuk ditebar di kolam.

4. Pendederan

Kolam akan digunakan untuk pendederan seharusnya sudah dipersiapkan sebelumnya.

C. Pembesaran

1. Pembesaran di KJA

Sistem pembesaran intensif antara lain bisa dilakukan dlm keramba Jaring Apung biasa dipasang di perairan umum. Pemilihan lokasi penempatan jaring dlm suatu perairan akan sangat menunjang berhasilnya proses produksi. Beberapa karakteristik perairan tepat antara lain a) Air bergerak dgn arus terbesar, tetapi bukan arus kuat, b) Penempatan jaring bisa dipasang sejajar dgn arah angin, c) Ba& air cukup besar & luas sehingga bisa menjamin stabilitas kualitas air, d) Kedalaman air minimal bisa mencapai jarak antara dasar jaring dgn dasar perairan 1,0 meter, e) Kualitas air mendukung pertumbuhan seperti suhu perairan 270C sampai 300C, oksigen terlarut tak kurang dr 4,0 mg/l, & kecerahan tak kurang dr 80 cm.

Satu unit Keramba Jaring Apung minimal terdiri dr kantong jaring & kerangka jaring. Dimensi unit jaring berbentuk persegi empat dgn ukuran kantong jaring 7 x 7 x 3 M3 or 6 x 6 x 3 M3. Satu unit Keramba Jaring Apung terdiri empat set kantong & satu set terdiri dr dua lapis kantong Bagian ba& kantong jaring masuk kedlm air 2,0 sampai 2,5 meter. Kerangka jaring terbuat bisa dibuat dr besi or bambu & pelampung berupa steerofoam or drum. Bahan kantong jaring berasal dr benang Polietilena.

Frekuensi pemberian pakan minimal dua kali per hari. Sedangkan cara pemberian pakan agar efektif disarankan menggunakan Feeding Frame bisa dibuat dr waring dgn mesh size 2,0 mm berbentuk persegi empat seluas 1,0 smpai 2,0 m2. Alat ini di pasang di dlm ba& air kantong jaring pada kedalaman 30 sampai 50 cm dr permukaan air. Letak alat ini bisa ditengah kantong or di salah satu sudutnya

2. Pembesaran di KAD

Pemeliharaan ikan mas di kolam air deras harus mempertimbangkan beberapa hal antara lain lokasi dekat dgn sumber air (sungai, irigasi, dll.) dgn topografi memungkinkan air kolam bisa dikeringkan dgn cara gravitasi, kualitas air digunakan berkualitas baik & tak tercemar (kandungan oksigen terlarut 6-8 ppm) & dgn debit air minimal 100 liter permenit.

Bentuk kolam air deras bermacam macam tergantung kondisi lahan, bsa segitiga, bulat maupun oval. Ukurannya bervariasi disesuaikan dgn kondisi lahan & kemampuan pembiayaan. Umumnya KAD berukuran 10-100 m 2 dgn kedalaman rata-rata 1,0 - 1,5 meter. Dinding kolam tak terkikis oleh aliran air & aktivitas ikan . Oleh karena itu harus berkontruksi tembok or lapis papan. Dasar kolam harus memungkinkan tak daerah mati aliran (tempat dimana kotoran mengendap). Oleh karena itu kemiringan kolam harus sesuai (sekitar 2 - 5 %).

Padat tebar ikan ukuran 75 -150 gram/ ekor sebanyak 10 - 15 kg /m3 air kolam . Dosis pakan diberikan sebanyak 4% bobot biomass /hari. Frekuensi pemberiannya 3 kali/hari.

0 comments: